manusia. Hampir setiap problema, ruang gerak dan waktu telah dapat dipecahkan
berkat makin cepatnya penerapan tekhnologi modern itu dalam kehidupan sehari-
meningkatkan kesehatan.
moderen di bidang kedokteran tersebut juga maka dapat digunakan pula untuk
menciptakan dan memproduksi obat-obatan yang dalam hal ini dapat berupa
bentuk pil ataupun tablet dan dalam mengatasi masalah pertumbuhan penduduk,
terjadi pertemuan antara sel telur dan sperma ada kemungkinan akan hancur
disebut pula dengan istilah abortus. Pengguguran kandungan atau abortus ini
1. Abortus Spontaneous
dari luar.
2. Abortus Provokatus
Yaitu abortus yang dilakukan dengan maksud dan pertimbangan tertentu , karena
Dan jenis abortus yang kedua inilah yang menarik dan mendapat sorotan
saat ini masih merupakan hukum positif dinegara kita tetapi merupakan warisan
dari produk hukum pemerintahan kolonial Belanda. Apabila hal ini berlanjut ,
dalam pasal-pasal serta denda yang dijatuhkan sudah tidak relevan lagi dengan
keadaan sekarang yang tidak kalah pentingnya adalah tujuan dari warga Negara.
tidak dapat dipisahkan terhadap perlindungan hak untuk hidup yang dimiliki oleh
setiap warga Negara maka masalah tersebut tidak dapat dipisahkan dengan
masalah penerapan pasal 346 KUHP tentang pengguguran kandungan yang mana
pidana bagi wanita hamil yang sengaja melakukan abortus atau menyuruh orang
saat ini dirasakan sudah tidak dapat mengakomodasi perkembangan tata nilai
legal yaitu keadaan yang menjurus kearah adanya cacat fisik atau mental anak
yang sedang dikandung bila kelak ia lahir, dan kehamilan akibat perkosaan atau
akibat suatu hubungan tidak sah. Diluar keadaan tersebut bila dilegalisasi dapat
kandungan ?
peninjauannya dari segi hukum pidana yang berkaitan dengan beberapa aspek
menyuruh orang lain untuk itu”, perbuatan tersebut telah jelas merupakan
perbuatan pidana yang menurut wujud atau sifatnya adalah bertentangan dengan
Dalam keadaan seperti di zaman modern saat ini dibutuhkan beberapa aturan
mengenai masalah yang dihadapi ini tujuan utama dalam melakukan penelitian
serta penyusunan dari tulisan ini khususnya mencari dan mendapatkan suatu
Adapun secara umum yang menjadi tujuan dan manfaat dalam melakukan
aborsi.
masalah pengguguran kandungan tersebut pada suatu tempat. Hal ini dikarenakan
yang mana meliputi satu soal yang sama mengenai masalah pengguguran
kandungan dimana soal pengguguran kandungan diatur dalam BAB XIX , tentang
atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.”
(2)” jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan
kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak
kandungan dari janin seorang wanita , baik dengan persetujuan ataupun tanpa ada
“ Perbuatan pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum ,
larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu , bagi
barang siapa melanggar larangan tersebut.”1
pidana , kita menganut azas yang dinamakan azas legalitas yaitu suatu azas yang
1
Prof. Moejatno,SH , Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta,2008
dimaksud dalam suatu aturan Undang-Undang hukum pidana ( pasal 1 (1)
Oleh karena itu meskipun orangnya karena tidak ada kesalahan tidak dapat
dipidana. Masih berguna juga untuk diketahui oleh umum bahwa Ia telah
jawabkan karena perbuatan tersebut atau tidak.Apabila hal itu dikaitkan dengan
kandungan bukan atas dasar indikasi medis dapat dipertanggung jawabkan karena
tersebut.
Dari beberapa pasal yang telah diuraikan diatas dapat diketahui bahwa usaha
waktu berbicara tentang perbuatan pidana itu sendiri kita mengingat asas dari
pertanggung jawaban pidana itu adalah “Geen Straf Zonder Schuld”( tidak
dipidana jika tidak ada kesalahan ).asas ini adalah asas yang ada dalam hukum
tidak tertulis , yang hidup dalam anggapan masyarakat dan yang tidak kurang
beberapa aturan yang mengatur mengenai tidak dipidananya orang yang telah
dipidana jika tidak ada kesalahan tadi dan bahwa untuk dijatuhi pidana itu tidak
cukup terdakwa hanya melanggar larangan saja melainkan juga harus mengetahui
setidak – tidaknya adanya larangan tersebut , serta dia juga merupakan orang
yang mampu bertanggung jawab menurut hukum pidana yang mana perbuatan
yang dia lakukan itu tanpa adanya tekanan batin dari luar atau tanpa adanya daya
paksa.
pidana karena memiliki kesalahan. terkait dengan hal ini maka faktor sosial atau
“ Menurut aliran ini seorang melakukan kejahatan karena dipengaruhi oleh faktor
sosial disekitarnya atau lingkungannya baik ekonomi,sosial,budaya dan
pertahanan serta kebudayaan termasuk perhubungan dengan dunia luar terutama
penemuan tekhnologi baru.”2
Dalam kaitannya dengan ketentuan yang tercantum dalam pasal 346,347 dan
348 KUHP tersebut maka pengguguran kandungan atau abortus ini termasuk
1. menggugurkan kandungan
2. membunuh kandungan
dalam ketentuan tersebut secara umum dapat diketahui bahwa yang diancam
kandungannya.
unsur terjadinya perbuatan tersebut yang telah nyata terjadi dan dapat dibebankan
3
Bambang Poernomo SH,Hukum Pidana Kumpulan Karangan Ilmiah,Cet I,PT Bina Aksara,Jakarta
1982
4
Prof.H Umar Seno Adji SH,Hukum Acara Pidana Dalam Prospeksi,Cet III,Erlangga,Jakarta 1981
kesalahan , karena itu mestinya untuk membuktikan adanya kesalahan unsur –
unsur yang tertera dari pasal – pasal yang mengaturnya harus dibuktikan pula.
kesengajaan yang terjadi dapat menjadi efek dari adanya pertanggung jawaban
pidana serta dapat diketahui juga bahwa unsur – unsur untuk adanya kesalahan itu
kandungan telah dapat dijatuhi pidana jika pembuktian atas perbuatan yang
dilarang tersebut atau kesalahannya telah ternyata ada dan terbukti, dan adanya
kesalahan itu didasarkan atas adanya unsur kesengajaan itu sendiri terhadap
Tentang apakah arti kesengajaan disini , tidak ada keterangan sama sekali
dalam KUHP, lain halnya dengan KUHP Swiss dimana dalam pasal 18 dengan
sengaja.definisi seperti ini dalam Memorie van Toelicting Swb, ada pula :” pidana
kesimpulan bahwa untuk adanya kemampuan bertanggung jawab itu harus ada :
1. Kemampuan untuk membeda – bedakan perbuatan mana yang baik dan
perbuatan mana yang tidak baik, perbuatan yang melawan hukum dan tidak
melawan hukum.
Yang pertama merupakan faktor akal yaitu suatu tindakan secara sadar yang
faktor perasaan atau kehendak yaitu dapat menyesuaikan tingkah lakunya dengan
keinsyafan atas mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan.
Keterkaitannya dengan beberapa unsur atau bagian diatas telah secara jelas
merupakan penjelasan atas setiap orang yang melakukan perbuatan pidana hanya
dapat dipertanggung jawabkan pidana jika sehat akalnya, atau dengan kata lain
Erlangga,Jakarta,1981
Surabaya 1982
TANGGUNG JAWAB PIDANA TERHADAP PELAKU ABORTUS
TERSELUBUNG DI MANTANG ( LOMBOK TENGAH )
OLEH :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2010
DAFTAR ISI
Tujuan&Manfaat Penelitian……………………………………………………….5
Tinjauan Pustaka………………………………………....................................6-13
Metode Penelitian…………………………………….....................................14-15
Kepustakaan……………………………………………………….......................16