SNIP 2021 Redhinansyah
SNIP 2021 Redhinansyah
1 No 1
Riwayat artikel: a; Tender Pengadaan Barang dan Jasa merupakan suatu proses pemilihan Penyedia Jasa dengan
Diterima 30 Agustus 2021 menggunakan berbagai macam metode pemilihan sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan oleh
Direvisi 18 November 2021 pemerintah. Tender untuk Jasa Konstruksi menggunakan metode biaya terendah dengan sistem gugur.
Diterbitkan 24 Januari 2022 Hal ini membuat para penyedia jasa konstruksi melakukan penawaran harga dibawah harga pasar
untuk memenangkan paket pekerjaan sehingga terjadi “perang harga” antar penyedia jasa. Akibat
perang harga, penyedia jasa melakukan penawaran harga baik material maupun upah kerja dibawah
harga pasar dan harga UMK/UMP yang berakibat kualitas pekerjaan menurun, volume pekerjaan
berkurang, rawan terjadi pemutusan kontrak, kesejahteraan pekerja berkurang karena upah dibawah
UMK/UMP. Regulasi pemerintah yang menitikberatkan agar Negara lebih diuntungkan secara
Kata kunci: keuangan, akan tetapi efek dari “perang harga” tidaklah baik bagi pengguna jasa (pemilik proyek)
Dampak Perang Harga karena memiliki dampak buruk terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan serta
Kelompok Kerja Pemilihan mengakibatkan permasalahan hukum pada pengguna jasa dan penyedia jasa. Selain itu Kelompok
Jasa Konstruksi Tender Kerja (POKJA) selaku Tim Pemilihan Penyedia hanya melakukan klarifikasi kewajaran harga
Pengadaan Barang terhadap penawaran penyedia jasa yang menawar dibawah harga tanpa melakukan survey harga pasar
Kata kunci kelima yang sebenarnya karena survey harga pasar bukan bagian tugas dari POKJA.
1. Pendahuluan
Dengan banyak munculnya penyedia jasa konstruksi baru
1.1 Latar Belakang Masalah serta terbatasnya jumlah proyek konstruksi yang ada maka
persaingan antar penyedia jasa konstruksi untuk mendapatkan
Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat, sehingga
proyek akan semakin ketat. Oleh karena itu penyedia jasa
menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat dalam
konstruksi dituntut untuk dapat bersaing secara positif dengan
menentukan strategi bersaingnya, guna memenangkan
industri jasa konstruksi i, agar tetap eksis dan berkembang.
persaingan dengan kompetitor demi menjaga eksistensi yang
Hal ini berlaku juga untuk proyek pemerintah yang diikuti
dimiliki dan tentunya mempertahankan bahkan meningkatkan
oleh penyedia jasa konstruksi i. Dimana para penyedia jasa
keuntungan/ profit yang dihasilkan. Perencanaan harga suatu
konstruksi bersaing “perang harga” didalam mendapatkan suatu
proyek, perusahan konstruksi harus dapat memenuhi dua syarat
proyek pemerintah. Regulasi yang ditetapkan pemerintah untuk
agar dapat sukses. Pertama, harga harus mencerminkan
mengikuti tender atas suatu proyek untuk jasa konstruksi hanya
keuntungan yang akan didapatkan agar perusahaan konstruksi
menggunakan metode biaya terendah dengan sistem gugur.
dapat melakukan bisnis konstruksi i. Kedua, harga harus
Akibat metode tersebut, para konstruksi melakukan penawaran
mencerminkan nilai yang cukup bagi kedua belah pihak yang
harga terhadap bahan material, upah karyawan dibawah harga
akan melakukan transaksi dalam hal ini adalah owner dan
pasar atau harga UMK/UMP (Upah Minimum Kabupaten Kota/
kontraktor. Kedua hal ini harus dipenuhi agar kedua belah pihak
Provinsi) yang mengakibatkan kualitas kerja menurun, volume
mendapatkan keuntungan dari transaksi yang akan dilakukan.
pekerjaan berkurang, rawan terjadi pemutusan kontrak, dan
Salah satu masalah yang ditemui adalah masalah kompetisi
kesejahteraan karyawan juga berkurang karena upah dibawah
harga. Karena banyaknya pesaing dalam industri konstruksi yang
UMK/UMP.
ada maka persaingan harga antar penyedia jasa konstruksi
Regulasi pemerintah yang mengindikasikan terjadinya
menjadi sangat ketat. Penyedia jasa konstruksi harus pintar dalam
“Perang Harga” pada tender Konstruksi menitikberatkan agar
menetapkan harga suatu proyek agar dapat memenangkan
Negara lebih diuntungkan secara keuangan, akan tetapi efek dari
persaingan dengan penyedia jasa konstruksi lainnya. Penyedia
hal tersebut tidak baik bagi pengguna jasa (Penyedia jasa) karena
jasa konstruksi juga dituntut menetapkan harga yang kompetitif
pengaruh terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan yang
dengan harga penyedia jasa konstruksi lain agar dapat bersaing
dilaksanakan. Selain itu bagaimana peranan Kelompok Kerja
dan bertahan di dalam industry konstruksi i.
*Penulis korespondensi. (Pokja) Pemilihan saat melakukan pemilihan penyedia jasa
E-mail: redi_qyay@ymail.com(R.K. Jaya) konstruksi saat proses tender yang melihat harga penawaran
Prosiding SNIP Vol 1 No.1 (2021) ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung
Jaya./ Prosiding SNIP Vol 1 No.1 (2021) 72
2.3 Persiapan Pengadaan Barang/Jasa pada Pemerintahan Akibat dari “Perang Harga” antar penyedia jasa konstruksi
tersebut seluruh penyedia jasa banyak melakukan penawaran
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia meliputi
harga baik material maupun upah pekerja dibawah daripada
kegiatan: 1) menetapkan HPS, 2) menetapkan rancangan kontrak,
harga pasar dan UMK/UMP (Upah Minimum Kabupaten
3) menetapkan spesifikasi teknis/KAK dan atau, 4) menetapkan
Kota/Upah Minimum Provinsi).Imbas dari penawaran yang
uang muka, jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan
rendah tersebut adalah kualitas pekerjaan menurun, volume
pemeliharaan, sertifikat garansi, dan/atau penyesuaian harga.
pekerjaan berkurang, rawan terjadi pemutusan kontrak,
Metode evaluasi penawaran Penyedia Barang/Pekerjaan
kesejahteraan pekerja berkurang karena upah dibawah daripada
Konstruksi i/Jasa lainnya dilakukan dengan
UMK/UMP.Fenomena tersebut banyak sekali di instansi
a. Sistem Nilai digunakan untuk Pengadaan
pemerintahan, untuk itu pemerintah perlu mengadakan review
Barang/Pekerjaan Konstruksi i/Jasa Lainnya yang
atau kajian ulang terhadap regulasi peraturan tentang Pengadaan
memperhitungkan penilaian teknis dan harga.
Barang dan Jasa pada pemerintahan.
b. Penilaian biaya selama umur ekonomis digunakan untuk
Regulasi pemerintah yang mengindikasikan terjadinya
pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi i/Jasa Lainnya
“Perang Harga” pada Tender Konstruksi ini menitikberatkan agar
yang memperhitungkan faktor umur ekonomis, harga,
Negara lebih diuntungkan secara keuangan, akan tetapi efek dari
biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan nilai sisa
“Perang Harga” ini tidaklah baik bagi pengguna jasa (pemilik
dalam jangka waktu operasi tertentu.
proyek) karena memiliki pengaruh buruk terhadap kualitas dan
c. Evaluasi harga terendah digunakan untuk pengadaan
kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan, serta dapat
Barang/Pekerjaan Konstruksi i/Jasa Lainnya dalam hal
mengakibatkan permasalahan hukum pada pengguna jasa dan
harga menjadi dasar penetapan pemenang di antara
penyedia jasa.
penawaran yang memenuhi persyaratan teknis. (PerPres
Banyak terjadi penawaran tender jasa konstruksi yang
RI No 16; 2018)
penyedia jasanya melakukan penawaran harga dibawah daripada
harga pasar yang ada, dan Kelompok Kerja (Pokja) selaku Tim
3. Hasil dan pembahasan
Pemilihan Penyedia pada proses tender hanya melakukan
Tender Pengadaan Barang dan Jasa merupakan suatu klarifikasi kewajaran harga terhadap harga penawaran penyedia
proses pemilihan Penyedia Jasa dengan menggunakan berbagai jasa yang menawar harga dibawah daripada harga pasar tanpa
macam metode-metode pemilihan sesuai dengan regulasi yang melakukan survey/ tinjau harga pasar yang sebenarnya karena
telah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal Tender untuk Jasa survey harga pasar bukan bagian tugas dari Kelompok Kerja
Konstruksi biasanya menggunakan metode biaya terendah (Pokja).
dengan sistem gugur. Penyedia jasa konstruksi melakukan Oleh karena itu, alasan yang dibuat oleh Penyedia Jasa jika
penawaran harga dibawah harga pasar. Hal ini yang terjadi klarifikasi kewajaran harga seperti penyedia memiliki stok
mengakibatkan terjadilah “Perang Harga” antar penyedia jasa material, penyedia mendapatkan diskon besar, penyedia
terhadap penawaran harga yang ditawarkan untuk pekerjaan yang memiliki dukungan pabrik/distributor dengan harga murah, serta
ditenderkan. alasan-alasan lain yang dibuat oleh penyedia untuk meyakinkan
Selain itu terdapat juga penilaian sistem gugur yang artinya Kelompok Kerja (Pokja) agar dapat memenangkan Tender
penyedia yang tidak memenuhi persyaratan dokumen teknis dan Pekerjaan Konstruksi tersebut dengan harga yang ditawarkan
dokumen kualifikasi dapat digugurkan oleh Kelompok Kerja oleh penyedia walaupun harga tersebut dibawah daripada harga
(Pokja) Pemilihan.Akan tetapi regulasi pemerintah terhadap pasar
dokumen teknis dan dokumen kualifikasi penyedia jasa sangat
“dimudahkan” sehingga hampir semua penyedia jasa mampu 4. Kesimpulan
untuk memenuhi persyaratan dokumen teknis dan dokumen
Pemerintah perlu melaksanakan kajian ulang terhadap
kualifikasi.Sehingga dalam hal ini penyedia jasa seolah olah
peraturan tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dalam
diarahkan untuk “Perang Harga” agar dapat memenangkan
hal ini Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa
tender.
Pemerintah (LKPP) bersama stakeholder terkait, serta
Dari hasil pengamatan kami bahwa banyak sekali penyedia
menampung masukan, saran, serta kendala yang dihadapi oleh
jasa konstruksi melakukan penawaran harga dibawah harga
stakeholder yang menjalani proses pengadaan barang/jasa
pasar. Hal tersebut disebabkan karena tender jasa konstruksi
pemerintah.
menggunakan metode biaya terendah, sehingga para penyedia
Regulasi untuk Tender Jasa Konstruksi dengan menggunakan
jasa berlomba-lomba untuk menjadi rangking 1 (satu) agar dapat
metode biaya terendah dengan sistem gugur dinilai kurang tepat
memenangkan paket pekerjaan yang ditenderkan. Akibat dari hal
karena memiliki indikasi “Perang Harga” antar penyedia jasa
tersebut maka terjadilah “perang harga” antar penyedia jasa
serta memiliki dampak yang buruk bagi pengguna jasa.
terhadap penawaran harga yang ditawarkan untuk pekerjaan yang
Metode biaya terendah dengan sistem gugur atau “Perang
ditenderkan.
Harga” lebih cocok untuk Pengadaan Barang yang sifatnya
Di sisi lain, selain penawaran harga terendah dapat
memiliki persaingan sehat karena menjual barang dan spesifikasi
menentukan pemenang tender terdapat juga penilaian sistem
yang sama akan tetapi harga yang ditawarkan semurah murahnya
gugur yang artinya bahwa penyedia yang tidak memenuhi
agar Negara lebih diuntungkan. Akan tetapi regulasi pemerintah
persyaratan dokumen teknis dan dokumen kualifikasi dapat
untuk sistem pemilihan penyedia untuk Pengadaan Barang sudah
digugurkan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan. Akan tetapi
diarahkan kepada sistem e-katalog (toko online) dan dapat
regulasi pemerintah terhadap dokumen teknis dan dokumen
ditenderkan jika jenis barang tersebut tidak masuk kedalam e-
kualifikasi penyedia jasa sangat “dimudahkan” sehingga hampir
katalog.
semua penyedia jasa mampu untuk memenuhi persyaratan
dokumen teknis dan dokumen kualifikasi. Sehingga dalam hal ini
penyedia jasa seolah olah diarahkan untuk “Perang Harga” agar
dapat memenangkan tender.
Prosiding SNIP Vol 1 No.1 (2021) ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung
Jaya./ Prosiding SNIP Vol 1 No.1 (2021) 72
Daftar pustaka
Fandy Tjiptono 1997, Andi Offset Yogyakarta, Strategi
Pemasaran hlm ,
Phillip Kotler dan Levin Lane Keller Tahun 2009, Manajemen
Pemasaran edisi 13 Jilid 2, Erlangga, hlm 67
Peraturan Presiden RI No 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Peraturan Presiden RI No 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Prosiding SNIP Vol 1 No.1 (2021) ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung