Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM SISTEM ENERGI


“HUBUNGAN TEKANAN DAN TEMPERATUR UAP”

Disusun oleh
Nama : Nasya Ayu Lestari Horoni
NIM : 2105051037
EN – 4A

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A.Judul Percobaan : HUBUNGAN TEKANAN – TEMPERATUR UAP.

B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati gambar diagram (recorder indicator) hasil pengujian terhadap tekanan dan
temperatur uap dalam tabung percobaan melalui pengaturan buka/tutup katup pada
masuk/keluar tabung.
2. Membuktikan hubungan antara tekanan dan temperatur pada tabel-tabel uap serta
membandingkannya dengan hasil pengujian.
3. Membuat diagram grafik antara tekanan absolut (absis) dan temperatur uap (ordinat).
4. Membuat laporan pengujian.
BAB II
DASAR TEORI

Unit peralatan terdiri dari suatu tabung “mild steel” yang dihubungkan melalui katup
isolasi terhadap “steam header” dan “blowdown”.
Pada bagian atas silinder dihubungkan terhadap tekanan gauge dan termokopel sensor
temperatur indikator.Dan juga tabung dihubungkan dengan input tekanan dan temperatur
terhadap “Chard Recorder”.

Pada awalnya tidakada tanda – tanda perubahan sebagaimana air dipanaskan. Jumlah
panas yang sama (dalam tekanan dapat terukur) diperlukan untuk menaikkan temperatur air
dengan kenaikan yang sama, dan menunjukkan bahwa kapasitas panas spesifik cairan sedikit
telah terpengaruh pada tekanan ini. Tetapi sebagaimana diharapkan,ternyata pada temperatur
1000C bahwa air tidak mendidih karena molekul – molekul memerlukan energi yang lebih
besar menaikkan tekanan yang lebih tinggi sebelum air dapat berubah menjadi bentuk
gas.Kenyataannya air tidak akan mendidih hampir 1800C,sehingga memerlukan input panas
sensibel secara proposional.
Panas laten turun sedikit sebelum uap saturasi dicapai, tetapi total panasnya (laten –
sensibel) berkurang/lebih rendah.
Pada uap superheat menunjukkan bahwa kenaikan temperatur sedikit untuk panas
input yang sama, dan menunjukkan kenaikan kecil kapasitas panas spesifik uapnya. Setiap
efeknya dapat dilihat dari grafik dimana sama sekali tidak mungkin garis 1 Mpa sama dengan
garis tekanan atmosfer pada diagram T-H.
Jika tekanan diturunkan dibawah atau,temperatur saturasinya juga turun dibawah
1000C, dan kenyataannya air dapat dibuat mendidih pada hampir temperatur bekunya jika
vacum tinggi tercapai. Melalui pengulangan eksperimen pada susunan urutan tekanan diatas
dan dibawah, atau suatu kelompok garis tekanan konstan.
Unit ini digunakan untuk menunjukkan hubungan tekanan dan temperatur uap, yang
diperoleh dari penunjukan gambar oleh suatu jarum pencatat dan disusun dalam suatu tabel
bersama – sama dengan harga – harga tabel uap dari buku referensi.

A. TEKANAN
Tekanan berupa gaya dan satuan luas yang diterapkan oleh satuan fluida pada
permukaan torak, permukaan suatu kapal selam, atau dasar suatu kolam barometer. Ini adalah
konsep mekanika dari tekanan.
Walaupun mudah untuk mengukur tekanan pada suatu dinding,yang selalu
dibicarakan adalah tekanan didalam fluida. Dengan cara ini dibayangkan terjadinya
pengecilan suatu kotak yang pejal, dan ukur tegangan pada bagian dindingnya.Dalam
berbagai cairan dan gas, andaikan yang mengatakan gaya persatuan luas adalah bebas dari
orientasi kotak kecil tersebut adalah sahih artinya, tegangan tidak bergantung kepada arah.
Tetapi apabila fluida bergerak cepat sekali dengan cara yang tidak seragam, berbagai
gaya viskos juga menjadi penting peranannya, dan bagi kasus sedemikian, suatu defenisi
tekanan yang lebih sederhana tersebut.
Gagasan penting lainnya mengenai temperatur adalah bahwa sifat ini merupakan
“penunjuk” bagi arah perpindahan energi sebagai panas. Energi cenderung untuk perpindahan
sebagai panas dari berbagai daerah dari temperatur tinggi ke berbagai daerah yang
temperaturnya rendah. Berbagai gerakan molekul cenderung untuk lebih gairah pada
temperatur tinggi, dan energi cenderung bergerak dari berbagai molekul yang lebih lamban
yang membentuk suatu daerah yang temperatur lebih rendah.
Jika dua buah sistem berada dalam keseimbangan termal, keduanya harus mempunyai
temperatur yang sama. Jika setiap sistem tersebut berada dalam keseimbangan dengan sisem
ketiga, maka keduanya mempunyai temperatur yang sama, jadi sembaragan dua atau ketiga
berada dalam keseimbangan termal, gagasan ini kadang – kadang disebut hukum
termodinamika kenol.
Dalam termodinamika penting untuk membedakan secara tajam dan antara konsep
panas, temperatur, dan energi dalam, karena itu akan dibahas disini. Energi dalam adalah
energi yang dimiliki oleh berbagai molekul yang tersembunyi dari pandangan makroskopik
langsung, disebabkan oleh watak tingkat keadaan mikroskopik yang tidak terorganisasi itu.
Energi sedemikian dapat dimasuki zat melalui perpindahan energi sebagai panas atau bentuk
lain. Panas adalah perpindahan energi yang tidak dapat diperhitungkan sewaktu-waktu, secara
makroskopik menghitung perpindahan energi sebagai kerja; panas adalah kerja mikroskopik
yang tersembunyi dari pandangan makroskopik langsung, disebabkan oleh karena
ketidakteraturan hakiki proses perpindahan energi ini. Tempertur adalah sifat dari zat;apabila
temperatur suatu benda lebih tinggi dari benda yang kedua, perpindahan energi sebagai panas
langsung dari benda yang pertama ke yang kedua. Energi dalam suatu zat bergantung secara
parsial dari temperaturnya. Jadi secara umum,temperatur bukanlah takaran yang tuntas bagi
energi dalam. Seperti nanti akan terlihat ,temperatur dapat didefenisikan hanya untuk suatu
benda dalam keseimbangan; suatu benda tetap mempunyai energi tanpa perduli ada atau
tidaknya keseimbangan. Suatu benda tidak dapat ”mempunyai” panas; benda dapat menerima
energi sebagai panas, dan sekali energi itu masuk kebenda tadi mempunyai energi dalam, dari
tingkat keadaan benda itu tidak dapat ditentukan apakah energi masuk sebagai kerja atau
sebagai panas. Energi dalam dan temperatur adalah sifat zat; pans bukan sifat. Energi dalam
dan temperatur adalah sifat, yang mempunyai perbedaan hakiki. Temperatur sebagian kecil
suatu benda sama dengan temperatur seluruh benda, sedangkan energi dalam sebagian kecil
suatu benda hanya merupakan sebagian kecil dari energi suatu benda.
B . TEMPERATUR
Temperatur adalah sifat dari zat; apabila temperatur suatu benda lebih tinggi dari
benda lainnya, perpindahan energi berlangsung dari benda pertama ke benda kedua. Energi
dalam suatu zat selama parsial dari temperaturnya. Jadi, secara umum temperatur bukanlah
skala yang tuntas bagi energi dalam. Temperatur dapat didefenisikan hanya untuk benda
dalam keseimbangan, benda tetap mempunyai energi tanpa perduli ada atau tida
keseimbangan suatu benda tidak dapat mempunyai panas, benda dapat mempunyai panas
benda dan menerima energi sebagai panas.
C. SKALA
Untuk membuat konsep temperatur itu dioperasionalkan, diperlukan suatu skala.
Garis – garis yang berjarak sama satu dengan yang lainnya pada termometer tabung gelas
yang berisi air raksa merupakan salah satu skala sedemikian, meliputi kisaran yang terbatas.
Apabila yang digunakan adalah termometer tabung gelas berisi alkohol, kedua skala yang
dihasilkan dapat dibuat korespondensi pada dua titik tersebut. Apabila temperatur itu benar
suatu konsep yang fundamental, sangatlah aneh kalau skalanya sangat bergantung kepada
jenis termometer.
BAB III
PELAKSANAAN PERCOBAAN

A. Peralatan Percobaan
- Cussons P7600 Oil Fired Boiler
- Cussons P7671 Chart Recorder Model

B. Prosedur Percobaan
- Buka katup pipa ‘blowdown’ hingga tidak ada uap maupun air tertinggal di dalamnya.
- Dengan perlahan-lahan buka katup isolasi terhadap ‘header’ atau katup supply uap
(V1).
- Biarkan uap mengalir melalui silinder guna pemanasan sistem dan membersihkan
kondesat dari dalam tabung.
- Tutup katup isolasi blowdown (V1) dan biarkan tabung terisi dengan uap hingga
tekanan mencapai maximum. Biarkan beberapa saat sampai kondisi stabil.
- Tutup katup isolasi supply uap (V3).
- Buka katup blowdown secara perlahan sehingga tekanan menurun dan catat harga-
harga tekanan dan temperatur setiap penurunan, dan tabulasikan ke dalam suatu tabel.
- Apabila tekanan gauge mencapai nol, buka katup supply uap secara perlahan-
- lahan hingga tekanan uap naik.
- Pada setiap kenaikan tekanan, catat harga-harga tekanan dan temperatur ke dalam data
diatas.
- Apabila pengambilan data telah selesai tutup katup isolasi dan buka penuh katup
blowdown untuk membuang kondensat.
C. Data hasil Percobaan
Hubungan Tekanan dan Temperatur Uap
Data – data hubungan tekanan dan temperature

Tekanan (bar) Temperatur


Turun Naik Tabel Uap
Turun Naik Tabel Uap
Gauge Absolute Gauge Absolute Absolute
5,5   0,25   143   85  
5   0,5   140   90  
4,5   1   137   102  
4   1,5   133   110  
3,5   2   130   117  
3   2,5   126   122  
2,5   3   125   125  
2   3,5   117   120  
1,5   4   112   134  
1   4,5   105   136  
0,5   5   40   140  
0,25   5,5   88   143  

D. Gambar Rangkaian Percobaan


1

2 4

5
8

67
Keterangan :
1. Steam header
2. Katup masuk
3. Pengukur tekanan
4. Chart recorder
5. Pengukur temperatur
6. Katup blowdown
7. Blowdown line
8. Steam chamber (silinder)
BAB IV
ANALISA DATA

1. Rata-rata = = 1140C

Dari tabel uap dengan T = 1140C diperoleh:

Px = 163,092 Kpa = 0,163092 MPa

2. Rata-rata = = 1150C

P = 169,06 kPa = 0,016906 Mpa

3. Rata-rata = = 119,50C

Dari tabel uap dengan T = 1200C diperoleh:

P = 195,583 kPa = 0, 195583 Mpa

4. Rata-rata = = 121,50C

Dari tabel uap dengan T = 121,50C diperoleh:


P = 208,601 kPa = 0, 208601 Mpa

5. Rata-rata = = 123,50C

Dari tabel uap dengan T = 123,50C diperoleh:

P = 222,09 kPa = 0,022209 MPa

6. Rata-rata = = 1240C

Dari tabel uap dengan T = 1240C diperoleh:

P = 225,386 kPa = 0, 225386 MPa


7. Rata-rata = = 1250C

Dari tabel uap dengan T = 1250C diperoleh:


P = 232,1 kPa = 0,002321 Mpa

8. Rata-rata = = 118,50C

Dari tabel uap dengan T = 118,50C diperoleh:

P = 189,689 kPa = 0, 189689 Mpa

9. Rata-rata = = 1230C

Dari tabel uap dengan T = 1230C diperoleh:

P = 218,672 Kpa = 0, 218672 MPa

10. Rata-rata = = 120,50C

Dari tabel uap dengan T = 120,50C diperoleh:


P = 201,887 Kpa = 0, 201887 Mpa

11. Rata-rata = = 1250C

Dari tabel uap dengan T = 1250C diperoleh:


P = 232,1 Kpa = 0,002321 Mpa

12. Rata-rata = = 115,50C

Dari tabel uap dengan T = 115,50C diperoleh:

P = 172,007 Kpa = 0,172007 Mpa


BAB V
PENJELASAN TAMBAHAN

A. Tekanan
Tekanan berupa gaya persatuan luas yang diterapkan suatu benda pada permukaan
suatu tarak,dll.
Tekanan dapat diukur dengan berbagai alat. Semua peralaten sedemikian pada
dasarnya mengukur perbedaan diantara dua tekanan hannya jika salah satu dari tekanan itu
vacum barulah alat itu mengukur tekanan yang sebenarnya. Sebagai contoh dapat digunakan
manometer.
Analisis tekanan disebut Hidrostatika yang digunakan untuk menentukan berbagai
hubungan diantara perbedaan tekanan dan ketinggian manometer.
Kebanyakan alat ukur tekanan yang diukur dengan atmosphere berbeda tekanan ini disebut
“tekanan gauge (pressure gauge)”yang dinotasikan dengan pag (pascal gauge). Tekanan
sebenarnya atau mutlak kadang-kadang dinyatakan oleh Psi (lbf/in2 mutlak). Dalam literature
Pa,N/m2,dan besarnya (tapi tidak selalu) menyatakan tekanan mutlak.
Suatu tekanan lain yang sering digunakan adalah bar,didefenisikan sebagai 105 N/m2.
ini kira-kira sama dengan tekanan atmosfer rata-rata.
1 atm = 1,01325 x 105 N/m3 =14,696 lbf/in2
B. Temperatur
Apabila dua buah massa disentuhkan dan perpindahan energi panas berlangsung
diantara keduanya, dikatakan bahwa temperature keadaan massa berbeda. Temperature
merupakan “penunjuk” sebagai arah perpindahan energi panas. Energi dalam hal ini
dipandang mengalir dari massa yang lebih “panas” ke yang lebih “dingin “ atau energi
cendrung untuk berpindah sebagai panas dari berbagai daerah bertemperatur tinggi ke daerah
bertemperatur rendah.
Jika dua buah system berada dalam keseimbangan termal keduanya haruslah
mempunyai temperature yang sama, dan tidak ada energi panas yang berpindah ketika
keduanya disentuhkan.
Gagasan ini menunjukkan bahwa temperature pada dasarnya dipandang sebagai suatu
penunjuk arah bagi perpindahan energi sebagai panas. Perbedaan temperature mencerminkan
ketidakseimbangan, dalam hal ini dinyatakan bahwa temperature dapat dirumuskan melalui
kesetimbangan termal.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dengan membuat grafik tabel uap sebagai acuan, grafik pada tekanan naik
cendrung berekspansi sejajar dengan grafik table uap. Akan tetapi karena adanya
temperature yang diserap oleh lingkungan maka temperature pada tekanan naik
lebih kecil dibandingkan temperature pada table uap.
2. Grafik pada tekanan turun cendrung berekpansi terbalik dengan grafik table uap
dan grafik tekanan uap naik, akan tetapi karena temperature yang diserap oleh
lingkungan, disebabkan waktu yang dibutuhkan silinder lebih banyak untuk
adanya heat transfer dengan lingkungan maka temperature lebih kecil dari pada
temperature (ada tekanan naik dan ada temperature pada tekanan pada table
uap).
B. Saran
1. Sebaiknya pada alat praktikum dilakukan perawatan yang teratur sehingga alat
praktikum dapat digunakan secara maksimal
2. Diharapkan kepada para praktikan agar lebih serius lagi dalam melakukan
percobaan, sehingga dapat diperoleh hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai