Anda di halaman 1dari 5

RESUME

Metode Pendidikan Nabi ‫ﷺ‬


Materi Pertemuan ke-6: Ahad, 28 November 2020

Oleh:

Nama: Elviera Kartini

NIM: 206-1008

Dosen: Ustadz Rofiq Hidayat, Lc Hafidzahullahu Ta’ala


Mukadimah:

Bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala nikmat yang kita terima

Sebelumnya …

Metode :

Nabi mengajar Para Sahabatr dengan bahasa tubuh (isyarat)

Nabi menjelaskan sesuatu yang dilarang (sutra dan emas). Metode untuk masalah kadang
kalau penampakan visual lebih kuat dari verbal.

Missal barang tidakmudah dijumpai, lalu ada barang yang ada (menunjukkan untuk variasi/
tidak membosankan) = ini sesuatu yang variatif.

Hadist: Hadzaa ni haraamun ‘ala dzukuuri ummatii (“Sesungguhnya dua hal ini (sutra dan
emas) diharamkan atas kaum laki-laki dari umatku”) -> kesannya semakin kuat keharaman
benda tersebut.

#Contoh aplikatif (dibreak down untuk kasus kelas)

Misal: Belajar Bahasa Arab (tema halaman)= hâdzihi miknasatun (sambil pegang sapu)->
memegang benda tanpa menyebutkan nama, kesannya kuat.

-0-

Metode Keempat Belas:

Metode

Hadist:

Suatu ketika Jabir bin Abdillah Radhiallahu anhu keluar dalam sebuah perjalanan, lalu salah
seorang di antara kami tertimpa batu sehingga kepalanya terluka.

Ketika ia tidur, ia bermimpi basah. Lalu la pun bertanya kepada para sahabat: “Apakah kalian
menemukan adanya keringanan (rukhshah) bagi kami untuk hanya bertayamum saja?”
Mereka menjawab: “Kami tidak mendapatkan adanya rukhsah bagimu karena engkau bisa
mendapatkan air.”

Metode Pendidikan Nabi ‫ ﷺ‬I Elviera Kartini AGA 6 [2]


Singkat cerita, sang lelaki yang kepalanya terluka tersebut mandi Janabah, yang berakibat
sakitnya menjadi parah, dan tidak lama setelah itu ia meninggal dunia.

Ketika para Sahabat sampai di hadapan Nabi Muhammad, dikabarkanlah kepada beliau
tentang kejadian itu. Beliau kemudian bersabda, "“Mereka telah membunuhnya. Semoga
Allah Ta’ala membinasakan mereka. Mengapa mereka tidak mau bertanya jika memang tidak
tahu? Sesungguhnya obat dari kebodohan itu adalah bertanya. Cukuplah baginya
bertayamum“1

#Kasus orang luka dikepala harus mandi kalau junub, dia bertanya (bisa tayamum ga?),
Sahabat menjawab tidak , maka dia mandi dan meninggal.

Syarat-syarat:

urīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.

Disamping menerangkan sesuatu yang tidak ada ilmu, berkata tidak tahu dan menanyakan
kepada ahli ilmu, ambil hokum yang paling mudah.

Bertanya ketika tidak tahu untuk…

Jangan sok tahu=menjerumuskan ke lubang kecelakaan

Allaah berfirman:

Missal murid bertanya masalah hokum, jawaban tidak melintir bikang tidak boleh.

Contoh kedua:

Bertanya kepada ROsul bolehkah maka

(to the point) dijelaskan sejelas jelasnya

Langsung kasih tahu kesimpulan

Metode Kelima Belas:


MEmberikan Jawaban Melebihi Pertanyaan

1
Hadist ini diriwayatkan Al-Imam Abu Daud dalam bab bersuci (taharah)

Metode Pendidikan Nabi ‫ ﷺ‬I Elviera Kartini AGA 6 [3]


Karena jawabannya tidak sesimpel itu (dilebihkan jawabannya)

Hadist: Seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bertanya:
“Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sesungguhnya kami mengarungi lautan dan
ketika itu kami hanya membawa air sedikit saja. Jika kami berwudhu dengan air tersebut,
maka kami akan kehausan. Apakah boleh kami berwudhu` menggunakan air laut?”. Maka
Rasulullah menjawab : “Dia itu ath-thahûr airnya, bangkainya pun halal.”2

Bangkainya halal: definisi sesuatu yang tidak disembelih, dan adapun yang harus disembelih
seperti (sapi, ayam,kambing).

#ikan punya masa hidup yang pendek jika berpisah dengan air laut, jika harus disembelih
menyulitkan.

Contoh kasus dikelas:

Murid: UStadz,, besok kita acara berkisah ya?

Ustadz: Ya berkisah dan kita renang (ini metode)

Menggunakan untuk menanamkan nilai-nilai diluar konteks pertanyaan:

Tidak boleh berkata” ah” kepad orang tua (Qs Al Isra: 23)->durhaka kepada orang tua.

Saking penting meluaskan ilmu cabang

Agar tidak sempit penjelasan (kepiawaian guru):

-melebihkan/simple saja (kapan)

Disebutkan oleh ibnu Hajjar (kitab..)

Dari Nabi S ‫ ﷺ‬bahwasannya beliau bertemu dengan suatu rombongan di Rauha’, lalu
beliau bertanya: “ Kelompok siapa?” mereka menjawab: “ Orang-orang muslim.” Merekapun

bertanya: “ Siapa kamu?” “ Utusan Allah” jawab Nabi ‫ ﷺ‬Seorang perempuan (di antara
mereka) mengangkat anak kecil (menunjukkan) kepada Nabi saw. Lalu ia bertanya: “ Apakah

2
Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 83; An-Nasa`i no. 332, 4350; At-Tirmidzi no. 69; dan Ibnu Majah no. 386; Ibnu Abi
Syaibah dalam Mushannaf-nya bab no. 158, hadits no. 15. Malik dalam Al-Muwaththa` no. 37; Asy-Syâfi’i dalam
Musnad-nya no. 1; Ahmad dalam Musnad-nya no. 7192, 8518, 8695, 8855.

Metode Pendidikan Nabi ‫ ﷺ‬I Elviera Kartini AGA 6 [4]


(anak kecil) ini juga melaksanakan haji?’ Nabi ‫ﷺ‬ menjawab: “ iya, dan kamu pun
mendapatkan pahala.”3

…………..bersambung

Wallahu waliyyut taufik_

Baarakallahu fiik Ustadz Rofiq

3
HR. Muslim

Metode Pendidikan Nabi ‫ ﷺ‬I Elviera Kartini AGA 6 [5]

Anda mungkin juga menyukai