BIOLOGI
DI SMA N 1 NGLAMES
OLEH :
NAMA : DESI LIA NUR RAHMADANI
NIM : 2202114308
KELAS : 22.1BIO
BIDANG STUDI : BIOLOGI
4.10 Menyajikan hasil analisis data dari 4.10.1 Melaksanakan mekanisme kerja lidah
berbagai sumber (studi literatur, berdasarkan percobaan.
pengamatan, percobaan dan simulasi) 4.10.2 Melaksanakan mekanisme kerja hidung
pengaruh pola hidup dan kelainan dengan cara menentukan aroma melalui
pada struktur dan fungsi organ sistem percobaan.
koordinasi yang menyebabkan 4.10.3 Melaksanakan mekanisme kerja kulit
gangguan sistem saraf dan hormon dengan menentukan jenis stimulasi
pada manusia melalui berbagai bentuk yang diberikan pada percobaan.
media informasi. 4.10.4 Menyajikan hasil laporan praktikum tiga
indera dan mengkomunikasikannya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mamp menjelaskan karakteristik sistem indera perasa, pembau dan peraba
setelah proses pembelajaran model discovery learning.
2. Peserta didik mampu membuktikan proses mekanisme indera melalui praktikum dengan
tepat.
3. Peserta didik mampu menghubungkan antara indra dengan sistem koordinasi pada manusia
berdasarkan hasil percobaaan dengan tepat
4. Peserta didik mampu membuktikan mekanisme kerja lidah berdasarkan percobaan dengan tepat.
5. Peserta didik mampu melaksanakan pembuktian mekanisme kerja hidung dengan cara menentukan
aroma melalui percobaan dengan tepat
6. Peserta didik mampu melaksanakan pembuktian mekanisme kerja kulit dengan menentukan jenis
stimulasi yang diberikan pada percobaan.
7. Peserta didik mampu menyajikan hasil laporan praktikum tiga indera dan mengkomunikasikannya
dengan baik.
G. Uraian Materi
A. Lidah
Berfungsi sebagai perasa, membolak-balikkan makanan, dan pembentuk
huruf. Pada lidah terdapat reseptor khusus yang berhubungan dengan
rangsangan-rangsangan kimia. Pada reseptor ini permukaannya dilapisi oleh
epitelium dan di dalamnya terdapat reseptor khusus yang mengandung
kelenjar lendir dan tunas pengecap. Pada tunas pengecap terdapat tonjolan-
tonjolan atau papilla yang dapat dikategorikanmenjadi beberapa bentuk, yaitu
bantuk benang (circumvalata), bentuk dataran (foliata), dan bentuk jamur
(fungiformis).
Epiglotis
Amandel
Tonsil
Papila Celah
Circum-
valata Lidah
Papila Papila
Filiformis Fungiformis
Ujung Lidah Sumber:
gurupendidikan.com
B. Hidung
Indera penciuman ini sangat penting terutama dalam mencium aroma. Hidung
memiliki 3 fungsi utama yaitu: sebagai alat pernapasan, penciuman, dan menyaring udara.
Struktur hidung terbagi menjadi 2, yaitu rongga hidung bagian dalam dan rongga hidung
bagian atas. Pada rongga hidung bagian atas terdapat lendir pembau yang memiliki
reseptor sehingga hidung dapat mencium bau yang ada di sekitarnya. Dari lendir pembau
tersebut akan dilanjutkan ke gelembung pembau. Dan dari sinilah bau-bauan akan dapat
diterima atau direspon oleh otak.
Sinus Frontalis
Turbinet
Tengah Turbinet Atas
Sinus Spenoid
Rongga
Hidung
Turbinet
Bawah Sumber: jagad.id
C. Kulit
Kulit merupakan indera peraba yang berfungsi sebagai tempat mengeluarkan keringat,
tempat penimbun lemak, pengatur suhu tubuh, dan tempat terbentuknya vitamin D.
Struktur kulit manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu epidermis, dermis, dan dan hipodermis.
Epidermis merupakan lapisan paling luar yang terbentuk dari lapisan korneum dan
lapisan malpighi. Dermis merupakan lapisan tengah pada kulit manusia yang di
dalamnya terdapat pembuluh darah, ujung saraf, akar rambut, kelenjar keringat dan
kelenjar minyak. Hipodermis merupakan lapisan kulit paling dalam yang di dalamnya
tersimpan banyak lemak.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Mengidentifikasi masalah
1. Peserta didik dikelompokkan menjadi 6 kelompok dengan
berhitung secara acak
Pembuktian (Verification)
1. Peserta didik lain dipersilahkan untuk aktif menanggapi,
saran dan masukan pada kelompok yang presentasi
Menarik simpulan
1. Peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan hasil
presentasi sesuai bagian masing-masing.
Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran maka diberikan pengayaan
dengan aktivitas berikut:
Peserta didik melakukan kajian pustaka terhadap hasil pengamatan yang telah dilakukan
melalui penelusuran pustaka dari artikel/jurnal/buku yang menjadi pembanding atau
memperkuat data hasil pengamatan serta menjawab pertanyaan diskusi dalam LKPD yang
telah dilakukan dengan cara membuat laporan tertulis.
Asesmen Pengayaan
Rubrik dan indikator
Jumlah sumber teori pendukung Skor
1–5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100
Remidial
Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran akan diberikan kegiatan remidial
dengan aktivitas sebagai berikut:
Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang
mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara
individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami
oleh peserta didik.
Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
Asesmen Remidial
Menggunakan perangkat asesmen formatif atau LKPD yang sebelumnya telah diberikan
dengan dikerjakan secara individu.
LAMPIRAN
ASESMEN DIAGNOSTIK
A. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Teknik Pelaksanaan Tertulis dan Lisan
Tempat dan Waktu Di dalam kelas saat awal proses pembelajaran
Pelaksanaan
Daftar pertanyaan 1. Bagaimana perasaan kalian hari ini?
2. Apa kalian sudah siap mengikuti
pembelajaran hari ini?
3. Apa saja yang kalian ketahui mengenai 5
indera pada manusia?
4. Menurut kalian mengapa kita bisa
merasakan, membau dan merasakan tekstur?
Rencana Tindak Lanjut 1. Memberi apresiasi positif bagi peserta didik
yang memiliki emosi positif
2. Berdiskusi lebih lanjut pada peserta didik
yang memiliki emosi cenderung negatif
3. Berdiskusi dengan wali kelas, BK atau
orang tua jika diperlukan
4. Melanjutkan proses asesmen diagnostik
secara berkala pada awal proses
pembelajaran saat mempelajari topik baru
5. Membuat rencana pembelajaran yang sesuai
dengan karakter dan cara belajar siswa
(audio, visual dan kinestetik)
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
Guru Pengampu :
Materi/Tema :
Kelas :
Nama Sekolah :
KETERANGAN :
Aspek Penilaian
Jumlah
Kelompok Kejelasan dan Keaktifan dalam Kesopanan dalam Ket. Nilai
No skor
kedalaman hasil LKPD berdiskusi berdiskusi
1.
2.
3.
dst
Rubrik Penilaian
Aspek Penilaian Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
Kejelasan dan 1. Jawaban rumusan masalah lebih dari 2 Hanya Hanya Hanya
kedalaman hasil poin terlihat 3 terlihat 2 terlihat 1
LKPD 2. Jawaban rumusan masalah sesuai indikator indikator indikator
dengan konteks. saja saja saja
3. Jawaban komponen biotik lebih dari 3
poin.
4. Jawaban komponen abiotik lebih dari 3
poin.
1. Mampu memberikan pendapatnya. Hanya Hanya Hanya
2. Berani memberikan saran dan masukan. terlihat 3 terlihat 2 terlihat 1
Keaktifan dalam 3. Mampu menyampaikan teori yang indikator indikator indikator
berdiskusi masuk akal saja saja saja
4. Berani bertanya kepada guru terkait
informasi yang kurang jelas
1. Mengungkapkan pendapat dengan nada Hanya Hanya Hanya
yang tidak tinggi. terlihat 3 terlihat 2 terlihat 1
2. Tidak memotong pendapat temannya. indikator indikator indikator
Kesopanan dalam
3. Permisi sebelum menambahkan saja saja saja
berdiskusi
masukkan.
4. Tidak melakukan aktivitas lain saat
diskusi
Refleksi Guru
Adakah kendala kesuliatn guru saat melakukan pembelajaran?
Bagaimanakah cara guru mengatasi kesulitan pembelajaran?
Kalau belum mencapai tujuan pembelajaran, cara apa yang dilakukan guru untuk pembelajaran
berikutnya!
Refleksi Diri
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan bertanggung jawab!
No. Pertanyaan Ya Tidak
Saya dapat mengetahui mekanisme kerja dari
1.
indera-indera pada manusi
Saya dapat mengetahui indikator indera dapat
2.
bekerja
3. Saya melaksanakan praktikum indera pada manusia
Saya dapat menyimpulkan pembelajaran pada
4.
topik indera
PETUNJUK:
1. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, bacalah LKPD ini
dengan seksama
2. Setelah alat dan bahan siap tersedia, laksanakanlah
kegiatan menurut prosedur kerja
3. Setelah melakukan pengamatan, setiap siswa
menyerahkan tugas yang terdapat dalam LKPD
1. Larutan NaCl
2. Larutan sari jeruk nipis
3. Larutan gula
4. Larutan kopi
5. Cutton bud
6. Tissue
Prosedur Kerja:
1. Salah satu anggota kelompok subjek praktikum, musyawarahkan dan pilih salah satu!
2. Lidah subjek dibersihkan menggunakan tissue , pastikan sudah tidak ada sisa rasa
makanan yang tertinggal.
3. Setiap kelompok mengambil 4 cutton bud. Masing-masing dimasukkan ke dalam 4
larutan.
4. Cutton bud diaplikasikan pada setiap daerah ujung lidah. Ujung depan, samping
depan, samping belakang dan belakang. Pastikan jangan sampai tersedak dan lakukan
secara hati-hati!
5. Tulis tanda (+) pada daerah yang sesuai jika ia merasakan larutan pada daerah
tersebut. Dan tulis tanda (-) pada derah peta rasa jika lidah tidak sensitif merasakan
saat diaplikasikan cutton bud berlarutan tersebut.
6. Ulangi langkah nomor 4 dan 5 menggunakan ketiga larutan yang tersisa satu per satu.
1. Jelaskan masing-masing bagian lidah dan sensitive rasa dari hasil pengamatan yang
telah Anda lakukan!
2. Bagaimana mekanisme lidah dapat merasakan rasa benda dalam larutan tersebut?
1. Cutton bud/kapas
2. Minyak wangi
3. Alkohol
4. Minyak angin
5. Bawang merah
6. Bawang putih
Langkah kerja:
1. Apakah semua anggota kelompok berhasil membau bahan dengan sesuai? Dari semua
bahan manakah yang paling mudah diingat? Jelaskan alasannya!
2. Bagaimana mekanisme hidung dapat mencium bau setiap aroma? Hubungan dengan
materi sistem saraf pembau!
1. Air es
2. Air suhu normal
Langkah kerja:
1. Pastikan tangan subjek dalam keadaan kering dan tidak dalam kondisi demam
2. Pertama, sentuh tangan subjek dengan hati-hati. Jika subjek bisa merasa beri tanda
centang pada tabel.
3. Kedua, cubit tangan subjek. Jika subjek bisa merasa beri tanda centang pada tabel.
4. Ketiga, letakkan air suhu normal pada tangan subjek. Jika subjek bisa merasa beri
tanda centang pada tabel
5. Keempat, letakkan air es pada tangan subjek. Jika subjek bisa merasa beri tanda
centang pada tabel
6. Ulangi kegiatan langkah pertama hingga keempat kepada semua anggota kelompok.
1. Mengapa tangan bisa merasakan saat disentuh, dicubit dan diberi air berbeda suhu?
2) Ringkasan Materi
Indera Manusia
Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan.
Ada lima macam indera yaitu :
Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera
keseimbangan statoreseptor)
Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)
Mata
Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak
Mata merupakan penglihatan untuk menerima rangsang cahaya
Bagian mata yang peka terhadap cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada lapisan
retina.
Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik kuning,
kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otak
Telinga
Telinga adalah tempat beradanya indera pendengaran yang memiliki saraf pendengaran
Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
Pada bagian rumah siput tersebut terdapat ujung saraf yang berhubungan dengan pusat pendengaran
Didalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang terletak pada tiga saluran setengah lingkaran.
Kulit
Kulit berfungsi sebagai indera perasa dan peraba
Kulit peka terhadap rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan dan sakit/nyeri
Lidah
Lidah berfungsi sebagai indera pengecap
Indera pengecap tersebut terletak pada bagian permukaan atas terbagi menjadi beberapa daerah
yang peka terhadap rasa yang berbeda-beda (manis, pahit, asin dan masam)
Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.
Hidung
Hidung berfungsi sebagai indera pembau
Ujung-ujung saraf pembau terletak pada selaput lender rongga hidung bagian atas, kerang hidung
atas dan permukaan atas kerang hidung yang tengah.
Pada ujungs araf pembau terdapat selaput lender yang berfungsi sebagai pelembab
Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik napas ditangkap oleh ujung saraf kemudian
dibawa ke pusat pembau di otak sehingga kita dapat menerima rangsang bau.
Sumber Referensi:
Prawirohartono Slamet, Hidayati Sri (2013), Biologi SMA/MA Kelas XI, Penerbit Bailmu, Jakarta.