Anda di halaman 1dari 13

Yuni Ameliah 091.

0105

PSIKOLOGI

TEORI MOTIVASI
STIKES HANG TUAH SURABAYA 2011

1 . Pengertian
Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan (Walgito, 2004: 220). Sedangkan menurut Plotnik (2005:328), motivasi mengacu pada berbagai faktor fisiologi dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu. Motivasi dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam diri manusia, yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Dengan demikian, motivasi kerja akan berpengaruh terhadap performansi pekerja.

motivasi mempunyai 3 aspek, yaitu :


1 . Keadaan terdorong dalam diri organisme ( a driving state ), yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan misalnya: kebutuhan jasmani,karena keadaan lingkungan,atau karena keadaan mental seperti berfikir dan ingatan. 2 . Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini. 3 . Goal atau tujuan yang di tuju oleh perilaku tersebut.

2 . Lingkaran Motivasi

1. Driving state

2. Instrumental behaviour

Relief

3. Goal

The basic motivational cycle

Lanjutan . . . .
Siklus motif merupakan siklus dasar. Untuk memahami motif pada manusia dengan lebih tuntas, ada faktor lain yang berperan dalam siklus motif tersebut, yaitu faktor kognitif. Seperti diketahui bahwa kognitif merupakan proses mental seperti berfikir, ingatan, persepsi. Dengan berperannya faktor kognitif dalam siklus motif, maka driving state dapat di picu oleh pikiran ataupun ingatan. Dengan demikian maka siklus motif menunjukkan siklus yang lebih kompleks daripada siklus yang terdahulu.

Lanjutan . . .

Stimulus inputs -Environment --memory

Awareness of potential satisfaction

Goal selection

Goaldirected behaviour

Reward satisfaction

The motivational cycle with cognitive factors added (Modified from Deci, 1975, dalam morgan, dkk., 1984)

3 . Teori Motivasi
Teori Dorongan (Drive Theory)

Teori drive bisa diuraikan sebagai teori-teori dorongan tentang motivasi, perilaku didorong ke arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang. Contohnya., Freud ( 1940-1949 ) berdasarkan ide-idenya tentang kepribadian pada bawaan, dalam kelahiran, dorongan seksual dan agresif, atau drive (teorinya akan diterangkan secara lebih detail dalam bab kepribadian). Secara umum , teori-teori drive mengatakan hal-hal berikut : ketika suatu keadaan dorongan internal muncul, individu di dorong untuk mengaturnya dalam perilaku yang akan mengarah ke tujuan yang mengurangi intensitas keadaan yang mendorong.

Teori insentif (Insentive Theory)

Teori insentif adalah teori-teori dorongan tentang motivasi, karena ciri-ciri tertentu yang mereka miliki, objek tujuan mendorong perilaku ke arah tujuan tersebut. Objek-objek tujuan yang memotivasi perilaku disebut dengan insentif. Satu bagian penting dari banyak teori insentif adalah bahwa individu-individu mengharapkan kesenangan dari pencapaian dari apa yang mereka sebut dengan insentif positif dan dari penghindaraan dari apa yang disebut dengan insentif negatif misalnya : jika anak naik kelas akan dibelikan sepeda baru oleh orangtua, maka anak belajar dengan tekun untuk mendapatkan sepeda baru.Hal penting dari teori insentif adalah bahwa individu mengharapkan kenikmatan dengan mencapai apa yang disebut insentif positif dan menghindari apa yang dikenal sebagai insentif negatif.

Teori-proses-terbalik (Opponent-process- theory)

Dasar teori ini adalah pengamatan bahwa keadaan emosi-motivasi diikuti oleh keadaan yang bertentangan atau berlawanan.Contohnya anak mau belajar karena ia tidak ditinggal ibunya ke pasar/supermarket. Dari uraian di atas, dapat diasumsikan anak yang malas tidak merasa adanya insentif yang menarik bagi dirinya dan ia pun tidak merasakan perasaan menyenangkan dari belajar. Motivasi ini sering ditemukan pada orang yang senang menyerempet bahaya untuk mendapatkan kenikmatan setelah bebas dari bahaya itu.

Teori-level-optimal

Berbicara tentang motivasi yang timbul untuk mengejar level optimal. Teori ini biasa disebut Just-Right Theory (teori yang baikbaik saja). Individu dimotivasi untuk berperilaku dalam suatu cara untuk mencapai tingkat dorongan (arousal) yang optimal. Contohnya, jika dorongan tersebut terlalu rendah, seseorang akan mencari tegangan untuk menaikan dorongan tersebut, begitu pula sebaliknya jika dorongan terlalu tinggi, seseorang akan berperilaku kearah penurunan dorongan. Misalnya: Bayangan diri anda sendiri dalam situasi banyak tugas dari dosen, anda pasti akan mencari hiburan setelah menyelesaikan tugas tersebut. Sebaliknya anda akan merasa bosan ketika anda tidak mempunyai tugas, maka anda akan mencari kesibukan untuk menghilangkan kejenuhanan.

Tips untuk memotivasi diri


Tuliskan tujuan hidup anda pada selembar kertas

Berhenti untuk menunda

Reward Untuk diri sendiri

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai