Anda di halaman 1dari 2

Penelitian dengan topik “Peranan Duta Wisata dalam dunia pariwisata” bukanlah topik

yang baru. Ada 3 penelitian sejenis yang memiliki kesamaan topik dan subjek penelitian.
Penelitian pertama merupakan penelitian yang dilakukan oleh Deva Yuananda pada tahun 2021
dengan judul “Peran Duta Wisata Dalam Strategi Promosi Pariwisata Kabupaten Brebes (Studi
Kasus Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kebupaten Brebes)”. Pada penelitian tersebut penulis
menuliskan tentang rencana Dinas Pariwisata Kabupaten Brebes dalam menempatkan duta
wisata dalam strategi promosi pariwisata Kabupaten Brebes, serta faktor yang dapat
mempengaruhi strategi komunikasi duta wisata dalam mempromosikan pariwisata Kabupaten
Brebes. Hasil dari penelitian tersebut adalah Duta Wisata Kabupaten brebes sebagai pusat dari
informasi pariwisata mempermudah wisatawan mengenal pariwisata dan kebudayaan Kabupaten
Brebes melalui aksi kegiatan dan perantara sosial media, seperti: pameran/tourism fair dan media
sosial.
Penelitian kedua merupakan penelitian yang pernah dilakukan oleh Nova Yohana dan
Ringgo Eldapi Yozani pada tahun 2016 dengan judul “Kompetensi Komunikasi Lintas Budaya
Bujang Dara Sebagai Duta Wisata Kabupaten Siak Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi
Asean”. Hasil yang dipaparkan dari penelitian ini adalah pemerintah Kabupaten Siak seharusnya
lebih memberikan lebih banyak perhatian dan dukungan kepada Bujang Dara sebagai duta wisata
dengan membekali kompetensi komunikasi baik dalam penguasaan bahasa asing maupun dalam
pemasaran pariwisata dan juga kompetensi komunikasi lintas budaya yang menjadi suatu
tantangan bagi SDM pariwisata saat ini untuk melangkah menuju MEA. Selanjutnya, penelitian
ketiga merupakan penelitian yang telah dilakukan oleh Deby Prasetio Agung dan Atika Wijaya
pada tahun 2019 dengan judul “Peran Paguyuban Duta Wisata Sekargading dalam
Mengembangkan Pariwisata di Kabupaten Batang”. Dari penelitian ini, kita mengetahui bahwa
peran Paguyuban Sekargading untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Batang
terwujud dalam berbagai upaya paguyuban dalam pengenalan daya tarik wisata, penanaman
sikap sadar wisata, dan pengimplementasian sapta pesona.
Namun, dalam ketiga penelitian tersebut belum memaparkan tentang bagaimana
keterampilan berkomunikasi dan berbahasa Inggris Duta Wisata secara lebih dalam. Serta
terdapat perbedaan pada subjek penelitian dan lokasi penelitian, sehingga diperlukan penelitian
lebih lanjut mengenai keterampilan berkomunikasi, berbahasa Inggris, serta penerapannya secara
khusus bagi Duta Wisata Kangmas Nimas Kota Batu.
Berdasarkan paparan sebelumnya dapat diktehaui bahwa informasi tentang keterampilan
berkomunikasi bahasa Inggris Duta Wisata Kangmas Nimas Kota Batu dan peranannya dalam
sektor pariwisata di Kota Batu perlu dipaparkan lebih dalam lagi. Oleh sebab itu, di dalam artikel
ini akan berfokus pada penerapan keterampilan berkomunikasi dan berbahasa Inggris Duta
Wisata secara lebih mendalam pada subjek penelitian Duta Wisata Kangmas Nimas Kota Batu.
Melalui hal ini, dapat diketahui mengapa keterampilan berkomunikasi dan berbahasa Inggris
sangat penting dimiliki oleh Duta Wisata Kangmas Nimas dan bagaimana penerapannya dalam
sektor pariwisata di Kota Batu. Berikut adalah paparannya.

Anda mungkin juga menyukai