Makalah - Matematika Pasar Modal - Kelompok 23 - Kelas A - 2019
Makalah - Matematika Pasar Modal - Kelompok 23 - Kelas A - 2019
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 23
KELAS A1
DOSEN PENGAMPU:
JURUSAN MATEMATIKA
2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim.
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya
yang telah diberikan kepada kita semua. Tak lupa pula kita kirimkan sholawat serta salam
kepada Rasulullah SAW, nabi yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang
terang-benderang.
Terima kasih kepada Dr. Hisyam Ihsan, S.Si., M.Si. selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Matematika Pasar Modal yang telah memberikan tugas ini. Adapaun makalah ini
membahas mengenai Indikator Ichimoku Clouds dan Intradays Momentum Index.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca.
Penyusun
Kelompok 23
ii
DAFTAR ISI
MAKALAH .......................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................iii
BAB I ................................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................... 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 2
BAB II .................................................................................................................................................. 3
2. 1. Indikator Ichimoku Cloud.................................................................................................. 3
2. 2. Indikator Intradays Momentum Index ........................................................................... 10
BAB III .............................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perdagangan efek atau
penawaran umum dari perusahaan yang akan go-public serta dapat juga dikatakan
sebagai wadah bagi investor dan pihak ketiga yang membutuhkan dana besar untuk
melakukan jual-beli atau perdagangan instrumen pasar modal (Rahardjo, 2006). Pasar
modal dari tahun ke tahun terobservasi terus mengalami perkembangan yang pesat di
Indonesia. Hal ini terlihat dari total investor di Pasar Modal Indonesia yang tercatat di
PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai Single Investor Identification
(SID) mencapai 2,47 juta SID per Desember 2019. Angka ini menunjukan kenaikan
sebesar 53 persen dibandingkan periode Desember 2018 yang tercatat sebanyak 1,62
juta SID. Dari keseluruhan total investor 44,62 persen adalah investor milenial atau
lebih muda dari 30 tahun. Dalam pengelompokkan ini, aset terdaftar dari investor
milenial mencapai Rp. 12,42 triliun (Artanti, 2019).
Dengan adanya media pasar modal, masyarakat berpenghasilan kecil mempunyai
kesempatan untuk mengembangkan uang mereka dengan berinvestasi pada perusahaan
yang terdaftar di pasar modal atau membeli sebagian kecil saham perusahaan publik.
Apabila sebagian kecil saham tersebut terus berkembang dan meningkat jumlahnya,
maka terdapat kemungkinan bisa menjadi pemilik saham mayoritas.
Sebelum mengambil keputusan dalam membeli saham di pasar modal, seorang
investor harus mengetahui metode analisis yang ada di dalam investasi saham. Terdapat
dua metode analisis investasi saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Analisis fundamental yaitu analisis saham untuk mengetahui nilai sebenarnya dari suatu
aset finansial yang berasal dari laporan keuangan perusahaan, sedangkan analisis
teknikal adalah teknik menganalisis naik turunnya harga dalam jangka waktu tertentu
atau berhubungan dengan faktor lain seperti volume transaksi. Oleh karena itu, analisis
teknikal banyak menggunakan grafik. Dari pergerakan tersebut akan terlihat pola tertentu
yang dapat dipakai sebagai dasar untuk melakukan pembelian maupun penjualan saham.
Biasanya analisis fundamental banyak digunakan oleh investor jangka panjang,
sedangkan analisis teknikal banyak digunakan investor jangka pendek maupun
menengah. Dalam makalah ini digunakan analisis teknikal untuk membantu proses
1
analisis saham. Analisis teknikal yang dipaparkan dalam makalah ini adalah indikator
Ichimoku Cloud dan indikator Intraday Momentum Index.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud indicator Ichimoku cloud?
2. Apa saja fungsi Indikator Ichimoku Cloud?
3. Bagaimana cara Membaca Ichimoku Cloud?
4. Bagaimana Cara Menggunakan Indikator Ichimoku Cloud?
5. Apa saja sinyal-sinyal Ichimoku Cloud?
6. Apa syarat utama trading Ichimoku Cloud?
7. Bagaimana tips trading Ichimoku Cloud?
8. Apa yang dimaksud indikator Intraday Momentum Index?
9. Apa kegunaan dari Intraday Momentum Index?
10. Apa formula dari Intraday Momentum Index?
11. Bagaimana contoh menggunakan Intraday Momentum Index?
1.3 Tujuan
2
BAB II
ISI
Grafik Ichimoku terdiri dari lima garis berbeda yang memberikan gambaran
umum mengenai price action dan dua garis tersebut membentuk area berbayang yang
disebut dengan Ichimoku Cloud atau awan. Dengan demikian, jika Anda ingin
memahami gagasan utama di balik indikator Ichimoku Cloud, Anda harus memahami
arti dari setiap garis serta peran garis-garis tersebut dalam pengaturan Ichimoku.
Terdapat juga fungsi dari indikator Ichimoku Cloud ini, diantaranya adalah:
3
1. Indikator Ichimoku ini dapat digunakan pada hampir seluruh jenis pasar yang dapat
diperdagangkan termasuk futures, saham, forex, opsi, indeks saham, emas, dan
lainnya.
2. Indikator ini juga dapat digunakan untuk mengambil keputusan trading secara sekilas.
Termasuk memahami langsung pergerakan harga, sentimen momentum, dan
kekurangan dari tren.
3. Indikator ini juga menampilkan gambaran yang lebih jelas karena dapat menampilkan
lebih banyak titik data, sehingga price action lebih berguna. Teknik yang
mengkombinasikan indikator terbaik ke dalam satu chart, sehingga keputusan lebih
mudah diambil.
4. Indikator Ichimoku adalah sistem trading charting sesuai tren, sehingga akan
berfungsi dengan baik ketika pasar dalam tren baik. Indikator ini akan membantu
mengidentifikasi arah tren pada time frame yang digunakan.
5. Memanfaatkan false breakout yang terjadi di harga pas, yang dapat membantu
mengidentifikasi arah tren pada time frame saat trading.
Anda dapat melihat bahwa terdapat lima garis pada grafik bersama dengan area
berwarna yang mewakili cloud atau awan. Setiap garis dihitung dengan metode tertentu
4
dan menunjukkan aspek spesifik dari indikatornya. Berikut merupakan garis-garis
tersebut:
Garis Konversi (Tenkan-Sen) – dapat dianggap sebagai garis jangka pendek dan
mewakili rata-rata tertinggi serta terendah untuk 9 periode (9 periode tertinggi + 9
periode terendah / 2).
Garis Dasar (Kijun-Sen) – merupakan garis jangka panjang dan dihitung sebagai
rata-rata tertinggi serta terendah untuk 26 periode (26 periode tertinggi + 26 periode
terendah / 2).
Rentang Terlambat (Chickou Span) – merupakan garis rentang terlambat yang
mewakili harga penutupan untuk 26 periode sebelumnya. Garis ini memungkinkan
Anda untuk dengan mudah membandingkan pergerakan harga saat ini dengan
pergerakan 26 periode sebelumnya.
Rentang Utama A (Senkou Span A) – digunakan sebagai indikator utama yang
menentukan 26 periode mendatang. Nilai-nilai untuk indikator ini diperoleh sebagai
titik tengah dari Tenkan-sen dan Kijun-sen berdasarkan 26 periode terakhir (Garis
Konversi + Garis Dasar) / 2).
Rentang Utama B (Senkou Span B) – juga digunakan sebagai indikator utama
mengingat ia dihitung untuk 26 periode ke depan dan didasarkan pada rata-rata dari
52 periode tertinggi dan 52 periode terendah (52 periode tertinggi – 52 periode
terendah / 2).
Ichimoku Cloud (Kumo) atau awan adalah salah satu fitur paling menonjol yang
disajikan pada grafik di atas dan terletak pada area di antara garis Rentang Utama A dan
Rentang Utama B. Merumuskan strategi Ichimoku Cloud tidaklah serumit kelihatannya.
Anda akan menemukan kemungkinan sinyal dengan menentukan dimana harganya
berada saat dibandingkan dengan Ichimoku Cloud.
Jika harga berada di atas Ichimoku Cloud, maka diperkirakan akan terjadi tren
positif
Anda dapat memperkirakan terjadinya tren negatif jika harga turun di bawah
awan
Tingkat harga yang terletak di dalam awan mengindikasikan terjadinya tren datar
Perubahan warna awan terjadi berdasarkan pergerakan garis rentang utama.
Sebagai contoh, jika Rentang Utama A melintas di atas Rentang Utama B, maka area
tersebut akan berwarna hijau (warna yang digunakan untuk awan bisa saja berbeda,
tergantung pada platform trading). Periode yang tertera merupakan periode bawaan
5
untuk indikator tersebut. Tentu saja, Anda dapat selalu mengubah pengaturan ini pada
mode pengaturan indikator dan menyesuaikannya sesuai dengan strategi perdagangan
dan formula Ichimoku Cloud Anda.
6
kekuatan tren dengan cara melihat sudut Ichimoku Cloud, dimana sudut curam ke atas
atau ke bawah dapat menunjukkan tren yang kuat.
7
Pada grafik ini, Anda dapat melihat dua jenis sinyal potensial. Di sisi kiri tengah
grafik, terdapat persilangan Garis Konversi/Dasar di atas Ichimoku Cloud. Di sisi kanan,
Anda dapat melihat adanya persilangan antara Rentang Utama A dan B yang
memberikan sinyal pergerakan negatif.
8
5. Rasio reward/risk akan selalu 2/1. Jadi, potensi take profit menjadi dua kali lebih
besar dari potensi stop-loss. Hal ini dapat memudahkan untuk menetapkan target
keuntungan.
9
dan juga mendekati Tenkan Sen juga Kijun Sen, maka kalian bisa berharap untuk
Tenkan Sen bisa menyeberang dari bawah ke atas Kijun Sen. Sedangkan jika harga di
sisi lain menunjukkan kecenderungan bearish, maka kalian bisa mengharapkan
Tenkan Sen menyeberang dari atas ke bawah Kijun Sen. Jika hal tersebut tidak sesuai,
maka akan terjadinya sinyal yang terdistorsi.
5. Amati Chikou Span sehubungan dengan harga. Periksa perilaku Chikou Span apakah
relatif terhadap harga atau tidak. Sinyal yang bullish harus bisa melewati 4 langkah di
atas yang diikuti dengan persimpangan Chikou Span dari bawah ke atas harga. Di sisi
lain, sinyal bearish yang telah melewati 4 langkah diatas harus diikuti oleh
persimpangan Chikou Span dari atas ke bawah harga.
6. Amati Senkou Span A relatif dengan Senkou Span B. Untuk sinyal bullish yang telah
melewati 5 langkah di atas, maka Senkou Span A harus menyeberang dari bawah ke
atas Senkou Span B. Dan jika sinyal bearish yang telah melewati 5 langkah di atas,
maka Senkou Span A harus menyeberang dari atas ke bawah Senkou Span B.
7. Amati kumo dalam hubungannya dengan Tenkan Sen, Kijun Sen, dan Chikou Span.
Dengan menetapkan sinyal seperti yang telah dijelaskan pada 6 langkah di atas, maka
kalian telah menetapkan sinyal bullish dan bearish yang bagus. Oleh karena itu, untuk
sinyal apapun, garis Tenkan Sen, Kijun Sen, dan Chikou Span tidak boleh berada di
kumo atau cloud.
8. Masukkan posisi beli atau jual. Semua kondisi bullish dan bearish harus sesuai
dengan 7 langkah di atas agar bisa memasuki posisi beli maupun jual.
9. Sesuaikan stop loss dan juga take profit. Kalian bisa menyesuaikan stop loss
tergantung pada pola yang memicu entri kalian. Untuk sebagian besar pola candle,
stop loss untuk untuk posisi beli biasanya ditetapkan tepat di bawah dasar candle
pemicu. Stop loss juga ditetapkan tepat di atas ketinggian candlestick pemicu untuk
posisi jual. Untuk take profit, dapat diproyeksikan menggunakan level kumo
sebelumnya yang bertindak sebagai support atau resistance.
10
teknisi pasar Tushar Chande untuk membantu investor dengan keputusan perdagangan
mereka.
IMI melihat hubungan antara harga buka dan tutup sekuritas sepanjang hari,
daripada bagaimana harga buka/tutup bervariasi antar hari. Ini menggabungkan beberapa
fitur dari indeks kekuatan relatif, yaitu hubungan antara "penutupan naik" dan
"penutupan turun" dan apakah ada indikasi bahwa suatu saham overbought atau
oversold, dengan grafik candlestick. Grafik candlestick untuk hari tertentu berisi "tubuh
nyata" yang menyoroti kesenjangan antara harga pembukaan dan penutupan, dan titik
harga di atas tinggi dan rendah yang disebut bayangan atas dan bawah .
IMI dihitung sebagai jumlah keuntungan pada hari naik dibagi dengan jumlah
keuntungan pada hari naik ditambah jumlah kerugian pada hari turun. Ini kemudian
dikalikan dengan 100. Jika angka yang dihasilkan lebih besar dari 70 maka sekuritas
11
dianggap overbought, sedangkan angka kurang dari 30 menunjukkan bahwa sekuritas
oversold. Investor akan melihat IMI selama beberapa hari, dengan 14 hari menjadi
kerangka waktu yang paling umum untuk dilihat.
Mari kita lihat Indeks Momentum Intraday yang diterapkan pada SPDR S&P 500
ETF (SPY):
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Hayes, A. (2021, Juli 23). Intraday Momentum Index (IMI). Diambil kembali dari Investopedia:
https://www.investopedia.com/terms/i/intraday-momentum-index-imi.asp
Mihmii, W. (2021, November 5). Ichimoku Kinko Hyo, Tren Standard Alat Analisis Forex Jepang.
Retrieved from GICTRADE: https://www.gicindonesia.com/jurnal/edukasi/kelas-
lanjutan/ichimoku-kinko-hyo/
Muis, I. S., Prajawati, M. I., & Basir. (2021). Analisis Teknikal Return Saham dengan Indikator-
Indikator Bollinger Band, Parabolic SAR, dan Stochastic Oscillator. Jurnal Samudra Ekonomi
dan Bisnis, Vol (12), No. 2, 143-153.
Team, C. R. (2022, Januari 14). Cara Membaca dan Menggunakan Indikator Ichimoku Cloud.
Retrieved from currency.com: https://currency.com/id/cara-membaca-dan-menggunakan-
indikator-ichimoku-cloud
14