Anda di halaman 1dari 7

Berikut beberapa alternatif judul skripsi perbandingan hukum perdata dan hukum Islam mengenai

wanprestasi pra nikah:

1. Analisis Perbandingan Hukum Perdata dan Hukum Islam dalam Menyelesaikan Kasus
Wanprestasi Pra Nikah di Indonesia.
2. Perbandingan Penyelesaian Wanprestasi Pra Nikah dalam Hukum Perdata dan Hukum Islam di
Indonesia.
3. Tinjauan Perbandingan Hukum Perdata dan Hukum Islam dalam Menyelesaikan Sengketa
Wanprestasi Pra Nikah.
4. Analisis Konsep Wanprestasi Pra Nikah dalam Hukum Perdata dan Hukum Islam: Sebuah Studi
Perbandingan.
5. Perbandingan Hukum Perdata dan Hukum Islam dalam Penyelesaian Sengketa Wanprestasi Pra
Nikah di Indonesia.
6. Tinjauan Perbandingan Hukum Perdata dan Hukum Islam dalam Menyelesaikan Kasus
Wanprestasi Pra Nikah: Perspektif Indonesia.
7. Perbandingan Penyelesaian Wanprestasi Pra Nikah dalam Hukum Perdata dan Hukum Islam:
Studi Kasus di Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri.
8. Analisis Perbedaan dan Persamaan Penyelesaian Wanprestasi Pra Nikah dalam Hukum Perdata
dan Hukum Islam.

Berikut beberapa alternatif judul skripsi perbandingan hukum mengenai ingkar janji pernikahan:

1. Perbandingan Hukum tentang Sanksi Hukum atas Pelanggaran Janji Pernikahan di Indonesia
dan Negara lain.
2. Analisis Perbandingan Hukum tentang Perjanjian Pra Nikah dan Dampaknya pada Tingkat
Terjadinya Ingkar Janji Pernikahan.
3. Tinjauan Perbandingan Hukum tentang Upaya Hukum yang Dapat Dilakukan Terhadap
Pelanggaran Janji Pernikahan di Berbagai Negara.
4. Perbandingan Hukum tentang Tanggung Jawab Hukum atas Ingkar Janji Pernikahan dalam
Perspektif Hukum Keluarga di Indonesia dan Negara lain.
5. Tinjauan Perbandingan Hukum tentang Perlindungan Hukum Bagi Korban Ingkar Janji
Pernikahan di Berbagai Negara.
6. Analisis Perbandingan Hukum tentang Kriteria Pelanggaran Janji Pernikahan di Indonesia dan
Negara lain.
7. Perbandingan Hukum tentang Dampak Sosial dan Psikologis atas Ingkar Janji Pernikahan di
Indonesia dan Negara lain.
Berikut beberapa alternatif judul skripsi hukum Perdata mengenai Wanprestasi Pranikah:

1. Tanggung Jawab Hukum Terhadap Wanprestasi Pranikah dalam Perspektif Hukum Perdata
2. Analisis Kasus-Kasus Wanprestasi Pranikah dan Penyelesaiannya Menurut Hukum Perdata
3. Implikasi Wanprestasi Pranikah Terhadap Perjanjian Pra Nikah dalam Hukum Perdata
4. Keadilan Restitusi atas Kerugian Akibat Wanprestasi Pranikah dalam Hukum Perdata
5. Tuntutan Ganti Rugi dalam Kasus Wanprestasi Pranikah Menurut Hukum Perdata
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wanprestasi Pranikah dalam Hukum Perdata
7. Perlindungan Hukum Terhadap Wanprestasi Pranikah bagi Para Pihak yang Dirugikan
8. Implikasi Wanprestasi Pranikah Terhadap Pemenuhan Hak dan Kewajiban dalam Hukum
Perdata
9. Prosedur Penyelesaian Sengketa Akibat Wanprestasi Pranikah dalam Hukum Perdata
10. Strategi Penyelesaian Wanprestasi Pranikah dalam Hukum Perdata: Studi Kasus di Pengadilan
Negeri [nama kota].

Berikut adalah beberapa alternatif judul skripsi hukum perdata mengenai pelanggaran hak cipta musik
yang diaransemen ulang (cover):

1. "Analisis Yuridis Terhadap Pelanggaran Hak Cipta Musik yang Diaransemen Ulang dalam
Perspektif Hukum Perdata"
2. "Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta Musik dalam Kasus Penyalinan Melalui Cover Lagu"
3. "Tinjauan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Cipta Musik pada Karya Musik yang Diaransemen
Ulang (Cover)"
4. "Pemahaman Konsep Hak Cipta Musik dalam Kasus Pelanggaran Hak Cipta melalui Penyanyian
Lagu Cover"
5. "Implikasi Hukum Perdata terhadap Pelanggaran Hak Cipta pada Karya Musik yang
Diaransemen Ulang (Cover)"
6. "Analisis Hukum Terhadap Permasalahan Hak Cipta Musik dalam Kasus Penyanyian Lagu
Cover"
7. "Kajian Yuridis terhadap Hak Cipta Musik pada Karya Musik yang Diaransemen Ulang melalui
Cover"
8. "Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta pada Karya Musik yang Diaransemen Ulang (Cover)
dalam Perspektif Hukum Perdata"
9. "Tinjauan Yuridis Terhadap Kasus Pelanggaran Hak Cipta Musik pada Lagu yang Dicover"
10. "Implikasi Hukum Perdata dalam Perlindungan Hak Cipta Musik pada Karya Musik yang
Diaransemen Ulang (Cover)"
Berikut beberapa alternatif judul skripsi hukum perdata yang dapat digunakan terkait dengan topik
"childfree":

1. "Dampak Tidak Memiliki Anak dalam Pernikahan Menurut Hukum Perdata"


2. "Hak dan Kewajiban Pasangan Tanpa Anak Menurut Hukum Perdata"
3. "Perlindungan Hukum terhadap Pasangan Childfree dalam Pernikahan"
4. "Pengaturan Harta dalam Pernikahan Childfree Menurut Hukum Perdata"
5. "Pernikahan Childfree: Perspektif Hukum Keluarga dan Sosial"
6. "Kajian Hukum Mengenai Keputusan Pasangan untuk Tidak Memiliki Anak dalam Pernikahan"
7. "Aspek Hukum Pernikahan Childfree: Dampak Terhadap Pewarisan dan Wasiat"
8. "Ketentuan Hukum Perdata Terkait Penolakan Pasangan untuk Memiliki Anak dalam Pernikahan"
9. "Implikasi Hukum dan Sosial Pasangan Tanpa Anak dalam Pernikahan"
10. "Kajian Perbandingan Hukum Perdata Internasional tentang Pernikahan Childfree”

Berikut adalah beberapa alternatif judul skripsi hukum yang mungkin dapat dipertimbangkan mengenai
topik "childfree":

1. "Implikasi hukum dari keputusan pasangan untuk memilih gaya hidup childfree"
2. "Pertimbangan hukum terhadap keputusan untuk tidak memiliki anak dalam pernikahan"
3. "Perlindungan hukum terhadap diskriminasi terhadap pasangan childfree di tempat kerja"
4. "Analisis hukum terhadap tanggung jawab sosial dan ekonomi dalam keputusan childfree"
5. "Kajian hukum tentang perspektif hak anak dalam konteks keluarga childfree"
6. "Pengaruh hukum terhadap norma sosial yang mengharuskan pasangan menikah dan memiliki
anak"
7. "Aspek hukum dari perdebatan etika mengenai keputusan childfree"
8. "Analisis hukum tentang perlindungan hak asasi manusia dalam keputusan childfree"
9. "Tinjauan hukum terhadap implikasi keputusan childfree terhadap hak waris dan pewarisan"
10. "Analisis hukum tentang pengaruh kebijakan publik terhadap keputusan pasangan untuk memilih
gaya hidup childfree"

Harap dicatat bahwa judul skripsi harus disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian yang ditentukan.
YANG TERPILIH :

1. Dampak Childfree dalam Pernikahan Menurut Hukum Perdata dan Hukum Islam
 Data :
a. Menurut KUHPdt :
 UU No. 39 Tahun 1999 Tentang HAM
b. Menurut Hadist/ Ayat : Dalam hal ini yang menjadi dalil utama untuk merespon
childfree adalah Q.S. Ali 'Imran: 38-39 yang memberikan pemahaman atas
komitmen untuk memiliki keturunan.
 Rumusan masalah :
1. A
2. Apa saja dampak positif dan negatif dari keputusan childfree dalam pernikahan
menurut hukum perdata dan hukum Islam?
3. Bagaimana pandangan hukum perdata dan hukum Islam terhadap keputusan
childfree dalam pernikahan? Apakah hal tersebut dianggap sah dan legal?
4. Bagaimana keputusan childfree dapat mempengaruhi hubungan pasangan, keluarga,
dan masyarakat di sekitarnya?
5. Apa saja solusi hukum yang tersedia bagi pasangan yang mengalami konflik terkait
keputusan childfree dalam pernikahan menurut hukum perdata dan hukum Islam?
 Metode penelitian : Normatif
2. Wanprestasi Pranikah menurut hk Perdata dan hk Islam
 Data :
a. Menurut KUHPdt : Wanprestasi sebagaimana diterangkan Pasal 1238
KUH Perdata adalah kondisi di mana debitur dinyatakan lalai dengan surat perintah,
atau dengan akta sejenis itu, atau berdasarkan kekuatan dari perikatan sendiri, yaitu
bila perikatan ini mengakibatkan debitur harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu
yang ditentukan.
Dari dua unsur yang dapat ditarik pada ayat (1) Pasal 58 KUH Perdata tersebut,
menunjukkan bahwa tidak dipenuhinya janji kawin bukan merupakan tindakan
wanprestasi, oleh karena itu, tuntutan ganti rugi akibat tidak dipenuhinya janji kawin
tidak akan dikabulkan.
b. Menurut Hadist/ Ayat : Sebagaimana hadits dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata,
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa tidak menepati janji seorang muslim,
niscaya ia mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak
diterima darinya taubat dan tebusan." (HR. Bukhari dan Muslim).
 Rumusan masalah :
1. Apa yang dimaksud dengan wanprestasi pranikah dalam perspektif hukum Islam dan
hukum perdata?
2. Apa saja bentuk wanprestasi pranikah yang dapat terjadi menurut hukum Islam dan
hukum perdata?
3. Bagaimana implikasi hukum terhadap pelaku wanprestasi pranikah dalam perspektif
hukum Islam dan hukum perdata?
4. Apa saja sarana hukum yang tersedia untuk mengatasi permasalahan wanprestasi
pranikah dalam hukum Islam dan hukum perdata?
5. Bagaimana prosedur penyelesaian sengketa dalam kasus wanprestasi pranikah
dalam hukum Islam dan hukum perdata?
Penelitian mengenai rumusan masalah di atas dapat membantu memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep wanprestasi pranikah dalam hukum
Islam dan hukum perdata, serta memberikan pandangan yang lebih komprehensif
mengenai implikasi hukum, sarana hukum, dan prosedur penyelesaian sengketa yang
terkait.
 Metode penelitian : Normatif
3.
 Data :
a. Menurut KUHPdt : UU
b. Menurut Hadist/ Ayat :k
 Rumusan masalah :
1. J
2. j
 Metode penelitian : Normatif
PENJELASAN :

1. CHILDFREE
Dalam konteks hukum perdata, keputusan pasangan untuk tidak memiliki anak dapat
memengaruhi beberapa aspek dalam pernikahan, antara lain:
1. Warisan: Jika pasangan tidak memiliki anak, maka masalah warisan bisa menjadi rumit.
Dalam beberapa negara, warisan cenderung ditujukan untuk keturunan langsung, sehingga
jika pasangan tidak memiliki anak, harta warisan bisa dialihkan ke kerabat terdekat.
2. Pembagian harta: Jika pasangan tidak memiliki anak, maka masalah pembagian harta bisa
menjadi sulit jika terjadi perceraian atau salah satu pasangan meninggal dunia. Karena tidak
ada anak yang menjadi penerima hak waris, maka pembagian harta harus dibuat
berdasarkan perjanjian antara pasangan atau diatur dalam wasiat.
3. Asuransi: Jika pasangan tidak memiliki anak, maka asuransi jiwa menjadi kurang relevan.
Dalam kebanyakan kasus, asuransi jiwa ditujukan untuk memberikan perlindungan finansial
bagi keluarga jika pencari nafkah meninggal dunia. Namun, jika pasangan tidak memiliki
anak, maka pasangan harus mempertimbangkan apakah mereka masih perlu memiliki
asuransi jiwa.

Sementara dalam konteks hukum Islam, keputusan pasangan untuk tidak memiliki anak
juga dapat memengaruhi beberapa aspek dalam pernikahan, antara lain:

1. Tanggung jawab: Dalam hukum Islam, memperoleh keturunan dianggap sebagai tanggung
jawab utama pasangan. Jika pasangan tidak memiliki anak, maka mereka perlu
mempertimbangkan apakah mereka dapat memenuhi tanggung jawab ini atau tidak.
2. Kelangsungan garis keturunan: Menurut hukum Islam, memiliki keturunan dianggap
penting untuk melanjutkan garis keturunan. Jika pasangan tidak memiliki anak, maka mereka
perlu mempertimbangkan dampak ini terhadap kelangsungan garis keturunan mereka.
3. Status dalam masyarakat: Dalam beberapa budaya yang kuat dalam hal keturunan,
pasangan yang tidak memiliki anak dapat menghadapi stigma atau tekanan sosial. Hal ini
perlu dipertimbangkan oleh pasangan sebelum membuat keputusan untuk menjadi childfree.

Namun demikian, dalam hukum Islam, keputusan untuk menjadi childfree pada akhirnya
tetap merupakan hak pasangan untuk menentukan sendiri, selama tidak melanggar hukum-
hukum Islam lainnya.

2. WANPRESTASI PRA-NIKAH
S

METODE PENELITIAN :
1. CHILDFREE
Metode penelitian yang dapat digunakan untuk meneliti dampak keputusan childfree
dalam pernikahan menurut hukum perdata dan hukum Islam adalah sebagai berikut:
1. Metode penelitian kualitatif: Metode ini dapat digunakan untuk mendapatkan pemahaman
yang mendalam tentang pandangan dan pengalaman pasangan yang memilih untuk
childfree. Peneliti dapat melakukan wawancara mendalam dengan pasangan, keluarga, atau
ahli hukum yang memiliki pengetahuan tentang dampak keputusan childfree dalam
pernikahan menurut hukum perdata dan hukum Islam.
2. Metode penelitian deskriptif: Metode ini dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang
dampak keputusan childfree dalam pernikahan menurut hukum perdata dan hukum Islam
dari berbagai sumber seperti buku hukum, jurnal, atau laporan riset terkait. Peneliti dapat
melakukan analisis terhadap data yang telah terkumpul dan menghasilkan deskripsi yang
sistematis tentang dampak keputusan childfree dalam pernikahan menurut hukum perdata
dan hukum Islam.
3. Metode penelitian studi kasus: Metode ini dapat digunakan untuk mempelajari dampak
keputusan childfree dalam pernikahan menurut hukum perdata dan hukum Islam pada kasus-
kasus tertentu. Peneliti dapat melakukan analisis mendalam terhadap kasus-kasus yang
sudah terjadi dan mengevaluasi dampak keputusan childfree pada pasangan, keluarga, dan
masyarakat.
4. Metode penelitian komparatif: Metode ini dapat digunakan untuk membandingkan dampak
keputusan childfree dalam pernikahan menurut hukum perdata dan hukum Islam di berbagai
negara atau budaya yang berbeda. Peneliti dapat melakukan analisis perbandingan terhadap
kebijakan, norma, dan pandangan masyarakat terkait keputusan childfree dalam pernikahan.

Dalam memilih metode penelitian, peneliti harus mempertimbangkan tujuan penelitian,


sumber data, dan teknik analisis data yang tepat untuk mendapatkan hasil yang valid dan
reliabel.

2. WANPRESTASI PRA-NIKAH
J

Anda mungkin juga menyukai