Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 5

Anggota :
Adinda Paramitha (J0414221053)
Anwar Maslihudin(J0414221336)
Ayu Rizki Amalia (J0414221283)
Caamiliaa Febriyani (J0414221094)
Yacob Andreas Panjaitan (J0414221135)

Teori Manajemen Ilmiah

Pada tahun 1909, seorang mechanical engineer yang bernama Frederick Winslow Taylor
mengemukakan idenya dalam sebuah ide yang ia rangkum dalam karya berjudul The Principles
of Scientific Management. Dalam karya tersebut, Taylor menyatakan, dengan membuat
seseorang bekerja sekeras mungkin yang ia bisa, tidak lantas dapat mengoptimalkan kinerja
yang telah dilakukan Oleh karenanya, konsultan manajemen pertama dalam sejarah tersebut
mengemukakan empat prinsip manajemen. Empat prinsip tersebut dikenal dengan Frederick
Taylor’s four principles of Scientific Management, yang isinya:
1. Kembangkan Ilmu di Dalam Setiap Elemen Pekerjaan
Untuk memulai pembahasan teori manajemen di poin ini, perlu diketahui bahwa Taylor tidak
berusaha untuk memaksa pekerja dengan menentukan sebarapa banyak pekerjaan maksimum
yang dapat dilakukan seorang pekerja dalam waktu tertentu. Sebaliknya, untuk
mengembangkan sains atau ilmu dalam pekerjaan tersebut, Taylor lebih menyukai untuk
mengetahui kapan seseorang dapat melakukan pekerjaan terbaik mereka, tahun demi tahun,
dan seterusnya.
Pada prakteknya, teori manajemen yang ia usung mengharuskan manajemen melakukan tiga
hal penting. Ketiga hal tersebut adalah mengumpulkan data objektif tentang pekerjaan,
melakukan eksperimen, dan melakukan standarisasi kebijakan dan prosedur berdasarkan
eksperimen.
Contoh penerapan teori manajemen Taylor poin satu ini adalah Taylor akan memilih siapa saja
yang masuk ke dalam pekerja kelas utama. Mereka dipilih berdasarkan eksperimen yang telah
dilakukan dan dirangkum dalam data. Mereka yang berada di kelas utama akan dibayar lebih
besar dibanding lainnya, diuji dengan cermat dan diperiksa bahwa mereka bekerja dengan
kemampuan terbaik setiap waktu. Dengan begitu, perusahaan mendapatkan data yang akurat
bagaimana produktivitas dapat dicapai secara optimal.
2. Seleksi, Latih, Ajar, dan Kembangkan para Pekerja Secara Ilmiah.
Taylor lebih suka untuk melibatkan sains dalam manajemen. Hal ini tampak dari caranya
memanajemen sumber daya manusia. Taylor menyeleksi orang-orang tertentu untuk pekerjaan
tertentu. Sehingga para pekerja ditempatkan di posisi yang mereka bisa mengeluarkan
kemampuan terbaik mereka. Setelah lolos seleksi, para pekerja akan dilatih dan diajarkan
bagaimana bisa menjadi lebih ahli di bidang mereka masing-masing. Setelah menjadi ahli, para
pekerja bisa dikembangkan agar lebih produktif.
3. Bekerja Sama dengan Pekerja
Taylor mengungkapkan dalam teori manajemennya, penting bagi perusahaan untuk menjalin
kerja sama yang baik dengan para pekerjanya. Hal tersebut dirangkum dalam empat poin, yakni
melibatkan mereka dalam pengembangan ilmu tentang pekerja, para pekerja harus saling
belajar dan mengajari, saling menjaga dan menata alat dengan urutan yang sempurna, dan
mencatat kinerja pekerja.
4. Bagi Tugas dan Tanggung Jawab
Teori manajemen Taylor menjelaskan pentingnya pembagian tugas dan tanggung jawab daam
sebuah pekerjaan. Pada banyak kasus, seseorang pekerja perlu diproyeksikan secara jelas dia
akan dipekerjakan di bagian apa dan mengeksekusi apa.Secara bersama, manajemen harus
berperan aktif dan berdampingan dengan para pekerja, membantu, mendorong, dan
memudahkan jalan mereka. Oleh karena itu, pihak manajemen bertanggung jawab atas
penetapan metode dan kerja sama dalam perusahaan. Sementara pekerja menerima bayaran
atas kinerja mereka.

Anda mungkin juga menyukai