Anda di halaman 1dari 12

RESUME

Metode Pendidikan Nabi n


(Pertemuan Ke-3: Sabtu, 17 Oktober 2020)

Disusun oleh:

Nama: Elviera Kartini


NIM: 206-1008
Mata Kuliah: Metode Pendidikan Nabi n
Dosen: Ustadz Rofiq Hidayat, Lc Hafidzahullahu Ta'ala

- AKADEMI GURU AL FATIH -


Mukadimah Ustadz Rofiq

Rahmat Allah Ta’ala meliputi segala sesuatu, dan dihadapan nikmat-nikmat tersebut kita
hanya perlu mengucap Alhamdulillaah, kita hanya perlu mengungkapkan rasa syukur tersebut
dengan ungkapan lisan.

Masih dalam mukadimah sebelum masuki ke inti materi yaitu Mengenal Metode Pengajaran
Nabi, masih banyak hal yang perlu kita samakan persepsi kita dalam pengajaran Nabi,
kesimpulan-kesimpulan hari ini sudah memenuhi rongga-rongga yang ada di kepala kita:
Bagaimana Pendidikan itu seharusnya dilaksanakan?

Gambaran singkatnya, harus kita pahami: (digambarkan dalam bentuk skema)

Al Qur’an

Menurunkan AL Q U R’ A N Untuk Kemaslahatan


Manusia

َ ‫َٰذلَِكَ ْٱلك َِٰتبَُ َل َر ْي‬


َ ‫ب ۛ فِي ِه ۛ ه ًُدى لِّ ْل ُم َّتق‬
‫ِين‬

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan S U K S E S “ Bertaqwa”


padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.

(Qs. Al Baqarah (2); Ayat 2)

FORMULA
(Mengimplementasikan Al Qur’an)
Al Qur’an seperti puzzle: ada konsep keluarga, konsep ekonomi, konsep pendidikan. Ada
ulama yang menemukan dan diterapkan lalu dikumpulkan oleh Ulama.

Kenapa Puzzle? Karena Nabi diajarkan Allah dengan T A H A P A N

Contoh: Kitab Ar Rasul Al Mu’allim karya Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah yang
dikumpulkan dari jutaan hadist (Metode Pendidikan Nabi) diperas jadi 40 Metode.

Qs. Al Baqarah (2) Ayat 1-5 Berbicara sesuatu yang Unik

(Qs. Al Baqarah (2); Ayat 2)

َ‫ُه ًدى لِّ ْل ُم َّتقِين‬ َ ‫َۛل َر ْي‬


‫ب ۛ فِي ِه‬ َُ‫َٰذلِكَ ْٱلك َِٰتب‬

Akan menjadi Hudan ( Petunjuk) dan Tentang Interaksi


menjadi Muttaqin Manusia

T A Q W A :Seseorang yang sanggup melaksanakan I B A D A H yang paling S E M P U R N A

1. Pendidikan Untuk Mewujudkan Ketaqwaan

V I S I : Mencetak Generasi Muttaqin (Menjadi Tugas Akhir Pendidikan


Bagaimana Mewujudkan Ketaqwaan)

M I S I : Mengimplementasikan Ciri Muttaqin

Tidak akan
Cara membaca: َ‫ُم َّتقَِين‬
LAHIR
Muttaqin

K U N C I : Interaksi Dengan Al Qur’an

Generasi Muttaqin tidak akan


muncul kalau KONSEP nya tidak
diambil dari Al Qur’an
‫ُه ًدى‬
Petunjuk
TAQWA

2. Disebutkan Allah sebagai KATA yang menyimpan Sifat-Sifat Seseorang

(Qs. Al Baqarah (2); Ayat 3)

A Q I D A H/ ِ ‫ْن ي ُْؤ ِم ُن ْونَ ِب ْالغ ْي‬


َ‫ب‬ َ ‫الَّ ِذي‬
TAUHID Iman Kepada yang G H A I B
Vertikal
Muamalah ma’
Allah
S Y A R I A H/
IBADAH
َ‫ن الص َّٰلوة‬
َ ‫وَ يُـقِ ْيم ُْو‬
(Buah Aqidah)
Melaksanakan S H O L A T

َ‫ن الص َّٰلوة‬


َ ‫وَ يُـقِ ْيم ُْو‬
Horizontal S O S I A L/

Muamalah ma’annas
INFAQ

. Pelajaran Tauhid/Aqidah
Perlu
. Pelajaran Fiqih
Disatukan
. Pelajaran Akhlak/Adab

Generasi Muttaqin . Iman Kepada Al Qur’an Melihat masa lalu


Disempurnakan dengan: . Iman Kepada Kitab Lain (sejarah)

+
. Sirah Nabawiyyah Sejarah Sebagai Kurikulum
Pelangkap

Sayangna semuanya diamputasi, hanya FIQIH yang tidak kokoh, tidak ditancapkan/digali
dulu. Jadi langsung diajarkan Fiqih (sholat, zakat, puasa, hafal Qur’an, Sejarah (tapi tidak
diajarkan Aqidah). Ibarat tiangnya “ Ambruk”, tidak akan terjadi kalau di didik Aqidah yang
KUAT “Muroqobatullah” (tanpa harus dilihat manusia, tetapi merasa diawasi Allah).
3. Mengapa Kita Harus Mengembalikan Pendidikan Kepada Al Qur’an Dan As Sunnah
Beserta Metodenya?

.AQIDAH

4 Kurikulum
.FIQIH

.AKHLAK

.SEJARAH

Contohnya Generasi Tabi’in (mengajarkan Sirah Nabawiyah sama Urgentnya dengan Al


Qur’an. Dahulu Sirah Nabawiyyah yang merupakan “implementasi Nilai-Nilai Al Qur’an”
sama pentingnya dengan Al Qur’an yang mengejawantah dalam hidup, bukan lagi catatan
sejarah lagi (digali lalu diterapkan). Ada pada contoh Kisah Nabi Musa atas umat yang keras
kepala (untuk menguatkan Nabi) dalam menghadapi “Rintangan Dakwah”.

Karakteristik Nabi 40 tahun Allah mendidik


Menjadi Nabi dengan Manhaj
Objek Pendidikan Rabbani
Sirah Nabawiyyah

Ada 2 bagian: Karakteristik Nabi 23 tahun Nabi mendidik


Menjadi Guru=Subjek para sahabat dengan
Para Sahabat Objek Manhaj Nabawiy
Pendidikan

Digabungkan menjadi
KURIKULUM

T E L A D A N itu adalah :

Nabi juga manusia yang sama dengan kemampuan kita bukan pahlawan super (pahlawan
super bisa merusak generasi), sebab keteladanan untuk ditiru. Lihat generasi Tabi’in, Tabiut
Tabi’in dan setelahnya yang menjadikan Nabi dan para sahabat sebagai contoh dengan kisah-
kisah orang sholih, kisah para sahabat, maka akan muncul generasi-generasi seperti sabarnya
Nabi Muhammad n,, setianya Abu Bakar, beraninya Umar, santunya Utsman, hebatnya Ali
dalam peperangan.
Saat ini: Memangkas J I H A D

(Di Fase Madaniyyah)

Memangkas sejarah peperangan sama seperti halnya memangkas fase madaniyyah,


dipangkasnya cara bertahan, cara bekerja, cara membangun peradaban. Jadi dibuat hanya
untuk bersabar menahan diri, mengalah, dan lain sebagainya.

Persiapkan: Hari ini – Hari Lalu – Masa Depan

“Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad, wattaqullāh,


innallāha khabīrum bimā ta'malụn”

(Qs. Al-Hasyr Ayat 18)

Untuk kehidupan orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah. Lihatlah hari
ini apa yang sudah kamu persiapkan dari hari-hari yang lalu untuk masa depan, orang yang
punya masa depan ini dia harus punya pengalaman yang cukup panjang dengan sejarah.

Peta di masa lalu

F O R M U LA = S E J A R A H

Jalan L U R U S Masa Depan


Qs Al Fatihah (1): Ayat 6 & 7
Qs. An Nisa’ (4): Ayat 69

6. Tunjukilah kami jalan yang lurus 69. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan
Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,
yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang
yang mati syahid, dan orang-orang saleh.

Al Qur’an = Formula P E N D I D I K A N

Formula Pendidikaan
(Pola Pengejawantahan untuk jadi Konsep Sistem)

Sebagai Kerangka Kehidupan Guru Al Qur’an


(Contohnya dari Sirah Nabawiyyah) Juga harus mengerti S E J A R A H
dalam
Guru I D E A L . Hafal Al Qur’an
SATU
Kuttab Al Fatih . Mengerti Sejarah/Siroh jasad

Awalnya Guru . Guru I M A N Kelak Menjadi Satu Guru:


Menerapkan Pondasi . Guru Al Qur’an Semua ILMU hanya Satu Guru

Nabi Seorang Guru

Formula Terbaik untuk Generasi Terbaik : Kita sedang mencari Formula Terbaik untuk
Generasi Terbaik, sabar untuk menemukan mutiara-mutiaranya ( Al Qur’an dan As Sunnah).

Qs. Al Jumu’ah Ayat 2


Qs. Al Baqarah Ayat 151
Qs. Ali ‘Imran 164

Mengapa kita harus mengajar dengan metode Nabi, mengapa Guru harus meniru Nabi?

Komponen Dalam Mengajar:

. Fasilitas Pendidikan/Sarana Penunjang . kertas, buku, papan tulis dan lainnya


. Materi
. Metode . Materi butuh metode
. Guru
. Motivasi . Guru sebagai Subjek yang menggunakan fasilitas dan metode
lalu di transfer ke murid
. Ruhiyah (motivasi) “ Jiwa Pendidik” Arah gerak untuk Apa?

dari semua kompenen itu mana yang P E N T I N G?

KBM tanpa fasilitas (BISA) karena tidak begitu dibutuhkan diawal


METODE
Materi bagus lalu ada Metode (sebagai jembatan) yaitu;

Ilmu dan penuntut ilmu.


Di kelilingi oleh ILMU
Fasilitas
Lalu apa motivasi Guru tersebut?

Jika tidak punya jiwa pendidik (yang ditanam hanya KULIT), tidak menyertakan pondasi-
pondasi Islam hanya menekankan pada nilai-nilai kebaikkan. Ruhiyah guru dalam
menyampaikan nilai sesuai dengan Qolallah wa qola Rosul (karena Allah dan karena Rosul).

Supplemen Guru

Qs. Al Jumu’ah Ayat 2


Qs. Al Baqarah Ayat 151
Qs. Ali ‘Imran 164

Nabi sebagai Rosul yang ummiy ( Allah yang


Qs. Al Jumu’ah Ayat 2: mendefesinikan) untuk tugas Nabi:

. Membaca Ayat-ayat

. Mensucikan Manusia

. Mengajarkan Kitab dan Hikmah

Qs. Al Baqarah Ayat 151:


Ada kesamaan:

. Tilawah

. Tazkiyah

. Ta’lim (kontennya: Kitab dan hikmah)

Qs. Ali ‘Imran Ayat 164: Isinya Sama, ending-nya berbeda yaitu wahyu Allah
menyelamatkan manusia dari kesesatan yang nyata
kemudian mengajarkan kepada mereka yang belum
mereka ketahui.

Sama tugas Nabi dan Tugas Guru


Supplemen seorang Guru - Urutannya: Tilawah, Tazkiyah, Ta’lim

Fokus ke Ta’lim (Prosesnya di dahului Tilawah dan Tazkiyah)

Baik Guru Syar’i:


Tugas Guru yang:
Membacakan Ayat-ayat Allah mengajarkan kitab dan
Syarat Guru mengajar, yaitu: hikmah
Membacakan Ayat (Al Qur’an) /Guru non Syar’i:
pelajaran umum
(matematika, fisika, dll)

Ziyadatul Iman :Iman Bertambah”/ MeningkatkanKeimanan Membacakan Ayat Al Qur’an

Disisipi: Qolallah Wa Qola Rosul

TILAWAH

Rosul =konsepnya yang penting mereka (orang kafir) mendengarkan, Sebab tugas Rosul
hanya menyampaikan. Sebelum belajar Al Qur’an dan Hikmah, ditazkiyah dulu dan
dibacakan ayat Al qur’an sebagai Ibadah Tilawah.

T I L A W A H : Interaksi Al Qur’an (Baik bacaan dan huruf; makharijul huruf dan tajwid)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf
dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan
dilipatkan menjadi 10 kebaikan…

(HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)

Guru memaparkan dulu kebaikkan ke anak= ada efeknya (diserap anak)

Contoh: menyusui sambil dzikir/tilawah (dipaparkan dulu), efeknya hati mereka bersih

TAZKIYAH

Berasal dari kata (zakat): membersihkan, sama artinya dengan tazkiyah.

Terkandung makna= A D A B “ Iman Sebelum Al Qur’an “ (Proses Tazkiyah Sebelum Ta’lim)

Ada proses
Proses Nabi selama di Mekkah= membersihkan
sebelum menanam,
Kurikulum Makiyyah (Tazkiyah) agar akar
Memangkas/ Mencabut akar dan digali
kejahiliyahan tidak
Merobohkan untuk diberisihkan tumbuh kembali
(Jahiliyah)
Tanah Berlubang, Disemai benih (yaitu Lalu Tumbuh
lalu diratakan para sahabat) (Generasi Para Sahabat)

Jadi Kebun Menyenangkan untuk


dipandang mata, ada buahnya

(Qs. Al Fath ayat 29)

Dalam sirah di Mekkah: Proses Tazkiyah (bukan taklif), ibadah jawarih misal sholat (dipagi
dan petang), lebih ke suplemen hati (jangan sembah selain Allah/Thagut)

Tazkiyah Guru kepada murid

Sebelum guru memberikan ILMU kepada anak muridnya (ibarat memberikan makanan), anak
ibarat wadah (dilihat dulu) wadahnya (bersihkan, sesuaikah dan sebagainya).

Guru
Memberikan

ILMU Jika tidak


ditazkiyah, akan
Rusak Anak.
Kepada Anak
WADAH Ilmu sia-sia/ilmu
(yang belum siap) tidak bermanfaat

Tazkiyah dulu (dibersihkan),


Di Mekkah ( 13 tahun)
butuh waktu yang Panjang, ilmu
Proses yang Panjang dan secuil, proses tazkiyah dulu (Adab)
melelahkan (tazkiyah)
WADAH:

Higienis, bisa bertahan lama, sesuai


standar
TA’LIM

Konten pertama yang UTAMA: Al Kitab (Al Qur’an) dan Hikmah (Hadist) sebagai
implementasinya

Al Kitab dulu: Benak manusia sanggup menampung apa saja, sebaik-baik ditampung yang
ABADI dan KOMPLEKS yaitu KALAMULLAH (Berkah, manfaat dan paling melindungi)

Al Qur’an Mengendap pada seseorang


(menghafal Al Qur’an) (mensuplai diri)

َ ً ‫قُ ْولُ ْوا ق ْو‬


. Al Qur’an yang turun sanggup menghancurkan gunung
َ‫ل س ِد ْي ًدا‬ . Nabi butuh 40 tahun untuk menerima Al Qur’an
. Tazkiyah dulu lalu masukkan Al Qur’an ia ke benak
anak-anak ( Al Qur’an: berat, ringan).
. Al Qur’an Muddakir
ِّ ِ‫َو لَ َق دٍ يَ َّس رنَا ال ُق رآ َنٍ ل‬
ٍ‫لذك ِرٍ فَ َه لٍ ِم نٍ ُم َّدكِ ر‬
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk
pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
(Qs. Al Qamar Ayat 17)

Kami yang menanamkan Al Qur’an


(Allah yang memudahkan dan Allah yang menanamkan)

Al Qur’an dihafal ILMU apapun mudah dipahami


C/o: Ulama bisa menghafal hadist/kitab karena sudah
belajar hal yang paling rumit yaitu AL Qur’an

Al Qur’an didahului untuk dipelajari dan dihafal,


ilmu-ilmu lainnya akan cepat diakses (sebab semua
sumber ilmu ada pada Al Qur’an). Contoh: Imam
Syafi’i sekali lihat tulisan langsung hafal.

-o0o-
IMAM SYAFI‘I

Semoga Allah memberkahi ilmu Guru kami (Ustadz Rofiq Hidayat, Lc Hafidzahullahu Ta'ala) dan
menjaganya, serta Allah ridhai agar kami bisa terus mengambil hikmah atas ilmu yang Beliau ajarkan,

َ ‫آ ِميْنَُ يا ربََّ ْالعال ِم ْي‬


‫ن‬

Anda mungkin juga menyukai