Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP

Jl. PHH. Mustopa No. 68 Bandung - 40124


Telp 7275489 - email : info@usbypkp.ac.id atau sia@usbypkp.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GASAL TAHUN AKADEMIK 2022/2023


Mata Kuliah(Kode/Kls) : EKONOMI TEKNIK Semester : Ganjil
Sks : 2 (dua) SKS Hari/tanggal : Selasa, 10 Januari 2023
Dosen Pembina : Iman Harjono, SE., MOS., M.Ak., CHFrP. Waktu : 100 (seratus) menit
Program Studi : S-1 Pukul : 18.30 s.d. 20.10 WIB
Fakultas/Direktorat : Teknik Sifat : Tutup Buku

I. INFORMASI AKADEMIK DAN PETUNJUK UJIAN :


1. Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Gasal 2022/2023 dilaksanakan pada Tanggal 09 Januari 2023 – 14
Januari 2023 (Reguler Pagi) dan Tanggal 07 Januari 2023 – 14 Januari 2023 (Reguler Sore dan Weekend)!
2. Yang belum menyelesaikan kewajiban keuangan, tidak bisa mengikuti Perkuliahan, Ujian, dan tidak bisa
melihat Nilai di web http://sia.usbypkp.ac.id/.

II. SOAL :
1. Apakah yang dimaksud dengan Titik Impas (Break Event Point) ? Bagaimana persamaannya?

2. Sebuah perusahaan memiliki data sebagai berikut :


Kapasitas normal 200.000 unit, Biaya tetap Rp 12.000.000,00
Biaya variabel Rp 135,00 per unit, Harga jual Rp 225,00 per unit
Diminta:
Buatlah BEP dalam nominal rupiah, unit, dan persentase terhadap kapasitas!

3. Jelaskan pajak apa sajakah yang ada dalam suatu entitas usaha!

4. Anda ditawari sepeda motor dengan dua cara pembayaran yang ekuivalen. Pertama adalah
membayar kontan dengan jumlah Rp. 3,75 juta dan cara kedua adalah membayar uang muka Rp. 1
juta dan mengangsur sisanya selama 18 bulan sebesar Rp. 200 ribu per bulan. Berapakah tingkat
bunga efektif per tahun bila bunga uang dimajemukkan setiap bulan?

5. Sebutkan tiga kemungkinan cara pengukuran manfaat & biaya !

“ Selamat Mengerjakan Soal dan Semoga Sukses ”


LEMBAR JAWABAN
UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL ONLINE T.A. 2022/2023
Mata Kuliah : EKONOMI TEKNIK
Nama Lengkap Mahasiswa : Fadhal Siraj Achmad
Nomor Pokok Mahasiswa : 2115227025
Dosen Pembina Mata Kuliah : Iman Harjono, SE., MOS., M.Ak., CHFrP.
Hari, Tanggal Ujian : Selasa, 10 Januari 2023
Jam Mulai Ujian s.d. selesai : Jam 18.30 s.d. 20.10 WIB
Tanda Tangan

Jawaban :

1. Titik Impas adalah volume penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian
tetapi juga tidak memperoleh laba sama sekali.
Persamaannya adalah sebagai berikut :

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝


𝑇𝑖𝑡𝑖𝑘 𝐼𝑚𝑝𝑎𝑠 =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
1 − 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

2. Break Event Point (BEP) = Biaya Tetap / (1-Biaya Variabel/Penjualan)

𝑅𝑝 12.000.000
𝐵𝐸𝑃 = = Rp 12.000.000 / 0,4 = Rp 30.000.000
1−( 1 )
225

Jumlah Unit = Rp 30.000.000 / 225 = 133.330 Unit

Jumlah Persentase = 133.330 unit / 200.000 unit x 100% = 66,6%

3. Pajak-pajak yang terdapat dalam suatu entitas usaha

a. Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21)


Setiap perusahaan tentu memiliki pegawai untuk membantu bisnisnya dapat berjalan sehingga
mereka dikenakan Penghasilan 21 (PPh 21). PPh 21 ini merupakan pajak atas penghasilan
berdasarkan pekerjaan yang dilakukan karyawannya.
PPh 21 dibayarkan setiap bulannya. Biasanya, perusahaan memungut PPh 21 dengan
melakukan pemotongan secara langsung dari gaji bulanan karyawan.

b. Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh 22)


PPh pasal 22 akan dikenakan kepada perusahaan yang melakukan perdagangan / kegiatan ekspor-
impor. PPh pasal 22 ini hanya berlaku pada transaksi dimana kedua belah pihak diuntungkan.

c. Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh 23)


Perusahan diwajibkan untuk membayar PPh 23 ketika melakukan transaksi:
 Pembayaran royalti atas karya tertentu
 Pembagian keuntungan saham (dividen)
 Pembayaran hadiah, penghargaan, dan bonus
 Pembayaran jasa seperti manajemen, konsultan hukum, konsultan keuangan, Teknik, dsb
seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2015.

d. Pajak Penghasilan Pasal 26 (PPh 26)


Ketika perusahaan melakukan transaksi dengan wajib pajak luar negeri, maka akan dikenakan
PPh 26. Transaksi tersebut dapat terdiri dari pembayaran gaji karyawan, bonus, tunjangan,
royalti, dividen, jasa, pensiun, atau lainnya sesuai dengan peraturan. PPh pasal 26 identik
dengan PPh 21 dan PPh 21. Hanya saja PPh 26 dikenakan ketika penerima penghasilannya
merupakan wajib pajak luar negeri, baik WNA/perusahaan asing.

e. Pajak Penghasilan Pasal 29 (PPh 26)


Perusahaan akan dikenakan PPh 29 jika nilai pajak terutang tahunan perusahaan lebih besar
daripada total kredit yang sudah disetorkan ke KPP. Oleh karena itu, sering kali disebut sebagai
PPh kurang bayar. PPh 29 ini tercantum dalam SPT tahunan, sehingga harus dilunaskan
terlebih dahulu sebelum melaporkan SPT PPh ke KPP setiap 30 April.

f. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 15


Pada pajak perusahaan ini akan dikenakan atas penghasilan yang diperoleh wajib pajak
tertentu. Sebagai contoh, pada perusahaan-perusahaan asing seperti asuransi luar negeri,
perusahaan penerbangan internasional, dan juga usaha investasi bangunan bersifat guna-serah,
serta perusahaan asing sejenis lainnya.

g. Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2)


Pada pajak perusahaan ini akan dikenakan atas beberapa jenis penghasilan yang diperoleh
maupun pemotongannya yang bersifat final. Tarif dari PPh final ini pun bervariasi, tergantung
dari masing-masing jenis penghasilannya. Sebagai contoh, pada perusahaan dengan omzet di
bawah 4,8 milyar per tahun maka tarif pajaknya yang akan dikenakan hanya sebesar 1%.

h. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


PPN atau VAT (value added tax) adalah pajak yang dikenakan ketika ada barang yang
mengalami pertambahan nilai ketika berpindah dari produsen ke konsumen. Ketika perusahaan
melakukan transaksi penjualan barang/jasa kena pajak, maka harus menerbitkan faktur sebagai
bukti sah pungutan PPN. Perusahaan akan dikenakan PPN 10% ketika mereka melakukan
transaksi jual beli dan impor, sedangkan 0% untuk ekspor.

4. Diketahui :
Total biaya kontan = Rp 3,75 juta
Total biaya kredit= Rp 1 juta + (18 x Rp 200 ribu) = Rp 1 juta + Rp 3,6 juta
Selisih biaya kontan = Rp 2,75 juta ;dibayarkan secara angsuran dengan total Rp 3,6 juta

Ditanya : Tingkat bunga Efektif (ieff)


Jawaban :

ieff= [(F/P)1/1,5-1]=[(3,6/2,75)1/1,5-1]= 0,1967=19,67%

Maka, tingkat bunga efektif per tahunnya adalah sebesar 19,67%

5. Tiga kemungkinan cara pengukuran manfaat dan biaya yaitu :

a. Pengukuran secara kuantitatif dengan satuan mata uang (rupiah)


b. Pengukuran secara kuantitatif tanpa menggunakan satuan mata uang (non rupiah)
c. Pengukuran secara kualitatif

Anda mungkin juga menyukai