Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JURNAL REVIEW

TAFSIR TARBAWI

Diajukan untuk memenuhi tugas pribadi pengumpulan pertemuan ke 13 pada mata


kuliah Tafsir Tarbawi
Dosen Pengampu : Drs. Abdul Halim Nasution, M.Ag

Disusun oleh :

FIZA RAUDHOH
0301202021
PAI 8 SEMESTER III

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2021/2022
A. IDENTITAS REVIEWER

Nama : Fiza Raudhoh


Nim : 0301202021
Tempat/Tgl Lahir : Tanjungbalai/24-September-2002
Alamat : Jln. Beting Seroja Kota Tanjungbalai
Fakultas : Tarbiyah dan keguruan
Jurusan/Semester : PAI-8/ III
Mata Kuliah : Tafsir Tarbawi
Dosen Pengampu : Drs. Abdul Halim Nasution, M.Ag
B. KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji serta syukur atas berkah rahmat, hidayah, dan karunia yang telah
diberikan oleh Allah SWT. Tuhan semesta alam, sehingga kita diberikan kesempatan
waktu untuk sesegera mungkin menyelesaikan tugas pribadi pengumpulan pertemuan ke
13 perihal “CRITICAL JURNAL REVIEW”. Tak lupa sholawat dan salam atas
junjungan kita nabiyyuna wa habibuna Muhammad SAW, yang mana syafaat dari
beliaulah yang nantinya kita harapkan di Yaumil akhir kelak. Aamiin-aamiin ya rabbal
aalamiin.
Disini saya ingin mengucapkan ribuan terimakasih yang tak terhingga
banyaknya kepada orang-orang baik, terkhusus orang tua saya, terima kasih atas setiap
doa dan dukungan untuk saya yang engkau selipkan disetiap doa-doa mu. Tak lupa saya
ucapkan terima kasih kepada Bapak yang mendidik kami pada matkul Tafsir Tarbawi
yaitu Bapak Drs. Abdul Halim Nasution, M.Ag karena ilmu, arahan dan bimbingan dari
beliaulah Saya mampu untuk mencari informasi-informasi dalam proses penyusunan
tugas ini, semoga dengan begitu saya dan kita semua lebih bisa memanfaatkan situs
online dalam setiap penyusunan tugas pada mata kuliah apapun.
Dengan selesainya CJR ini saya buat, semoga kita semua mendapatkan banyak
manfaat ilmu yang berguna untuk pembekalan hidup kita nantinya. Saya juga menyadari
bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu saya meminta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan, dan saya juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih
semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi penulis dan
pembaca. Sekian dan Terimakasih.

Medan, November 2021


Penyusun/Penulis
C. IDENTITAS JURNAL

Judul Jurnal : Pendidikan Perspektif Al-Qur’an(Studi Tafsir Tarbawi Karya Ahmad


Munir)
Penulis : Mikyal Hardiyati dan Umi Baroroh
Penerbit. : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tahun Terbit : 2019
Jurnal : Jurnal Penelitian
Volume : 13
No. :1
Halaman : 97-121
Jumlah Hal : 25 Halaman
D. RINGKASAN JURNAL

Al-Quran tidak hanya sebagai kitab suci umat Islam dan pedoman hidup dalam
menjalankan segala aktifitas nya, tetapi Al-Quran juga merupakan kitab pendidikan.
Pendidikan menurut Al-Quran jelas berbeda dengan pendidikan yang ada dalam
masyarakat non islam. Akibatnya melahirkan istilah-istilah pendidikan yang beragam
dan berbeda pula. Pendidikan menurut An-Nahwawi berasal dari bahasa arab, yaitu dari
akar raba-yarbu yang artinya adalah “bertambah” dan “berkembang”. Menurut Istilah
Ahmad D. Marimba dalam AlIzzam dan Saehudin bahwa, pendidikan merupakan
bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani
dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
1. Terminologi Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an
Istilah yang mengacu pada terminologi Pendidikan :
a. Tarbiyah
Kata tarbiyah berasal dari bahasa arab yaitu: ‫ربي‬F‫ ي‬,‫ه ربي‬F‫ تربي‬yang berarti‫امللك‬
raja/penguasa ‫القيم‬، penanggung jawab, ‫د بر‬FFF‫ امل‬pengatur, ‫يد‬FFF‫ الس‬tuan, ‫ الملنعم‬pemberi
nikmat. Istilah tarbiyah dapat diartikan sebagai proses penyampaian atau pendampingan
terhadap anak yang diampu sehingga dapat mengantarkan masa kanak-kanak tersebut ke
arah yang lebih baik, baik anak tersebut anak sendiri maupun anak orang lain.
Para ahli bahasa ada yang berpendapat bahwa kata tarbiyah berasal dari tiga
kata: Pertama berasal dari kata ‫يربو‬-‫ ربي‬yang artinya bertambah, tumbuh. Kedua berasal
dari kata ‫ربي‬FF‫ي‬-‫ ربي‬yang berarti menjadi besar. Ketika dari ‫رب‬FF‫ي‬-‫ رب‬yang berarti
memperbaiki, menguasai, menuntun, menjaga, dan memelihara.
Sedangkan menurut Al-Baidlawy kata al-rabb berasal dari kata tarbiyah yaitu
menyampaikan sesuatu sedikit demi sedikit hingga sempurna, dan jika dilihat dari
fungsinya kata rabb terbagi menjadi tiga yaitu: rabb sebagai pemilik atau penguasa,
sebagai Tuhan yang ditaati dan sebagai pengatur.
Berangkat dari makna asal kata tarbiyah tersebut, Albani berpendapat bahwa
pendidikan terdiri dari 4 unsur yaitu:
 Menjaga dan memelihara fitrah anak hingga baligh,
 Mengembangkan seluruh potensi,
 Mengarah fitrah dari seluruh potensi menuju kesempurnaan,
 Dilaksanakan secara bertahap.
Dengan demikian, tarbiyah atau yang lebih populer disebut pendidikan adalah
sebuah upaya atau rencana pendampingan untuk mengembangkan potensi anak dimulai
sejak dini agar si anak mampu bertahan dalam kehidupannya kelak.
b. Ta’lim
Istilah kata Ta’lim berasal dari kata ‫َعلَّ َم‬ yang artinya memberi tahu, atau
memberikan pengetahuan. Makna Ta’lim digunakan dalam istilah dunia pendidikan
islam, sebab memberikan pengajaran yang menjadikan seseorang itu berilmu
pengetahuan. Seseorang itu bisa berilmu sebab adanya proses pengajaran dan
pendidikan.
Dalam Al-Quran Ta’lim itu ialah sebuah proses pengajaran yang mana
tersampainya ilmu pengetahuan yang belum diketahui sebelumnya oleh manusia hingga
ilmu tersebut sampai melalui proses Ta’lim. Seperti halnya dengan Q.s Al-Baqarah ayat
31 yang terjemahannya “Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya,
kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-
Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!” (Qs.Al-baqarah:31).
c. Ta’dib
Kata ta’dib merupakan bentuk masdar dari kata addaba yang berarti mendidik
atau memberi adab, dan ada yang memahami arti kata tersebut sebagai proses atau cara
Tuhan mengajari para Nabi-Nya. Dalam terminologi ini Al-Attas memberikan definisi
ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan tentang hakikat bahwa pengetahuan dan wujud
itu bersifat teratur sesuai dengan berbagai tingkatan dan derajat mereka tentang tempat
seseorang yang tepat dalam hubungannya dengan hakikat serta dengan kapasitas potensi
jasmaniah, intelektual serta ruhaniah seseorang.
Dan disimpulkan Ta’dib merupakan penanaman, pembinaan, pengokohan
akhlak pada diri anak atau manusia itu sendiri sesuai dengan syariat Allah Swt dan cara
yang baik agar ia (muta’adib) berhati bersih, berperilaku baik, beriman, beramal shalih
dan bertakwa untuk mencapai ridha Allah Swt.
d. Tazkiyah
Tazkiyah menurut bahasa menyucikan, sedangkan kata tazkiyah berasal dari
derivasi kata ‫ زكي‬yang berarti tumbuh dan berkembang. Tazkiyah merupakan proses
penyucian jiwa seorang manusia dari segala hal-hal nafsu duniawi untuk mencapai
keridhaan Allah Swt. Proses penyucian jiwa manusia dapat ditempuh dengan 2 proses
yakni melalui perbuatan dan ucapan.
2. Tujuan Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an
Tujuan pendidikan berarti sasaran yang ingin dicapai atau diraih setelah melalui
proses pendidikan. Artinya, pendidikan yang merupakan suatu proses mempunyai target
atau tujuan yang ingin dicapai, dimana tujuan tersebut melekat atau dimiliki oleh
peserta didik setelah melalui proses pendidikan.
Ayat yang berkaitan dengan tujuan pendidikan menurut al-Quran yaitu :
1. Qur’an Surah Al-Dzariyat ayat 56
َ ‫ت ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬
}٥٦{ ‫ن‬Fِ ْ‫س ِااَّل ِليَ ْعبُ ُدو‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepadaKu
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa tujuan penciptaan dari jin dan manusia
tak lain dan tak bukan hanyalah untuk mengabdi, tunduk dan patuh kepada Allah Swt.
Sehingga dalam segala aktifitas yang dilakukan manusia haruslah dimulai dengan niat
pengabdian diri kepada Allah Swt. Tujuan pendidikan dalam Islam yaitu agar
terbentuknya manusia-manusia yang mengabdi kepada Allah Swt semata.
Dalam kalimat َ‫ ااَّل لِيَ ْعبُ ُدوْ ن‬manusia diminta beribadah kepada Allah, karena ini
merupakan tujuan dari pendidikan itu sendiri, dengan proses pengembangan akal dan
pikiran, baik jasmani dan rohani kita sadar tujuan kita diciptakan dibumi ini yaitu
untuk beribadah kepada Allah. Nah itulah tujuan pendidikan yang sama dengan tujuan
penciptaan jin dan manusia.
2. Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 30

ِ ْ‫ك لِ ْل َملَِئ َك ِة اِنِّ ْي َجا ِع ٌل فِی ااْل َر‬


ُ ِ‫ض َخلِ ْيفَةٌ ۗ قَالُ ْٓوا اَت َْخ َع ُل فِ ْيهَا َم ْن يُّ ْف ِس ُد فِ ْيهَا َويَ ْسف‬
َ ‫ك ال ِّد َما ۚ َء َونَحْ نُ نُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِد‬
‫ك‬ َ ُّ‫َواِ ْذقَا َل َرب‬
َ‫ك ۗ قَا َل اِنِّ ْي اَ ْعلَ ُم َما اَل تَ ْعلَ ُموْ ن‬
َ َ‫َونُقَدِّسُ ل‬
Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat “Sesungguhnya aku
ingin menjadikan khalifah di bumi. Mereka bertanya , “Apakah Engkau hendak
menjadikan khalifah orang yang merusak dan menumpahkan darah disana? Padahal
kami bertasbih, memuji dan mensucikan Engkau. Dia berkata “Sungguh Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Untuk manusia dapat melaksanakan tugas sebagai seorang khalifah di bumi ini,
manusia diberikan akal dan pikiran, yang tidak diberikan kepada makhluk yang lain.
Dengan akal dan pikiran itulah yang nantinya digunakan manusia untuk memahami dan
menaungi ilmu pengetahuan sehingga mampu menjalankan amanah sebagai seorang
khalifah Allah. Dengan hal itu diharapkan manusia dapat mencapai tujuan pendidikan
yang merupakan keharusan bagi setiap individu, yaitu memiliki ilmu pengetahuan.
Dengan pendidikan manusia memiliki ilmu yang akan dijadikan bekal baginya untuk
tugas khalifah itu.
3. Materi Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an
a) Kajian Keislaman
Kajian keislaman mencakup banyak bidang ilmu. Secara umum, dapat
dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu ilmu-ilmu alat yang diperlukan dalam memahami
Islam dan ilmu-ilmu sebagai prinsip dan pedoman dalam menjalani kehidupan. Bagian
pertama meliputi ilmu-ilmu bahasa arab seperti Nahwu, Sharaf, Balaghah, Ulum Al-
Quran, Ulum Al-Hadits, Ushul Fiqh, Mantiq, dan lain-lain. Sedangkan bagian kedua
meliputi Aqidah, Fiqh, Sejarah, dan Akhlak.
b) Sains Sosial dan Eksakta
Ilmu ini memperbincangkan realitas alam semesta yang dapat disaksikan
manusia. Hal itu meliputi langit yang dibangun tanpa tiang, matahari dan bulan yang
beredar pada porosnya. Demikian pula fenomena alam yang terdapat di bumi, yang
meliputi bumi yang terbentang diatasnya gunung yang berfungsi mengokohkan bumi
tersebut.
E. KEKHASAN DAN KEMUKHTAHIRAN JURNAL
Kekhasan
 Jurnal ini memiliki Kekhasan diantaranya memiliki gaya bahasa yang mudah
dipahami
 Jurnal ini juga khas karena berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah.
 Dalam jurnal juga terkadang jika ada istilah-istilah tertentu yang jarang orang
tau artinya namun dalam jurnal ini diberi tanda buka kurung yang mengapit
sinonim dari istilah itu untuk mendeskripsikan maksud dari hal tersebut. Dan
penulisannya juga dibikin tulisan miring.
 Penulisan dalam jurnal juga terkesan simple tapi tetap lengkap.
 Jurnal ini penulisannya untuk penggunaan kata Tarbiyah, Ta’lim, Ta’dib dan
Tazkiyah seringkali pakai tulisan Arab yang tidak bakal diulangi dengan
penulisan Indonesia, yang berbeda dengan jurnal lain yang biasanya nya setelah
penulisan Arab setelahnya tulisan Indonesia.
 Jurnal ini telah dilengkapi dengan footnote untuk memudahkan pembaca
mencari tahu untuk kebenaran sumber yang diambil oleh seorang penulis jurnal.
 Jurnal ini cukup banyak mencantumkan pendapat ahli.
Kemukhtahiran
Jurnal ini menurut reviewer sudah cukup mukhtahir karena pembahasan didalam
jurnal sangat jelas dan kekinian sudah sesuai dengan konsep pendidikan saat ini. Dan
dapat dibuktikan bahwa indikasi ayat Al-Qur’an lah yang di jadikan acuan dalam
perumusan masalah pada pembahasan Pendidikan yang dibahas pada jurnal ini. Seperti
yang telah kita ketahui Al-Qur’an adalah eksis bagi setiap zaman dan tempat. Artinya
Al-Qur’an tidak pernah ketinggalan Zaman selalu aktual dan terpercaya. Al-Quran yang
selain sebagai kitab suci umat Islam juga menjadi pedoman hidup bagi setiap umat, dan
itu telah diyakini oleh kita semua. Bukti lain yaitu setiap kali membahas tentang
pendidikan seorang pendidik merumuskan konsepnya sesuai atau sama dengan jurnal
ini. Artinya isi jurnal ini sudah teruji dan sering dipakai untuk bahan ajar materi kepada
anak didik. Atau dapat dikatakan jurnal semacam ini populer.
F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan
 Pada jurnal yang saya kritik ini sudah sangat bagus, pembahasannya terbilang
lengkap dan rinci namun tidak terlalu padat, sehingga tidak membuat pembaca
mudah bosan
 Jurnal ini isi keseluruhannya sangat bagus dan ilmunya pun sangat berguna bagi
mahasiswa dalam proses pembelajaran. Karena eksistensi ilmu yang ada dalam
jurnal ini berguna dan akan sering dikaji di dunia pendidikan.
 Ada ayat-ayat al-Quran dan terjemah yang melengkapi isi dari jurnal ini.
 Tata letak paragraf per paragraf tersusun rapi. Serta margin yang digunakan juga
sudah pas tidak terlalu sempit dan tidak terlalu boros tempat juga.
 Penyusunan bahasanya juga rapi tidak berbelit-belit.
 Terdapat footnote dalam jurnal
Kekurangan
Kekurangan dalam jurnal ini sebenarnya tidak menjadi hal yang fatal bagi pembaca
untuk menjadikannya sebagai bahan rujukan. Karena masih bisa dimaklumi dan juga
masih bisa dimengerti. Namun ada baiknya kekurangan ini tetaplah di kritik agar ada
perbaikan lebih yang di lakukan oleh penulis untuk kesempurnaan karya tulisnya ini.
Adapun kekurangan yang saya lihat dan saya temukan adalah : masih ada huruf-huruf
yang gandeng, juga masih ada huruf yang seharusnya diawali huruf kapital namun tidak
diberi huruf kapital oleh penulis. Terkadang juga terdapat huruf yang terbalik contoh
yang seharusnya sebuah namun ditulis dalam jurnal malah sebauh. Dan yang terakhir
penulis menggunakan tulisan Arab gundul atau Arab yang tidak dikasi baris, meskipun
untuk kata tersebut pendek dan orang-orang juga bakal paham, namun ada baiknya
diberi baris sebab melihat dari kemampuan seseorang itu berbeda-beda, ada yang tau,
dan ada mungkin yang tidak mengetahuinya. Nah itu dia kesalahan-kesalahan yang ada,
yang lebih tepatnya kesalahan itu adalah kurang telitinya penulis terhadap apa yang
ditulis/ketiknya. Dan itu menurut reviewer tidaklah hal yang fatal seperti apa yang telah
di jelaskan sebelumnya.
G. REKOMENDASI
Rekomendasi untuk perbaikan jurnal ini menurut reviewer yaitu penulis hendaknya
lebih teliti lagi dalam segi penulisannya, sebab apa yang menjadi kekurangan dalam
jurnal ini saya kaji yaitu tentang kesalahan dalam pengetikan dan kurangnya dalam
pencantuman baris untuk tulisan berbahasa Arab. Itu semua agar pembaca tidak
kebingungan dalam membaca isi jurnal.
H. SIMPULAN
Keseluruhan isi jurnal sudah cukup bagus, isinya membahas tentang pendidikan dalam
perspektif Al-Qur’an artinya jurnal ini berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadist
dalam pembuatan jurnal. Mengkaji masalah pendidikan dalam jurnal ini menjelaskan
bahwa ada empat konsep yang dipakai dalam pendidikan yaitu konsep Tarbiyah,
Ta’lim, Ta’dib dan Tazkiyah. Keempat konsep ini menunjukkan konsep pendidikan
Islam, oleh sebab itu keempat konsep ini tidak dapat di pisahkan. Pembeda dari keempat
konsep ini yaitu, Tarbiyah merupakan proses pengembangan, pemeliharaan, penjagaan,
pengurusan, penyampaian ilmu, pemberi petunjuk, bimbingan dan penyempurnaan,
perasaan memiliki bagi anak didik baik jasad, akal, jiwa, bakat, potensi, penuh kasih
sayang, penuh perhatian, kelembutan hati, menyenangkan, bijak, mudah diterima,
sehingga membentuk kesempurnaan fitrah manusia, kesenangan, kemuliaan untuk
mencapai ridha Allah Swt. Ta’lim merupakan pemberitahuan dan penjelasan tentang
sesuatu yang meliputi isi dan maksudnya secara berulang-ulang, bertahap,
menggunakan cara yang mudah diterima, menuntut adab-adab tertentu, bersahabat,
kasih sayang, sehingga muta’alim (pencari ilmu) mengetahui, memahami, yang dapat
melahirkan amal shalih yang bermanfaat di dunia dan akhirat untuk mencapai Ridha
Allah Swt. Ta’dib merupakan penanaman, pembinaan, pengokohan akhlak pada diri
anak atau manusia itu sendiri sesuai dengan syariat Allah Swt dan cara yang baik agar ia
(muta’adib) berhati bersih, berperilaku baik, beriman, beramal shalih dan bertakwa
untuk mencapai ridha Allah Swt. Tazkiyah merupakan proses penyucian jiwa seorang
manusia dari segala hal-hal nafsu duniawi untuk mencapai keridhaan Allah Swt. Proses
penyucian jiwa manusia dapat ditempuh dengan 2 proses yakni melalui perbuatan dan
ucapan. Tujuan pendidikan ialah membentuk kepribadian seorang muslim yang
dilandasi keimanan dan ketakwaan sehingga dapat menjadi insan muslim yang
sempurna. Materi pendidikan dibagi menjadi 2 bidang yaitu bidang kajian-kajian
keislaman dan sains sosial serta eksakta.

Anda mungkin juga menyukai