Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMBELAJARAN FIQIH

KELAS 2 SD / MI

Dosen pengampu: Tika Sari, S.Pd.I, M.Pd

Di susun oleh:

Dona nurul syadfia (204210125)

Juliani pramasuari (204210113)

M rizki (204210103)

Nora devya putri (204210119)

Vera nurhaliza (204210110)

Kelas 3 D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “ pembelajaran fiqih pada kelas 2 SD / MI”. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pemebelajaran Fiqih.

Dari segi penulisan,isi dan mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan, kami sadar tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak,agar bisa menjadi lebih baik lagi kedepan nya.

Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya dan pendengar. Demikianlah sebagai penghantar kata, dengan iringan serta
harapan semoga tulisan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi sesama pembacanya

Jambi,01 oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Arti pentingnya adzan dan iqomah 3


B. Gerakan dan bacaan shalat fardlu 6
C. Ketentuan shalat fardlu 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata


pelajaran yang mempelajari tentang fiqih ibadah, terutama menyangkut pengenalan
dan pemahaman tentang cara – cara memahami arti tentang adzan dan iqomah,
menerapkan tata cara adzan dan iqamah, menerapkan gerakan dan bacaan shalat
fardlu. Secara subtansial mata pelajaran fiqih memiliki kontribusi dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk memperaktikan dan menerapkan bacaan adzan
dan iqamah dan sholat fardlu.
Proses pembelajaran fiqih harus ditandai dengan aktifitas siswa. Sebagai
konsekuensinya anak didik merupakan syarat mutlak berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar. Siswa beraktivitas secara aktif baik secara fisik maupun mental. Siswa
proses belajar mengajar harus ada evaluasi. Maka siswa akan dapat diketahui sejauh
mana kemampuannya dalam menyerap materi.1
Fungsi dari pembelajaran fiqih yang paling penting adalah bagaimana
menuntun siswa untuk mau belajar dan dapat belajar. Dalam mengajar tentunya guru
lebih banyak ditekankan pada metode kreasi intektual dan metode kognitif daripada
informasi verbal. Dengan cara mengajar yang demikian, metode pembelajaran
tersebut diharapkan dapat menghasilkan interaksi dan keterlibatan yang maksimal
bagi siswa dalam belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa arti pentingnya adzan dan iqomah?


2. Bagaimana Gerakan dan bacaan shalat fardu?
3. Apa saja ketentuan dari shalat fardu?

C. Tujuan
1
Saiful Bahri Djamaroh, Metode Belajar Mengajar. (Jakarta:Rineka Cipta, 2006),hlm.46
1. Memahami arti pentingnya adzan dan iqomah
2. Memahami Gerakan dan bacaan shalat fardu
3. Memahami ketentuan dari shalat fardu

BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti pentingnya adzan dan iqomah


Adzan secara etimologis berarti Al – I’lam, yaitu pengumuman,
pemberitahuan. Secara terminologis artinya pemberitahuan datangnya waktu shalat
dengan lafal khusus (seperti yang sering kita dengar). Sebagaimana firman Allah
SWT dalam kitab suci Al-Qur’an surat At- Taubah Ayat 3 yang berbuny:

‫اس يَوْ َم ْال َح ِّج ااْل َ ْكبَ ِر اَ َّن هّٰللا َ بَ ِر ۤيْ ٌء ِّمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ ەۙ َو َرسُوْ لُهٗ ۗفَا ِ ْن‬ ِ َّ‫ان ِّمنَ ِ َو َرسُوْ لِ ٖ ٓه اِلَى الن‬
‫هّٰللا‬ ٌ ‫َواَ َذ‬
ٍ ‫تُ ْبتُ ْم فَهُ َو خَ ْي ٌر لَّ ُك ۚ ْم َواِ ْن تَ َولَّ ْيتُ ْم فَا ْعلَ ُم ْٓوا اَنَّ ُك ْم َغ ْي ُر ُم ْع ِج ِزى هّٰللا ِ ۗ َوبَ ِّش ِر الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا بِ َع َذا‬
‫ب اَلِي ۙ ٍْم‬

Artinya:
Dan (inilah) pengumuman dari Allah dan rasul-Nya kepada manusia pada hari haji
yang agung, bhwa sesungguhnya Allah dan Rasul- Nya telah memisahkan diri dari
orang – orang musyrik. Maka jika kamu (orang- orang musyrik) bertaubat, maka
taubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa
sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritahukan kepada orang –
orang kafir (bahwa mereka akan menerima) azab yang pedih.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adzan adalah panggilan untuk


mengajak orang berdoa. Adzan yang dimaksudkan untuk menginformasikan bahwa
waktu shalat telah tiba dan untuk mengumandangkan adzan berjamaah. Adapun
menurut syariat adzan adalah beribadah kepada Allah dengan memberitahukan
datangnya waktu shalat dengan dzikir tertentu. Ibnu Mulaqqin berkata, “para ulama
menyebutkan empat hikmah adzan yaitu:
1. Mengungkapkan ajaran islam
2. Kalimat tauhid
3. Pemberitahuan datangnya waktu shalat dan pemberitahuan tempat shalat.
4. Undangan untuk shalat berjamaah.”

iqomah menurut metode bahasa arab, berasal dari kata “Aqaama” yang artinya
meluruskan atau menegakkan sedangkan menurut Syariah, iqomah adalah ibadah
kepada Allah untuk mendirikan shalat dengan dzikir tertentu. Iqomah dimaksudkan
untuk menginformasikan kepada jamaah agar siap berdiri untuk shalat.2

Adzan dan iqomah mulai disyariatkn pada tahun pertama hijriyah. Hukum adzan
dan iqomah ialah sunnah muakkad menurut kesepakatan para ulama mujtahid.
Waktu melaksanakan adzan ialah Ketika telah masuk waktu shalat dalam rangka
memberitahu kepada kaum muslimin bahwa waktu shalat telah tiba dan agar mereka
bersiap – siap untuk melaksanakan shalat dengan berjamaah. Adapun waktu iqomah
adalah Ketika shalat akan dilaksanakan.

Orang yang mengumandangkan adzan disebut muadzi. Seorang muadzin


disyaratkan harus:
1. Beragama Islam
2. Mumayyiz (sudah dapat membedakan baik dan buruk)
3. Laki- laki. (perempuan boleh adzan khusus jamaah perempuan dan tidak
menggunakan pengeras suara)

Selain itu, bagi muadzin disunahkan sebagai berikut:


1. Suci dari hadas dan najis
2. Berdiri menghadap kiblat
3. Mengumandangkan adzan dengan suara yang nyaring
4. Membaca shalawat dan doa selesai adzan.

Ketika kita sedang bermain, tiba – tiba terdengar suara adzan kita segera
menghentikan permainan. Orang yang sedang bekerja, segera menghentikan
pekerjaanya. Saat kita sedang bercakap – cakap, di masjid dekat dikumandangkan
adzan kita harus mengehntikan pembicaraan dan aktivitas apapun itu.
Orang yang mendengarkan adzan disebut dengan mustami’. Bagi mustami’ jika
mendengar adzan segera menghentikan kegiatannya sampai adzan usai. Selain
selain mendengarkan adzan mustami’ juga harus menjawab adzan tersebut.

Adapun bacaan adzan dan jawaban adzan dari mustami’ sebagai berikut:

2
Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Bandung: Sinar Baru Algensido, 1994, hlm.55
Jawaban adzan Lafal adzan Arti lafal adzan
‫اهللا اَ ْكبَرهللا اَ ْكبَر‬ ‫هللا اَ ْكبَرهللا اَ ْكبَر‬ Allah Maha Besar
‫ش َه ُد اَنْ الَ اِله اِاّل َ ا اهللا‬
ْ َ‫ا‬ ‫ش َه ُد اَنْ الَ اِله اِاّل َ ا اهللا‬
ْ َ‫ا‬ Saya bersaksi bahwa tiada
tuhan yang berhak disembah
selain Allah
‫ول‬FF‫دا رس‬FF‫هد ان محم‬FF‫و ل اش‬FF‫دا رس‬FF‫هد ان محم‬FF‫ اش‬Saya bersaksi sesungguhnya
‫هللا‬ ‫هللا‬ Nabi Muhammad adalah
utusan Allah
‫ا هللا العلي‬FFF‫وة ا ال ب‬FFF‫ول وال ق‬FFF‫حي عل الصال ة ال ح‬ Mari kita mendirikan shalat
‫العظيم‬
‫ا هلل العلي‬FFF‫وة اال ب‬FFF‫و ل وال ق‬FFF‫حي على الفال ح ال ح‬ Mari kita menuju
‫العظيم‬ kemenangan
‫ك‬FF‫ا على ذ ال‬FF‫ررت وان‬FF‫د قت وب‬FF‫الصال ة خير من النو م ص‬ Shalat itu lebih baik daripada
‫من الشا هدين‬ tidur
‫هلل اَ ْكبَرهللا اَ ْكبَر‬ ‫هللا اَ ْكبَرهللا اَ ْكبَر‬ Allah Maha Besar
‫ال اله اال ا اهللا‬ ‫الَ اِله اِاّل َ ا اهللا‬ Tiada tuhan yang berhak
disembah selain Allah

Jika adzan telah telah selesai dikumandangkan, bagi muadzin dan mustami’
maka disunahkan membaca doa sebagai berikut:

‫ا‬FF‫ه مق‬FF‫ة وابعث‬FF‫اللهم رب هذه الدعوة التا مة والصالة القا ئمة ات سيدنا محمدا الو سيلة والشرف والدرجة العا لية الر فيع‬
‫ما محمودا االذى وعدته انك ال تخلف الميعا د‬

Artinya:

Ya allah, Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna ini dan shalat yang akan didirikan,
berikanlah kepada junjungan kami, nabi Muhammad SAW. Perantara, keutamaan, keilmuan,
dan derajat yang tinggi, serta angkatlah dia pada kedudukan yang terpuji. Sesungguhnya
engkau tidak pernah ingkar janji.

Lafal iqomah iqomah sama dengan adzan, bedanya jika adzan diucapkan masing
masing dua kali, sedangkan iqomah cukup diucapkan sekali saja.

Allah maha besar, Allah maha besar ‫هللا اَ ْكبَرهللا اَ ْكبَر‬


Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah ‫ش َه ُد اَنْ الَ اِله اِاّل َ ا اهللا‬
ْ َ‫ا‬
Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad itu ‫ش َه ُد اَنْ الَ اِله اِاّل َ ا اهللا‬
ْ َ‫ا‬
adalah utusan Allah
Marilah kita mendirikan sholat ‫حي عل الصال ة‬
Mari menuju kepada kejayaan ‫حي على الفال ح‬
Sesungguhnya sudah hamper mengerjakan ‫قد قا مت الصال ة قد قا مت الصال ة‬
sholat.
Allah maha besar, Allah maha besar ‫هللا اَ ْكبَرهللا اَ ْكبَر‬
Tiada tuhan melainkan Allah ‫ال اله اال هللا‬

Adzan dan iqomah merupakan panggilan untuk melaksanakan perintah Allah Swt,
yaitu shalat. Shalat merupakan perintah menjalankan kebaikan. Ketika adzan dan iqomah
dikuman dangkan,kita mendengarkannya,menjawabnya, dan segara melaksanakan shalat
berjamaah.

B. Gerakan dan bacaan shalat fardlu

Agar shalat kita baik dan benar, berikut Gerakan- Gerakan shalat dan tata cara shalat:
Setalah wudhu dan menutup aurat, kemudian berdiri di tempat yang suci. Pastikan hati serta
pikiran kita bahwa kita akan menghadap Allah Swt.
1. Berdiri menghadap kiblat, kemudian melafalkan niat lafal niat
Lafal niat shalat dzuhur, asar, dan isya
‫اصلى فرض (العصر العشا ء) اربع ركعا ت مستقبل القبلة ادءهللا تعا لى‬

Lafal shalat magrib


‫اصلى فرض المغر ب ثال ث ركعا ت مستقبل القبلة ادءهللا تعا لى‬

Lafal shalat subuh

‫اصلى فرض الصبح ركعتين مستقبل القبلة ادءهللا تعا لى‬


2. Takbiraktul ihram dengan mengucapkan Allhu Akbar sambal mengangkat tangan.
Ketika takbirakthul ihram, di dalam hati berniat mengerjakan shalat.
3. Bersedekap di bawah dada diatas pusar. Kemudian membaca doa iftitah.
Doa iftitah:
‫ا‬FFً‫ض َحنِ ْيف‬ َ ‫ت َو ْاَأل ْر‬
ِ ‫ َما َوا‬F‫الس‬َّ ‫ي فَطَ َر‬ ْ ‫ َو َّجهْتُ َو ْج ِه َي لِلَّ ِذ‬.ً‫ ْيال‬F‫ص‬ ِ ‫ َرةً َوَأ‬F‫ ْب َحانَ هللاِ بُ ْك‬F‫س‬ُ ‫ ًرا َو‬F‫هللَا ُ َأ ْكبَ ُر َكبِ ْي ًرا َوا ْل َح ْم ُد ِهللِ َكثِ ْي‬
ُ‫رت‬Fْ F‫ذلِكَ ُأ ِم‬FFِ‫هُ َوب‬Fَ‫ ِر ْي َك ل‬F‫ش‬
َ َ‫ ال‬. َ‫الَ ِميْن‬FF‫اتِ ْي ِهللِ َر ِّب ا ْل َع‬FF‫ي َو َم َم‬ ُ ُ‫صالَتِ ْي َون‬
َ ‫ا‬FFَ‫س ِك ْي َو َم ْحي‬ َ َّ‫ ِإن‬. َ‫ش ِر ِكيْن‬ ْ ‫سلِ ًما َو َما َأنَا ِمنَ ا ْل ُم‬ ْ ‫ُم‬
ْ ‫َوَأنَا ِمنَ ا ْل ُم‬
َ‫سلِ ِميْن‬

Atau doa iftitah yang lain, yaitu:

ُ ‫ا يُنَقَّى الثَّ ْو‬FF‫ي َك َم‬


‫ب‬ َ ‫ا‬FFَ‫ب اللَّ ُه َّم نَقِّنِي ِمنْ َخطَاي‬
ِ ‫ ِر‬FF‫ق َوا ْل َم ْغ‬ َ ‫ا‬FFَ‫ ْد بَ ْينِي َوبَيْنَ َخطَاي‬F‫اللَّ ُه َّم بَا ِع‬
ْ ‫ دْتَ بَيْنَ ا ْل َم‬FFَ‫ا بَاع‬FF‫ي َك َم‬
ِ ‫ ِر‬FF‫ش‬
ِ ‫اي ِبالثَّ ْل‬
‫ج َوا ْل َما ِء َوا ْلبَ َرد‬ َ ‫س ْلنِي ِمنْ َخ‬
َ َ ‫طا ي‬ ِ ‫س اللَّ ُه َّم ا ْغ‬
ِ َ‫ض ِمنْ ال َّدن‬ ُ َ‫اَأْل ْبي‬
Selesai membaca doa iftitah, kemudian membaca surah al – fatihah:

‫س ِم هّٰللا ِ ال َّر ْحمٰ ِن ال َّر ِح ْيم‬ ْ ِ‫ب‬ 


َ‫اَ ْل َح ْم ُد هّٰلِل ِ َر ِّب ا ْل ٰعلَ ِمي ْۙن‬
‫ال َّر ْحمٰ ِن ال َّر ِح ْي ۙ ِم‬
‫مٰ لِ ِك يَ ْو ِم ال ِّد ْي ۗ ِن‬
ُ‫ستَ ِعي ْۗن‬
ْ َ‫اِيَّاكَ نَ ْعبُ ُد َواِيَّاكَ ن‬
‫ستَقِ ْي َم‬ ْ ‫الص َراطَ ا ْل ُم‬
ِّ ‫اِ ْه ِدنَا‬
‫ ۤالِّ ْي‬FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF‫الض‬
َّ ‫ب َعلَ ْي ِه ْم َواَل‬ ُ ‫ ِر ا ْل َم ْغ‬FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF‫ َراطَ الَّ ِذيْنَ اَ ْن َع ْمتَ َعلَ ْي ِه ْم ەۙ َغ ْي‬FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF‫ص‬
ِ ‫ ْو‬FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF‫ض‬ ِ

Selesai membaca surah al- fatihah disunahkan membaca surat atau ayat dobaca pada
rakaat pertama dan kedua. Contohnya surat al- ikhlas:
‫ص َم ُد لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَد ْ َولَ ْم يَ ُكن لَّهۥُ ُكفُ ًوا َأ َح ۢ ٌد‬
َّ ‫قُ ْل ُه َو ٱهَّلل ُ َأ َح ٌد ٱهَّلل ُ ٱل‬

4. Ruku’ dengan thuma’ninah sambal mengangkat tangan. Ketika ruku’ membaca tasbih
tiga kali:
‫سبحا ن ربى العظيم و بحمد ه‬

5. I’tidal dengan thuma’ninah sambal mengangkat tangan dan membaca:


‫سمع هللا لمن حمد ه‬
Setelah berdiri tegak dianjurkan membaca:
F‫ ُد‬F‫ ْع‬Fَ‫ ب‬F‫ ٍء‬F‫ي‬Fْ F‫ش‬
َ F‫ن‬Fْ F‫ ِم‬F‫ت‬
Fَ ‫ْئ‬F‫ش‬ ِ F‫ر‬Fْ ‫َأْل‬F‫ ا‬F‫ َء‬F‫ ْل‬F‫ ِم‬F‫ َو‬F‫ت‬
Fِ F‫ا‬F‫ َم‬F‫ َء‬F‫ ْل‬F‫ ِم‬F‫و‬Fَ F‫ض‬ َّ F‫ل‬F‫ ا‬F‫ َء‬F‫ ْل‬F‫ ِم‬F‫ ُد‬F‫ ْم‬F‫ح‬Fَ F‫ ْل‬F‫ ا‬F‫ َك‬Fَ‫ ل‬F‫ا‬Fَ‫ن‬Fَّ‫ب‬F‫َر‬
ِ F‫ا‬F‫ َو‬F‫ َم‬F‫س‬

Pada rakaat kedua shalat subuh disunahkan membaca doa qunut. Bacaan doa qunut
yaitu:

َ ‫ا اَ ْعطَيْتَ َوقِنِ ْي‬FF‫اَللّ ُه َّم ا ْه ِدنِ ْى فِ ْي َمنْ َه َديْتَ َوعَافِنِى فِ ْي َمنْ عَافَيْتَ َوتَ َولَّنِ ْى فِ ْي َمنْ تَ َولَّيْتَ َوبَا ِركْ لِ ْى فِ ْي َم‬
َ َ‫ َّر َماق‬F‫ش‬
، َ‫يْت‬F ‫ض‬
َ‫الَيْت‬FFFF‫ا َوتَ َع‬FFFFَ‫ا َر ْكتَ َربَّن‬FFFFَ‫ا َديْتَ تَب‬FFFFَ‫ ُّز َمنْ ع‬FFFF‫ ِذ ُّل َمنْ َوالَيْتَ َوالَ يَ ِع‬FFFFَ‫ َك َواِنَّهُ الَ ي‬FFFF‫ى َعلَ ْي‬FFFF‫ض‬ ِ ‫فَاِنَّ َك تَ ْق‬
َ ‫ ْى َوالَ يُ ْق‬FFFF‫ض‬
‫ ْحبِ ِه‬F‫ص‬ َ ‫لَّى هللاُ َعلَى‬F‫ص‬
َ ‫ ِه َو‬Fِ‫يِّ َدنَا ُم َح َّم ٍد النَّبِ ِّي ْاالُ ِّم ِّي َو َعلَى آل‬F‫س‬ ُ Fُ‫تَ ْغفِ ُر َك َوَأت‬F‫س‬
َ ‫ َك َو‬F‫وب ِإلَ ْي‬F ْ ‫ضيْتَ َأ‬َ َ‫الح ْم ُد َعلَى َما ق‬َ ‫فَلَ َك‬
‫لَّ َم‬FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF‫س‬
َ ‫َو‬

6. Sujud dua kali dengan thuma’ninah sambal membaca tasbih tiga kali. Bacaan tasbih
saat sujud yaitu:
‫سبحا ن ربي اال على و بحمد ه‬

7. Duduk diantara dua sujud sambal membaca doa:


‫فُ َعنِّى‬FFFFFFFFFFFْ‫افِنِى َواع‬FFFFFFFFFFFَ‫ ِدنِى َوع‬FFFFFFFFFFFْ‫ار ُز ْقنِى َواه‬
ْ ‫ارفَ ْعنِي َو‬ ْ ‫رلي َو‬FFFFFFFFFFFِ‫رب ا ْغف‬
ْ ‫برني َو‬FFFFFFFFFFF‫ار َح ْمنِى واج‬

Ketika duduk diantara dua sujud yaitu dengan duduk iftirasy.

8. Setelah duduk, kemudian sujud yang kedua seperti sujud yang pertama.

9. Duduk tasyahud akhir dan membaca:


‫سل اَ ُم َعلَ ْين َا‬َّ ‫سال َ ُم َعلَ ْي َك َأيُّ َها ال نَّبِ ُّى َور َْح َمةُ ال ّل َ ِه َوبَ َركَ اتُهُ ال‬ َّ ‫صل َ َواتُ الطَّ يِّبَاتُ لِل َّ ِه ال‬
َّ ‫التَّ ِحيَّات ُ ا ْل ُمبَا َر َكاتُ ال‬
‫ ِّل َعلَى‬F‫ص‬َ ‫ اللَّ ُه َّم‬, ُ‫ولُه‬F‫س‬ُ ‫ ُدهُ َو َر‬F‫ َه ُد َأ نَّ ُم َح َّمد ًا َع ْب‬F‫ش‬
ْ ‫هَ ِإال َّ هَّللا ُ و ََأ‬Fَ‫ه َ ُد َأنْ الَ ِإل‬F‫ش‬
ْ ‫ َأ‬, َ‫الِح ِين‬F‫الص‬
َّ ‫ َّل ِه‬F‫ا ِد ال‬Fَ‫َو َعلَى ع ِب‬
ِ ‫صلَّ ْي تَ َعلَى ِإب ْ َرا ِهي َم َو َعلَى‬
، ‫ ٌد‬F‫ ِإنَّكَ َحم ِي ٌد َم ِجي‬، ‫آل ِإ ْب َرا ِهي َم‬ َ ‫ ك َ َما‬، ‫ َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد و َ َعلَى آ ِل م َح َّم ٍد‬، ‫ُم َح َّم ٍد‬
ِ ‫ َو َعلَى‬، ٍ ‫اللَّ ُه ّم َ بَا ِركْ َع لَى ُم َح َّمد‬
‫ َك َما‬، ٍ ‫آل ُم َح َّمد‬
ِ ‫ َو َعلَى‬، ‫َب ا َر ْكتَ َع َل ى ِإ ْب َرا ِهي َم‬
‫ ِإنّ َ َك َح ِمي ٌد َم ِجيد‬، ‫آل ِإ ْب َرا ِهي َم‬
10. Mengucapkan salam yang pertama
‫السال م عليكم ورحمة هللا‬

Disunahkan berdoa

‫اني اسئلك فوزا با لجنة‬

11. Disunahkan salam yang kedua sambal menoleh ke kiri

‫السال م عليكم ورحمة هللا‬

‫اني اسئلك نجا ة من النا ر والعفو عند الحسا ب‬

C. Ketentuan shalat fardlu


Shalat merupakan ibadah yang hukumnya wajib. Shalat yaitu ibadah yang diawali
dengan takbiraktul ihram dan diakhri dengan salam. Shalat terdiri dari perkataan dan
perbuatan. Pengertian shalat menurut bahasa adalah berdoa (memohon),pujian. Menurut
istilah shalat adalah suatu perbuatan serta kata – kata Mutiara yang dimulai dengan takbir dan
berakhiran dengan salam sesuai dengan persyaratan yang ada. Sedangkan pengertian menurut
syariatsebagaimana mestinya pendapat imam syafi’I yaitu ucapan – ucapan yang dimulai
dengan takbiratulihram dan ditutup dengan salam.
Amal ibadah yang paling utama adalah shalat. Shalat merupakan amal ibadah yang
pertama kali dihisap atau dihitung pada hari kiamat. Jika shalatnya baik, maka seluruh amal
ibadah seseorang ikut baik, tetapi jika shalatnya buruk, maka amal seseorang ikut buruk.
Shalat juga dapat menghapus dosa seseorang. Orang yang mengerjakan shalat
bagaikan orang yang mansi di sungai jernih. Jika melaksanakan shalat sehari semalam lima
kali, seperti kita mandi lima kali. Badan kita akan bersih dan sehat. Maka orang yang shalat,
dirinya akan bersih dari dosa. Adapula syarat – syarat wajib dan syarat – syarat sah, rukun
dari shalat fardlu adalah sebagai berikut:

1. Syarat wajib shalat


Orang yang diwajibkan mengerjakan shalat, yaitu:
a. Beragama islam.
Orang islam, baik laki – laki maupun perempuan wajib mengerjakan shalat fardlu.
Dalam sehari semalam, shalat fardlu ada lima waktu yaitu: dzuhur, asar,
magrib,isya’, dan subuh.
b. Baligh dan sudah dewasa
Orang yang sudah baligh atau dewasa,diwajibkan shalat. Tanda – tanda baligh
bagi anak – anak yaitu:
1. Berumur lima belas tahun bagi anak laki – laki atau perempuan, atau
2. Keluar seperma setelah umur Sembilan tahun bagi anak laki – laki atau
3. Sudah haid setelah berumur Sembilan tahun bagi anak perempuan namun
demikian, anak – anak harus belatih melaksanakan shalat sejak umur tujuh
tahun.
c. Berakal sehat
Orang yang sehat akalnya, diwajibkan shalat. Orang yang hilang akalnya seperti
mabuk,pingsan, atau gila, tidak diwajibkan shalat.

2. Syarat sah shalat


Agar shalat yang kita kerjakan sah maka ada beberapa syarat – syarat sebagai berikut:
a. Suci dari hadas kecil atau besar
Bersuci dari hadas kecil, dilakukan dengan wudhu atau tayamum. Bersuci dari
hadas besar dilakukan dengan mandi dan wudhu atau tayamum.
b. Suci badan, pakian, dan tempat shalat dari najis
Badan dan pakian yang dipakai shalat harus suci dari najis, tempat untuk shalat,
juga harus suci dari najis.
c. Menutup aurat dengan pakian yang suci
Aurat bagi laki – laki yaitu menutup bagian tubuh antara lutut sampai pusar. Bagi
perempuan yaitu menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.
d. Mengetahui masuknya waktu shalat
Setiap shalat, memiliki wkatu tertentu. Orang yang akan shalat harus mengetahui
waktu shalat.
e. Mengahdap kearah kiblat
Kiblat adalah arah ka’bah di mekkah. Arah kiblat bagi orang Indonesia adalah
menghadap ke barat sedikit serong kekanan.

3. Rukun Shalat
Rukun adalah sesuatu yang dilakukan. Jikia tidak dilakukan, ibadahnya tidak sah.
Rukun shalat ada 13, yaitu sebagai berikut:
a. Niat
Niat yaitu mengerjakan shalat karena Allah Swt, bersamaan dengan takbiraktul
ihram. Niat ada didalam hati, agar hati lebih khusyu’ dan teringat, sebelum
takbiraktul ihram melafalkan niat dengan lisan.
b. Berdiri bagi yang mampu
Bagi yang tidak mampu berdiri, boleh shalat dengan duduk atau berbaring.
c. Takbiraktul ihram
Yaitu mengucapkan Allahu Akbar di awal shalat sambal mengangkat tangan.
d. Membaca surah al – fatihah
Membaca surah al- fatihah merupakan rukun shalat yang dibaca pada tiap – tiap
rakaat
e. Ruku’ dan thuma’ninah
Thuma’ninah artinya tenang kira – kira cukup untuk membaca subhanallah
f. I’tidal atau bangun dari ruku’dengan thuma’ninah
g. Sujud dua kali dengan thuma’ninah
h. Duduk diantara dua sujud dengan thuma’ninah. Duduk diantara dua sujud yaitu
dengan duduk iftirasy.
i. Duduk at- tahyyat atau tasyahud akhir. Duduk pada tasyahud akhir disunahkan
dengan duduk tahwaruk
j. Membaca at- tahiyyat atau tasyahud akhir
k. Membaca shalawat atas Nabi Muhummad Saw. Pada tahyyat akhir.
l. Mengucapkan salam yang pertama
m. Tertib atau berurutan.
Tertib disini artinya rukun shalat tersebut dilakukan secara urut dari awal sampai
akhir.

4. Sunnah – sunnah Shalat


Shalat kita akan lebih sempurna jika kita melakukan sunnah- sunnah shalat. Sunnah
adalah jika dilakukan akan mendapat pahala, jika tidak dialakukan tidak berdosa. Hal
– hal yang disunnahkan dalam shalat, anatara lain:
a. Mengangkat tangan Ketika takbikratul ihram
b. Bersedekap Ketika berdiri
c. Membaca doa iftitah setelah takbiraktul ihram
d. Membaca ta’awudz sebelum membaca al – fatihah dan mengucapkan amin
setelah membaca surah al- fatihah
e. Membaca surat atau ayat al – Qur’an setelah membaca surat al- fatihah.
Membaca surat atau ayat disunnahkan pada rakaat pertama dan rakaat kedua.
f. Mengangkat tangan Ketika akan ruku’,I’tidal,dan berdiri setelah tahyyat awal.
g. Membaca tasbih Ketika ruku’ dan sujud.
h. Membaca doa qunut dalam shalat subuh setelah I’tidal
i. Duduk iftirasy Ketika duduk diantara dua sujud dan duduk tahyyat awal
j. Duduk tahwaruk Ketika tasyahud akhir
k. Membaca salam yang kedua sambal menoleh ke kiri.

5. Hal – hal yang membatalkan shalat


Hal – hal yang dapat membatalkan shalat sebagai berikut:
a. Tidak mengerjakan salah satu rukun shalat
b. Berbicara selain bacaan shalat dengan sengaja
c. Banyak bergerak selain Gerakan shalat dengan berturut – turut
d. Hadas kecil atau besar
e. Terkena najis
f. Terbuka auratnya dengan sengaja
g. Makan atau minum meskipun sedikit
h. Niat keluar dari shalat (membatalkan shalat)
i. Membelakangi kiblat atau tidak menghadap kiblat
j. Tertawa berlebihan.

Shalat jika dilihat secara lahir , shalat adalah ibadah yang terdiri dari shalat adalah
ibadah yang terdiri dari perkataan dan gerakan.Shalat merupakan murni hubungan
manusia dengan Allah Swt. Shalat tidak ada hubungan manusia dengan manusia.Tetapi
jika dipahami dan dihayati, shalat juga mengajarkan cara kita berhubung dengan
manusia. Manusia di dunia terdiri dari berbagai suku dan bangsa.
Bahasanya berbeda-beda. Tempat tinggalnya juga berbeda-beda. Tetapi saat
shalat, Yang Disembah sama,bahasanya sama, kiblatnya juga sama.Oleh karena itu,
jika kita menghayati shalat yang kita kerjakan kita akan menganggap mereka adalah
saudara kita. Kita saling menghormati dan menghargai mereka. Sehingga persatuan
dan kesatuan akan terjaga. Selain itu, orang yang mengerjakan shalat akan
menghindari perbuatan yang dapat merugikan orang lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
adzan adalah panggilan untuk mengajak orang berdoa. Adzan yang dimaksudkan
untuk menginformasikan bahwa waktu shalat telah tiba dan untuk mengumandangkan
adzan berjamaah. iqomah adalah ibadah kepada Allah untuk mendirikan shalat dengan
dzikir tertentu.
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah
menurut syarat – syarat yang telah ditentukan. Shalat adalah menyembah Allah dengan
beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ikhram dan di
akhiri dengan salam serta wajibmelakukannya pada waktu-waktu yang telah
ditentukan. Dan terdapat banyaksekali keutamaan shalat, salah satunya adalah shalat
akan menjadikan bebanpermasalahan yang dihadapi manusia dalam
kehidupannya terasa lebihringan.
Sebab dengan shalat sudah terikrar bahwa shalat kita, ibadah kita,hidup kita dan
mati kita adalah atas dasar Kuasa Allah ta’ala.Sholat merupakan inti (kunci) dari
segala ibadah juga merupakantiang agama, dengannya agama bisa tegak dengannya
pula agama bisa runtuh.Shalat banyak macamnya ada shalat sunnah, ada juga sholat
fardhu yang telahdi tentukan waktunya. Khilafiyyah kaum muslimin tentang shalat
adalah halyang biasa karena rujukan dan pengkajiannya semuanya bersumber dari
AlQur’an dan hadis, hendaknya perbedaan tersebut menjadi hikmah.
DAFTAR PUSTAKA

Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Bandung: Sinar Baru Algensido

Saiful Bahri Djamaroh, Metode Belajar Mengajar. (Jakarta:Rineka Cipta, 2006)

Anda mungkin juga menyukai