Anda di halaman 1dari 2

VIHARA AVALOKITESVARA

Menurut P.J. Zoetmulder yang merupakan seorang ahli Jawa Kuno menyebutkan
bahwa Vihara merupakan sebuah candi yang digunakan sebagai tempat para pendeta
berkumpul. Sedangkan menurut Kusen yang merupakan seorang arkeolog UGM menuturkan
bahwa Vihara merupakan tempat tinggal serta tempat berkumpul untuk mendiskusikan serta
bermusyawarah tentang agama bagi para pendeta.

Vihara Avalokitesvara merupakan vihara paling tua di daerah Provinsi Banten serta
salah satu vihara tertua yang ada di Indonesia. Vihara ini memiliki nilai sejarah yang sangat
kental, karena telah berdiri sejak abad ke 16. Menurut penuturan vihara ini dinamakan Vihara
Avalokitesvara karena nama tersebut berarti “mendengar suara dunia”. Menurut data Dinas
Purbakala dan Sejarah Pemerintah Daerah Serang yang diperoleh dari penuturan cerita lisan
yang tersebar di Banten bahwasanya vihara ini dibangun oleh Syarif Hidayatullah atau yang
biasa dikenal dengan Sunan Gunung Jati atas dasar permohonan Sang Putri Jenderal
Tiongkok.

Bangunan Vihara Avalokitesvara mempunyai ornamen yang didominasi oleh ukiran


yang memiliki bentuk simbol sebagai sarana menyampaikan pesan kepada para jemaat.
Ornamen yang ada memiliki beberapa jenis simbol yang diwujudkan dengan bentuk fisik
maupun non fisik. Bentuk ornamen yang terdapat pada bangunan Vihara Avalokitesvara
terinspirasi akan budaya Cina. Bentuk-bentuk ornamen yang ada didominasi oleh ornamen
hewan dan tumbuhan, serta dominan dengan warna kuning emas dan merah. Bentuk ornamen
Cina berupa ornamen naga, burung phoenix, dan bunga teratai. Bentuk-bentuk ornamen yang
ada bukan hanya hiasan semata, namun terdapat makna-makna yang melambangkan bentuk
ornamen tersebut.
Ornamen naga yang terdapat pada bangunan Vihara ini memiliki makna keberanian,
kekuatan, pendirian teguh, dan kebaikan. Ornamen burung phoenix bermakna keberuntungan,
keselarasan, dan keabadian. Ornamen bunga teratai bermakna kesucian. Warna yang
digunakan pada ornamen juga memiliki makna tersendiri. Warna kuning emas
melambangkan kemakmuran, kerajaan, kemuliaan, dan kekukuhan. Warna merah
melambangkan kesejahteraan, kehangatan, dan kebahagiaan.

Bangunan Vihara Avalokitesvara ini memiliki 16 altar pemujaan dengan nama-nama


serta fungsi yang berbeda antara altar satu dengan yang lainnya. Penempatan patung dewa
pada altar yang ada di Vihara Avalokitesvara menerapkan kaidah feng shui. Namun beberapa
patung dewa yang berada di belakang tidak sepenuhnya menerapkan kaidah feng shui.

Anda mungkin juga menyukai