Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vincent Arya Putra

NIM : K011201201

Kelas : Gizi Masyarakat Pesisir dan Kepulauan

1. Peraturan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional Republik


Indonesia Nomor 12 Tahun 2021

Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia


Nomor 12 Tahun 2021 membahas tentang rencana aksi nasional percepatan penurunan angka
stunting indonesia tahun 2021-2024. Pasa 1 ayat 4 yaitu Percepatan Penurunan Stunting adalah
setiap upaya yang mencakup Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif yang dilaksanakan
secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor di pusat,
daerah, dan desa. Strategi Percepatan Penurunan Stunting dilakukan melalui pelaksanaan
kegiatan prioritas rencana aksi nasional Percepatan Penurunan Stunting. Kegiatan prioritas
rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. penyediaan data keluarga berisiko Stunting


b. Pendampingan keluarga berisiko Stunting
c. pendampingan semua calon pengantin/calon pasangan usia subur;
d. Surveilans keluarga berisiko Stunting
e. Audit kasus Stunting
f. perencanan dan penganggaran
g. Pengawasan dan pembinaan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan Percepatan
Penurunan Stunting
h. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
2. Peraturan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021
Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan stunting, pemerintah
telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan
Penurunan Stunting. Perpres ini merupakan payung hukum bagi Strategi Nasional (Stranas)
Percepatan Penurunan Stunting yang telah diluncurkan dan dilaksanakan sejak tahun 2018.
Perpres ini juga untuk memperkuat kerangka intervensi yang harus dilakukan dan kelembagaan
dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Awal Agustus 2021, Presiden Republik
Indonesia Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun
2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Peraturan ini merupakan wujud komitmen
pemerintah dalam mempercepat pencapaian target penurunan stunting menjadi 14 persen pada
2024, sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. “Perpres
ini juga memperkuat penerapan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2018-2024
yang bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan
kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh,
meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta meningkatkan akses air minum dan
sanitasi

Pelaksanaan Percepatan Penanggulangan Stunting dilaksanakan oleh


kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintah Desa,
sesuai dengan kewenangan dan perannya masing-masing. Monitoring adalah kegiatan untuk
mengamati kemajuan pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting, mengidentifikasi dan
mengantisipasi masalah yang timbul dan/atau akan timbul sehingga dapat diambil tindakan
sedini mungkin. Evaluasi merupakan rangkaian kegiatan membandingkan target dan capaian
pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting. Pelaporan adalah kegiatan penyampaian
dokumen kemajuan atau hasil pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting secara berkala
oleh pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting. BKKBN selaku ketua pelaksana
mengoordinasikan laporan Pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting kepada Wakil
Presiden selaku direktur utama. Hasil Monitoring dan Evaluasi serta pelaporan Pelaksanaan
Percepatan Pengurangan Stunting disampaikan melalui sistem pengelolaan data dan informasi
sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan, strategi intervensi, perencanaan
program, dan kegiatan/intervensi dalam rangka Pelaksanaan Percepatan Pengurangan
Stunting. Sumber pendanaan Pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, anggaran pendapatan dan belanja daerah, dan/atau
sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai