Anda di halaman 1dari 1

Nama : Gilang Putra Sajili

Kelas : F
Nim : 1226000054

THE NEUROSCIENCE PERSPECTIVE: BLOOD, SWEAT, AND FEARS

Ketika kita turun ke dasar, manusia adalah hewan yang terbuat dari kulit dan tulang. Perspektif
neurosains mempertimbangkan bagaimana manusia dan non-manusia berfungsi secara biologis,
bagaimana sel-sel saraf individu bergabung bersama, bagaimana pewarisan karakteristik tertentu
dari orang tua dan leluhur lainnya memengaruhi perilaku, bagaimana fungsi tubuh memengaruhi
harapan dan ketakutan, perilaku mana yang naluriah, dan sebagainya. Bahkan jenis perilaku yang
lebih kompleks, seperti respons bayi terhadap orang asing, dipandang memiliki komponen
biologis penting oleh psikolog yang menganut perspektif ilmu saraf. Perspektif ini mencakup studi
tentang hereditas dan evolusi, yang mempertimbangkan bagaimana hereditas dapat
memengaruhi perilaku, dan ilmu saraf perilaku, yang meneliti bagaimana otak dan sistem saraf
memengaruhi perilaku. Karena setiap perilaku pada akhirnya dapat dipecah menjadi komponen
biologisnya, perspektif ilmu saraf memiliki daya tarik yang luas. Psikolog yang menganut
perspektif ini telah memberikan kontribusi besar pada pemahaman dan perbaikan kehidupan
manusia, mulai dari penyembuhan untuk jenis tuli tertentu hingga perawatan obat untuk orang
dengan gangguan mental yang parah. Selanjutnya, kemajuan dalam metode untuk memeriksa
anatomi dan fungsi otak telah memungkinkan perspektif ilmu saraf untuk memperluas
pengaruhnya di berbagai sub bidang dalam psikologi. Otak berperan dalam mengatur emosi,
penalaran, berbicara, dan proses psikologis lainnya. Perspektif neuroscience akan melihat
penyebab tingkah laku abnormal pada seseorang, terutama dari dalam individu tersebut.
Perspektif ini akan berkonsentrasi pada cara kerja otak dan sistem tubuh lainnya dan bagaimana
hal-hal tersebut mempengaruhi tingkah laku. Dapat dikatakan bahwa perspektif neuroscience
merupakan koneksi antara pikiran dan tubuh.

Tokoh Neuroscience Psikologi


Mungkin dua tokoh yang paling penting dalam pengembangan awal US neuropsikologi klinis
adalah Ward Halstead (1908-1969) dan Ralph Reitan (b. 1922).
studi awal oleh Halstead (1947) dan Reitan (1955) menunjukkan bahwa tes berguna dalam
membedakan pasien yang kerusakan otak dan non-kerusakan otak. Beberapa tes di Halstead-
Reitan telah terbukti berguna dalammembedakan pasien dengan kerusakan belahan kiri dan
pasiendengan kerusakan belahan kanan. Beberapa tes di Halstead-Reitan telah terbukti
berguna dalammembedakan pasien dengan kerusakan belahan kiri dan pasiendengan
kerusakan belahan kananBeberapa tes di Halstead-Reitan telah terbukti berguna
dalammembedakan pasien dengan kerusakan belahan kiri dan pasiendengan kerusakan
belahan kanan. Beberapa tes di Halstead-Reitan telah terbukti berguna dalammembedakan
pasien dengan kerusakan belahan kiri dan pasiendengan kerusakan belahan kanan

Anda mungkin juga menyukai