Anda di halaman 1dari 4

ALAT & MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirahusaan

DISUSUN OLEH:
Muhammad Ashraf Rafsanjani
Sutarya
Syauqi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STAI ASY SYUKRIYAH
HADIST ALAT & MEDIA PEMBELAJARAN
A. Waktu dan Tempat Belajar

a. Matan hadist dan Terjemahannya


‫َح َّد َثَنا ُم َس َّدٌد َح َّد َثَنا َأُبو َع َو اَنَة َعْن َع ْبِد الَّرْح َمِن ْبِن اَأْلْص َبَهاِنِّي َعْن َأِبي َص اِلٍح َذ ْك َو اَن َعْن َأِبي َس ِع يٍد َج اَء ْت‬
‫اْم َر َأٌة ِإَلى َرُس وِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَقاَلْت َي ا َر ُس وَل ِهَّللا َذ َهَب الِّر َج اُل ِبَح ِد يِثَك َفاْج َع ْل َلَن ا ِم ْن َنْفِس َك‬
‫َيْو ًم ا َنْأِتيَك ِفيِه َفَقاَل اْج َتِم ْعَن ِفي َيْو ِم َك َذ ا َو َك َذ ا ِفي َم َك اِن َك َذ ا َو َك َذ ا َفاْج َتَم ْعَن َفَأَتاُهَّن َر ُس وُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه‬
‫َو َس َّلَم َفَعَّلَم ُهَّن ِم َّم ا َع َّلَم ُه ُهَّللا ُثَّم َقاَل َم ا ِم ْنُك َّن اْم َر َأٌة ُتَق ِّد ُم َبْيَن َي َد ْيَها ِم ْن َو َل ِد َها َثاَل َث ًة ِإاَّل َك اَن َلَه ا ِح َج اًب ا ِم ْن‬
‫الَّن اِر َفَق اَلْت اْم َر َأٌة ِم ْنُهَّن َي ا َر ُس وَل ِهَّللا َأْو اْثَنْيِن َق اَل َفَأَعاَد ْتَه ا َم َّر َتْيِن ُثَّم َق اَل َو اْثَنْيِن َو اْثَنْيِن َو اْثَنْيِن (رواه‬
‫(البخاري‬

“Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada


kami Abu'Awanah dari Abdurrahman bin Al Ashbahani dari Abu Shalih Dzakwan
dari Abu Sa'id, bahwa seorang wanita menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan menyampaikan uneg-unegnya, "Wahai Rasulullah, orang laki-laki
sudah biasa datang kepadamu dan menimba hadits, maka tolong berilah kami
jatah harimu sehingga kami bisa menemuimu dan anda dapat mengajarkan kepada
kami ilmu yang telah Allah ajarkan kepada anda." Rasul mengiayakan dengan
bersabda: "Boleh, berkumpullah kalian pada hari ini dan ini, di tempat si fulan dan
fulan, " maka para wanita pun berkumpul dan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengajari mereka ilmu yang telah Allah ajarkan kepada beliau.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepada para wanita
itu: "Tidaklah salah seorang di antara kalian melahirkan tiga anak (yang shalih),
kecuali ketiga anak itu akan menjadi penghalang neraka baginya." Maka ada
seorang wanita yang bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana kalau hanya dua?"
Wanita itu mengulanginya hingga dua kali. Maka Rasulullah menjawab:
"Sekalipun hanya dua, sekalipun hanya dua.
( H.R. Bukhari dan Muslim)
b. Penjabaran Hadist
Hadis di atas menjelaskan perhatian Nabi terhadap pendidikan para sahabat
terutama kaum wanita. Pembelajaran yang dilakukan Nabi tidak hanya sepihak
terhadap kaum pria saja akan tetapi juga terhadap kaum wanita. Sebagaimana
Beliau mempunyai majelis ilmu khusus pria dan umum yang dilakukan Beliau
setiap selesai shalat wajib di masjid. Ada beberapa kandungan pada Hadis
tersebut, diantaranya:

Majlis pembelajaran kaum wanita

Pada hadis diatas dijelaskan bagaimana semangat sahabat kaum wanita yang
ingin belajar dari Rasulullah sebagaimana yang diajarkan kepada kaum pria. Para
shabat wanita sangat mengharapkan bisa bertemu langsung dengan Rasulullah dan
diajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat sebagaimana yang diajarkan Allah.
Ungkapan kaum wanita itu diwakili oleh seorang perempuan, dia memohon
kepada Rasulullah agar Beliau sudi mengajar merekaa dengan ungkapan :

2
‫َذ َهَب الِّر َج اُل ِبَح ِد يِثَك‬

“kaum pria berangkat mempelajari Hadis dari engkau”

Permohonan kaum wanita belajar dengan Nabi dianalogikan dengan


pembelajaran yang diberikan kepada kaum pria. Seolah-olah di sini terjadi
emansipasi kaum wanita dalam pembelajaran. Emansipasi kebaiakan dalam amal
saleh adalah suatu kebaikan yang banyak dilakukan oleh para sahabat wanita
zaman dahulu dan sangat langka dilakukan oleh kaum wanita sekarang era
modern. Emansipasi wanita zaman sekarang terbatas pada masalah materi atau
jabatan yang menjanjikan belaka semata. Sangat langka terjadi emansipasi wanita
dalam masalah pendidikan agama atau pembelajaran sebagaimana yang diajarkan
Rasulullah.

Waktu dan Tempat Pembelajaran

Waktu belajar hendaknya harus disepakati antara murid dan guru, kalau tidak
di sepakati waktunya, sulit pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Kaum
wanita memohon kepada Nabi dengan ucapan:

‫َفاْج َعْل َلَنا ِم ْن َنْفِس َك َيْو ًم ا َنْأِتيَك ِفيه‬

“Berilah kami kesempatan dari engkau suatu hari kami akan datang di situ”

Jika kita ingin melakukan proses pembelajaran antara guru dan murid,
tentunya terlebih dahulu menentukan waktu dan tempatnya. Penentuan ini akan
lebih baik kalau ada kesepakatan antara murid dan guru. Dalam Haddis di atas
permintaan kaum wanita yang menentukan hari apa untuk belajar dan ini
merupakanetika murid yang baik terhadap gurumempersilahkan guru yang
menentukan dan murid tidak mendahului guru. Namun demikian Nabi seorang
demokratis tidak menentukan waktu semena-mena atau secara sepihak,
melainkan disepakati bersama. Mereka mengharap diajarkan ilmu dari Allah.

‫ُتَعِّلُم َنا ِم َّم ا َع َّلَم َك ُهَّللا‬

“Tuan mengajarkan kepada kami tentang apa yang telah Allah ajarkan kepada
Tuan.”

Permohonan mereka agar Nabi mengajarkan ilmu yang diajarkan oleh Allah.
Ini adalah ungkapan ketulusan yakni sama-sama mengabdi kepada Allah dan
ingin di bagi ilmu dari Allah atau wahyu dari Allah. Ilmu yang diajarkan Allah
adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.

Beliau memberikan kesempatan kepada mereka untuk memilih dan menentukan


hari dan waktu untuk belajar dengan sabda beliau:

3
‫َفَقاَل اْج َتِم ْعَن ِفي َيْو ِم َك َذ ا َو َك َذ ا ِفي َم َك اِن َك َذ ا َو َك َذ ا َفاْج َتَم ْعَن‬

“Berkumpullah kalian di hari anu dan tempat anu.”

Nabi mempersilahkan kepada mereka menentukan hari dan tempat yang


memungkinkan bagi kedua belah pihak untuk bertemu dan melaksanakan
pembelajaran. Penentuan waktu dan tempat setelah ada permintaan dan setelah
diketahui keinginan atau aspirasi murid tentunya lebih diharapkan, lebih
menyenangkan, dan lebih merindukan dari pada tidak ada permintaan. Guru
sebagai motivator memang harus mampu menggairahkan semangat murid untuk
mencari ilmu. Adapun pelajaran yang dapat diambil dari hadits diatas adalah
perlunya kesepakatan waktu, jadwal, dan tempat pembelajaran.

B. Pelajaran Hadist

1. Niat dalam Mencari Ilmu:


Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk
mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga." (HR.
Muslim)
2. Pentingnya Berbagi Ilmu:
Rasulullah SAW juga bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia lain." (HR. Ahmad)
3. Cara Menyampaikan Ilmu:
Dalam menyampaikan ilmu, Rasulullah SAW memberikan contoh yang baik.
Beliau bersabda, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak."
(HR. Ahmad)

Dalam konteks penggunaan alat dan media pembelajaran, seperti buku,


internet, presentasi, atau teknologi lainnya, prinsip-prinsip yang terkandung dalam
hadis-hadis di atas dapat diaplikasikan. Hal-hal seperti niat yang tulus dalam
belajar, berbagi ilmu dengan orang lain, dan memberikan pembelajaran dengan
cara yang baik dan bermartabat merupakan aspek-aspek penting dalam Islam.
Dalam zaman modern, alat dan media pembelajaran seperti buku, rekaman
audio, video pembelajaran, platform online, dan lain sebagainya dapat digunakan
dengan niat yang baik untuk memperoleh dan menyebarkan ilmu yang
bermanfaat, selama penggunaannya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Saat menggunakan alat atau media pembelajaran, penting untuk memastikan
bahwa penggunaannya tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan membawa
manfaat yang positif bagi individu dan masyarakat. Tindakan yang diambil dalam
memperoleh atau menyebarkan ilmu haruslah mencerminkan nilai-nilai yang
diajarkan dalam agama.

Anda mungkin juga menyukai