Anda di halaman 1dari 11

Laporan Penelitian

Tentang Struktur Tanah di Kawasan Wisata Coban Jahe Desa Pandansari Kecamatan
Jabung Kabupaten Malang
Oleh. Muhammad rifqi baidlowi muslikh [rifqibaidlowi8@gmail.com]
SMA TAHFIDZ ASY SYADZILI
A. Pendahuluan
1. Pendahuluan
Sebagai suatu sistem yang dinamis, tanah akan selalu mengalami perubahan- perubahan
dari segi fisik, kimia ataupun biologi (Dariah dkk, 2004). Perubahan- perubahan ini terjadi
karena pengaruh berbagai unsur iklim, tetapi tidak sedikit pula yang dipercepat oleh tindakan
atau perilaku manusia. Kerusakan struktur tanah mengakibatkan berlangsungnya perubahan-
perubahan yang berlebihan misalnya kerusakan atau hilangnya lapisan tanah yang biasa dikenal
sebagai erosi tanah. Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang besar perannya
terhadap terjadinya longsor dan erosi (Sutedjo dan Kartasapoetra, 2002).
Curah hujan merupakan suatu unsur iklim yang sangat berkaitan dengan erosi. Air hujan
yang jatuh ke bumi akan mengakibatkan pengikisan terhadap tanah yang dilaluinya sehingga
menyebabkan terjadinya erosi pada kemiringan lahan tertentu. Erosi tanah saat hujan merupakan
fenomena yang kompleks yang dihasilkan dari pelepasan dan pengangkutan tanah akibat
percikan hujan, penyimpanan (storage), aliran permukaan infiltrasi (Ellison, 1945). Hal penting
dari proses ini terkait dengan sejumlah faktor, yaitu intensitas curah hujan, laju infiltrasi, dan
limpasan permukaan, sifat tanah dan kondisi permukaan tanah seperti kelembaban tanah,
kekasaran tanah dan panjang lereng serta kecuraman lahan. Prediksi erosi didasarkan pada
model yang berasal dari pengukuran kehilangan tanah dari limpasan alam atau plot alat
pengukur hujan, meliputi lebar spektrum tanah dan kondisi topografi (Romkens dkk, 2002).
Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “Tentang
Struktur Tanah di Kawasan Wisata Coban Jahe Desa Pandansari Kecamatan Jabung
Kabupaten Malang”. Dengan adanya penelitian ini di harapkan mampu mengetahui pengaruh
kemiringan lahan terhadap laju erosi tebing sungai menggunakan durasi variasi curah hujan.
2. Tujuan penelitian
a. Mengetahui PH tanah di Kawasan Wisata Coban Jahe Desa Pandansari Kecamata
Jabung
b. Mengetahui rata-rata kemiringan lahan di Kawasan Wisata Coban Jahe Desa Pandansari
Kecamatan Jabung

B. Tujuan
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana penelitian itu dilakukan atau data-data serta
informasi apa yang ingin dicapai dari penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang konkret, yang dapat diamati dan dapat di ukur. Jadi bukan kalimat tanya..
C. Dasar teori
1. Teori kemiringan lahan
a. Topografi
Topografi merupakan perbedaan tinggi suatu wilayah yang meliputi
kemiringan lereng, panjang lereng, dan bentuk lereng. Topografi menjadi faktor dalam
proses pembentukan tanah yang mempengaruhi jumlah air hujan yang terserap tanah,
kedalaman air tanah, arah gerak air, dan besarnya erosi yang terjadi pada lahan.
Kondisi iklim seperti curah hujan dan temperatur dapat mempengaruhi keadaan
topografi. Lahan dengan jumlah curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan
pergerakan air yang turun melalui lereng menjadi semakin besar. Proses transpor- tasi
yang dihasilkan oleh air akan mengangkut lapisan tanah seperti unsur organik, unsur
hara, dan unsur tanah yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh energi kinetis yang
dihasilkan oleh tumbukan air hujan dengan permukaan tanah, besarnya intensitas
hujan, dan gerusan akibat aliran air pada lapisan permukaan tanah yang berpengaruh
terhadap proses pembentukan tanah
b. Kemiringan Lereng
Kemiringan pada lereng menunjukkan ukuran kemiringan terhadap bidang
datar yang dinyatakan dalam bentuk derajat atau persen. Lahan yang memiliki
persentase kemiringan besar akan berpotensi memperbesar aliran permukaan dan
energi angkutan. Energi angkutan yang besar mengakibatkan jumlah partikel-partikel
tanah yang terlepas dari permukaan akibat air hujan menjadi semakin banyak. Lereng
terdiri dari beberapa bagian seperti bagian puncak (crest), bagian cembung (convex),
bagian cekung (voncave), dan bagian kaki lereng (lower slope). Bagian puncak
merupakan daerah yang memiliki potensi gerusan paling tinggi dibandingkan daerah
bawahnya. Sedangkan bagian kaki merupakan bagian endapan hasil gerusan erosi
yang terjadi pada daerah puncak.
Tabel 1.1klasifikasi kemiringan lahan

2. Teori tentang PH tanah


Tanah merupakan faktor penting dalam budidaya tanaman. Dalam melakukan
budidaya tanaman kita harus mengetahui kondisi tanah, salah satu yang sangat penting
adalah kadar keasaman tanah (pH). Ukuran pH tanah berkisar antara 0 – 14, tanah dengan
pH 0 – 7 bersifat asam, sedangkan pH 7 – 14 bersifat basa. Tanah dengan pH rendah atau
tinggi akan mempersulit tanaman menyerap unsure hara artinya dimana tanaman mampu
menyerap optimal unsure hara pada kondisi pH netral yaitu pH 7.
Ada 5 faktor yang menyebabkan pH tanah rendah:
1. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan tercucinya unsur hara pada tanah
kemudian berimplikasi pada terbentuknya tanah asam.
2. Adanya unsul Al (aluminium), Cu (tembaga) dan Fe (besi) yang berlebihan.
3. Air yang tergenang secara terus menerus pada lahan karena drainase yang tidak
baik.
4. Dekomposisi bahan organik yang mengeluarkan kalcium dari dalam tanah.
5. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.
Dengan mengetahui pH tanah, dapat menentukan tanaman apa yang cocok untuk
ditanam atau dibudidayakan karena setiap tanaman memiliki karakteristik yang berbeda-
beda. Untuk mengetahui tingkat pH tanah dapat menggunakan pH-meter atau dengan
menggunakan kertas lakmus. Adapun pengukuran pH tanah dengan menggunakan kertas
lakmus

Gambar grafik nilai pH tanah


3. Teori tentang PH tanah
a. Keadaan tanah basah
b. Keadaan tanah kering
D.
E. Alat Bahan
1. Alat dan bahan mengukur kemiringan tanah
a) Alat yang dibutuhkan:
1.Abney level

Gambar 1.1 : alat abney level

2.Tongkat ukur (yalon)

Gambar 1.2 : alat tongkat ukur (yalon)

3.Meteran

Gambar 1.3 : alat meteran 5.Kompas

4.Tongkat penanda

Gambar 1.4 : tongkat penanda Gambar 1.5: Kompas

b) Bahan yang dibutuhkan:


- Kertas bergaris
- Kertas HVS
- Pensil
- Penghapus dan penggaris
2. Alat dan bahan ukur tentang PH tanah
a) Alat ukur PH tanah:
- Alat PH/suhu tanah digital

Gambar 1.6: alat PH

- Alat kertas Lakmus/kertas PH tanah

Gambar 1.7: alat kertas lakmus

b) Bahan:
- Air mineral (air jernih)
- Gelas
- Sendok
F. Skema kerja
Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu studi literatur,
pengumpulan data, dan pengolahan data:

 Lokasi
Lokasi penelitian ini berada pada ……….yang terletak pada koordinat 9’42”,204 LU dan
112’.45”,201 BT.

Daerah penelitian
a. Pengamatan kemiringan lahan
Kami melakukan penelitian pada hari jum’at tanggal 22 november 2022 pada
waktu pagi hari pukul 08:00 – 02:00.Kami melakukan penelitian di desa pandansari lor
kec. jabung kab.malang.Kami menggerjakan tugas kpl geografi dengan melakukan
pengeboran tanah, mengukur luas tanah, menyebrangi sungai hingga menaiki bukit
sampai baju dan seluruh badan kami basah kuyup dan kotor semua.
b. Pengamatan PH tanah
Melakukan penelitian ph tanah menurut kami cukup mudah karena kami hanya
melakukan pengeboran hingga kedalaman 1 meter dalam melakukan hal ini dibutuhkan
tenaga yang kuat agar bor bisa masuk hingga dalam belum lagi terhalang oleh batu dan
tanah dengan tekstur yang sangat keras . jika mendeteksi ph tanah bagi kami itu cukup
mudah karna sudah ada alatn yang langsung mengeluarkan hasilnya.

G. Data pengamatan

H. Data pengamatan
1) Hasil pengamatan kemiringan lahan
- Penampang atas

Gambar 2.1 : Peta penampang atas


Panjang dan lebar Sudut kemiringan Lebar sungai
A–B 25 Meter A–B 8° C’ 10 Meter
B–C 25 Meter B–C 10° D’ 7,8 Meter
C–D 25 Meter C–D 0,2°
D–A 25 Meter D–A 4°
A – D’ 18°
D’ – D 15°
B – C’ 1°
C’ - C 6°

- Penampang samping

Gambar 2.2 : penampang Samping

Dari hasil penelitian kami di daerah aliran Coban Jahe disimpulkan bawasannya rata
rata agak curam

2) Hasil penelitiahan tentang PH tanah:


a. PH tanah dalam keadaan basah
b. Tanah Kedalaman 0m Kedalaman 50m Kedalaman 100m
basah
Warna Coklat agak Coklat Coklat
kehitaman
Kesimpulan asam Basa Basa Basa
tanah
Ukuran ph tanah 6 7 7
Tekstur tanah Lengket agak Lengket kuat Lengket kuat
gembur

Gambar 2.3:hasil ph tanah basah


c. PH tanah dalam keadaan kering
a. Tanah Kedalaman 0m Kedalaman 50m Kedalaman 100m
kering
Warna Coklat Coklat Coklat
Kesimpulan asam Basa Basa Basa
tanah
Ukuran ph tanah 5,5 6,7 6,7
Tekstur tanah Berdebu dan sedikit Agak keras Agak keras
ada batu krikil

I. Pembahasan
1. Hasil pengukuran tanah

Dari hasil penelitian kami di daerah aliran Coban Jahe Desa Pandansari
Kecamatan Jabung Kabupaten Malang hasilnya sebagai berikut dalam tabel di bawah ini:

Panjang dan lebar Sudut kemiringan Lebar sungai


A–B 25 Meter A–B 8° C’ 10 Meter
B–C 25 Meter B–C 10° D’ 7,8 Meter
C–D 25 Meter C–D 0,2°
D–A 25 Meter D–A 4°
A – D’ 18°
D’ – D 15°
B – C’ 1°
C’ - C 6°

Hasil ini menunjukkan tingkat kemiringan lahan menunjukkan kelas III (agak curam)

2. Hasil pengamatan tentang PH tanah


a) Keadaan tanah basah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di daerah aliran Coban Jahe
menunjukkan ukurannya adalah antara 6-7 PH dalam keadaan basah, sehingga tanah
tersebut cocok untuk ditanami tanaman sebagai berikut:
Tanaman yang cocok ditanami pada tanah PH 6 - 7

Bayam Kentang

Bawang merah Kubis

Bawang putih Lobak

Kemangi Mawar

Buncis Melon

Brokoli Nanas

Cabe Sledri

Daun bawang Selada

Jagung manis Strawberry

Kembang kol Sawi

Ketimun Sawi pahit

Kacang Terong

Kacang polong Tomat

Ubi Wortel
Ubi jalar Labu

b) Keadaan tanah kering

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di daerah aliran Coban Jahe
menunjukkan ukurannya adalah antara 5,5 - 6,7 PH dalam keadaan kering, sehingga
tanah tersebut cocok untuk ditanami tanaman sebagai berikut:

Tanaman yang cocok ditanami pada tanah PH 5,5 – 6-7

Bayam Kentang

Bawang merah Kubis

Bawang putih Lobak

Kemangi Mawar

Buncis Melon

Brokoli Nanas

Cabe Sledri

Daun bawang Selada


Jagung manis Strawberry

Kembang kol Sawi

Ketimun Sawi pahit

Kacang Terong

Kacang polong Tomat

Ubi Wortel

Ubi jalar Labu

Kangkung Semangka

J. Kesimpulan

Dengan hasil yang kami teliti di daerah aliran Coban Jahe Desa Pandansari Kecamatan
Jabung Kabupaten Malang bahwa dengan lahan kemiringan dan PH tanah seperti ini cocok untuk
ditanami:

Tanaman yang cocok untuk ditanam di daerah ini

Jangung manis Brokoli


Kacang Kentang
Kacang polong Lobak
Ubi Bawang putih
Ubi jalar Bawang merah

dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai