Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Indikator Ichimoku Clouds dan Intradays Momentum Index”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah Matematika Pasar Modal

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 23

KELAS A1

NURULKHAFIFAH PRIMA WANTI (1911042023)

ARINIL HIDAYAH (1911041009)

RAHMAT KURNIAWAN (1911041023)

DOSEN PENGAMPU:

DR. HISYAM IHSAN, S.SI., M.SI.

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya
yang telah diberikan kepada kita semua. Tak lupa pula kita kirimkan sholawat serta salam
kepada Rasulullah SAW, nabi yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang
terang-benderang.

Terima kasih kepada Dr. Hisyam Ihsan, S.Si., M.Si. selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Matematika Pasar Modal yang telah memberikan tugas ini. Adapaun makalah ini
membahas mengenai Indikator Ichimoku Clouds dan Intradays Momentum Index.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca.

Penyusun

Kelompok 23

ii
DAFTAR ISI
MAKALAH .......................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................iii
BAB I ................................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................... 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 2
BAB II .................................................................................................................................................. 3
2. 1. Indikator Ichimoku Cloud.................................................................................................. 3
2. 2. Indikator Intradays Momentum Index ........................................................................... 10
BAB III .............................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perdagangan efek atau
penawaran umum dari perusahaan yang akan go-public serta dapat juga dikatakan
sebagai wadah bagi investor dan pihak ketiga yang membutuhkan dana besar untuk
melakukan jual-beli atau perdagangan instrumen pasar modal (Rahardjo, 2006). Pasar
modal dari tahun ke tahun terobservasi terus mengalami perkembangan yang pesat di
Indonesia. Hal ini terlihat dari total investor di Pasar Modal Indonesia yang tercatat di
PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai Single Investor Identification
(SID) mencapai 2,47 juta SID per Desember 2019. Angka ini menunjukan kenaikan
sebesar 53 persen dibandingkan periode Desember 2018 yang tercatat sebanyak 1,62
juta SID. Dari keseluruhan total investor 44,62 persen adalah investor milenial atau
lebih muda dari 30 tahun. Dalam pengelompokkan ini, aset terdaftar dari investor
milenial mencapai Rp. 12,42 triliun (Artanti, 2019).
Dengan adanya media pasar modal, masyarakat berpenghasilan kecil mempunyai
kesempatan untuk mengembangkan uang mereka dengan berinvestasi pada perusahaan
yang terdaftar di pasar modal atau membeli sebagian kecil saham perusahaan publik.
Apabila sebagian kecil saham tersebut terus berkembang dan meningkat jumlahnya,
maka terdapat kemungkinan bisa menjadi pemilik saham mayoritas.
Sebelum mengambil keputusan dalam membeli saham di pasar modal, seorang
investor harus mengetahui metode analisis yang ada di dalam investasi saham. Terdapat
dua metode analisis investasi saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Analisis fundamental yaitu analisis saham untuk mengetahui nilai sebenarnya dari suatu
aset finansial yang berasal dari laporan keuangan perusahaan, sedangkan analisis
teknikal adalah teknik menganalisis naik turunnya harga dalam jangka waktu tertentu
atau berhubungan dengan faktor lain seperti volume transaksi. Oleh karena itu, analisis
teknikal banyak menggunakan grafik. Dari pergerakan tersebut akan terlihat pola tertentu
yang dapat dipakai sebagai dasar untuk melakukan pembelian maupun penjualan saham.
Biasanya analisis fundamental banyak digunakan oleh investor jangka panjang,
sedangkan analisis teknikal banyak digunakan investor jangka pendek maupun
menengah. Dalam makalah ini digunakan analisis teknikal untuk membantu proses

1
analisis saham. Analisis teknikal yang dipaparkan dalam makalah ini adalah indikator
Ichimoku Cloud dan indikator Intraday Momentum Index.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud indicator Ichimoku cloud?
2. Apa saja fungsi Indikator Ichimoku Cloud?
3. Bagaimana cara Membaca Ichimoku Cloud?
4. Bagaimana Cara Menggunakan Indikator Ichimoku Cloud?
5. Apa saja sinyal-sinyal Ichimoku Cloud?
6. Apa syarat utama trading Ichimoku Cloud?
7. Bagaimana tips trading Ichimoku Cloud?
8. Apa yang dimaksud indikator Intraday Momentum Index?
9. Apa kegunaan dari Intraday Momentum Index?
10. Apa formula dari Intraday Momentum Index?
11. Bagaimana contoh menggunakan Intraday Momentum Index?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, dapat ditentukan tujuan sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui pengertian indikator Ichimoku cloud
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi indikator Ichimoku Cloud
3. Untuk mengetahui cara membaca Ichimoku Cloud
4. Untuk mengetahui cara menggunakan Indikator Ichimoku Cloud
5. Untuk mengetahui sinyal-sinyal Ichimoku Cloud
6. Untuk mengetahui syarat utama Trading Ichimoku Cloud
7. Untuk mengetahui tips Trading Ichimoku Cloud
8. Untuk mengetahui pengertian indicator Intraday Momentum Index
9. Untuk mengetahui apa kegunaan dari Intraday Momentum Index
10. Untuk mengetahui apa formula dari Intraday Momentum Index
11. Untuk mengetahui bagaimana contoh menggunakan Intraday Momentum Index

2
BAB II
ISI

2. 1. Indikator Ichimoku Cloud

2.1.1. Pengertian Indikator Ichimoku Cloud

Indikator Ichimoku Cloud atau Ichimoku Kinko Hyo merupakan indikator


analisis teknis 'all-in-one' serbaguna yang menggabungkan beberapa elemen yang
diwakili oleh indikator berbeda. Indikator ini diciptakan oleh jurnalis Jepang Goichi
Hosoda pada tahun 1930-an dan pertama kali diluncurkan pada tahun 1969, setelah
dilakukan penelitian selama beberapa dekade.

Dalam istilah sederhananya, indikator Ichimoku memberikan sinyal-sinyal


yang biasanya akan membuat Anda menggunakan lebih banyak indikator pada saat yang
bersamaan. Ia disusun sedemikian rupa untuk memberikan Anda informasi mengenai
arah tren, level support dan resistance, sekaligus momentum.

Mengingat indikatornya mencakup banyak informasi, grafik Ichimoku


menyediakan Anda wawasan mengenai fitur harga melalui titik data yang berbeda. Oleh
karena itu, ketika Anda melihat indikator Ichimoku yang diplotkan pada grafik, indikator
tersebut dapat terlihat membingungkan atau berantakan akibat banyaknya garis dan area
yang ditampilkan. Meskipun demikian, memahami indikator tersebut tidaklah sesulit
kelihatannya, asalkan Anda tahu apa yang diwakili oleh setiap elemen dari indikator
Ichimoku Cloud.

Grafik Ichimoku terdiri dari lima garis berbeda yang memberikan gambaran
umum mengenai price action dan dua garis tersebut membentuk area berbayang yang
disebut dengan Ichimoku Cloud atau awan. Dengan demikian, jika Anda ingin
memahami gagasan utama di balik indikator Ichimoku Cloud, Anda harus memahami
arti dari setiap garis serta peran garis-garis tersebut dalam pengaturan Ichimoku.

2.1.2. Fungsi Indikator Ichimoku Cloud

Terdapat juga fungsi dari indikator Ichimoku Cloud ini, diantaranya adalah:

3
1. Indikator Ichimoku ini dapat digunakan pada hampir seluruh jenis pasar yang dapat
diperdagangkan termasuk futures, saham, forex, opsi, indeks saham, emas, dan
lainnya.
2. Indikator ini juga dapat digunakan untuk mengambil keputusan trading secara sekilas.
Termasuk memahami langsung pergerakan harga, sentimen momentum, dan
kekurangan dari tren.
3. Indikator ini juga menampilkan gambaran yang lebih jelas karena dapat menampilkan
lebih banyak titik data, sehingga price action lebih berguna. Teknik yang
mengkombinasikan indikator terbaik ke dalam satu chart, sehingga keputusan lebih
mudah diambil.
4. Indikator Ichimoku adalah sistem trading charting sesuai tren, sehingga akan
berfungsi dengan baik ketika pasar dalam tren baik. Indikator ini akan membantu
mengidentifikasi arah tren pada time frame yang digunakan.
5. Memanfaatkan false breakout yang terjadi di harga pas, yang dapat membantu
mengidentifikasi arah tren pada time frame saat trading.

2.1.3. Cara Membaca Ichimoku Cloud


Setiap komponen indikator (indikator) Ichimoku merepresentasikan aspek
tertentu dari price action dan dihitung dengan sesuai. Berikut ini merupakan contoh
elemen-elemen tersebut pada sebuah platform trading yang disajikan dalam bentuk
grafik.

Anda dapat melihat bahwa terdapat lima garis pada grafik bersama dengan area
berwarna yang mewakili cloud atau awan. Setiap garis dihitung dengan metode tertentu

4
dan menunjukkan aspek spesifik dari indikatornya. Berikut merupakan garis-garis
tersebut:
 Garis Konversi (Tenkan-Sen) – dapat dianggap sebagai garis jangka pendek dan
mewakili rata-rata tertinggi serta terendah untuk 9 periode (9 periode tertinggi + 9
periode terendah / 2).
 Garis Dasar (Kijun-Sen) – merupakan garis jangka panjang dan dihitung sebagai
rata-rata tertinggi serta terendah untuk 26 periode (26 periode tertinggi + 26 periode
terendah / 2).
 Rentang Terlambat (Chickou Span) – merupakan garis rentang terlambat yang
mewakili harga penutupan untuk 26 periode sebelumnya. Garis ini memungkinkan
Anda untuk dengan mudah membandingkan pergerakan harga saat ini dengan
pergerakan 26 periode sebelumnya.
 Rentang Utama A (Senkou Span A) – digunakan sebagai indikator utama yang
menentukan 26 periode mendatang. Nilai-nilai untuk indikator ini diperoleh sebagai
titik tengah dari Tenkan-sen dan Kijun-sen berdasarkan 26 periode terakhir (Garis
Konversi + Garis Dasar) / 2).
 Rentang Utama B (Senkou Span B) – juga digunakan sebagai indikator utama
mengingat ia dihitung untuk 26 periode ke depan dan didasarkan pada rata-rata dari
52 periode tertinggi dan 52 periode terendah (52 periode tertinggi – 52 periode
terendah / 2).
Ichimoku Cloud (Kumo) atau awan adalah salah satu fitur paling menonjol yang
disajikan pada grafik di atas dan terletak pada area di antara garis Rentang Utama A dan
Rentang Utama B. Merumuskan strategi Ichimoku Cloud tidaklah serumit kelihatannya.
Anda akan menemukan kemungkinan sinyal dengan menentukan dimana harganya
berada saat dibandingkan dengan Ichimoku Cloud.
 Jika harga berada di atas Ichimoku Cloud, maka diperkirakan akan terjadi tren
positif
 Anda dapat memperkirakan terjadinya tren negatif jika harga turun di bawah
awan
 Tingkat harga yang terletak di dalam awan mengindikasikan terjadinya tren datar
Perubahan warna awan terjadi berdasarkan pergerakan garis rentang utama.
Sebagai contoh, jika Rentang Utama A melintas di atas Rentang Utama B, maka area
tersebut akan berwarna hijau (warna yang digunakan untuk awan bisa saja berbeda,
tergantung pada platform trading). Periode yang tertera merupakan periode bawaan
5
untuk indikator tersebut. Tentu saja, Anda dapat selalu mengubah pengaturan ini pada
mode pengaturan indikator dan menyesuaikannya sesuai dengan strategi perdagangan
dan formula Ichimoku Cloud Anda.

2.1.4. Cara Menggunakan Indikator Ichimoku Cloud


Strategi trading Ichimoku dapat memberikan peringatan akan potensi sinyal beli
maupun jual mengingat ia mampu mengidentifikasi potensi arah serta momentum tren.
Indikator Ichimoku dapat berguna jika Anda ingin menentukan titik stop-loss, yang dapat
berada pada level support. Selain itu, Ichimoku Cloud digunakan oleh para trader karena
ia dapat memberikan estimasi tertentu mengenai tingkat harga di masa mendatang.
Secara umum, indikator Ichimoku Cloud dapat digunakan dalam strategi trading Anda
untuk hal-hal berikut ini:
Menentukan arah tren – salah satu cara untuk menemukan arah tren adalah
dengan menggunakan sinyal Garis Konversi dan Garis Dasar. Ketika Garis Konversi
berada di atas Garis Dasar, Anda dapat mengantisipasi terjadinya tren positif. Tren yang
berlawanan atau negatif dapat diantisipasi ketika Garis Dasar berada di atas Garis
Konversi (garis periode yang lebih pendek).
Level support dan resistance – diidentifikasi oleh Garis Rentang Utama A dan
B, yang berfungsi sebagai tepi dari Ichimoku Cloud. Mengingat bahwa indikator
Ichimoku Cloud dapat memberikan prediksi harga, tepi awannya juga dapat memberikan
gambaran umum mengenai level support dan resistance saat ini maupun di masa
mendatang.
Menentukan crossover atau persilangan – Anda dapat mencari persilangan di
antara Garis Konversi dan Garis Dasar. Ingatlah bahwa Anda harus memperhatikan
lokasi dari persilangan sehingga Anda dapat menentukan kekuatannya. Sinyalnya bisa
saja lemah, netral atau kuat, tergantung pada jenis persilangan tersebut dan apakah ia
terletak di bawah, di dalam atau di atas awan.
Ichimoku Cloud – Ia bisa saja bullish ataupun bearish. Lihatlah Rentang Utama
A dan Rentang Utama B atau, lebih tepatnya, posisi garis-garis ini pada grafik dan awan.
Indikasi kemungkinan tren bullish muncul ketika Rentang Utama A meningkat di atas
Rentang Utama B (bullish Kumo). Tren bearish dapat diidentifikasi ketika Rentang
Utama A turun atau jatuh di bawah Rentang Utama B (awan bearish). Pembalikan tren
dapat terlihat saat Rentang Utama A dan B mengubah posisinya. Anda dapat menentukan

6
kekuatan tren dengan cara melihat sudut Ichimoku Cloud, dimana sudut curam ke atas
atau ke bawah dapat menunjukkan tren yang kuat.

2.1.5. Sinyal-Sinyal Ichimoku Cloud


Jenis-jenis sinyal Ichimoku tergantung pada elemen yang kita lihat. Terdapat
berbagai sinyal pada grafik Ichimoku:
 Persilangan Garis Konversi/Dasar
 Cloud breakout
 Persilangan Rentang Utama A dan B
 Persilangan Rentang Terlambat
Dengan menggunakan indikator tersebut, berarti Anda sudah familiar dengan
perbedaan sinyal beli dan sinyal jual Ichimoku, yang dapat muncul pada grafik Anda
dengan sinyal-sinyal lainnya. Oleh karena itu, strategi Ichimoku dapat dibuat
berdasarkan sinyal-sinyal Ichimoku:
 Tren bullish – harga berada di atas awan
 Tren bearish – harga berada di bawah awan
 Tren ranging – harga berada di dalam awan
 Sinyal Beli – Garis Konversi melintas di atas Garis Dasar dan kedua garis tersebut
bersamaan dengan harganya berada di atas awan
 Sinyal Jual – muncul jika Garis Konversi melintas di bawah Garis Dasar sementara
harga dan kedua garis tersebut ditemukan di bawah awan Contoh Sinyal Ichimoku
Cloud
Untuk memahami lebih jauh cara menggunakan Ichimoku Cloud, mari kita lihat
grafik lainnya dimana kita dapat mengidentifikasi beberapa sinyal yang berasal dari
indikator Ichimoku.

7
Pada grafik ini, Anda dapat melihat dua jenis sinyal potensial. Di sisi kiri tengah
grafik, terdapat persilangan Garis Konversi/Dasar di atas Ichimoku Cloud. Di sisi kanan,
Anda dapat melihat adanya persilangan antara Rentang Utama A dan B yang
memberikan sinyal pergerakan negatif.

2.1.6. Syarat utama Trading Ichimoku Cloud


Terdapat syarat utama yang harus kita ikuti untuk melakukan trading pada
Ichimoku. Syarat tersebut adalah:
1. Karena Ichimoku adalah indikator trend, maka kalian bisa melakukan trading dengan
jangka panjang yang ditunjukkan oleh warna cloud. Cloud oranye memberi sinyal
entri buy, cloud ungu memberi sinyal untuk trading sell.
2. Stop loss tidak boleh melebihi batas yang wajar. Kalian harus mengikuti trading di
pasar yang tenang dikarenakan dengan mengikuti pergeakan harga yang tajam di
grafik harian, maka kita akan mengharapkan momen momen ketika pasar kembali
normal.
3. Setelah harga mencapai titik ekstrim yang signifikan dalam grafik harian, kalian harus
memindahkan trading ke titik impas.
4. Stop loss akan ditetapkan di laur Kijun sen dan Tenkan sen atau di luar cloud, yang
menurutnya lebih dekat ke titik masuk. Dalam kasus yang lebih besar lagi, stop loss
akan ditempatkan di luar tertinggi/terendah lokal terdekat jika garis Tenkan Sen dan
Kijun Sen terlalu dekat dengan harga masuk saat ini.

8
5. Rasio reward/risk akan selalu 2/1. Jadi, potensi take profit menjadi dua kali lebih
besar dari potensi stop-loss. Hal ini dapat memudahkan untuk menetapkan target
keuntungan.

2.1.7. Tips Trading Ichimoku Cloud

Indikator unduhan Ichimoku Cloud adalah sejenis sistem trading independen.


Terdapat juga tips dan trik bagaimana cara mentradingan indikator Ichimoku Kinko Hyo
ini.

1. Mengatur Indikator. Metode perdagangan Ichimoku Cloud memanfaatkan indikator


perdagangan dari Ichimoku itu sendiri. Atau bisa diartikan sebagai satu-satunya
indikator yang dibutuhkan oleh strategi perdagangan ini merupakan Ichimoku itu
sendiri. Beberapa platform perdagangan akan mengacu pada indikator Ichimoku
Cloud. Kalian bisa memulainya dengan klik pada tab indikator kemudian memilih
Ichimoku Kinko Hyo maupun Ichimoku Cloud kemudian daftar. Kalian tidak perlu
melakukan penyesuaian apa pun tetapi bisa menerapkan indikator dalam pengaturan
default. Kalian juga harus memperhatikan perbedaan warna diantara berbagai garis
komponen seperti yang telah dijelaskan di atas.
2. Perhatikan harga sehubungan dengan kumo. Pemindaian sinyal perdagangan sudah
bisa mulai dilakukan. Langkah yang bisa dilakukan adalah mengamati bagaimana
harga berperilaku yang berkaitan dengan kumo dan cloud. Jika harga sedang dalam
tren naik ynag cukup kuat, maka akan bergeser dari bawah ke atas Kumo atau cloud.
Sedangkan jika harga berada dalam tren turun yang cukup kuat, maka harga akan
bergeser dari perdagangan atas ke bawah kumo.
3. Perhatikan harga terkait Tenkan Sen dan Kijun Sen. Peran kalian adalah untuk
memastikan bahwa harga masih diperdagangkan ke arah yang sama dengan yang
kalian tetapkan pada kumo, sehingga saat melakukan itu, harga seharusnya tidak jauh
dari Tenkan Sen dan Kijun Sen. Perlu diketahui, jika harga terlalu jauh dari dua garis
tersebut, maka sinyal menjadi nol pada titik tersebut.
4. Amati Tenkan Sen sehubungan dengan Kijun Sen. Disini kalian akan mengamati
bagaimana Tenkan Sen akan berprilaku relatif terhadap Kijun Sen. Hal ini juga
berkaitan dengan apakah orientasi awal sinyal adalah bullish maupun bearish. Jika
harga menunjukkan orientasi bullish dengan menggeser daru bawah ke atas Kumo

9
dan juga mendekati Tenkan Sen juga Kijun Sen, maka kalian bisa berharap untuk
Tenkan Sen bisa menyeberang dari bawah ke atas Kijun Sen. Sedangkan jika harga di
sisi lain menunjukkan kecenderungan bearish, maka kalian bisa mengharapkan
Tenkan Sen menyeberang dari atas ke bawah Kijun Sen. Jika hal tersebut tidak sesuai,
maka akan terjadinya sinyal yang terdistorsi.
5. Amati Chikou Span sehubungan dengan harga. Periksa perilaku Chikou Span apakah
relatif terhadap harga atau tidak. Sinyal yang bullish harus bisa melewati 4 langkah di
atas yang diikuti dengan persimpangan Chikou Span dari bawah ke atas harga. Di sisi
lain, sinyal bearish yang telah melewati 4 langkah diatas harus diikuti oleh
persimpangan Chikou Span dari atas ke bawah harga.
6. Amati Senkou Span A relatif dengan Senkou Span B. Untuk sinyal bullish yang telah
melewati 5 langkah di atas, maka Senkou Span A harus menyeberang dari bawah ke
atas Senkou Span B. Dan jika sinyal bearish yang telah melewati 5 langkah di atas,
maka Senkou Span A harus menyeberang dari atas ke bawah Senkou Span B.
7. Amati kumo dalam hubungannya dengan Tenkan Sen, Kijun Sen, dan Chikou Span.
Dengan menetapkan sinyal seperti yang telah dijelaskan pada 6 langkah di atas, maka
kalian telah menetapkan sinyal bullish dan bearish yang bagus. Oleh karena itu, untuk
sinyal apapun, garis Tenkan Sen, Kijun Sen, dan Chikou Span tidak boleh berada di
kumo atau cloud.
8. Masukkan posisi beli atau jual. Semua kondisi bullish dan bearish harus sesuai
dengan 7 langkah di atas agar bisa memasuki posisi beli maupun jual.
9. Sesuaikan stop loss dan juga take profit. Kalian bisa menyesuaikan stop loss
tergantung pada pola yang memicu entri kalian. Untuk sebagian besar pola candle,
stop loss untuk untuk posisi beli biasanya ditetapkan tepat di bawah dasar candle
pemicu. Stop loss juga ditetapkan tepat di atas ketinggian candlestick pemicu untuk
posisi jual. Untuk take profit, dapat diproyeksikan menggunakan level kumo
sebelumnya yang bertindak sebagai support atau resistance.

2. 2. Indikator Intradays Momentum Index

2.2.1. Pengertian Intraday Momentum Index

Intraday Momentum Index (IMI), adalah indikator teknis yang


menggabungkan aspek analisis candlestick dengan Relative Strength Index (RSI) untuk
menghasilkan sinyal overbought atau oversold. Indikator intraday dikembangkan oleh

10
teknisi pasar Tushar Chande untuk membantu investor dengan keputusan perdagangan
mereka.

2.2.2. Kegunaan Intraday Momentum Index

Investor menggunakan indikator teknis untuk memperkirakan kapan


keamanan, seperti saham, harus dibeli atau dijual. Analisis teknis, yang menggunakan
indikator teknis, memeriksa hubungan antara harga dan volume sekuritas selama periode
waktu yang bervariasi. Indikator, seperti indeks kekuatan relatif dan Bollinger band,
berusaha menghasilkan sinyal beli dan jual tanpa memeriksa fundamental keamanan.
Dengan demikian, mereka umumnya dianggap lebih berguna untuk pedagang jangka
pendek daripada investor jangka panjang.

IMI melihat hubungan antara harga buka dan tutup sekuritas sepanjang hari,
daripada bagaimana harga buka/tutup bervariasi antar hari. Ini menggabungkan beberapa
fitur dari indeks kekuatan relatif, yaitu hubungan antara "penutupan naik" dan
"penutupan turun" dan apakah ada indikasi bahwa suatu saham overbought atau
oversold, dengan grafik candlestick. Grafik candlestick untuk hari tertentu berisi "tubuh
nyata" yang menyoroti kesenjangan antara harga pembukaan dan penutupan, dan titik
harga di atas tinggi dan rendah yang disebut bayangan atas dan bawah .

2.2.3. Formula Intraday Momentum Index


∑𝑛𝑑=1 𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐼𝑀𝐼 = ( 𝑛 ) × 100
∑𝑑=1 𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 + ∑𝑛𝑑=1 𝐾𝑒𝑟𝑢𝑔𝑖𝑎𝑛
Keterangan:
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝐶𝑃 − 𝑂𝑃, di Up Days (yaitu 𝑇𝑢𝑡𝑢𝑝 > 𝐵𝑢𝑘𝑎)
𝐶𝑃 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝
𝑂𝑃 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑟𝑢𝑔𝑖𝑎𝑛 = 𝑂𝑃 − 𝐶𝑃 , di Down Days (yaitu 𝐵𝑢𝑘𝑎 > 𝑇𝑢𝑡𝑢𝑝)
𝑑 = ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 (14 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑝𝑖𝑘𝑎𝑙)

IMI dihitung sebagai jumlah keuntungan pada hari naik dibagi dengan jumlah
keuntungan pada hari naik ditambah jumlah kerugian pada hari turun. Ini kemudian
dikalikan dengan 100. Jika angka yang dihasilkan lebih besar dari 70 maka sekuritas

11
dianggap overbought, sedangkan angka kurang dari 30 menunjukkan bahwa sekuritas
oversold. Investor akan melihat IMI selama beberapa hari, dengan 14 hari menjadi
kerangka waktu yang paling umum untuk dilihat.

2.2.4. Contoh Menggunakan Intraday Momentum Index

Mari kita lihat Indeks Momentum Intraday yang diterapkan pada SPDR S&P 500
ETF (SPY):

Bagan di atas menunjukkan bagaimana pembacaan IMI oversold atau


overbought dapat menghasilkan sinyal perdagangan beli dan jual pada indeks
populer. Meskipun sinyal ini tidak selalu akurat, mereka mungkin memberikan tingkat
akurasi yang lebih tinggi daripada sekadar menggunakan RSI. Banyak pedagang
menggabungkan wawasan ini dengan bentuk lain dari analisis teknis untuk
memaksimalkan peluang mereka untuk perdagangan yang sukses. Misalnya, mereka
mungkin mencari kondisi oversold dan breakout dari pola grafik sebelum masuk ke
posisi long.

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Indikator Ichimoku Cloud atau Ichimoku Kinko Hyo merupakan indikator


analisis teknis 'all-in-one' serbaguna yang menggabungkan beberapa elemen yang
diwakili oleh indikator berbeda. Indikator Ichimoku memberikan sinyal-sinyal yang
biasanya akan membuat Anda menggunakan lebih banyak indikator pada saat yang
bersamaan. Ia disusun sedemikian rupa untuk memberikan Anda informasi mengenai
arah tren, level support dan resistance, sekaligus momentum.
Intraday Momentum Index (IMI), adalah indikator teknis yang menggabungkan
aspek analisis candlestick dengan Relative Strength Index (RSI) untuk menghasilkan
sinyal overbought atau oversold.

3.2. Kritik dan Saran


Demikian makalah ini kami susun. Penulis menyadari dalam penulisan makalah
ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang membangun kami
perlukan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hayes, A. (2021, Juli 23). Intraday Momentum Index (IMI). Diambil kembali dari Investopedia:
https://www.investopedia.com/terms/i/intraday-momentum-index-imi.asp

Mihmii, W. (2021, November 5). Ichimoku Kinko Hyo, Tren Standard Alat Analisis Forex Jepang.
Retrieved from GICTRADE: https://www.gicindonesia.com/jurnal/edukasi/kelas-
lanjutan/ichimoku-kinko-hyo/

Muis, I. S., Prajawati, M. I., & Basir. (2021). Analisis Teknikal Return Saham dengan Indikator-
Indikator Bollinger Band, Parabolic SAR, dan Stochastic Oscillator. Jurnal Samudra Ekonomi
dan Bisnis, Vol (12), No. 2, 143-153.

Team, C. R. (2022, Januari 14). Cara Membaca dan Menggunakan Indikator Ichimoku Cloud.
Retrieved from currency.com: https://currency.com/id/cara-membaca-dan-menggunakan-
indikator-ichimoku-cloud

14

Anda mungkin juga menyukai