Anda di halaman 1dari 23

—Setya Aristu Pranoto, Magister Terapan Perencanaan Pariwisata

Politeknik Negeri Bali

2
Key points:

3
LANJUTAN

Namun secara rill semua Perlunya dinilai adanya tata Potensi perbatasan memberikan
potensi tersebut masih belum kelola yang baik dan terstruktur kemudahan akses dalam
mendapat perhatian serius dari dari pemerintah dengan menjangkau pasar yang lebih
pemerintah daerah, pusat melibatkan masyarakat dan luas, kemudahan transaksi dan
maupun stakeholder, yang stakeholder merupakan unsur kemajuan teknologi serta
menganggap kurang strategis utama yang menjadi prioritas meninjau keilmuan, masih
dan menjanjikan keberhasilan sangat sedikit referensi terkait
Cross Border Tourism di
Indonesia
4
REALITA

• Pemerintah : CBT Belum dianggap prioritas utama


• Akademisi : Belum ada kajian literatur yang mendalam terkait CBT di
Indonesia
• Masyarakat : Kurangnya kesadaran dan partisipasi
• Pelaku Industri : Potensi belum ada dan terkelola secara terstruktur
• Media : Kurangnya partisipasi mengekspos CBT
!

Selain itu, penulis melakukan pembedaan terhadap beberapa penelitian lainnya


dengan menggunakan jenis penelitian terapan yang berfokus memecahkan
permasalahan dengan menerapkan teori-teori baru yang sudah dikemukan secara
praktis.
Penelitian ini juga menekankan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan
untuk mengananalisis dan menghasilkan model maupun roadmap terhadap
pengembangan cross border tourism.
RUMUSAN
MASALAH

Bagaimana pengembangan Bagaimana perancangan model


pariwisata cross-border tourism pengembangan pariwisata cross-
Aruk Kabupaten Sambas, border tourism Aruk, Kabupaten
Kalimantan Barat? Sambas, Kalimantan Barat?

7
TUJUAN
PENELITIAN

Mengidentifikasi konsep Melakukan kajian penerapan


rancangan pengembangan model pengembangan cross
cross border tourism yang dapat border tourism di kawasan
di terapkan pada kawasan perbatasan Desa Sebunga,
perbatasan di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar,
Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas Kabupaten
Kabupaten Sambas sebagai Sambas.
penyelesaian permasalahan di
daerah 3T (tertinggal, terdepan
dan terluar)
8
MANFAAT
PENELITIAN

Diharapkan dari hasil penelitian Memberikan penambahan Menjadi kerangka acuan


ini memberikan sumbangan wawasan dan memperkaya pengembangan pariwisata di
pemikiran dan ilmiah serta referensi serta literatur yang daerah perbatasan khususnya
implementasi bagi tertarik melakukan penelitian demi kemajuan pembangunan
pengembangan pariwisata di pariwisata tentang cross border perekonomiaan di kawasan
daerah perbatasan, selain itu tourism. perbatasan.
juga diharapkan sebagai
referensi untuk penelitian-
penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan cross
border tourism. 9
KAJIAN PUSTAKA
cross border tourism untuk lokus di Indonesia

Budianta Saepudin & Dewi & Elyta &


Rachmawati Rachmawati Nuzulian
Pada tahun 2010 Pada tahun 2014 Pada tahun 2018 Pada tahun 2020
yang berjudul berjudul berjudul berjudul
“Pengembangan “Model “The Barriers and “Diplomasi
wilayah Pengembangan Strategy of Sota's Indonesia Berbasis
perbatasan Border Tourism Border Tourism Program Cross
sebagai upaya Bagi Kawasan Area Development” Border Tourism
pemerataan Perbatasan Studi dalam
pembangunan Kasus: Sota, Meningkatkan
wilayah di Marauke, Papua” Kunjungan
Indonesia” Wisatawan
Mancanegara” 10
KAJIAN PUSTAKA
cross border tourism untuk lokus Internasional

Studzieniecki, T.,
Palmowski, T., & Studzieniecki Więckowski, M. Taena, W., &
Korneevets, V Afoan, F.

Pada tahun 2016 Pada tahun 2017 Pada tahun 2018 Pada tahun 2020
yang berjudul berjudul berjudul berjudul
“The system of “The Promotion of “From periphery “Cross Border
cross-border Cross-Border in and the doubled Tourism and
tourism in the Poland. The national trails to Regional
Polish-Russian Competition the cross-border Development: Case
borderland.” “Poland Grows thematic trails: Indonesia-Timor
Beautiful - 7 New cross-border Leste Cross Border.”
Wonders of the tourism in Poland.”
European Funds” -
a case study” 11
12
KONSEP 1. Wilayah Perbatasan
2. Pengembangan Pariwisata
PENELITIAN 3. Produk dan Pasar Cross-border Tourism
L ANDASAN
TEORI
1. Cross Border Tourism
2. Collaborative Governance
C o re C ross-
border
Tour i sm

15
MODEL
PENELITIAN

16
17
DAFTAR
INFORMAN Purposive sampling

Kepala Dinas
Kepala Desa Sebunga,
Pariwisata,
Kecamatan Sajingan
Kepemudaan, dan
Besar, Kabupaten
Olahraga Kabupaten
Sambas
Sambas

Snowball sampling
Kepala Dinas
Stakeholder (ASITA
Pariwisata, Perwakilan Para Media
KALBAR/ Ketua Badan
Kepemudaan, dan Massa Kabupaten
Pimpinan PHRI
Olahraga Provinsi Sambas
Cabang Sambas )
KALBAR

18
Kisi-Kisi Pedoman
Wawancara

No. Daftar Pertanyaan

1 Bagaimana pengembangan cross border tourism pada kawasan perbatasan di Desa Sebunga, Sajingan Besar,
Kabupaten Sambas
2 Sejauh mana perkembangan persentase pembangunan yang terealisasi dari rencana aksi

3 Bagaimana model penerapan rancangan cross border tourism di Desa Sebunga, Sajingan Besar, Kabupaten
Sambas
4 Bagaimana peranan dan kontibusi stakeholder pada pengembangan cross border tourism di Desa Sebunga,
Sajingan Besar, Kabupaten Sambas

19
Gambaran Umum
Penjelasan Perbab

Metode Teori/standar yang


No Tujuan Penelitian Data Output
Pengumpulan Data digunakan
1 Mengidentifikasi pengembangan cross-border Dokumen Rancangan • Wawancara Cross border tourism Deskripsi
tourism Aruk di Desa Sebunga, Kecamatan Pembangunan cross- • Obsevasi (Studzieniecki, 2017) aksioma
Sajingan Besar, Kabupaten Sambas border tourism dan partisipatif
realisasi pengembangan • Studi Pustaka

2 Mengkaji perancangan model Perencanaan, peracangan • Wawancara Collaborative Modeling cross-


pengembangan cross-border tourism Aruk di dan penerapan modeling • Observasi governance (Ansell & border tourism
Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, pengembangan cross- partisipatif Gash, 2008) Roadmap cross-
Kabupaten Sambas border tourism • Studi Pustaka border tourism

20
21
Peningkatan
SDM
Pariwisata
Berkualitas

Perbaikan dan
Peningkatan
Peningkatan
Konektivitas
Tata Kelola
(Kerjasama)
Cross Atraksi Wista

Border
Tourism

Pemenuhan
Pengembangan Standar
Produk Pelayanan,
Ekonomi Lokal Peningkatan 4S
dan CHSE

22

Anda mungkin juga menyukai