Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fiza Raudhoh

Kelas : PAI 8 Semester II


Nim : 0301202021
Matkul : Akhlak Tasawuf
Pertemuan keenam
Soal
1. Kemukakan Pengertian Tasawuf !
2. Kemukakan Faktor-Faktor Timbulnya Tasawuf Dalam Islam
3. Kemukakan Perkembangan Tasawuf Dalam Islam !
Jawab
1. Dalam menentukan pengertian dari Tasawuf banyak para ulama berpendapat
mengenai Tasawuf ini, oleh karena itu untuk memudahkan menemukan pengertian
Tasawuf kiranya kita perlu mengikuti cara yang ditempuh oleh Ibrahim Basyuni yang
lebih mudah dipahami yakni
 Definisi Tasawuf dari sudut Bidayah
Maksudnya ialah perasaan manusia dengan fitrahnya bahwa tidak semua yang
ada ini dapat menguasai dirinya. Sehingga dari sini dapat didefinisikan
Tasawuf adalah meninggalkan sejumlah yang menjadi bagian dirinya agar
hak menjadi bagiannya, atau dalam artian membenci dunia dan mencintai
Allah.
 Definisi Tasawuf dari segi Jahidah (kesungguhan)
Pendefinisian dari segi ini dimulai dengan pendekatan amaliyah yaitu dengan
merendahkan diri dan pengamalan agama dan pengenalan dan pengenalan
semua fadhilah-fadhilahnya. Sehingga definisi Tasawuf yang dapat diambil
salah satunya dari Al-Kanany yaitu tasawuf adalah akhlak maka apabila
bertambah atasmu akhlak maka bertambahlah atasmu kesucian.
 Definisi dari segi yang dirasakan
Tasawuf adalah kesadaran fitrah yang dapat mengerahkan jiwa kepada
kegiatan-kegiatan tertentu untuk mendapatkan suatu perasaan berhubungan
dengan wujud tuhan yang mutlak.
Kesimpulannya bahwa Tasawuf ini adalah kehidupan kerohanian yang berusaha
mendekatkan diri kepada Tuhan dengan berbagai cara.
2. Faktor-Faktor timbulnya Tasawuf dalam Islam yakni
 Faktor internal
a) Banyak ayat-ayat Alquran dan Hadita Nabi, baik secara langsung atau
tidak langsung menyuruh bertasawuf.
b) Pola hidup Rasulullah juga memperlihatkan nilai-nilai tasawuf,
sehingga harus ditiru dan diikuti.
 Faktor eksternal
a) Adanya praktek hidup kerohanian ala tasawuf sebelum islam datang.
3. Perkembangan Tasawuf berjalan dengan seiring perkembangan Zuhud rasul dan itu
tidak lepas dari pengaruh unsur-unsur luar berupa ajaran agama lain yaitu:
1) Pengaruh Kristen dengan paham menjauhi dunia dan hidup mengasingkan diri
dalam biara-biara. Dalam literatur Arab terdapat tulisan-tulisan tentang rahib-
rahib yang mengasingkan diri di padang pasir Arabia. Lampu yang mereka
pasang di malam hari menjadi petunjuk jalan bagi khalifah yang berlalu.
Kemah mereka yang sederhana menjadi tempat berlindung bagi orang yang
kemalaman dan kemurahan hati mereka menjadi tempat memperoleh makanan
bagi musafir yang kelaparan. Dikatakan bahwa Zahid dan sufi Islam yang
meninggal dunia, memilih hidup sederhana dan mengasingkan diri, adalah atas
pengaruh cara hidup rahib-rahib Kristen ini.
2)  Falsafat mistik phytagoras yang berpendapat bahwa roh manusia bersifat
kekal dan berada di dunia sebagai orang yang asing. Badan jasmani
merupakan penjara bagi roh. Kesenangan roh yang sebenarnya ialah di alam
samawi. Untuk memperoleh hidup senang di alam samawi, manusia harus
membersihkan roh dengan meninggalkan hidup materi atau menempuh hidup
zuhud, untuk selanjutnya berkontemplasi. Ajaran phytagoras untuk
meninggalkan dunia dan pergi berkontemplasi, inilah dipandang sebagian
orang telah turut mempengaruhi timbulnya zuhud dan tasawuf dalam Islam. 
3) Falsafat emanasi plotinus yang mengatakan bahwa wujud ini memancar dari
zat Tuhan yang maha kuasa. roh berasal dari Tuhan. dan akan kembali kepada
Tuhan tetapi dengan maksudnya ke alam materi, roh menjadi kotor, sehingga
untuk dapat kembali ke tempat asalnya roh harus terlebih dahulu dibersihkan.
cara mensucikan roh adalah dengan meninggalkan dunia dan mendekati Tuhan
sedekat mungkin, atau bersatu dengan Tuhan itu. dikatakan bahwa filsafat
plotinus ini turut memberikan pengaruh terhadap perkembangan nya pola
hidup sufisme (tasawuf) dalam Islam.
4) Ajaran Buddha dengan paham Nirwana-nya. Seperti diajarkan dalam agama
Buddha bahwa seseorang yang ingin mencapai nirwana, maka orang tersebut
harus meninggalkan dunia dan memasuki hidup kontemplasi menurut sebagian
pengamat, paham fana yang terdapat dalam prisma Islam adalah turut
dipengaruhi oleh ajaran tentang nirwana dalam agama Budha ini.
5) Ajaran-ajaran Hindu yang juga mendorong manusia untuk meninggalkan
dunia dan mendekati Tuhan, untuk mencapai persatuan atman dengan
Brahman. Dalam ajaran Hindu dan Budha, diyakini bahwa alam ini hanyalah
"Maya" (bayangan) dari dzat yang maha kuasa yang tidak punya wujud,
karena itu jangan sampai tertipu dengan kehidupan dunia.

Anda mungkin juga menyukai