Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan


seseorang, karena dengan pendidikan seseorang dapat meraih cita-cita yang
diinginkan. Tentunya untuk mencapai cita-cita tersebut seseorang membutuhkan
pendidik untuk membantunya mewujudkan cita-citanya tersebut. Karena pendidik
adalah kunci utama dalam mencapai cita-cita yang dinginkan oleh setiap orang,
maka dalam hal ini pendidik harus bekerja keras.

Metode merupakan salah satu komponen pendidikan yang cukup penting


untuk diperhatikan. Penyampaiaan materi dalam arti penanaman nilai-nilai
pendidikan sering gagal karena cara yang digunakanya kurang tepat. Penguasaan
guru terhadap materi pendidikan belum cukup untuk dijadikan titik tolak
keberhasilan suatu proses belajar mengajar, karena proses pendidikan bertujuan
untuk mencerdaskan sang murid terhadap materi, maka guru dituntut untuk
meningkatkan kemampuannya.1

Adapun metode-metode yang digunakan Rasulallah SAW dalam


menyampaikan materi pelajaran kepada para sahabatnya salah satunya yaitu
metode tanya jawab, metode tanya jawab adalah salah satu teknik mengajar yang
dapat membantu kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini
disebabkan karena guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat
mengerti dan dapat mengungkapkan apa yang telah diceramahkan.2

1
Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Quran, (Bandung: Alfabeta CV, 2009),hlm.75
2
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),
hlm.307

1
PEMBAHASAN

A. METODE DRILL DAN EKSPERIMENT


‫عن ابي هريرة ان رسول هللا صلى هللا علىه و سلم ذخل المسجد فدخل رجل‬
‫فصلى النبي صلى هللا علىه وسلم فرد وقل ارجع فصل فانك لم تصل فرجع‬
‫يصلى كما صلة ثم جاء فسلم عل النبى صلى هللا علىه وسلم فقل ارجع فصل‬
‫فانك لم تصل ثالثا فقال والذى بعثك بالحق ما احسن غىره فعلمنى فقال اذا‬
‫قمت ال الصالة فكبر ثم اقرء ما تىسر معك من القران ثم اركع حتى تطمعن‬
‫راكعنا ثم ارفع حتى تعدل قاءما ثم اسجد حتى تطمعن جالسا وافعل ذلك فى‬
‫صالتك كلها (متفق علىه‬

1. Kosa Kata (Mufradat)


‫فرد‬ : Maka ia menjawab salam
‫ ارجع فصل‬: Kembalilah maka shalatlah atau mengulanginya
‫ما تىسر‬ : Apa yang mudah atau yang mampu
‫تطمعن‬ : I’tidal, berdiri tegak dari rukuk
‫كلها‬ : Semua rakaat

2. Terjemahan
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW masuk kemasjid,
kemudian ada seorang laki-laki masuk juga melaksakan shalat. Setelah
shalat memberi salam kepada Nabi SAW, Nabi pun menjawab dan
bersabda : “Ulangi, maka shalatlah sesungguhnya engkau belum shalat”.
Laki-laki itu mengulangi shalat sebagaimana yang telah dilaksanakan.
Kemudian datang memberi salam kepada Nabi, beliau bersabda lagi :
“Ulangi shalatlah, sesungguhnya engkau belum shalat” sampai tiga kali.
Laki-laki itu berkata : “Demi dzat yang mengutus engkau dengan
membawa kebenaran aku tidak dapat memperbaiki shalat selainya, maka
ajarkanlah aku. Beliau bersabda : “Jika kamu berdiri akan shalat maka
bertakbirlah kemudia bacalah apa yang mudah bersamamu daripada Al-
Qur’an, kemudia Rukuklah sehingga tenang sebagai orang yang ruku
beneran (thumakninah). Kemudian bangunlah dari ruku sehingga tegak
berdiri (Itidal). Kemudia sujudlah sehingga tenang sebagai orang yang
sujud beneran (thumakninah). Kemudia bangunlah dari sujud sehingga

2
tenang sebagai orang yang duduk (thumakninah). Dan kerjakanlah
demikian itu diseluruh Shalatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Penjelasan (Syarah Hadis)


Hadis diatas menjelaskan bagaimana Nabi SAW mengajarkan
shalat kepada seorang sahabat yang belum bisa melakukannya dengan
benar. Begitu beliau masuk duduk didalam masjid ada seseorang laki-laki
dalam satu riwayat Khalat Bin Rafi bin kakek Ali bin Yahya sanad Hadits
masuk ke masjid melakukan Shalat tahiyyatul Masjid 2 rakaat.
Al-Nawawi berpendapat bahwa maksud apa yang mudah
bersamamu adalah surah Al-Fatihah, karena dia mudah bagi semua kaum
muslimin atau diartikan tambahkan surah setelah Al-Fatihah atau surah
apa saja bagi orang yang tidak mampu membaca Al-Fatihah. Kalau tidak
mampu membaca surah dari Al-Qur’an boleh dengan kalimat thayyibah
seperti membaca tahmid, tasbih, dan tahlil.
Metode pengajaran shalat dilakukan Nabi pada hadits diatas dapat
disebut metode Drill, Eksperimen, dan Demonstrasi. Karena seorang laki-
laki tersebut memperlihatkan bagaimana cara shalat yang benar dan
berusaha melaksanakannya secara benar, sehingga diulang-ulang sampai 3
kali. Kemungkinan ia sudah pernah belajar dari orang lain tetapi belum
memenuhi sasaran yang benar. Kemampuannya terbatas pelaksanaan
shalatnya kurang benar kemudian diluruskan dan didemonstrasikan Nabi
SAW begini cara shalat yang benar.
Metode Eksperimen disini yakni : Nabi SAW bersama seorang
sahabat tersebut sebagai muridnya mengerjakan cara shalat yang benar
sebagai latihan praktis dari apa yang diketahui3. Ia dicoba melakukan
sesuai dengan pengetahuan dan kemampuannya setelah tidak ada
kemampuan memperbaiki shalatnya baru diluruskan oleh Nabi SAW.
Metode ini juga disebut Inquiri arti harfiahnya adalah pertanyaan,
pemeriksaan, dan penyelidikan. Maksudnya rangkaian pembelajaran yang

3
Zuhairini et al. Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Malang: Biro ilmiah fak.tarbiyah IAIN Sunan
Ampel Malang, 1981), h.83 dan 95

3
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dan satu masalah yang dipertanyakan
(Sanjaya, 2009: 196).
Oleh karena itulah pendidik dianjurkan untuk meneladani salah
satu metode yang rasulullah ajarkan,agar peserta didik mampu mengoreksi
dan mampu untuk membenarkan kesalahannya.

4. Kelebihan dan Kelemahan metode drill dan eksperimen


 Kelebihan menggunakan metode ini yaitu :
1. Mendorong anak didik berfikir secara kritis
2. Mendorong anak didik menyampaikan pikirannya untuk memecahkan
masalah.
3. Mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat yang ada, yang dapat
dibawa kearah situasi diskusi.4
 Kelemahannya antara lain :
1. Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik
kepada mata pelajaran maupun kepada gurunya.
2. Situasi persaingan bisa timbul, apabila guru kurang pandai/ menguasai
teknik pemakaian metode ini.5
3. Menghambat bakat dan inisiatif siswa., karena siswa lebih banyak
dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian

5. Pelajaran yang Dipetik dari Hadist


a. Ibadah dikerjakan berdasarkan ilmu, tanpa ilmu ibadah tidak sah.
b. Pengajaran ibadah seperti : Shalat dengan menggunakan Metode Drill,
Eksperimen, dan Demonstrasi lebih baik karena guru langsung melihat
kesalahan dan kebenaran suatu ibadah yang dikerjakan murid.
c. Murid diberi kesempatan untuk mengevaluasi diri, mengoreksi diri dan
berusaha memperbaiki diri dalam melakukan pembelajaran shalat.
4
Winarno Surakhmad, Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar, (Bandung: Tarsito, 1982), hlm. 101-
102.
5
Abu Ahmadi, et. al., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka setia, 2005), hlm. 56-57.

4
d. Shalat tahiyyatul masjid didahulukan daripada memberi salam dengan
sesamanya, karena hak Allah didahulukan daripada hak manusia.

B. METODE TANYA JAWAB


‫صلَى هللاُ َعلَ ْي ِه‬َ ِ‫ال َجا َء َر ُج ٌل إلَى َرسُوْ ِل هللا‬ َ َ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ ق‬ ِ ‫ع َْن أَبِي هُ َري َْرةَ َر‬
‫ال‬ َ َ‫ص َحابَتِ ْي قَال أُ ُّمكَ ق‬
َ َ‫ال ثُ َّم َم ْن ق‬ َ ‫اس ِب ُح ْسنِي‬ ِ َّ‫ق الن‬ ُّ ‫هللا َم ْن أَ َح‬
ِ ‫ارسُوْ َل‬ َ َ‫ال ي‬ َ َ‫َو َسلَّ َم فَق‬
َ‫ال ثُ َّم أَبُوْ ك‬ َ َ‫ال ثُ َّم أُ ُّمكَ ق‬
َ َ‫ال ثُ َّم َم ْن ق‬ َ َ‫ثُ َّم أُ ُّمكَ ق‬
َ َ‫ال ثُ َّم َم ْن ق‬

1. Terjemahan
Dari Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang
kepada Rasulallah SAW lalu bertanya, “Ya Rasulallah, siapa orang yang
paling berhak (pantas) mendapat perlakuan baikku?” Rasulallah
menjawab “ibumu”. Laki-laki itu berkata lagi, “siapa lagi” Rasulallah
menjawab “kemudian ibumu”. Laki-laki itu bertanya lagi, kemudian siapa
lagi?”Rasulallah menjawab, “ibumu”. Laki-laki itu berkata lagi (untuk
kali yang keempat), “kemudian siapa lagi?”Rasulullah menjawab,
“sesudah itu ayahmu.” (HR. Al-Bukhari).6

2. Kosa Kata
‫َر ُج ٌل‬ : Seorang laki-laki
ُّ ‫َم ْن أَ َح‬
‫ق‬ : Siapa yang berhak atau pantas
َ‫أُ ُّمك‬ : Ibumu
َ‫أَبُوْ ك‬ : Ayahmu

3. Penjelasan (Syarah Hadist)


Hadist di atas menerangkan bahwa suatu ketika ada seseorang laki-
laki datang kepada Rasulullah, kemudian bertanya tentang orang-orang
yang paling berhak untuk dihormatinya. Kemudian terjadilah dialog antara
Rasulullah dan laki-laki tersebut dan Rasulullah pun mengajarinya tentang
akhlak terhadap orang tuanya terutama ibunya, maka terjadilah tanya
jawab antar keduanya.

6
Bukhari Umar, Hadis Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Hadis, (Jakarta:Amzah,2014),
hlm.128

5
Imam An-Nawawi mengatakan bahwa di dalam hadist tersebut
terdapat anjuran untuk berbuat baik kepada kerabat dekat, ibu adalah yang
paling berhak mendapatkan itu, baru kemudian ayah dan kemudian kerabat
yang paling dekat. Para ulama mengatakan bahwa sebab didahulukannya
ibu adalah karena kelelahan, beban berat dan pengorbanannya di saat
mengandung, melahirkan, menyusui, perawatan pendidikan dan lain
sebagainya.
Imam Al-Qurthubi menjelaskan “Hadits tersebut menunjukkan
bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali
lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu
‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata
ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa
menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalam menghadapi
masa hamil, kesulitan ketika melahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui
dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk
kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak
memilikinya.
Kemudian dari penjelasan diatas, Rasulullah menggunakan metode
tanya jawab sebagai strategi pembelajarannya. Beliau sering menjawab
pertanyaan dari sahabatnya ataupun sebaliknya. Metode tanya jawab
adalah metode pembelajaran yang memungkinkan adanya komunikasi
langsung antara pendidik dan peserta didik. Sehingga komunikasi ini
terlihat adanya timbal balik antara guru dengan siswa.

4. Kelebihan dan Kelemahan metode tanya jawab


 Kelebihannya antara lain :
1. Situasi kelas menjadi hidup atau dinamis, karena siswa aktif berpikir
dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
2. Melatih siswa agar berani mengemukakan pendapat secara argumentatif
dan bertanggung jawab

6
3. Mengetahui perbedaan pedapat antar siswa dan guru yang dapat
membawa ke arah diskusi yang positif.
4. Membangkitkan semangat belajar dan daya saing yang sehat di antara
siswa.
5. Dapat mengukur batas kemampuan dan penguasaan siswa terhadap
pelajaran yang telah diberikan.
 Kelemahannya antara lain :
1. Bila terjadi perbedaan pendapat, akan banyak menyita waktu untuk
menyelesaikanya. Bahkan perbedaan pendapat antar guru dan siswa
akan menjurus kepada negatif, dimana siswa menyalahkan guru, dan ini
besar risikonya.
2. Tanya Jawab dapat menimbulkan penyimpangan dari pokok
persoalan/materi pelajaran, hal ini terjadi jika guru tidak dapat
mengendalikan jawaban atas segala pertanyaan siswanya.
3. Tidak cepat merangkum bahan pelajaran.
4. Tanya jawab akan dapat membosankan jika yang ditanyakan tidak ada
variasi.

5. Pelajaran yang dipetik dari Hadist


a. Adab seorang anak terhadap seorang ibu yang tawadu baik dalam sikap
maupun ucapan.
b. Bagi manusia harus mendekatkan diri kepada Allah dan harus selalu
berbakti dan memuliakan orangtua

PENUTUP

7
A. Kesimpulan
Metode pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut
wawasan keilmuan pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al
Qur’an dan Al Hadits. Pada dasarnya metode pandidikan Islam sangat
efektif dalam membina kepribadian anak didik dan memotivasi mereka
sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin
dapat membuka hati manusia untuk menerima petunjuk ilahi dan konsep-
konsep pendepan Islam.
Seorang guru dituntut agar mempelajari berbagai metode yang
digunakan dalam mengajarkan suatu mata pelajaran. seperti bercerita,
mendemostrasikan, mencobakan, memecahkan masalah mendiskusikan
yang digunakan oleh ahli pendidikan Islam dari zaman dahulu sampai
sekarang dan mempelajari prinsip-prinsip metodologi dalam ayat-ayat Al-
Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Pengajaran agama Islam adalah
suatu tugas yang setelah itu barulah kita mengetahui garis temu antara
kedua lingkaran tersebut mempunyai permasalahan yang berkembang,
karena obyeknya, situasinya dan tugasnya berkembang pula

DAFTAR PUSTAKA

8
Nizar Samsul, Hasibuan Zainal Efendi. 2011. Hadis Tarbawi. Jakarta: Kalam
Mulia.
Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Abdul Majid Khon. 2018. Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan.
PRENAMEDIA GROUP: Jakarta.
Umar Bukhari.2014. Hadis Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Hadis. Jakarta:
Amzah.
Zakiah Daradjat.1995. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai