Anda di halaman 1dari 3

MOTIVASI DAN EMOSI

1. Pengertian motivasi
Motivasi berasal dari kata movere yang artinya dorongna, daya penggerak atau sebuah
kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan. Kata movere dalam Bahasa inggris
sering disamakan atau dikaitkan dengan motivasion yang artinya pemberian motif, penimbulan
motif, atau sebuah hal yang melahirkan dorongan atau keadaan yang memunculkan atau
menimbulakna dorongan, Sedangkan dalam Bahasa Indonesia berasal dari kata motif yang
artinya daya upaya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motif dapat disebut sebagai
daya penggerak dari dalam diri subjek untuk melakukan aktivitas tententu untuk mencapai
sebuah tujuan yang diinginkan. Motif tersebut menjadi suatu dasar dari adanya kata motivasi
yang bisa diartikan sebagai daya penggerak yang telah berubah menjadi aktif.
a. Macam-macam motivasi
1. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik merupakan rasa keinginan untuk bertindak atau bergerak yang
disebabkan dari factor internal individu
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar atau dari lingkungan luar
individu. Factor ini juga dapat menjadi bagian yang mempengaruhi motivasi seseorang.
Teori-teori Motivasi dan hal yang ada dalam motivasi
Teori hedonisme
Teori naluri
Teori kebudayaan
Teori kebutuhan
b. Menurut Sardiman (2007: 85), mengemukakan bahwa fungsi motivasi ada tiga, yang
pertama, mendorong manusia untuk berbuat. Kedua, memastikan atau menentukan arah
perbuatan yakni kea rah tujuan yang dicapai. Ketiga, memilih perbuatan, yakni memutuskan
perbuatan-perbuatan apa saja yang harus dikerjakan dan serasi untuk tercapainnya tujuan.
Sedangkan menurut Hamalik (2000: 175) membagi tiga fungsi motivasi yakni pertama,
mendorong munculnya kelakuan atau sebuah perbuatan, tanpa motivasi tidak akan muncul
perbuatan seperti belajar. Kedua, sebagai penagarah atau pengendali untuk mengarahkan pada
pencapaian tujuan yang diharapkan. Ketiga, sebagai penggerak.
2. Pengertian Emosi
Pada hakikatnya, setiap orang itu mempunyai emosi dari kita bangun tidur sampai kita
kembali ketempat tidur lagi untuk tidur. Saat kita mengalami kejadian-kejadian yang
bermacam- macam sehingga menimbulkan berbagai bentuk emosi pula. Misalkan pagi hari kita
berangkat kuliah dengan suka cita, tetapi diperlajanan macet sehingga kita merasa jengkel.
setelah tiba di tempat tujuan kita merasa malu karena datang terlambat, dan seterusnya.
a. Teori-teori Emosi
Dalam upaya menjelaskan bagaimana timbulnya emosi. para ahli mengemukakan
beberapa teori emosi, diantaranya: Teori Emosi Dua-Faktor oleh Shcachter dan Singer, Teori
Emosi James-Lange oleh James
1. Teori Emosi Dua-Faktor Schachter dan Singer
Reaksi fisiologik dapat saja sama (hati berdebar, tekanan darah naik, nafas bertambah
cepat, adrenalin dialirkan dalam darah, dan sebagainya). namun jika rangsangannya
menyenangkan emosi yang timbul dinamakan senang Sebaliknya, jika rangsangannya
membahayakan emosi yang timbul dinamakan takut
2. Teori Emosi James-Lange
Menurut teori ini, emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi pada tubuh sebagi respons terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar
Contohnya saat seseorang melihat harimau, reaksinya peredaran darah semakin cepat karena
denyut jantung semakin cepat, paru-paru lebih cepat memompa udara Respons-respons tubuh
ini kemudian dipersepsikan dan timbullah rasa takut.
b. Karakteristik Emosi
Temperamen atau kepribadian, proses epigenetik, evolusi budaya merupakan hal-hal
yang dapat mempengaruhi emosi. Dalam hal ini membuat emosi tanggap akan rangsangan yang
berlaku.Proses bio-evolusi merupakan asal muasal dari emosi. Awalnya emosi diaktifkan oleh
sebuah rangkaian dari proses persepsi yang sederhana
c. Hubungan antara Emosi dan Motivasi
Menurut penelitian, kemampuan seorang pemimpin untuk memotivasi anggota timnya
sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosinya (EQ-nya). Paling tidak ada enam keterampilan
yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, sebelum dia dapat memimpin orang lain, yaitu:
a. Mengenali emosi diri
Keterampilan ini meliputi kemampuan kita untuk mengidentifikasi apa yang
sesungguhnya kita rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, kita
harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Ketidakmampuan untuk
mengenali perasaan membuat kita berada dalam kekuasaan emosi kita, artinya kita
kehilangan kendali atas perasaan kita yang pada gilirannya membuat kita kehilangan
kendali atas diri dan hidup kita.
b. Mengelola emosi diri sendiri
Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu: pertama adalah
menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada kita. Kedua berusaha
mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil
menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil
tindakan untuk menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk
pengendalian diri (self controlled) yang paling penting dalam manajemen diri, karena
kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya.
c. Memotivasi diri sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting
dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri (achievement
motivation). Kendali diri emosional – menahan diri terhadap kepuasan dan
mengendalikan dorongan hati – adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang.
Keterampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam
segala bidang. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih
produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai