0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 dan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 yang mengatur strategi percepatan penurunan stunting di Indonesia melalui kerja sama multisektor dan intervensi holistik.
2. Tujuan percepatan penurunan stunting adalah menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024 melalui peningkatan gizi, asuhan, dan akses pelayanan kesehatan serta air bersih dan san
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 dan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 yang mengatur strategi percepatan penurunan stunting di Indonesia melalui kerja sama multisektor dan intervensi holistik.
2. Tujuan percepatan penurunan stunting adalah menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024 melalui peningkatan gizi, asuhan, dan akses pelayanan kesehatan serta air bersih dan san
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 dan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 yang mengatur strategi percepatan penurunan stunting di Indonesia melalui kerja sama multisektor dan intervensi holistik.
2. Tujuan percepatan penurunan stunting adalah menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024 melalui peningkatan gizi, asuhan, dan akses pelayanan kesehatan serta air bersih dan san
1. Peraturan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2021
Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 membahas tentang rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting indonesia tahun 2021-2024. Pasa 1 ayat 4 yaitu Percepatan Penurunan Stunting adalah setiap upaya yang mencakup Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor di pusat, daerah, dan desa. Strategi Percepatan Penurunan Stunting dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan prioritas rencana aksi nasional Percepatan Penurunan Stunting. Kegiatan prioritas rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. penyediaan data keluarga berisiko Stunting
b. Pendampingan keluarga berisiko Stunting c. pendampingan semua calon pengantin/calon pasangan usia subur; d. Surveilans keluarga berisiko Stunting e. Audit kasus Stunting f. perencanan dan penganggaran g. Pengawasan dan pembinaan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting h. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan 2. Peraturan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan stunting, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Perpres ini merupakan payung hukum bagi Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Penurunan Stunting yang telah diluncurkan dan dilaksanakan sejak tahun 2018. Perpres ini juga untuk memperkuat kerangka intervensi yang harus dilakukan dan kelembagaan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Awal Agustus 2021, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Peraturan ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mempercepat pencapaian target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024, sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. “Perpres ini juga memperkuat penerapan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2018-2024 yang bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi
Pelaksanaan Percepatan Penanggulangan Stunting dilaksanakan oleh
kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintah Desa, sesuai dengan kewenangan dan perannya masing-masing. Monitoring adalah kegiatan untuk mengamati kemajuan pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting, mengidentifikasi dan mengantisipasi masalah yang timbul dan/atau akan timbul sehingga dapat diambil tindakan sedini mungkin. Evaluasi merupakan rangkaian kegiatan membandingkan target dan capaian pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting. Pelaporan adalah kegiatan penyampaian dokumen kemajuan atau hasil pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting secara berkala oleh pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting. BKKBN selaku ketua pelaksana mengoordinasikan laporan Pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting kepada Wakil Presiden selaku direktur utama. Hasil Monitoring dan Evaluasi serta pelaporan Pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting disampaikan melalui sistem pengelolaan data dan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan, strategi intervensi, perencanaan program, dan kegiatan/intervensi dalam rangka Pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting. Sumber pendanaan Pelaksanaan Percepatan Pengurangan Stunting berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, anggaran pendapatan dan belanja daerah, dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan