Anda di halaman 1dari 27

Chapter 7

KEMUNCULAN
MANAJEMEN
SAINTIFIK
KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK 4

Winda Fadila Siti Mukaromah Kavita Syarla Syarlieta Shafira Febriana Nafi'ah
12020121120010 12010121120017 1202010121120028 12010121140360
KEMUNCULAN
MANAJEMEN SAINTIFIK

Tahap berikutnya dari revolusi industri dimulai pada paruh kedua abad ke-19.
Yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi yang kompleks, tidak merata,
dan saling berinteraksi, sumber dayanya yang berubah-ubah, hubungan tenaga
kerja yang semakin berkembang dan kebutuhan yang mendesak dalam
membawa semua faktor itu ke dalam beberapaa kesesuaian dengan
meningkatkan praktik manajerial. Para insinyur menjadi tokoh utama dalam
perkembangan teknologi ini, maka dari itu mereka pun menjadi sumber dari ide
utama untuk menghadapi tantangan manajerial yang baru.
FREDERICK WINSLOW
TAYLOR:
THE EARLY YEAR

Biografi:

"Bapak Manajemen Ilmiah"

Lahir : 20 Maret 1856 di Germantown,


Pennsylvania, Amerika Serikat.
Ayah : Franklin Tylor (seorang pengacara di
Princeton)
Ibu : Emily Annette Tylor

Seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang


terkenal atas usahanya meningkatkan efisiensi
industri.

Frederick W. Taylor
TAYLOR AT MIDVALE/ SCHOOL AND CAREER

Pernah belajar selama dua tahun di Perancis dan Jerman.

Tahun 1872 melanjutkan studinya di Akademi Phillips Exter, New Hampshire.

Setelah lulus, Taylor diterima di Harvard Law. Namun karena penglihatannya


memburuk, beliau menjadi patternmaker magang industry di perusahaan manufaktur
pompa. Enterprise Hydraulic Works.

Karir beliau menanjak ketika bekerja di toko mesin Midvale Steel Works.

Tahun 1883 melanjutkan studinya di Stevens Institute of Technologi dan


mendapatkan gelar Teknik Mesin.

Tahun 1884, beliau meniah dengan Louise M Spooner.


THE SEARCH FOR SCIENCE IN MANAGEMENT

Taylor hingga saat ini dipandang sebagai seorang yang memberikan


kontribusi besar dalam dunia ilmu pengetahuan, bukan hanya Teknik
Industri, tetapi juga Ilmu Manajemen. Tahun 1891 ia bekerja di pabrik
baja di Amerika sebagai seorang pengawas. Di sana ia melihat para
pekerja tidak berprestasi semestinya. Taylor berpendapat bahwa
pekerja-pekerja tersebut memberikan hasil di bawah yang seharusnya
dapat dihasilkan.
Dari pengamatannya ia mempunyai dugaan yang kuat bahwa
penyebab terjadinya hal tersebut adalah pengaturan jam kerja yang
tidak baik. Setelah meyakinkan hal ini kepada atasannya. Taylor
mendapat izin dan dana untuk melakukan penelitian mengenai
pendapatnya. Dan penelitian pun dilakukan.
Tujuan Penelitian

Mengetahui seberapa besar tenaga seorang pekerja harus dikeluarkan agar


pekerja tersebut dapat memberi hasil sebanyak-banyaknya.

Tools
Pekerja dan stopwatch.

Walaupun ada kontroversi yang terjadi Taylor tetap melanjutkan


penelitiannya.
SEBUAH PENCARIAN
UNTUK
MENINGKATKAN
INSENTIF Taylor menggunakan “Time Study” untuk tujuan inferensial
(tujuan yang dapat disimpulkan) dibandingkan tujuan
deksriptif.

Taylor’s time study memiliki dua fase, yaitu tahap analisis


dan sintesis.

Henry Towne dan Frederick Hasley dikritisi oleh Taylor


karena memiliki kelemahan, yaitu kinerja standar dari
pekerja dinilai berdasarkan output yang dihasilkan.
Berlawanan dengan hal tersebut, Taylor mengajukan 3 usul
terkait pembayaran upah tenaga kerja
PERTAMA
melakukan observasi dan analisis melalui “time study” untuk
menentukan output standar dan tingkat upah

KEDUA
sistem kerja borongan dimana ketika pekerjaan dilakukan
kurang dari waktu yang ditentukan maka akan dibayar tinggi,
tetapi pembayaran akan dibayarkan lebih rendah apabila
pekerjaan/output memerlukan waktu yang lebih lama dari
yang telah ditentukan

KETIGA Usulan
Taylor
paying men and not positions
THE PRINCIPLE OF TEMPORAL
CONTIGUITY
Opini Taylor terkait keuntungan bersama dianggap gagal karena mengecilkan
ambisi para pekerja, terlepas dari apa kontribusi mereka dalam pekerjaan tersebut
karena tidak ada satu hadiah special yang dituju. Selain mengkritisi terkait
keuntungan bersama, Taylor juga memberikan apresiasi terhadap sistem
keuntungan bersama yang memberikan sedikit keuntungan/insentif di akhir
tahun atau saat ini lebih dikenal dengan sebutan “the principle of temporal
contiguity.

PARADOX OF HIGH
WAGES AND LOW COST
Upah yang tinggi dapat dikaitkan dengan biaya yang rendah.
Taylor mengatakan bahwa untuk meningkatkan efisiensi dari
tenaga kerja bukanlah dari bekerja keras dan seberapa lama
mereka bekerja, tapi bagaimana mereka bisa bekerja dengan
cerdas untuk meningkatkan produktivitas.
FIRST CLASS MAN
suatu pekerjaan harus didasarkan dengan orang-orang dengan spesifikasi
persyaratan yang cocok dengan pekerjaan yang akan ia emban. Sehingga
produktivitas dari pekerjaan yang mereka lakukan akan jauh lebih baik.
SISTEM Teori lainnya yang terlibat
MANAJEMEN Motion studies, Standarisasi pekerjaan, Upah diferensial,

TUGAS Definisi manajemen menurut Taylor


mengetahui persis apa yang kita ingin orang lain lakukan dan
mengidetifikasikan kinerjanya dengan cara yang terbaik dan
termurah

Bagaimana Sistem Manajemen Tugas itu?


Sistem manajemen tugas taylor sendiri bergantung pada
perencanaan yang cermat. Dimana para pekerja setiap
harinya diberikan tugas dan instruksi yang tertulis dan
terperinci dan diberikan tenggat waktu untuk
menyelesaikannya.
PERAN MOTION STUDIES
menentukan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan setiap tugas yang meliputi metodenya
bagaimana, alat yang dibutuhkan apa saja, dan bahan yang
telah distandarisasi.

PERAN UPAH DIFERENSIAL


para pekerja yang melakukan tugas dengan baik dan tepat

Bagaimana
waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan maka ia
akan mendapatkan gaji yang tinggi, sedangkan yang tidak
maka akan mendapatkan gaji yang biasa.

FUNCTIONAL FOREMENSHIP
Yaitu dengan memberikan tanggung jawab tugas kepada
Sistem
Manajemen
setiap manajer yang masing masing memiliki spesialisasinya
tersendiri. nantinya akan terbentuk integrasi linear antara
pimpinan dengan bawahan

PRINSIP PENGECUALIAN
semua wewenang harus didasarkan pada mengetahuan,
Tugas Itu?
bukan proses, posisi, dan prinsip pengecualian ini
meningkatkan efisiensi dengan memberikan waktu kepada
para manajer untuk menangani masalah mereka yang paling
mendesak dan penting
Taylor pernah bekerja di Midvale Steel
sebelum akhirnya keluar dan pindah menjadi
general manager di Manufacturing Investment
Company (MIC). Namun Taylor merasa
bahwa operasional perusahaan sulit dan
memutuskan untuk keluar dari MIC.

Setelahnya ketertarikan Taylor terhadap


akuntansi berkembang. Saat di MIC, Hayes

Taylor : The Manager


mengubah sistem pembukuan
mempekerjakan Basley untuk
mengoperasikan sistemnya. Taylor terkesan

and the Consultant akan metode milik Hayes dan Basley, yang
mana nantinya akan menjadi dasar dari
sistem pembukuannya.

Dengan pengetahuan barunya di bidang


akuntansi dan latar belakang teknik yang ia
miliki, Taylor memutuskan untuk menjadi
insinyur konsultan manajemen. Taylor
memiliki beberapa klien, yaitu:

Steel Motor Works


Simonds Rolling Machine Company
Bethlehem Iron Company
Bethlehem Iron Company merupakan
perusahaan yang paling menantang, sampai-
sampai Taylor memerlukan banyak bantuan
dari ahli-ahli lain dalam membantu
pekerjaannya. Pada tahun 1899, muncul suatu
peristiwa, yaitu peristiwa pig-iron. Disebut
babi karena potongan-potongan besi
memiliki berat 92 pon. Pig-iron merupakan
suatu tugas mengambil besi kasar dari tungku
pembakaran dan membawanya ke atas papan
di gerbong.

Taylor mempelajari para pria saat mereka


melakukannya. Pada saat itu, pekerja yang
baik mampu memindahkan sekitar 12 ton per
hari. Berdasarkan beberapa analisis bio-
mekanis dasar tentang pengeluaran energi
dan efisiensi, Taylor menghitung bahwa
seorang pria dalam kondisi baik harus
mampu memindahkan 47 ton sehari. Pada
akhirnya penyelesaian masalah pig-iron
menjadi bahan tulisan Taylor untuk
mengilustrasikan cara penghematan yang bisa
dilakukan dari memeriksa dengan cermat
bahkan pekerjaan kasar.
Saat bekerja di Midvale dan Bethlehem,
Taylor mendemonstrasikan keunggulannya
dalam menjadi penemu dan insinyur
mekanik. Namanya semakin menyebar dan
sistem manajemen tugasnya digunakan oleh
perusahaan-perusahaan lain. Taylor bahkan
diminta untuk mengajar kelas pascasarjana

Taylor : The
administrasi bisnis di Universitas Harvard,
namun ia menolak karena ia merasa bahwa
sistem manajemen tugas hanya dapat

Peripatetic Philosopher dipelajari lewat praktek.

Namun dekan universitas bersikeras untuk


mengajarkan sistem manajemen tugas dengan
atau tanpa Taylor. Hingga pada akhirnya
Taylor menyerah, walau ia tetap kurang
menyukai cara pengajaran dalam kelas. Ia
tidak pernah menentang edukasi bisnis,
namun hanya merasa bahwa pengalaman
merupakan cara yang tepat untuk
mempelajari metodenya.
The Eastern Rate Case
Pada tahun 1910, grup jalur perkeretaapian
(the Eastern railroads) meminta Interstate
Commerce Commision untuk kenaikan tarif
angkutan. Hal tersebut menyinggung
pembahasan untuk membuat sistem
manajemen tugas menjadi terangkat ke
publik. Taylor sering menggunakan kata
"ilmiah" dalam pekerjaannya, sehingga istilah
"manajemen ilmiah" muncul. Namun istilah
tersebut harus dibuktikan terlebih dahulu.
Maka dari itu ditunjuklah beberapa saksi
untuk mengadopsi metode manajemen yang
lebih efisien berdasarkan hasil pekerjaan
Taylor, yaitu.
James M. Dodge
H. K. Hathaway
Henry R. Towne
Harrington Emerson
Testimoni Emerson menjadi pilihan karena
kalkulasi miliknya merupakan yang paling
kompleks, dengan menimbang berbagai jalur
perkereteaapian, tidak pernah mempertanyakan
apakah metodenya dapat diterapkan pada industri
transportasi, dan menyajikan efeknya.

Taylor akhirnya menerima sebutan "manajemen


ilmiah" tersebut. Walau terdengar sangat akademis,
publik menerima dan mempopulerkan sebutan serta
ide milik Taylor dengan cepat. Dengan publisitas
tersebut Taylor menerbitkan sebuah buku berjudul
"The Principles of Scientific Management" yang
mendorong kampanye terhadap efisiensi.

Disisi lain, serikat buruh perundingan bersama,


terutama serikat masinis dan berbagai persaudaraan
kereta api, menolak segala aspek metode milik
Taylor, khususnya time study. Karena metode Taylor
yang lebih efisien sering menyebabkan PHK pekerja
yang tidak perlu, buruh takut bahwa adaptasi metode
Taylor akan menyebabkan hilangnya pekerjaan.
Watertown dan
Investigasi
Kongressional
Sidang dimulai pada Oktober 1911 dan berakhir pada
Pemikiran mengenai Manajemen Ilmiah
Februari 1912. Dalam sidang tersebut, sempat
dicetuskan oleh Taylor dalam bukunya. Buku
tersebut telah dibaca dan coba diuji terjadi perbedaan pendapat mengenai definisi
keefektifannya oleh Jenderal William Crozier, pekerja kelas satu dan apa yang terjadi pada tingkat
Kepala Departemen Persenjataan, pada pekerja lainnya. Setelah perdebatan yang cukup
daerah Watertown, Massachusetts, Rock sengit, akhirnya Taylor diizinkan untuk
Island, dan Illinois. Dalam penerapannya, mengemukakan definisi pekerja kelas satu yang
terdapat waktu prosedur yang dihitung oleh sebenarnya. Ia mengungkapkan bahwa pekerja
stopwatch pada setiap pekerjaan, tetapi
kelas satu ialah orang yang mampu dan mau
dilakukan tanpa berdiskusi dengan pekerja
terkait waktu yang dibutuhkan dalam bekerja, sedangkan pekerja kelas dua bukanlah
menyelesaikan prosedur. Ini berbeda dengan orang yang tidak mampu bekerja, melainkan orang
yang dituliskan Taylor dalam bukunya yaitu yang mampu bekerja tetapi tidak mau atau malas
perlu adanya diskusi antara pekerja dan bekerja. Ia mengungkapkan perlunya pembedaan
manajer dalam menentukan waktu proses perlakuan antara pekerja kelas satu dan pekerja
untuk tiap prosedur. kelas dua berdasarkan kinerjanya.
Pada dekade pertama abad kedua
puluh, kekhawatiran atas
menipisnya sumber daya
Amerika disuarakan oleh
Presiden Theodore Roosevelt dan
lainnya. Kekhawatiran ini dilihat
sebagai awal dari pertanyaan
REVOLUSI MENTAL yang lebih besar tentang efisiensi
nasional. Taylor, yang telah
berjuang melawan
penyalahgunaan sumber daya
fisik dan manusia selama hampir
tiga puluh tahun, menulis
tentang konservasi sumber daya
bangsa dalam bukunya tahun 1911
The Principles of Scientific
Management.
Taylor menyatakan 1. Untuk menunjukkan kerugian besar yang
diderita seluruh negeri karena ketidakefisienan
tujuan buku sebagai: dalam hampir semua tindakan kita sehari-hari.

2. Untuk mencoba menyakinkan pembaca


bahwa memperbaiki ketidakefisienan
terletak pada manajemen yang sistematis.

3. Untuk membuktikan bahwa manajemen


yang baik adalah yang bertumpu pada
hukum, aturan, dan prinsip yang jelas.

4. Menunjukkan bahwa prinsip-prinsip


dasar manajemen ilmiah dapat diterapkan
pada semua jenis aktivitas manusia.
4 Prinsip Manajemen Menurut
Taylor

1. Pengembangan 2. Seleksi ilmiah 3. Pendidikan dan 4. Kerjasama yang


manajemen ilmiah untuk karyawan pengembangan ilmiah baik antara
yang benar dapat manajemen dan
para karyawan.
digunakan untuk
tenaga kerja.
menemukan

metode terbaik

untuk menjalankan
setiap tugas.
1. Menggantikan cara kerja rule
Menuru Taylor, tidak of thumb dengan cara kerja
ada elemen tunggal yang dianalisis secara ilmiah
yang ditetapkan dalam

manajemen ilmiah.
adanya kombinasi
2. Menciptakan situasi yang
elemen yang dapat
harmonis dalam tindakan
diringkas sebagai; bersama.

3. Adanya kerjasama antara


manusia dalam organisasi
perusahaan, bukan individualisme.

4. Bekerja pada output


maksimum bukan output
terbatas

5. Mengembangkan seluruh pekerja sampai


pada tingkat kesejahteraan yang paling
tinggi bagi dirinya dan perusahaan.

ANY QUESTION?
Thank you for
listening!

Anda mungkin juga menyukai