Nazila : 209220060
8
KATA PENGANTAR
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada illahi robbi yang telah memberikan
beribu ribu nikmat sehingga penyusunan bisa membuat makalah ini denganatas izin-
Nya sehingga dapatmenyelesaikan makalah ini dengan berjudul HUKUM BACAAN
HURUF IDGHOM BIGHUNNAH dapat selesai tepat waktu walaupun masih banyak
kekurangan karena penyusun masih dalam tahap pembelajaran bahwa penulisan
makalah ini banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna oleh karena itu
penyusun butuh kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Ada pun tugas makalah ini dapat selesai karena ada dukungan dari berbagai pihak
yang telah membantunya kami dalam pembuatan makalah ini.Semoga makalah ini
yang telah disusun dapat menambah pengetahuan pengalaman, dan bermanfaat bagi
kami sendiri dan pembaca untuk kedepannya dapat memperbaiki maupun menambah
isi makalah ini menjadi lebih baik karna kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata bahasa, maupun pengetahuan
kamidalam makalah ini.
8
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BABI.................................................................................................................
PENDAHULUAN.................................................................................................
A.LatarBelakang.............................................................................................
B.RumusanMasalah.........................................................................................
BABII................................................................................................................
PEMBAHASAN.................................................................................................
A. Pengertian idhgom.....................................................................................
BABIII................................................................................................................
PENUTUP..........................................................................................................
A.Kesimpulan.....................................................................................................
B. Penutup .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I
8
.PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Idghom ( )إدغامmenurut bahasa adalah memasukkan sesuatu kepada sesuatu. Sedangkan
menurut istilah idghom ( )إدغامadalah bertemunya huruf yang bersukun dengan huruf yang
berharakat sehingga kedua huruf tersebut menjadi satu huruf dan huruf yang kedua
menjadi bertasyid.
ِ ْ َو َرتِّ ِل ْالقُر.
ًآن تَرْ تِ ْيال
Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini akan membahas tentang ilmu
tajwid khususnya tentang IDGHAM BIGHUNNAH karena materi ini masih banyak
yang belum memahaminya. Dalam materi IDGHAM BIGHUNNAH ini juga
mengandung nilai yang sangat penting dalam tata cara pembacaan Al-Qur’an karena
dalam membaca Al-Qur’an tajwid mutlak digunakan karena didalam membaca Al-Qur’an
salah penyebutan maka akan salah arti dan makna
B. RumusanMasalah
1. Pengertian idghom !
2. Pengertian idhgom bighunnah !
BAB II
PEMBAHASAN
A. Idhgom
1.Pengertian idghom
8
Idghom ( )إدغامmenurut bahasa adalah mendengungkqn. Sedangkan menurut istilah
idghom ( )إدغامadalah membaca dengan menyatukan dua huruf yang pertama berbaris
mati dan yang kedua berbaris hingga menjadi huruf yang satu lagi bertasydid.
1. ي
2. ن
3. و
4. ل
5. م
6. ر
B. idhgom bighunnah
1. Pengertian idhgom bighunnah
Secara bahasa idghom artinya memasukan dan bighunnah artinya dengan dengung.
Jadi idghom bighunnah إدغام بِ ُغنَّةadalah apabila nun mati dan tanwin bertemu dengan
salah satu huruf idghom yang empat maka dinamakan idghom bighunnah. Keempat huruf
idghom bighunnah ialah و،م،ن،ي
Cara membaca Idgam Bigunnah adalah dengan memsukan suara nun mati ( )نatau
tanwin kepada salah satu huruf Idgam Bigunnah ( ن، م،ي، ) وyang ada di depannya,
sehingga menjadi satu ucapan, seakan-akan satu huruf. Sehingga pada saat
menidhgomkan suara harus ditasdidkan kepada huruf Idgam Bigunnah yang ada di depan
nun mati atau tanwin.
8
Kemudian ditahan sekira-kiranya dua ketukan dengan memakai ghunnah ketika
membacanya.
A. )ُْن – ي ( َم ْن يَّقُوْ ل
Agar lebih mudah dipahami, simak contoh dan cara bacanya berikut ini:
Pada kata ( ) َن ُكنْ َم َع ًك ْمnakun ma'akum, terdapat nun mati yang bertemu dengan huruf
mim. Jika kata tersebut diucapkan dengan dengung, maka akan dibaca menjadi
nakumma'akum.
Pada kata ( ٌ ) َل َك ُف ْو ٌرم ُِبيْنlakafuurun mubiinun, terdapat tanwin dhammah bertemu dengan
huruf mim. Sesuai dengan hukum bacaan idgham bigunnah, maka dibaca menjadi
lakafuurummubiinun. Pada kata (ً ) َف ْتحا ً م ُِبيْناfathan mubiinan, terdapat tanwin bertemu
dengan huruf idgham bigunnah yaitu mim. Hal ini dibaca menjadi fathammubina.
Pada kata ( )مِنْ ناَصِ ِري َْنmin naa shiriina, terdapat nun mati yang bertemu dengan huruf
nun. Jika kata tersebut diucapkan dengan dengung, maka akan dibaca menjadi minnaa
shiriina.
8
Pada kata (ِط ٌة َن ْغفِرْ لَ ُك ْمَ )حhiththotun naghfirlakum, terdapat tanwin dhammah bertemu
dengan huruf nun setelahnya. Jika dibaca dengan dengung, akan berbunyi
hiththotunnaghfirlakum.
Kata ( ) ِح ْك َم ٍة َناف َِع ٍةhikmatin naafi'atin terdapat tanwin bertemu dengan huruf nun. Jika
dibaca dengan dengung, maka akan menjadi hikmatinnafi'atin.
ِ )مِنْ َو َرman waraa ihim, terdapat nun mati bertemu dengan huruf wau.
Pada kata (اِئه ْم
Karena terdapat hukum tajwid idgham bighunnah, maka dibacanya menjadi mawwaraa
ihim.
Kata ( ٌ' ) َعذاَبٌ َواصِ بadzaabun waasibun terdapat tanwin dhammah yang huruf setelahnya
adalah wau. Jika didengungkan, maka kata 'adzaabun waasibun akan dibaca menjadi
'adzabuwwaasibun.
Pada kata ( )قُ َو ٍة َوالَ ناَصِ ٍرquwwatin wa laa naashirin, bisa dilihat adanya tanwin yang
bertemu dengan huruf wau. Kata tersebut jika dibaca dengan menggunakan dengung,
maka akan berbunyi quwwatiwwa laa naashirin.
Pada kata ( )لِ َمنْ َي َرىliman yaraa, bisa dilihat bahwa ada nun mati yang bertemu dengan
huruf ya. Apabila didengungkan, akan dibaca menjadi limayyaraa.
Pada kata ( )وُ ج ُْوهٌ َي ْومَِئ ٍذwujuuhun yaumaidzin, terdapat tanwin dhammah yang bertemu
dengan huruf ya. Jika dibaca dengan dengung, kata wujuuhun yaumaidzin akan berbunyi
menjadi wujuuhuyyaumaidzin.
Kata ( )لِ َق ْو ٍم ي ُْوقِ ُن ْو َنliqoumin yuuqinuuna menunjukkan tanwin yang bertemu dengan huruf
ya. Dengan idgham bighunnah, kata tersebut dibaca menjadi liqoumiyyuuqinuuna.
Berikut ini beberapa contoh surat-surat yang di dalamnya terdapat tajdwid idgham
bighunnah:
Al-Mujadalah ayat 3
يُظَا ِهرُونَ ِم ْن نِ َساِئ ِه ْم, terdapat nun mati yang bertemu dengan huruf nun.
Al-Hasyr
َعلَى َم ْن يَ َشا ُء, terdapat nun mati yang bertemu dengan huruf ya.
Al-Munafiqun ayat 10
8
َوَأ ْنفِقُوا ِم ْن َما َر َز ْقنَا ُك ْم, terdapat nun mati yang bertemu dengan huruf mim
Al-Munafiqun ayat 10
َ َوَأ ُك ْن ِمنَ الصَّالِ ِحين, terdapat nun mati yang bertemu dengan huruf mim.
Al-Hasyr ayat 14
َأوْ ِم ْن َو َرا ِء جُ د ٍُر, terdapat nun mati yang bertemu dengan huruf wau.
Al-Mujadalah ayat 7
Al-Hasyr ayat 4
َ ق هَّللا
ِّ َو َم ْن يُ َشا, terdapat nun mati yang bertemu dengan huruf ya.
At-Taghobbun ayat 11
ِ اب ِم ْن ُم
صيبَ ٍة َ صَ َأ, terdapat nun mati bertemu dengan huruf mim.
At-Tahrim ayat 8
تَوْ بَةً نَصُو ًح, terdapat tanwin yang bertemu dengan huruf nun.
Assyura ayat 14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
Idgham mempunyai arti memasukkan atau meleburkan satu huruf yang ada di depan
dengan huruf setelahnya, atau dikenal dengan sebutan 'ditasydidkan'.
Sementara idgham bighunnah secara bahasa memiliki arti dengan (bi) dan dengung
(ghunnah).
Hukum idgham bighunnah terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf
idgham bighunnah, yakni mim, nun, wau, dan ya.
DAFTAR PUSTAKA
8
K.H. Ghaniem, Belajar Membaca dan Menulis Al-Quran,
(Bandung : Pustaka Salsabila, 1995)