Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PEMBELAJARAN

BIOLOGI

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL II)


PPG PRAJABATAN GELOMBANG I

DI SMA N 1 NGLAMES

OLEH :
NAMA : DESI LIA NUR RAHMADANI
NIM : 2202114308
KELAS : 22.1BIO
BIDANG STUDI : BIOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Identitas
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Nglames
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Koordinasi
Sub Materi Pokok : Sistem Indera
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2 x 45 menit)
B. Kompetensi Inti
KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur 3.10.8 Menjelaskan karakteristik sistem
jaringan penyusun organ pada sistem indera perasa, pembau dan peraba.
koordinasi (saraf, hormon dan indera) 3.10.9 Membuktikan proses mekanisme
dalam kaitannya dengan mekanisme indera melalui praktikum
koordinasi dan regulasi serta 3.10.11 Menghubungkan antara indra
gangguan fungsi yang dapat terjadi
dengan sistem koordinasi pada
pada sistem koordinasi
manusia

4.10 Menyajikan hasil analisis data dari 4.10.1 Melaksanakan mekanisme kerja lidah
berbagai sumber (studi literatur, berdasarkan percobaan.
pengamatan, percobaan dan simulasi) 4.10.2 Melaksanakan mekanisme kerja hidung
pengaruh pola hidup dan kelainan dengan cara menentukan aroma melalui
pada struktur dan fungsi organ sistem percobaan.
koordinasi yang menyebabkan 4.10.3 Melaksanakan mekanisme kerja kulit
gangguan sistem saraf dan hormon dengan menentukan jenis stimulasi
pada manusia melalui berbagai bentuk yang diberikan pada percobaan.
media informasi. 4.10.4 Menyajikan hasil laporan praktikum tiga
indera dan mengkomunikasikannya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mamp menjelaskan karakteristik sistem indera perasa, pembau dan peraba
setelah proses pembelajaran model discovery learning.
2. Peserta didik mampu membuktikan proses mekanisme indera melalui praktikum dengan
tepat.
3. Peserta didik mampu menghubungkan antara indra dengan sistem koordinasi pada manusia
berdasarkan hasil percobaaan dengan tepat
4. Peserta didik mampu membuktikan mekanisme kerja lidah berdasarkan percobaan dengan tepat.
5. Peserta didik mampu melaksanakan pembuktian mekanisme kerja hidung dengan cara menentukan
aroma melalui percobaan dengan tepat
6. Peserta didik mampu melaksanakan pembuktian mekanisme kerja kulit dengan menentukan jenis
stimulasi yang diberikan pada percobaan.
7. Peserta didik mampu menyajikan hasil laporan praktikum tiga indera dan mengkomunikasikannya
dengan baik.

E. Metode dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Praktikum, diskusi informasi, tanya jawab, presentasi
3. Model Pembelajaran : Discovery Learning
F. Media, Alat dan Sumber Belajar
Media PPT sistem indera, informasi dari internet,LKPD,Lembar
Penilaian
Alat Laptop, papan tulis, spidol dan proyektor
Sumber Belajar - Pratiwi, DA., Maryati, Sri., Srikini., Suharno., dan Bambang,
S. (2015). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit
Erlangga. Hal: 213-217.

G. Uraian Materi
A. Lidah
Berfungsi sebagai perasa, membolak-balikkan makanan, dan pembentuk
huruf. Pada lidah terdapat reseptor khusus yang berhubungan dengan
rangsangan-rangsangan kimia. Pada reseptor ini permukaannya dilapisi oleh
epitelium dan di dalamnya terdapat reseptor khusus yang mengandung
kelenjar lendir dan tunas pengecap. Pada tunas pengecap terdapat tonjolan-
tonjolan atau papilla yang dapat dikategorikanmenjadi beberapa bentuk, yaitu
bantuk benang (circumvalata), bentuk dataran (foliata), dan bentuk jamur
(fungiformis).
Epiglotis
Amandel
Tonsil

Papila Celah
Circum-
valata Lidah

Papila Papila
Filiformis Fungiformis
Ujung Lidah Sumber:
gurupendidikan.com

B. Hidung
Indera penciuman ini sangat penting terutama dalam mencium aroma. Hidung
memiliki 3 fungsi utama yaitu: sebagai alat pernapasan, penciuman, dan menyaring udara.
Struktur hidung terbagi menjadi 2, yaitu rongga hidung bagian dalam dan rongga hidung
bagian atas. Pada rongga hidung bagian atas terdapat lendir pembau yang memiliki
reseptor sehingga hidung dapat mencium bau yang ada di sekitarnya. Dari lendir pembau
tersebut akan dilanjutkan ke gelembung pembau. Dan dari sinilah bau-bauan akan dapat
diterima atau direspon oleh otak.
Sinus Frontalis
Turbinet
Tengah Turbinet Atas
Sinus Spenoid

Rongga
Hidung

Turbinet
Bawah Sumber: jagad.id

C. Kulit
Kulit merupakan indera peraba yang berfungsi sebagai tempat mengeluarkan keringat,
tempat penimbun lemak, pengatur suhu tubuh, dan tempat terbentuknya vitamin D.
Struktur kulit manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu epidermis, dermis, dan dan hipodermis.
Epidermis merupakan lapisan paling luar yang terbentuk dari lapisan korneum dan
lapisan malpighi. Dermis merupakan lapisan tengah pada kulit manusia yang di
dalamnya terdapat pembuluh darah, ujung saraf, akar rambut, kelenjar keringat dan
kelenjar minyak. Hipodermis merupakan lapisan kulit paling dalam yang di dalamnya
tersimpan banyak lemak.
H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu


Kegiatan Awal 10 menit

1. Guru mengkondisikan kelas agar suasana belajar nyaman dan


kondusif

2. Peserta didik dan guru berdoa sesuai kepercayaan masing-


masing sebagai implementasi nilai religius

3. Guru mengkondisikan keadaan kelas dan memeriksa


kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan


terkait bab materi yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik serta pertanyaan pemantik.

5. Guru membuat pertanyaan pematik “ Apakah kalian sudah


mnegetahui apa saja indera pada manusia? Apa saja yang
sudah kalian ketahui mengenai indera tersebut?” kemudian
bertanya “ Mengapa hidung bisa merasakan bau?”

6. Guru memberikan gambaran manfaat yang akan diajarkan


Kegiatan Inti 70 menit
Memberikan rangsangan (stimulus) pada peserta didik
1. Peserta didik diberi stimulus dengan ditampilkan gambar
terkait indera lidah, hidung dan kulit .

2. Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan.


Lampiran gambar tertera pada powerpoint.

Mengidentifikasi masalah
1. Peserta didik dikelompokkan menjadi 6 kelompok dengan
berhitung secara acak

2. Peserta didik menyesuaikan dengan kelompok masing-


masing dan menerima LKPD

3. Peserta didik mengidentifikasi gambar yang berkaitan


dengan gambar terkait sistem koordinasi dan kegiatan
praktikum yang akan dilakukan.

Mengumpulkan data (Data collection)


1. Peserta didik melaksankan praktikum terbagi dalam tiga
kegiatan mengenai praktikum indera perasa, pembau dan
peraba.

2. Peserta didik diberi pendampingan/dibimbing oleh guru


dalam melaksanakan praktikum.
3. Hasil kegiatan praktikum dituangkan dalam bentuk table
hasil praktikum yang telah disiapkan.

Mengolah data (Data processing)


1. Peserta didik secara berkelompok berdiskusi mengolah hasil
praktikum dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di
LKPD.

2. Peserta didik diberi kesempatan untuk menyesuaikan hasil


diskusi dengan teori dari sumber belajar (bernalar kritis)

3. Hasil diskusi terkait ketiga indera, dipresentasikan setiap


kelompok di depan kelas secara bergantian

Pembuktian (Verification)
1. Peserta didik lain dipersilahkan untuk aktif menanggapi,
saran dan masukan pada kelompok yang presentasi

2. Guru membantu menanggapi respon dari peserta didik dan


mengajak peserta didik lain untuk memberikan masukan,
saran dan pertanyaan

Menarik simpulan
1. Peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan hasil
presentasi sesuai bagian masing-masing.

2. Peserta didik dibantu guru meninjau ulang terhadap hasil


presentasi disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

3. Guru memberi penguatan materi mengenai ketiga indera


yang didiskusikan.

Kegiatan Penutup 10 menit


1. Peserta didik memberikan apresiasi terhadap penampilan
presentasi dari peserta didik lain (berupa tepuk tangan)
2. Guru memberikan apresiasi terhadap setiap kelompok
presentasi
3. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar tetap
semangat belajar
4. Guru menyampaikan informasi terkait pembelajaran yang
akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan
salam
ASESMEN
A. Asesmen diagnostic kognitif dan non kognitif (bertujuan untuk mengetahui
mengetahui/ memetakan kesiapan belajar siswa baik tingkat pengetahuan maupun non
pengetahuan).
B. Asesmen formatif (Asesmen for Learning) melalui kegiatan diskusi dan presentasi.

Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran maka diberikan pengayaan
dengan aktivitas berikut:
Peserta didik melakukan kajian pustaka terhadap hasil pengamatan yang telah dilakukan
melalui penelusuran pustaka dari artikel/jurnal/buku yang menjadi pembanding atau
memperkuat data hasil pengamatan serta menjawab pertanyaan diskusi dalam LKPD yang
telah dilakukan dengan cara membuat laporan tertulis.
Asesmen Pengayaan
Rubrik dan indikator
Jumlah sumber teori pendukung Skor
1–5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100
Remidial
Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran akan diberikan kegiatan remidial
dengan aktivitas sebagai berikut:
 Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang
mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara
individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami
oleh peserta didik.
 Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
Asesmen Remidial
Menggunakan perangkat asesmen formatif atau LKPD yang sebelumnya telah diberikan
dengan dikerjakan secara individu.
LAMPIRAN

ASESMEN DIAGNOSTIK
A. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Teknik Pelaksanaan Tertulis dan Lisan
Tempat dan Waktu Di dalam kelas saat awal proses pembelajaran
Pelaksanaan
Daftar pertanyaan 1. Bagaimana perasaan kalian hari ini?
2. Apa kalian sudah siap mengikuti
pembelajaran hari ini?
3. Apa saja yang kalian ketahui mengenai 5
indera pada manusia?
4. Menurut kalian mengapa kita bisa
merasakan, membau dan merasakan tekstur?
Rencana Tindak Lanjut 1. Memberi apresiasi positif bagi peserta didik
yang memiliki emosi positif
2. Berdiskusi lebih lanjut pada peserta didik
yang memiliki emosi cenderung negatif
3. Berdiskusi dengan wali kelas, BK atau
orang tua jika diperlukan
4. Melanjutkan proses asesmen diagnostik
secara berkala pada awal proses
pembelajaran saat mempelajari topik baru
5. Membuat rencana pembelajaran yang sesuai
dengan karakter dan cara belajar siswa
(audio, visual dan kinestetik)
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Guru Pengampu :
Materi/Tema :
Kelas :
Nama Sekolah :

Aspek Penilaian Presentasi


Nama Peserta Ketepatan Kemampuan
No. Sistematika Penggunaan intonasi dan mempertahankan dan Nilai
Didik
Presentasi Bahasa kejelasan menanggapi pertanyaan
artikulasi atau sanggahan
Kelompok 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelompok 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelompok 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelompok 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelompok 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelompok 6
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Rubrik Penilaian Presentasi


NO. ASPEK YANG DINILAI KRITERIA SKOR
1. Sistematika Presentasi Materi presentasi disajikan secara runtut dan sistematis 4
Materi presentasi disajikan secara runtut tetapi kurang 3
sistematis
Materi presentasi disajikan secara kurang runtut dan tidak 2
sistematis
Materi presentasi disajikan secara tidak runtut dan tidak 1
sistematis
2. Penggunaan Bahasa Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami 4
Bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami 3
Bahasa yang digunakan agak sulit mudah dipahami 2
Bahasa yang digunakan sangat sulit dipahami 1
3. Ketepatan Intonasi dan Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tepat 4
Kejelasan Artikulasi dan artikulasi/lafal yang jelas
Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang agak 3
tepat dan artikulasi/lafal yang agak jelas
Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang kurang 2
tepat dan artikulasi/lafal yang kurang jelas
Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tidak 1
tepat dan artikulasi/lafal yang tidak jelas
4. Kemampuan Mempertahankan Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan / 4
dan Menanggapi Pertanyaan atau sanggahan dengan arif dan bijaksana
Sanggahan Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan / 3
sanggahan dengan cukup baik
Kurang mampu mempertahankan dan menanggapi 2
pertanyaan / sanggahan dengan baik

Sangat kurang mampu mempertahankan dan menanggapi 1


pertanyaan / sanggahan

KETERANGAN :

NILAI = Jumlah skor x 100


16
INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI

Aspek Penilaian
Jumlah
Kelompok Kejelasan dan Keaktifan dalam Kesopanan dalam Ket. Nilai
No skor
kedalaman hasil LKPD berdiskusi berdiskusi
1.
2.
3.
dst

Rubrik Penilaian
Aspek Penilaian Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
Kejelasan dan 1. Jawaban rumusan masalah lebih dari 2 Hanya Hanya Hanya
kedalaman hasil poin terlihat 3 terlihat 2 terlihat 1
LKPD 2. Jawaban rumusan masalah sesuai indikator indikator indikator
dengan konteks. saja saja saja
3. Jawaban komponen biotik lebih dari 3
poin.
4. Jawaban komponen abiotik lebih dari 3
poin.
1. Mampu memberikan pendapatnya. Hanya Hanya Hanya
2. Berani memberikan saran dan masukan. terlihat 3 terlihat 2 terlihat 1
Keaktifan dalam 3. Mampu menyampaikan teori yang indikator indikator indikator
berdiskusi masuk akal saja saja saja
4. Berani bertanya kepada guru terkait
informasi yang kurang jelas
1. Mengungkapkan pendapat dengan nada Hanya Hanya Hanya
yang tidak tinggi. terlihat 3 terlihat 2 terlihat 1
2. Tidak memotong pendapat temannya. indikator indikator indikator
Kesopanan dalam
3. Permisi sebelum menambahkan saja saja saja
berdiskusi
masukkan.
4. Tidak melakukan aktivitas lain saat
diskusi

Refleksi Guru
 Adakah kendala kesuliatn guru saat melakukan pembelajaran?
 Bagaimanakah cara guru mengatasi kesulitan pembelajaran?
 Kalau belum mencapai tujuan pembelajaran, cara apa yang dilakukan guru untuk pembelajaran
berikutnya!
Refleksi Diri
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan bertanggung jawab!
No. Pertanyaan Ya Tidak
Saya dapat mengetahui mekanisme kerja dari
1.
indera-indera pada manusi
Saya dapat mengetahui indikator indera dapat
2.
bekerja
3. Saya melaksanakan praktikum indera pada manusia
Saya dapat menyimpulkan pembelajaran pada
4.
topik indera

Refleksi Diri Peserta Didik (CASEL)


No. Pertanyaan Ya Tidak
Kesadaran diri-pengenalan emosi
Saya mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
1.
oleh guru dengan penuh kesadaran
2. Saya mampu mengukur kemampuan diri sejauh
mana pengetahuan yang telah saya peroleh
Saya merasa senang saat mengikuti pembelajaran
3. (apabila tidak, jabarkan bagian mana atau kegiatan
mana yang membuat kalian tidak senang)
Pengelolaan diri – mengelola emosi dan fokus
1. Saya mampu mengontrol emosi saat diskusi
Saya mampu bertanggung jawab sesuai peran saya
2.
dalam kelompok
Saya dapat memberikan rumusan masalah dari
3.
tampilan video pembelajaran yang ditampilkan.
Kesadaran sosial-keterampilan berempati
Saya dapat bekerjasama dengan kelompok untuk
1.
menyelesaikan permasalahan
Saya mampu mengkomunikasikan informasi yang di
2.
dapatkan
Saya dapat menerima pendapat orang lain saat
3.
berdiskusi
Keterampilan berhubungan sosial-daya lenting
(resiliensi)
Saya mampu bertanya terhadap sesuatu yang
1.
belum diketahui dari presentasi
Saya mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
2.
saat diskusi
Saya dapat membantu teman lain yang kesulitan
3.
saat presentasi
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
Saya mampu berkolaborasi dengan teman dalam
1.
satu kelompok
Saya mampu membuat keputusan saat berdiskusi
2.
secara tepat
Saya mampu mengemukakan pendapat secara
3.
tepat
:
:
PENYUSUN:Selly Susan, M.Pd.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PETUNJUK:
1. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, bacalah LKPD ini
dengan seksama
2. Setelah alat dan bahan siap tersedia, laksanakanlah
kegiatan menurut prosedur kerja
3. Setelah melakukan pengamatan, setiap siswa
menyerahkan tugas yang terdapat dalam LKPD

KD 4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola


hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi
organ sistem koordinasi yang menyebabkan
gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia
berdasarkan studi literatur

Tujuan : Setelah proses pembelajaran mengenai


3 sistem indera, melaksanakan praktikum
mekanisme kerja sistem indera, peserta didik
dapat menyusun laporan hasil praktikum
mekanisme kerja sistem indera dengan baik.

KD 4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap


kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang
menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia
berdasarkan studi literatur

Tujuan : Setelah proses pembelajaran menggunakan model


pembelajaran Project Based Learning siswa dan guru melaksanakan
praktikum mekanisme kerja sistem indera, siswa dapat menyusun
laporan hasil praktikum mekanisme kerja sistem indera dengan baik.
KEGIATAN 1 RESEPTOR RASA

Alat dan Bahan:

1. Larutan NaCl
2. Larutan sari jeruk nipis
3. Larutan gula
4. Larutan kopi
5. Cutton bud
6. Tissue

Prosedur Kerja:

1. Salah satu anggota kelompok subjek praktikum, musyawarahkan dan pilih salah satu!
2. Lidah subjek dibersihkan menggunakan tissue , pastikan sudah tidak ada sisa rasa
makanan yang tertinggal.
3. Setiap kelompok mengambil 4 cutton bud. Masing-masing dimasukkan ke dalam 4
larutan.
4. Cutton bud diaplikasikan pada setiap daerah ujung lidah. Ujung depan, samping
depan, samping belakang dan belakang. Pastikan jangan sampai tersedak dan lakukan
secara hati-hati!
5. Tulis tanda (+) pada daerah yang sesuai jika ia merasakan larutan pada daerah
tersebut. Dan tulis tanda (-) pada derah peta rasa jika lidah tidak sensitif merasakan
saat diaplikasikan cutton bud berlarutan tersebut.
6. Ulangi langkah nomor 4 dan 5 menggunakan ketiga larutan yang tersisa satu per satu.

Tabel Peta Rasa

Bahan Bagian Lidah


Ujung Samping Samping Pangkal
depan belakang
NaCl
Sari jeruk nipis
Gula
Kopi
Pertanyaan:

1. Jelaskan masing-masing bagian lidah dan sensitive rasa dari hasil pengamatan yang
telah Anda lakukan!

2. Bagaimana mekanisme lidah dapat merasakan rasa benda dalam larutan tersebut?

3. Sesuiakah hasil praktikum Anda dengan teori?


KEGIATAN 2 PRAKTIKUM RESEPTOR PEMBAU

Alat dan Bahan:

1. Cutton bud/kapas
2. Minyak wangi
3. Alkohol
4. Minyak angin
5. Bawang merah
6. Bawang putih

Langkah kerja:

1. Pastikan subjek sedang tidak pilek.


2. Tutup mata subjek menggunakan dasi, kain atau sapu tangan. Pastikan subjek tidak
bisa melihat.
3. Ambil cutton bud/kapas basahi dengan masing-masing larutan secukupnya.
4. Tutup salah satu lubang hidung menggunakan tangan. Pastikan hanya satu lubang
hidung yang terbuka.
5. Minta subjek menghirup setiap cutton bud yang sudah diolesi larutan kemudian nama
aroma bahan yang dihirup.
6. Apabila peserta didik dapat menyebutkan dengan benar, maka beri tanda centang pada
tabel di bawah.
7. Pastikan sebelum berpindah bahan kondisi indera pembau netral dari bau sebelumnya
dengan memberi jeda 30 detik.
8. Ulangi kegiatan dengan bergantian pada semua anggota kelompok.

Tabel Pengamatan Reseptor Pembau

Nama Macam-macam Bahan beraroma


Anggota Parfum Alkohol Minyak Bawang Bawang
Kelompok angin merah putih
Pertanyaan:

1. Apakah semua anggota kelompok berhasil membau bahan dengan sesuai? Dari semua
bahan manakah yang paling mudah diingat? Jelaskan alasannya!

2. Bagaimana mekanisme hidung dapat mencium bau setiap aroma? Hubungan dengan
materi sistem saraf pembau!

3. Apa kesimpulan yang didapat dari praktikum reseptor pembau berikut?


KEGIATAN 3 PRAKTIKUM ALAT PERABA

Alat dan Bahan:

1. Air es
2. Air suhu normal

Langkah kerja:

1. Pastikan tangan subjek dalam keadaan kering dan tidak dalam kondisi demam
2. Pertama, sentuh tangan subjek dengan hati-hati. Jika subjek bisa merasa beri tanda
centang pada tabel.
3. Kedua, cubit tangan subjek. Jika subjek bisa merasa beri tanda centang pada tabel.
4. Ketiga, letakkan air suhu normal pada tangan subjek. Jika subjek bisa merasa beri
tanda centang pada tabel
5. Keempat, letakkan air es pada tangan subjek. Jika subjek bisa merasa beri tanda
centang pada tabel
6. Ulangi kegiatan langkah pertama hingga keempat kepada semua anggota kelompok.

Tabel Pengamatan Reseptor Sentuhan.

Nama Anggota Aktivitas


Kelompok Disentuh Dicubit Diberi air suhu Diberi air
normal suhu es
Pertanyaan:

1. Mengapa tangan bisa merasakan saat disentuh, dicubit dan diberi air berbeda suhu?

2. Bagaimana mekanisme kulit tangan tersebut dapat merasakan sentuhan? Hubungan


dengan teori sistem saraf.

3. Bagaimana kesimpulan kalian pada pratikum kegiatan 3 ini?


Bahan Ajar Sistem Indera
1) Mindmap

Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna apabila :


1.Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
2.Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik
3.Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik
4.Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.

2) Ringkasan Materi
Indera Manusia
Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan.
Ada lima macam indera yaitu :
 Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
 Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera
keseimbangan statoreseptor)
 Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
 Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
 Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)

Mata
 Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak
 Mata merupakan penglihatan untuk menerima rangsang cahaya
 Bagian mata yang peka terhadap cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada lapisan
retina.
 Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik kuning,
kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otak

Telinga
 Telinga adalah tempat beradanya indera pendengaran yang memiliki saraf pendengaran
 Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
 Pada bagian rumah siput tersebut terdapat ujung saraf yang berhubungan dengan pusat pendengaran
 Didalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang terletak pada tiga saluran setengah lingkaran.

Kulit
 Kulit berfungsi sebagai indera perasa dan peraba
 Kulit peka terhadap rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan dan sakit/nyeri

Lidah
 Lidah berfungsi sebagai indera pengecap
 Indera pengecap tersebut terletak pada bagian permukaan atas terbagi menjadi beberapa daerah
yang peka terhadap rasa yang berbeda-beda (manis, pahit, asin dan masam)
 Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.

Hidung
 Hidung berfungsi sebagai indera pembau
 Ujung-ujung saraf pembau terletak pada selaput lender rongga hidung bagian atas, kerang hidung
atas dan permukaan atas kerang hidung yang tengah.
 Pada ujungs araf pembau terdapat selaput lender yang berfungsi sebagai pelembab
 Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik napas ditangkap oleh ujung saraf kemudian
dibawa ke pusat pembau di otak sehingga kita dapat menerima rangsang bau.

Kelainan dan Penyakit Indera


 Miopi atau rabun jauh
Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh didepan retina. Kelainan
ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis tengash mata panjang. Kelainan ini dapat
ditolong dengan menggunakan lensa negative
 Hypermetropi atau rabun dekat
Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh dibelakang retina. Kelainan ini
terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong
dengan menggunakan lensa positif.
 Presbiopi
Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita
kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negative.
 Rabun Senja
Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat
terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja
 Katarak
Yaitu mengaburnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga factor
usia.

Sumber Referensi:
Prawirohartono Slamet, Hidayati Sri (2013), Biologi SMA/MA Kelas XI, Penerbit Bailmu, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai