Anda di halaman 1dari 12

PANCASILA

PANCASILA
SEBAGAI
FILSAFAT
Presentasi oleh: Marta Yuniar (2106647732)
Istilah "filsafat" secara

APA ITU etimologis merupakan


sebanding dengan kata

FILSAFAT?
falsafah (Arab), philosophy
(Inggris), dan dari bahasa
Yunani (philosophia). Kata
philosophia merupakan kata
majemuk yang terususun dari
kata philos atau philein yang
berarti kekasih, sahabat,
mencintai dan kata sophia yang
berarti kebijaksanaan, hikmat,
kearifan, dan pengetahuan.
PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA

Filsafat pancasila dapat didefinisikan secara


ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional
tentang pancasila sebagai dasar negara dan
kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan
untuk mendapatkan pokok-pokok
pengertiannya yang mendasar dan
menyeluruh.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Sila-sila pancasila yang merupakan sistem filsafat pada
hakikatnya merupakan suatu kesatuan organis.
Pembahasan mengenai pancasila sebagai sistem
filsafat dapat dilakukan dengan cara deduktif dan
induktif.
Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat
pancasila serta menganalisis dan menyusunnya
secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang
komprehensif.
Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala
sosial budaya masyarakat, merefleksikannya, dan
menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala
itu.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT MEMENUHI TIGA ASPEK:

ONTOLOGIS EPISTEMOLOGIS AKSIOLOGIS


Ontologi adalah ilmu tentang “ada”, terkait dengan “ada”-
nya pancasila atau hakikat keberadaannya yang memberi
jawab terhadap pertanyaan “apa” (what).

Secara ontologis, penyelidikan pancasila sebagai filsafat


dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat
dasar dari sila-sila pancasila.

Tentang ontologi pancasila penelitian Notonagoro


ONTOLOGIS
menyebutkan adanya pancasila dalam triprakara atau tiga
hal. Tiga hal itu adalah: adat-budaya, religi, dan negara.
Epistemologi adalah ilmu tentang “cara berada”, terkait
dengan bagaimana cara pancasila berada, yang memberi
jawab terhadap pertanyaan “bagaimana” (how).

Menurut Titus (1984:20), terdapat tiga persoalan yang


mendasar dalam epistemologi, yaitu:
1. Tentang sumber pengetahuan manusia;
EPISTEMOLOGIS 2. Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia;
3. Tentang watak pengetahuan manusia.
Aksiologi adalah ilmu tentang penerapan, aplikasi, manfaat
atau kegunaan, terkait dengan penerapan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
memberi jawab atas pertanyaan “untuk apa” (for what).

Sila-sila pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki


satu kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila pada hakikatnya juga
AKSIOLOGIS merupakan suatu kesatuan. Aksiologi pancasila
mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat
nilai pancasila.
KENAPA KITA HARUS BERPIKIR RUNUT DAN RUNTUT?
Cara berpikir runut atau diakronik artinya berpikir mengenai
peristiwa sejarah secara menyeluruh dan runut, namun terbatas
dalam ruang dan lebih mementingkan proses.

Cara berpikir runtut atau sinkronik artinya mempelajari sejarah


dalam kurun waktu tertentu, tetapi dengan ruang lingkup yang lebih
luas.
Kesimpulan :

Arti dari pancasila sebagai filsafat artinya menggunakan nilai-


nilai pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bernegara.
Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara
deduktif dan induktif. Cara deduktif adalah proses dari keadaan
umum ke keadaan khusus. Cara induktif adalah proses
pengambilan kesimpulan yang bercirikan umum atau dengan
melakukan suatu pernyataan baru dari masalah-masalah
khusus.
Pancasila sebagai sistem filsafat memenuhi tiga aspek yaitu
ontologis (realistis), epistomologis (logika), dan aksiologis
(nilai-nilai).
DAFTAR REFERENSI

Dr. Misnal Munir, M., Mustansyir, D. R., & Nurdin, D. E. (2016). BUKU
AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM.
Ysh, A. S. (2020, Agustus 4). Retrieved from PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT: https://fip.upgris.ac.id/2020/08/05/pancasila-
sebagai-sistem-filsafat/
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai