Anda di halaman 1dari 19

ARCHAEBACTERIA dan EUBACTERIA

Mari belajar!!!

KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KOMPETENSI DASAR
3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan archaebacteria dan
eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti
dan sistematis.

INDIKATOR
 Mengidentifikasi klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-
ciri dan bentuknya
 Memahami prinsip klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-
ciri dan bentuknya
 Menjelaskan perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-ciri
dan bentuknya
 Mendeskripsikan Archaebacteria dan Eubacteria dan mengetahui peran bagi
kehidupan manusia
 Menerapkan prinsip klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria ketika
melakukan pengamatan
 Mengelompokkan bakteri berdasarkan prinsip klasifikasi Archaebacteria dan
Eubacteria sesuai hasil pengamatan.

TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa mampu mengidentifikasi klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria
berdasarkan ciri-ciri dan bentuknya
 Siswa dapat memahami prinsip klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria
berdasarkan ciri-ciri dan bentuknya
 Siswa mampu menjelaskan perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria
berdasarkan ciri-ciri dan bentuknya
 Siswa mampu mendeskripsikan Archaebacteria dan Eubacteria dan
mengetahui peran bagi kehidupan manusia
 Siswa dapat menerapkan prinsip klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria
ketika melakukan pengamatan
 Siswa mampu mengelompokkan bakteri berdasarkan prinsip klasifikasi
Archaebacteria dan Eubacteria sesuai hasil pengamatan.

KONSEP KUNCI
1) Kingdom Monera terdiri atas mikroorganisme prokariotik, yaitu
Archaebacteria dan Eubacteria.
2) Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan
dari sumber karbon yang sederhana. Bakteri ini bersifat uniseluler,
mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon, dan secara biokimia berbeda
dengan Eubacteria.
3) Achaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri metanogen,
halofit ekstrim bakteri, dan bakteri termo-asidofil.
4) Archaebacteria berperan dalam degradasi limbah, membantu pencernaan
ruminansia, pembuatan kompos dan biogas, dan sebagainya. Tidak ditemukan
arkae yang menyebabkan penyakit pada organisme lain.
5) Eubacteria adalah bakteri yang bersifat prokariot, tidak mempunyai inti dan
organel yang bermembran, bersifat uniseluler, bersifat mikroskopik, dan
dinding sel tersusun dari peptidoglikon.
6) Sel Eubacteria dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus, terpisah-pisah
atau membentuk koloni.
7) Pengelompokkan Eubacteria berdasarkan cara memperoleh makanan (sumber
karbon), berdasarkan kebutuhan oksigennya dibedakan menjadi bakteri
aerob dan anaerob, berdasarkan alat geraknya ada yang memiliki alat gerak
berupa flagel ada juga yang tidak berflagel.
8) Perkembangbiakan Eubacteria dengan cara aseksual dengan pembelahan
biner dan perkembangbiakan dengan cara rekombinasi.
9) Bakteri Eubacteria dapat bertindak sebagai dekomposer (pengurai), hidup
sebagai parasit dan patogenik. Eubacteria ada yang bersifat fotosintetik dan
ada yang bersifat kemoautotrof. Selain menjadi nsur yang sangat penting
dalam proses daur ulang, beberapa Eubacteria dapat dimanfaatkan dalam
proses industri.
PETA KONSEP

Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari dan
pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi tentang Monera
(Archaebacteria dan Eubacteria).

Monera

sistem taksonomi terbaru


dibagi menjadi 2 kelompok
fotosi
ntetik
Cyanobacteria Eubacteria Archaebacteri
a

Ciri-ciri Ciri-ciri

Bentuk Pengelompokka
n

Pengelompokkan Peran dalam kehidupan

Perkembangbiakan Peran dalam kehidupan

N
asi yang kamu biarkan di tempat terbuka selama beberapa hari akan menjadi basi.
Kalau diamati dengan mikroskop, kamu akan menemukan banyak bakteri
pembusuk didalamnya. Apakah bakteri itu? Bagaimana bakteri hidup dan
berkembang biak? Apa bedanya bakteri yang ada di nasi basi dan bakteri yang ada
pada yoghurt? lalu pengelompokan kedua jenis bakteri itu bagaimana?
Eubacteria dan Archaebacteria merupakan kelompok

Sumber: www.wikipedia.com
organisme mikroskopis uniseluler yang sederhana. Ciri khas
kelompok ini adalah selnya belum mempunyai membran
nukleus, sehingga kromosomnya tersebar di sitoplasma yang
disebut daerah inti. Sel demikian disebut sel prokariot,
sedangkan sel-sel yang telah mempunyai membran inti disebut
sel eukariot.
Kelompok organisme prokariot ini dalam sistem
klasifikasi menurut Copeland (1956) dan Whittaker (1969)
disatukan dalam kingdom Monera. Namun sistem klasifikasi Carl Richard Woese
terbaru yang diusulkan ahli mikrobiologi Amerika Carl Woese Lahir: July 15, 1928 Syracuse,
pada tahun 1977 dan 1990. Monera dipisahkan menjadi dua New York, USA
kelompok berdasarkan perbedaan struktur dinding sel dan meninggal: December 30,
fisiologinya yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Eubacteria 2012 (aged 84)
meliputi kelompok bakteri dan Cyanobacteria (bakteri Urbana, Illinois, USA
fotosintetik, dulu disebut ganggang hijau biru). Sedangkan Prokariotik Terbesar
Archaebacteria meliputi kelompok mikroorganisme yang
hidup di lingkungan yang ekstrim dan mempunyai sifat
fisiologis, materi genetik, dan komposisi sel yang berbeda
dengan bakteri. Monera adalah bentuk kehidupan paling
sederhana yang paling ada. Umumnya, mereka berkembang
biak dengan pembelahan biner. Selama lebih dari 2 juta
tahun, mereka adalah satu-satunya bentuk kehidupan di
Epulopiscium fishelsoni adalah
bumi. Sekarang jumlahnya masih sangat banyak. Monera or ganisme prokariotik yang
memegang peranan penting dalam mendaur ulang zat terbesar. Spesies ini memiliki
makanan mineral. Kelompok ini berjumlah lebih dari 4.000 panjang tubuh mencapai
spesies. setengah millimeter. Empat
individu Paramecium sp.
Sekarang marilah kita pelajari lebih jauh tentang (organisme eukariotik) terlihat
Archaebacteria dan Eubacteria pada bahasan berikut ini. kecil bila dibandingkan
dengannya. Prokaoriotik raksasa

Archaebacteria dan Eubacteria


ini hidup sebagai simbion dalam
perut surgeonfish (sejenis ikan
laut).
Campbell, Reece, Mitchel, 2003, hlm.
Jika kita amati dengan mikroskop, kebanyakan 107.
bakteri mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Akan
tetapi, bukti biologi molekuler menunjukkan adanya perbedaan pada RNA ribosom. Pada
ahli mikrobiologi membagi bakteri menjadi dua, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
Dengan metode skeunsing gen, Woese dan kawan-kawan membagi kelompok bakteri
menjadi Archaebacteria dan Eubacteria.

1. Archaebacteria

Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber
karbon yang sederhana, uniseluler, mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon, dan
secara biokimia berbeda dengan Eubacteria. Selain itu, sifat Archaebacteria yang lain
adalah bersifat anaerob, tidak mengandung klorofil, dapat hidup di sampah, tempat-tempat
kotor, saluran pencernaan manusia atau hewan, halofil ekstrem, lingkungan bergaram,
serta termoplastik pada suhu panas dan lingkungan asam. Beberapa jenis Archaebacteria
mempunyai flagella untuk bergerak. Archaebacteria
dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada note
sekarang ini.

A. Ciri-ciri Archaebacteria
Karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki oleh Archaebacteria
antara lain:
a. sel penyusun tubuhnya bertipe prokariotik
b. memiliki simple RNA polymerase
c. dinding sel bukan dari peptidoglikan
d. tidak memiliki membran nukleus dan tidak memiliki
organel sel
e. ARNt nya berupa metionin
f. sensitive terhadap toksin dipteri
g. bentuk sel bervariasi, misalnya berbentuk seperti bola,
batang, dan spiral
h. bereproduksi dengan pembelahan sel, membentuk
tunas, dan fragmentasi benang
i. hidup berkoloni.

B. Pengelompokkan Archaebacteria
Berdasarkan habitatnya Archaaebacteria
dikelompokkan menjadi 3, yaitu kelompok methanogen,
halofit ekstrim (suka garam) dan termo asidofil (suka Adakah Bakteri di Luar
panas dan asam). Bumi?
a. Methanogen
Bakteri dapat hidup di
Archaebacteria Methanogen ini hidupnya bersifat tempat yang ekstrim,
anaerob atau tidak memerlukan oksigen dan misalnya ditemukan
heterotrof, dapat menghasilkan methan (CH4). bakteri yang hidup di
tempat yang sangat alkalis
Archaebacteria metanogen memperoleh energi dari (basa) dengan pH 11,5.
metabolisme yang mengubah senyawa karbon dioksida Bakteri lain mampu hidup
dan hidrogen menjadi gas metana. Senyawa yang di tempat dengan kadar
garam dan ammonia yang
dapat diubah menjadi metana oleh orgnisme ini antara tinggi.
lain methanol, asam formiat, asam asetat, dan metal Hal ini menimbulkan
dugaan bahwa bakteri juga
alamin. Dalam dekomposisi senyawa organik misalnya dapat dijumpai di luar
selulosa, pati, protein, asam amino, lemak, dan alkohol bumi. Namun demikian
Archaebacteria metanogen membutuhkan bakteri contoh tanah Bulan yang
dibawa astronot tidak
anaerob lain yang dapat mengubah senyawa itu menunjukkan adanya jasad
menjadi karbon dioksida dan hidrogen. Gas karbon renik.
dioksida dan hidrogen ini kemudian digunakan oleh Demikian juga wahana
penyelidikan yang
Archaebacteria metanogen. Bakteri ini juga ditemukan diluncurkan untuk
hidup di tanah, kolam, dan di saluran pencernaan menyelidiki kehidupan di
hewan ruminansia(sapi), di lumpur, rawa-rawa, saluran planet lain belum berhasil
menunjukkan adanya
pencernaan anai-anai (rayap), saluran pencernaan kehidupan
manusia dan lain-lain. Archaebacteria metanogen mikroorganisme di luar
Bumi.
berperan penting pada degradasi limbah di unit
pengolahan limbah.
Contoh:
 Lachnospira multiparus, organisme ini mampu
menyederhanakan pectin
 Ruminococcus albus, organisme ini mampu
menghidrolisis selulosa Succumonas amylotica,
memiliki kemampuan menguraikan amilum.
 Methanococcus janashii, penghasil gas methane

b. Halofit ekstrim
Sebagian besar mikroorganisme ini bersifat aerob
GAMBAR 1: Methanococcus janashii
heterotrof meskipun ada yang bersifat anaerob dan
Sumber (SeungHun).
fotosintetik dengan pigmen yang dimilikinya berupa
bakteriorodopsin. Habitat pada lingkungan berkadar
garam tinggi, seperti di danau Great Salt (danau garam),
Laut Mati, atau di dalam makanan yang bergaram.
Contohnya adalah Halobacterium yang dapat tumbuh
optimum pada kadar garam setinggi 20 – 30 persen. Jika
konsentrasi garam turun, sel Halobacterium mengalami
lisis sehingga rusak dan mati.

c. Thermo asidofil
Archaebacteria merupakan organisme uniseluler, tak GAMBAR 1: Archaebacteria holofit
berklorofil prokariot, hidup pada lingkungan yang ekstrim. Sumber (DIANA ADHI,S.KOM).
Thermoasidofil merupakan mikroorganisme kemoautotrof
yang dapat memanfaatkan H2S sebagai sumber energi.
Hidup di lingkungan panas (60 – 80)oC dan pH 2 – 4,
habitat di sumber air panas seperti Sulfolobus sp. di
taman nasional Yellow stone atau kawah gunung berapi
di dasar laut. Thermus aquaticus ditemukan di perairan
yang suhunya mencapai 79°C. Beberapa jenis
Archaebacteria termoasidofil lain bergantung pada
keberadaan sulfur dalam metabolismenya.

C. Peranan Archaebacteria
Archaebacteria membantu pencernakan makanan pada GAMBAR 1: Sulfolobus sp. in Rabbit
Creek, Yellowstone National Park.
ruminansia. Bakteri metanogen digunakan untuk degradasi Sumber (Dr. Ken Stedman).
limbah pada unit pengolahan limbah. Membantu pembuatan
kompos dan biogas. Sampai saat ini tidak ditemukan Archaebacteria yang menyebabkan
penyakit pada organisme lain. Beberapa anggota Archaebacteria, yaitu kelompok
Metanogen berperan penting dalam nutrisi hewan dan juga sebagai pengurai, sehingga
bisa dimanfaatkan dalam pengolahan kotoran hewan untuk memproduksi gas metana,
yang merupakan bahan bakar alternatif. Jenis yang lain adalah halofit ekstrim yang
memiliki bakteriorhodopsin yang banyak terdapat pada tambak garam. Contohnya adalah di
Teluk San Fransisco. Warna dari kolam yang menguapkan air laut tersebut disebabkan oleh
pertumbuhan padat halofit ekstrim yang bertahan hidup dalam kolam tersebut ketika air
mencapai salinitas 15-20%. Sebelum penguapan, salinitas air tersebut adalah sekitar 3%.
Kolam ini digunakan untuk produksi garam komersial dan Archaebacteria halofilik tersebut
tidak berbahaya.

Info Biologi
Bakteri Pembuat Biogas Tahukah kalian bahwa bakteri dapat dimanfaatkan untuk pembuatan gas bio atau
sering disebut dengan biogas? Bakteri ada yang hidup secara saprofit dan bernapas secara anaerob. Bakteri
inilah yang sering dimanfaatkan untuk pembuatan biogas. Bagaimana cara membuatnya? Biogas yang dibuat
dari kotoran hewan, antara lain, sapi, kerbau, atau kambing dimasukkan ke dalam sebuah tangki yang
tertutup rapat. Bagaimana dapat timbul gas?
Gas ini adalah gas metana yang dihasilkan oleh kerja bakteri. Di dalam tangki tertutup, bakteri saprofit dalam
kotoran hewan akan terus berkembang biak dan bekerja memecah senyawa organik dan menghasilkan gas
metana. Gas ini tidak menimbulkan bau. Gas inilah yang dinamakan biogas. Gas hasil kerja bakteri ini dapat
ditampung dan disalurkan ke rumah-rumah untuk dimanfaatkan dalam proses pembakaran, misalnya untuk
memasak. Biogas dapat menimbulkan nyala api, seperti nyala api gas elpiji. Biogas ini nantinya diharapkan
dapat menggantikan elpiji. Selain dapat menghemat, penggunaan biogas secara ekologis juga sangat
bermanfaat.
Meskipun murah dan mudah pembuatannya, sampai saat ini belum banyak masyarakat yang menggunakan
biogas ini. Mereka masih beranggapan bahwa biogas dapat menimbulkan bau karena berbahan dasar kotoran
hewan. Akan tetapi, di beberapa daerah seperti daerah Batu, Malang, saat ini sudah mulai mencoba
menggunakan biogas. Mereka memanfaatkan kotoran sapi perah yang biasanya terbuang percuma. Bagaimana
dengan kalian? Apakah juga ingin mencobanya? (Sumber: Kesehatan Lingkungan, Ricki M. Mulia, 2005)

2. Eubacteria

Eubakteria disebut juga bakteri sejati, sama dengan


Archaebacteria yang bersifat prokariotik yang hidup komplosit.
Eubacteria (bacteri sejati) merupakan organisme mikroskopis

Sumber: www.wikipedia.com
uniseluler (bersel tunggal) yang paling banyak dijumpai di
dunia. Ilmuwan yang meneliti bakteri pertama kali adalah
Antoni van Leeuwenhoek pada tahun 1674 menggunakan
mikroskop ciptaannya sendiri. Istilah bakteri diperkenalkan
oleh Ehrenberg pada tahun 1828 yaitu dari bahasa Yunani
bacterium yang berarti tongkat kecil. Berdasarkan fosil yang
ditemukan, diduga bakteri telah ada sekurang-kurangnya 3,2
milyar tahun yang lalu. Ilmu yang mempelajari tentang bakteri
disebut bakteriologi yang merupakan bagian dari mikrobiologi.
Sampai saat ini, lebih dari 5000 spesies bakteri telah dikenali,
terdapat dalam jumlah yang sangat banyak di hampir semua
habitat yang memungkinkan bagi mereka. Christian Gottfried
Setiap gram tanah di kebun kita, misalnya, diperkirakan Ehrenberg
Lahir: 19 April 1795 Delitzsch
mengandung sebanyak 2 milyar bakteri. Bakteri juga
meninggal: 27 June 1876
ditemukan pada tumbuhan, hewan, pada semua jenis tanah,
Berlin
perairan (air tawar dan air asin), di dalam es di kutub, dalam
batu bara dan minyak bumi, lapisan atmosfer, di dalam botol-botol tinta, dan hampir di
semua tempat yang mungkin bisa kita kunjungi. Penyebaran yang luas ini disebabkan
karena ukurannya kecil, bentuknya sederhana, kemampuan metabolismenya tinggi, dan
dapat menggunakan hampir semua jenis senyawa organik sebagai sumber makanannya.

A. Ciri-ciri Eubacteria
Karakteristik atau Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri ini antara lain:
a. memiliki dinding sel yang mengandung
peptidoglikan
b. telah mempunyai organel sel berupa ribosom
yang mengandung satu jenis ARN polymerase
c. membran plasmanya mengandung lipid dan ikatan
ester
d. sel memiliki kemampuan untuk mensekresikan
lendir ke permukaan dinding selnya, lendir ini jika
terakumulasi akan dapat membentuk kapsul dan
kapsul inilah sebagai pelindung untuk
mempertahankan diri jika kondisi lingkungan tidak
menguntungkan baginya. Bakteri yang berkapsul
biasanya lebih patogen dari pada yang tidak
memiliki kapsul
e. Sitoplasma terdiri dari protein, karbohidrat, lemak,
ion organik, kromatofora, juga terdapat organel
sel kecil yang disebut ribosom dan asam nukleat
sebagai penyusun ADN dan ARN
f. Selnya dapat berbentuk bulat atau batang yang
lurus, terpisah-pisah atau membentuk koloni
berupa rantai, serta bertindak sebagai
dekomposer pengurai
g. Bakteri ini hidup secara parasit dan patogenik. Akan tetapi, ada pula yang bersifat
fotosintetik dan kemoautotrof
h. Eubacteria menjadi unsur yang sangat penting dalam proses daur ulang nitrogen dan
elemen lain. Selain itu, beberapa Eubacteria dapat dimanfaatkan dalam proses industri.

B. Bentuk-bentuk Eubacteria(bakteri sejati)


Tipe Bentuk Gambar Pengertian Contoh bakteri
1. Bacillus (Basil) Bentuk batang Lactobacillus sp.
Monobasil tunggal Salmonella typhosa

Diplobasil Bentuk batang -


berkoloni dua-dua

Streptobasil Berbentuk rantai Acetobacter xylinum


batang-batang Bacillus antracis
Streptobacillus
moniliformis
2. Coccus (kokus) Bentuk bola tunggal Neisseria gonorrhoea
Monococcus

Diplococcus Berbentuk bola Diplococcus


berpasangan dua- pneumonia
dua yang saling
melekat
Streptococcus berbentuk bola Streptococcus
koloni membentuk thermophillus
rantai S. lactis
Sarcina Berbentuk bola Sarcina sp.
seperti kubus
Staphylococcus Berbentuk seperti Triponema pallidum
spiral
3. Spirillum Berbentuk seperti Vibrio comma
batang bengkok

4. Spirochaeta Berbentuk spiral -


yang lentur

C. Pengelompokkan Eubacteria
Bakteri dibagi menjadi beberapa kelompok antara lain:
a. Berdasarkan cara memperoleh makanan (sumber karbon)
b. Berdasarkan kebutuhan oksigennya dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob
c. Berdasarkan alat geraknya ada yang memiliki alat gerak berupa flagel ada juga yang
tidak berflagel.
d. Berdasarkan sifatnya terhadap pengecatan gram.

a) Pengelompokan Bakteri berdasarkan Cara Memperoleh makanan (sumber karbon)


Untuk dapat hidup, bakteri memerlukan nutrisi atau makanan yang tepat. Semua sel
bakteri membutuhkan sumber karbon, nitrogen, belerang, fosfor, garam-garam anorganik
(misalnya kalium, magnesium, natrium, kalsium, dan besi), dan sejumlah mikronutrien
(antara lain seng, tembaga, mangan, selenium, tungsten, dan molibdenum dalam jumlah
sedikit). Terdapat dua jenis sumber karbon bagi bakteri, yaitu karbon yang berasal
komponen organik dan dari komponen anorganik. Berdasarkan cara memperoleh
makanan, bakteri dibedakan menjadi bakteri heterotrof dan autotrof.
 Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof memerlukan karbon yang berasal dari komponen organik. Bakteri jenis
ini tidak dapat membuat senyawa organik dari substansi anorganik sederhana, jadi selalu
hidup dengan memperoleh makanan dari organisme lain. Kelompok terbesar bakteri
heterotrof adalah bakteri saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh zat organik dari
penguraian sampah, bangkai, kotoran, dan sebagainya.
Dalam proses penguraian itu dihasilkan CO2, H2O,
energi, dan mineral-mineral. Kelompok bakteri
heterotrof yang lain
memperoleh makanan langsung dari organisme lain,
disebut bakteri parasit. Bakteri parasit ditemukan pada
manusia, hewan, dan tumbuhan. Bakteri parasit yang
menyebabkan penyakit disebut bakteri patogen,
misalnya Bacillus antrachis yang menyebabkan penyakit
antraks pada sapi. Beberapa jenis bakteri parasit tidak
menimbulkan penyakit pada organisme yang
ditumpanginya dan disebut bakteri apatogen, misalnya
Escherichia coli yang hidup di usus besar manusia. GAMBAR 1: Escherichia coli
Sumber: (sma-flagel)
 Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof dapat menggunakan karbon anorganik atau karbon dioksida bebas (CO2)
sebagai sumber karbon. Bakteri jenis ini dapat membuat senyawa organik dari zat-zat
anorganik, jadi dapat menyusun makanan sendiri.
Berdasarkan sumber energi yang dipergunakan untuk
mensintesis senyawa organik, bakteri autotrof
dibedakan menjadi bakteri fotoautotrof dan bakteri
kemoautotrof.
1) Bakteri fotoautotrof
Bakteri fotoautotrof menggunakan energi cahaya untuk
mensintesis senyawa organik yang diperlukan melalui
proses fotosintesis. Bakteri ini mempunyai klorofil yang
disebut bakterioklorofil. Contohnya adalah bakteri sulfur
hijau karena memiliki pigmen hijau yang dinamakan
bakterioviridin atau bakterioklorofil, bakteri sulfur ungu, GAMBAR 1: bakterioklorofil
dan bakteri nonsulfur ungu, bakteri ini memiliki pigmen Sumber: (sma-flagel)
ungu, merah atau kuning disebut bakteriopurpurin.
Proses fotosintesis pada bakteri dilakukan secara
anaerobik dan tidak dihasilkan oksigen.

2) Bakteri kemoautotrof
Bakteri kemoautotrof menggunakan energi kimia dari
oksidasi molekul organik untuk menyusun makanannya.
Molekul organik yang dapat digunakan oleh bakteri
kemoautotrof adalah senyawa nitrogen, belerang, dan
besi, atau dari oksidasi gas hidrogen. Dalam prosesnya
bakteri ini membutuhkan oksigen. Contohnya adalah
bakteri besi, bakteri belerang, dan bakteri nitrogen atau GAMBAR 1: Nitrosomonas sp.
nitrifikasi, yang terdiri Nitrosomonas, Nitrosococcus, Sumber: (Yuichi Suwa)
Nitrobacter.

b) Pengelompokkan Bakteri berdasarkan Kebutuhannya akan Oksigen


Selain ketersediaan nutrisi, bakteri juga memerlukan kondisi lingkungan yang
memungkinkan untuk tumbuh optimum. Kondisi lingkungan sangat memengaruhi aktivitas
dan pertumbuhan bakteri. Oksigen merupakan salah
satu factor yang mempengaruhi aktivitas bakteri. Reaksi
biokimiawi dalam proses metabolisme memerlukan
energi yang dihasilkan melalui respirasi. Dalam respirasi,
ada bakteri yang memerlukan oksigen dan ada pula
yang tidak memerlukan oksigen. Berdasarkan kebutuhan
terhadap oksigen, bakteri dibedakan menjadi tiga
kelompok.
 Bakteri aerob obligat
Bakteri aerob obligat memerlukan oksigen bebas dalam
proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh
ditempat yang cukup tersedia oksigen. Oksigen GAMBAR 1: Mycobacterium
diperlukan untuk memecah bahan organik (zat tuberculosis
makanan) sehingga diperoleh energi. Bakteri jenis ini Sumber: (10facts-about-tb)
menyukai tempat hidup yang dapat berhubungan
dengan udara bebas. Contohnya adalah Bacillus substilis,
Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium tuberculosis,
dan Thiobacillus ferooxidans.

 Bakteri anaerob obligat


Bakteri anaerob obligat tidak memerlukan oksigen bebas
untuk melangsungkan proses respirasi. Bakteri ini hanya
dapat tumbuh di tempat yang tidak mengandung
oksigen bebas. Untuk respirasinya, bakteri jenis ini
mempunyai enzim tertentu yang spesifik guna memecah
bahan organik (menghasilkan energi) dalam keadaan GAMBAR 1: Clostridium tetani
anarob. Contoh bakteri anaerob obligat adalah Sumber: (pathogen)
Clostridium tetani, Methanobacterium, dan Bacteroides.

 Bakteri anaerob fakultatif


Bakteri anaerob fakultatif dapat tumbuh dengan baik
pada lingkungan dengan konsentrasi oksigen yang
rendah. Oksigen tidak diperlukan dalam pembentukan
energi, tetapi dapat memacu proses metabolisme,
sehingga keberadaan sedikit oksigen mengakibatkan
proses respirasi lebih efisien dibandingkan keadaan
anaerob. Contohnya adalah Streptococcus pneumoniae,
Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus.

c) Pengelompokkan bakteri berdasarkan alat geraknya GAMBAR 1: Streptococcus


Beberapa jenis bakteri mempunyai flagela yang
pneumoniae
kecil, kaku, dan berpilin yang dapat digunakan untuk
Sumber: (pathogen)
berpindah tempat dengan gerakan berenang. Flagela
bakteri panjangnya berkisar antara 3 – 12 nanometer, dengan diameter antara 10 – 20
nanometer. Tidak semua bakteri mempunyai flagela, umumnya hanya bakteri bentuk basil
dan spirilum yang memilikinya. Berdasarkan jumlah dan letak flagelanya, bakteri
dibedakan menjadi 5 kelompok.
 Atrik, yaitu bakteri yang tidak mempunyai flagela.
 Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu buah
flagela pada salah satu ujung tubuhnyanya.
 Lofotrik, yaitu bakteri yang mempunyai lebih dari satu
flagela pada salah satu ujung tubuhnya.
 Amfitrik, yaitu bakteri yang mempunyai flagela pada dua
ujung tubuh, baik flagela tunggal maupun berkelompok.
 Peritrik, yaitu bakteri yang seluruh permukaan sel
dikelilingi oleh flagela.
Beberapa bakteri, misalnya Escherichia coli dan
Neisseria gonorrhoeae mempunyai flagela pendek dan lurus
yang disebut pili. Pili (disebut juga fimbria) berukuran lebih
pendek dari flagela, panjangnya hanya beberapa mikrometer
dengan diameter yang lebih kecil dan bentuk yang lebih lurus GAMBAR 1: macam-macam
dibandingkan flagela. Pili umumnya hanya ditemukan pada flagel (A)Monotrik (B)Lofotrik
bakteri gram negatif. Pili berguna sebagai alat bantu bakteri (C)Amfitrik (D)Peritrik
untuk menempel di berbagai permukaan, termasuk Sumber: (biologifreak)
pelekatannya pada jaringan hewan atau tumbuhan yang
ditempeli. Pada sel-sel bakteri yang melakukan konjugasi (pertukaran materi genetik),
pertukaran ADN antara dua sel terjadi melalui pili khusus yang disebut pili seks.

d) Berdasarkan sifatnya terhadap pengecatan gram.


Pengecatan gram (gram stain) memisahkan bakteri ke dalam dua kelompok, yaitu
bakteri gram-positif dan bakteri gram-negatif. Bakteri gram-positif memiliki dinding sel
yang sederhana, dengan jumlah peptidoglikan yang banyak sehingga bereaksi positif
terhadap pengecatan gram. Sedangkan pada bakteri gram-negatif peptidoglikannya lebih
sedikit dan struktur dinding selnya lebih kompleks, membrane luarnya mengandung
lipopolisakarida. Sehingga tidak terwarnai oleh pengecatan gram.
 Bakteri gram-positif
Bakteri Gram positif biasanya adalah dalam keadaan gelap,
mereka memiliki warna biru tua dan gelap keungu-unguan
ketika mereka menjalani proses pengecatan. Fitur utama
dari bakteri ini dipelajari berdasarkan dinding membran, sel
mereka yang dari jenis sendiri dan terakhir kehadiran sitosol
dalam bakteri ini. Tipe ini cukup rumit di alam dan
pembentukan protein yang berguna dalam memberikan
perlindungan terhadap infeksi. Karena ini adalah bakteri, hal
itu jelas memiliki beberapa sisi yang mempengaruhi, para
peneliti medis telah bekerja banyak pada mereka, dan
mereka telah memberikan beberapa solusi untuk masalah
yang disebabkan oleh mereka. Ada solusi perbaikan yang
diberikan untuk cacat yang muncul pada dinding sel bakteri. GAMBAR 1: Staphylococcus
Dalam beberapa tahun ini para ilmuwan telah masuk untuk aureus setelah pengecatan
mengetahui tentang penggunaan dinding sel bakteri Gram Sumber: (KILAS
positif, digunakan untuk mengawetkan makanan juga. PENGETAHUAN)
Memiliki dinding sel adalah konstituen utama untuk
melindungi, itu membantu berinteraksi dengan lingkungan, dan membuatnya unik dari
bentuk-bentuk lain dari bakteri. Contoh bakteri ini yaitu kelompok coccus seperti
Staphylococcus albus, Staphylococcus aureus.
 Bakteri Gram negatif
Sebuah bakteri gram negatif tidak memiliki dinding sel,
tetapi membran dan jalur protein konstituennya yang
mengalami interaksi tertentu. Selama proses pengecatan,
warna mereka berubah menjadi kemerahan atau merah
muda. Alasan mengapa mereka disebut sebagai negatif
adalah karena hasil penyaringan mereka yang menyatakan
bahwa mereka tidak dapat mempertahankan warna
aslinya. Bagian yang dipengaruhi dari bakteri ini adalah
bahwa setelah mereka masuk ke dalam aliran darah
manusia mereka menghancurkan jaringan pada kecepatan
yang sangat cepat, dan di sini orang itu dalam bahaya GAMBAR 1: Escherichia
karena meskipun antibodi yang hadir tetapi sangat
mustahil untuk membersihkan semua darah yang terinfeksi coli setelah pengecatan
tubuh. Orang bisa masuk ke dalam keadaan depresi, Sumber: (KILAS
kelemahan, dingin, dehidrasi dan kram perut. Selain itu PENGETAHUAN)
mereka juga menyebabkan diare, pneumonia, infeksi
dalam aliran darah dan penyumbatan urin. Contoh organisme yang paling banyak diteliti
ialah Escherichia coli yang menghuni usus manusia tetapi tidak menimbulkan kerusakan
pada inangnya.

D. Perkembangbiakan bakteri
Bakteri berkembangbiak dengan cara membelah diri secara biner. Pada kondisi yang
menguntungkan bakteri membelah dengan sangat cepat, yaitu antara 15 – 20 menit.
Sehingga dalam waktu satu hari jumlahnya menjadi jutaan. Bakteri berkembang biak
secara aseksual dengan pembelahan sel. Pada akhir pembelahan sel, membran plasma
dan dinding sel tumbuh ke arah dalam yang membagi sel menjadi dua. Dinding sel yang
baru kemudian memisahkan kedua sel anak. Bila dinding sel ini tidak memisah atau
memisah kurang sempurna, maka akan terbentuk rantai/koloni bakteri.
Pada bakteri tidak ditemukan reproduksi seksual yang melibatkan peleburan sel
gamet dengan diikuti pengurangan jumlah kromosom. Namun pada beberapa bakteri
terjadi permindahan bahan genetik dari satu sel ke sel yang lain. Sel yang memberikan
bahan genetik disebut sel donor dan sel yang menerima bahan genetik disebut sel
resipien. Penggabungan dua jenis bahan genetik ini disebut rekombinasi. Rekombinasi
bahan genetik dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu transformasi, konjugasi, dan
transduksi.
a. Transformasi
Transformasi adalah pemindahan bahan genetik dari satu sel ke sel yang lain tanpa
melalui kontak langsung. Pada keadaan tertentu (misalnya perlakuan dengan kalsium
klorida/CaCl2) bakteri dapat mengambil potongan ADN dari luar sel secara langsung.
Pemindahan materi genetik juga dapat berlangsung melalui perantaraan plasmid. Jika
plasmid suatu bakteri masuk ke dalam bakteri yang lain maka akan terjadi rekombinasi.
Contoh bakteri yang diketahui dapat melakukan transformasi secara alami adalah
Haemophilus, Neisseria, Streptococcus, dan Bacillus.

GAMBAR 1: Transformasi
(Sumber: www.e-dukasi.net)
b. Konjugasi
Konjugasi adalah pemindahan bahan genetik dari sel donor ke sel resipien secara langsung
melalui saluran konjugasi sehingga kedua sel saling berhubungan. Melalui saluran
konjugasi ini materi genetik sel donor berpindah ke sel resipien sehingga terjadi
rekombinasi genetik. Tentu kamu masih ingat struktur pili pada permukaan sel bakteri. Pili
inilah yang digunakan sebagai saluran konjugasi yang disebut pili seks.

GAMBAR 1: Konjugasi
(Sumber: www.e-dukasi.net)

c. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan bahan genetik melalui perantaraan virus bakteri
(bakteriofag). Coba kamu ingat lagi proses replikasi virus. Ketika terjadi sintesis partikel-
partikel virus, sebagian kecil ADN sel inang dapat bergabung dengan materi genetik virus.
Jika virus ini kemudian menginfeksi bakteri yang lain, maka fragmen-fragmen ADN bakteri
yang terbawa dapat bergabung dengan ADN sel inang yang menyebabkan terjadinya
rekombinasi. Dalam hal ini, protein virus yang berfungsi sebagai cangkang digunakan
untuk pembungkus dan membawa DNA bakteri pemberi menuju sel penerima.

GAMBAR 1: Transduksi
(Sumber: www.e-dukasi.net)

E. Peran Bakteri dalam Kehidupan


Dalam ekosistem bakteri berperan penting sebagai pembusuk yang menguraikan
bahan-bahan organik dan sisa-sisa organisme menjadi bahan anorganik yang dapat
digunakan tumbuhan. Diperkirakan dalam satu gram tanah yang subur terdapat miliaran
bakteri beserta ribuan mikroorganisme lain.
Bayangkan seandainya sisa-sisa organisme tidak ada yang menguraikan, maka bumi
ini akan segera penuh sesak dengan sisa-sisa makhluk hidup. Kamu harus bersyukur atas
karunia Tuhan yang telah menciptakan alam ini dengan keseimbangannya yang sempurna.
Selain berperan penting dalam ekosistem, bakteri dapat memberi manfaat bagi manusia
dan ada pula yang merugikan.
a. Bakteri yang Menguntungkan
Bakteri menghasilkan antibiotik seperti tirotrisin, basitrasin, streptomisin, teramisin, dan
polimiksin yang berguna dalam pengobatan. Beberapa jenis bakteri dimanfaatkan secara
luas untuk membuat bahan organik dan makanan seperti keju, asam asetat, dan berbagai
asam amino. Berikut ini adalah beberapa contoh bakteri yang menguntungkan.
 Lactobacillus bulgaricus dan L. acidophilus untuk
membuat yoghurt
 Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan
keju
 Rizobium bersimbiosis dengan akar tanaman
kacangkacangan dapat menambat nitrogen dari
udara bebas sehingga dapat menyuburkan tanah
 Acetobacter xylinum digunakan dalam proses
pembuatan nata de coco dari air kelapa
 Bacillus thuringensis sebagai agensia pengendali
hayati bagi tanaman kobis, kapas, jagung, GAMBAR 1: Lactobacillus
tembakau, dan pemberantasan nyamuk vektor bulgaricus
penyakit malaria dan demam berdarah Sumber: (rajayoghurt)
 Agrobacterium tumefaciens untuk pembuatan
tanaman transgenik, baik untuk tujuan resistensi terhadap hama dan penyakit, daya
simpan produk, maupun untuk peningkatan nutrisi
 Bakteri Nitrosococcus, Nitrosomonas, dan Nitrobacter berperan dalam menyuburkan
tanaman.
 Bacillus brevis untuk menghasilkan antibiotic tirotrisin, Bacillus polymyxa
menghasilkan polimiksin, Bacillus substilis, mengasilkan basitrasin
 Methanobacterim berperan dalam pembuatan bio gas sebagai bahan bakar.

b. Bakteri yang merugikan


Bakteri yang merugikan bagi kehidupan manusia. Bakteri juga menyebabkan banyak
kerusakan pada makanan, bahan pangan, dan menghasilkan toksin/racun. Berikut ini
contoh beberapa jenis bakteri yang merugikan antara lain, sebagai berikut:
 Salmonella typhosa penyebab penyakit tifus
 Shigella dysenteriae penyebab penyakit disentri
 Neisseria meningitidis penyebab penyakit
meningitis
 Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing
nanah
 Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit
tuberkulosis, dan
 Mycobacterium leprae penyebab penyakit lepra
 Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus
 Diplococcus pneumonia menyebabkan penyakit
pneumonia/radang paru-paru
 Bacillus anthracis menyebabkan penyakit antraks GAMBAR 1: Salmonella thyposa
pada sapi, kerbau, dan domba. Sumber: (symptoms-denguefever)
 Aspergillus flavus merusak biji kacang-kacangan
yang disimpan dan menghasilkan racun aflatoksin yang berbahaya
 Erwinia tracheiphila menyebabkan penyakit busuk daun pada tanaman labu
 Treponemia pallidum menyebabkan penyakit Sifilis
 Vibrio cholerae menyebabkan penyakit Kolera
 Pasteurela pestis menyebabkan penyakit Sampar/pes
 Xanthomonas citri menyebabkan penyakit Kanker batang pada jeruk

Agrobacterium tumefaciens dan Pisang Vaksin

Agrobacterium tumefaciens dan Pisang Vaksin Agrobacterium tumefaciens


adalah bakteri yang umum dikenal sebagai penyebab kanker (crown gall disease)
pada berbagai tanaman dikotil. Bakteri tersebut menyebabkan kanker dengan
diawali transfer bagian dari ADNnya ke dalam bagian tanaman yang terluka. Dengan
sendirinya ADN tersebut kemudian terintegrasi dengan genom tanaman sehingga
terbentuk gall atau kanker.
A. tumefaciens merupakan alat yang sangat membantu (helpful tool) bagi para
biolog. Contoh hasil pemanfaatan bakteri ini adalah Banana Vaccines (pisang
vaksin), yaitu penyisipan bakteri penyebab diare yang telah dilemahkan (Escherichia
coli dan Vibrio cholera) ke dalam tanaman pisang dengan bantuan A. tumefaciens.
Pisang tersebut menjadi vaksin yang bias dimakan pertama kali di dunia (the world’s
first edible vaccine).
www.microbewiki.kenyon.edu

Uji Kompetensi
Selesaikan soal-soal berikut dengan tepat.

1. Jelaskan ciri-ciri yang membedakan archebacteria dan eubacteria.


2. Jelaskan ciri-ciri tiap kelompok bakteri archaebacteria dan eubacteria beserta
contoh spesiesnya.
3. Jelaskan pengelompokkan bakteri archaebacteria berdasarkan habitatnya.
4. Jelaskan pengelompokkan bakteri eubacteria berdasarkan bentuk tubuhnya.
5. Jelaskan pengelompokkan bakteri eubacteria berdasarkan cara geraknya.
6. Jelaskan pengelompokkan bakteri eubacteria berdasarkan kebutuhannya akan
oksigen.
7. Jelaskan pengelompokkan bakteri eubacteria berdasarkan cara memperoleh
energi dan karbon.
8. Jelaskan pengelompokkan bakteri eubacteria berdasarkan sifatnya terhadap
pengecatan gram.
9. Jelaskan perkembangbiakan bakteri eubacteria.
10.Jelaskan peranan dari masing-masing kelompok archaebacteria dan eubacteria
bagi kehidupan manusia.
Kegiatan 1

Bentuk Koloni Bakteri


Tujuan:
Mengamati bentuk koloni bakteri.
Alat dan Bahan:
Alat :
1. Mikroskop dan perlengkapannya
2. Pipet tetes
3. Pinset
4. Pembakar spiritus
5. Jarum inokulasi
6. Carta sel bakteri
Bahan:
1. Kultur bakteri dari kentang atau bahan lain seperti nasi basi
2. Larutan metilen biru atau tinta cina
3. Alkohol 70%
Cara Kerja
1. Sebelumnya guru membuat kultur bakteri dari kentang dengan cara
a. Bersihkan beberapa buah kentang dan rebus hingga matang.
b. Dinginkan dan biarkan di tempat terbuka selama ± 4 hari.
2. Mempersiapkan kultur bakteri dari kentang yang telah dibuat sebelumnya oleh
guru.
3. Mengamati bentuk bakteri
a. Ambillah kaca objek dan bersihkan dengan kapas yang dibasahi alkohol
70%.
b. Sterilkan jarum inokulasi dengan cara membakarnya hingga membara
dengan pembakar spiritus.
c. Sentuhkan jarum inokulasi pada suatu koloni bakteri dan oleskan secara
merata pada kaca objek.
d. Lakukan fiksasi dengan cara melewatkan preparat di atas nyala api
sebanyak tiga kali berturut-turut dengan selang waktu 1 detik.
e. Teteskan metilen biru pada preparat dan biarkan mengering.
f. Cucilah preparat dengan air mengalir agar sisa metilen biru menghilang
dan keringkan dengan cara diangin-anginkan.
g. Amati preparat dengan mikroskop pada perbesaran kuat.
h. Gambarlah bentuk-bentuk bakteri yang ditemukan, kemudian
bandingkan dengan literatur.
i. Ulangilah kegiatan ini dengan mengambil bakteri dari koloni yang
berbeda.
Table hasil pengamatan
Nomor Gambar Bentuk bakteri Keterangan

Pertanyaan
1. Jelaskan pentingnya perlakuan sterilisasi, fiksasi, dan pemberian metilen biru
dalam kegiatan ini.
2. Tulis dan sebutkan macam-macam bentuk bakteri yang dapat ditemukan.
Kegiatan 2

(semangat berwirausaha)

Membuat Nata de coco dengan Acetobacter xylinum

Tujuan: Membuat nata de coco


Alat dan bahan: Air kelapa 1 lt (1000 cc), asam cuka, gula pasir, asam benzoate, air,
starter Acetobacter xylinum, saringan, dan kompor
Cara kerja:
1. Air kelapa disaring hingga bersih dari kotoran. Selanjutnya panaskan dengan
ditambah gula 675 gr.
2. Tuangkan pada nampan hingga dingin dan ditambah asam cuka hingga pH 4,5.
3. Inokulasi starter Acetobacter xylinum.
4. Tutup dengan koran yang steril (koran disterika dulu).
5. Peram dalam tempat yang aman selama 2 minggu. Dalam waktu 2 minggu
terbentuklah lapisan nata de coco.
Mintalah teman kalian untuk mencicipi nata de coco karya kalian. Bagaimana
komentarnya?
Jika akan dikonsumsi cucilah lembaran nata de coco tersebut, hilangkan asamnya
dengan cara merendam selama 2-3 hari. Tahukah kalian, karena rasanya yang khas itu
nata de coco mempunyai nilai ekonomi?

Daftar Pustaka

Budi, Herni. 2009. Biologi SMA Jilid 1 untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Subardi. 2009. Biologi untuk Kelas X SMA/ MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Widiyati, Sri. 2009. Biologi: SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Yani, Riana. 2009. Biologi 1 : Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.

Yuliani, Yuyun. 2010. Materi pelajaran Biologi kelas 10 Semester Ganjil. Diunduh di
www.smayphb.sch.id (29 maret 2015).

Raja yoghurt. Pemanfaatan bakteri untuk membuat yoghurt. Diakses di


www.rajayoghurt.net (26 april2015).

Anonymous. 2010. symptoms-denguefever. Diakses di www.symptoms-


denguefever.com (27 maret 2015).

Anda mungkin juga menyukai