Mari belajar!!!
KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KOMPETENSI DASAR
3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan archaebacteria dan
eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti
dan sistematis.
INDIKATOR
Mengidentifikasi klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-
ciri dan bentuknya
Memahami prinsip klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-
ciri dan bentuknya
Menjelaskan perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-ciri
dan bentuknya
Mendeskripsikan Archaebacteria dan Eubacteria dan mengetahui peran bagi
kehidupan manusia
Menerapkan prinsip klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria ketika
melakukan pengamatan
Mengelompokkan bakteri berdasarkan prinsip klasifikasi Archaebacteria dan
Eubacteria sesuai hasil pengamatan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu mengidentifikasi klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria
berdasarkan ciri-ciri dan bentuknya
Siswa dapat memahami prinsip klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria
berdasarkan ciri-ciri dan bentuknya
Siswa mampu menjelaskan perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria
berdasarkan ciri-ciri dan bentuknya
Siswa mampu mendeskripsikan Archaebacteria dan Eubacteria dan
mengetahui peran bagi kehidupan manusia
Siswa dapat menerapkan prinsip klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria
ketika melakukan pengamatan
Siswa mampu mengelompokkan bakteri berdasarkan prinsip klasifikasi
Archaebacteria dan Eubacteria sesuai hasil pengamatan.
KONSEP KUNCI
1) Kingdom Monera terdiri atas mikroorganisme prokariotik, yaitu
Archaebacteria dan Eubacteria.
2) Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan
dari sumber karbon yang sederhana. Bakteri ini bersifat uniseluler,
mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon, dan secara biokimia berbeda
dengan Eubacteria.
3) Achaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri metanogen,
halofit ekstrim bakteri, dan bakteri termo-asidofil.
4) Archaebacteria berperan dalam degradasi limbah, membantu pencernaan
ruminansia, pembuatan kompos dan biogas, dan sebagainya. Tidak ditemukan
arkae yang menyebabkan penyakit pada organisme lain.
5) Eubacteria adalah bakteri yang bersifat prokariot, tidak mempunyai inti dan
organel yang bermembran, bersifat uniseluler, bersifat mikroskopik, dan
dinding sel tersusun dari peptidoglikon.
6) Sel Eubacteria dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus, terpisah-pisah
atau membentuk koloni.
7) Pengelompokkan Eubacteria berdasarkan cara memperoleh makanan (sumber
karbon), berdasarkan kebutuhan oksigennya dibedakan menjadi bakteri
aerob dan anaerob, berdasarkan alat geraknya ada yang memiliki alat gerak
berupa flagel ada juga yang tidak berflagel.
8) Perkembangbiakan Eubacteria dengan cara aseksual dengan pembelahan
biner dan perkembangbiakan dengan cara rekombinasi.
9) Bakteri Eubacteria dapat bertindak sebagai dekomposer (pengurai), hidup
sebagai parasit dan patogenik. Eubacteria ada yang bersifat fotosintetik dan
ada yang bersifat kemoautotrof. Selain menjadi nsur yang sangat penting
dalam proses daur ulang, beberapa Eubacteria dapat dimanfaatkan dalam
proses industri.
PETA KONSEP
Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari dan
pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi tentang Monera
(Archaebacteria dan Eubacteria).
Monera
Ciri-ciri Ciri-ciri
Bentuk Pengelompokka
n
N
asi yang kamu biarkan di tempat terbuka selama beberapa hari akan menjadi basi.
Kalau diamati dengan mikroskop, kamu akan menemukan banyak bakteri
pembusuk didalamnya. Apakah bakteri itu? Bagaimana bakteri hidup dan
berkembang biak? Apa bedanya bakteri yang ada di nasi basi dan bakteri yang ada
pada yoghurt? lalu pengelompokan kedua jenis bakteri itu bagaimana?
Eubacteria dan Archaebacteria merupakan kelompok
Sumber: www.wikipedia.com
organisme mikroskopis uniseluler yang sederhana. Ciri khas
kelompok ini adalah selnya belum mempunyai membran
nukleus, sehingga kromosomnya tersebar di sitoplasma yang
disebut daerah inti. Sel demikian disebut sel prokariot,
sedangkan sel-sel yang telah mempunyai membran inti disebut
sel eukariot.
Kelompok organisme prokariot ini dalam sistem
klasifikasi menurut Copeland (1956) dan Whittaker (1969)
disatukan dalam kingdom Monera. Namun sistem klasifikasi Carl Richard Woese
terbaru yang diusulkan ahli mikrobiologi Amerika Carl Woese Lahir: July 15, 1928 Syracuse,
pada tahun 1977 dan 1990. Monera dipisahkan menjadi dua New York, USA
kelompok berdasarkan perbedaan struktur dinding sel dan meninggal: December 30,
fisiologinya yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Eubacteria 2012 (aged 84)
meliputi kelompok bakteri dan Cyanobacteria (bakteri Urbana, Illinois, USA
fotosintetik, dulu disebut ganggang hijau biru). Sedangkan Prokariotik Terbesar
Archaebacteria meliputi kelompok mikroorganisme yang
hidup di lingkungan yang ekstrim dan mempunyai sifat
fisiologis, materi genetik, dan komposisi sel yang berbeda
dengan bakteri. Monera adalah bentuk kehidupan paling
sederhana yang paling ada. Umumnya, mereka berkembang
biak dengan pembelahan biner. Selama lebih dari 2 juta
tahun, mereka adalah satu-satunya bentuk kehidupan di
Epulopiscium fishelsoni adalah
bumi. Sekarang jumlahnya masih sangat banyak. Monera or ganisme prokariotik yang
memegang peranan penting dalam mendaur ulang zat terbesar. Spesies ini memiliki
makanan mineral. Kelompok ini berjumlah lebih dari 4.000 panjang tubuh mencapai
spesies. setengah millimeter. Empat
individu Paramecium sp.
Sekarang marilah kita pelajari lebih jauh tentang (organisme eukariotik) terlihat
Archaebacteria dan Eubacteria pada bahasan berikut ini. kecil bila dibandingkan
dengannya. Prokaoriotik raksasa
1. Archaebacteria
Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber
karbon yang sederhana, uniseluler, mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon, dan
secara biokimia berbeda dengan Eubacteria. Selain itu, sifat Archaebacteria yang lain
adalah bersifat anaerob, tidak mengandung klorofil, dapat hidup di sampah, tempat-tempat
kotor, saluran pencernaan manusia atau hewan, halofil ekstrem, lingkungan bergaram,
serta termoplastik pada suhu panas dan lingkungan asam. Beberapa jenis Archaebacteria
mempunyai flagella untuk bergerak. Archaebacteria
dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada note
sekarang ini.
A. Ciri-ciri Archaebacteria
Karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki oleh Archaebacteria
antara lain:
a. sel penyusun tubuhnya bertipe prokariotik
b. memiliki simple RNA polymerase
c. dinding sel bukan dari peptidoglikan
d. tidak memiliki membran nukleus dan tidak memiliki
organel sel
e. ARNt nya berupa metionin
f. sensitive terhadap toksin dipteri
g. bentuk sel bervariasi, misalnya berbentuk seperti bola,
batang, dan spiral
h. bereproduksi dengan pembelahan sel, membentuk
tunas, dan fragmentasi benang
i. hidup berkoloni.
B. Pengelompokkan Archaebacteria
Berdasarkan habitatnya Archaaebacteria
dikelompokkan menjadi 3, yaitu kelompok methanogen,
halofit ekstrim (suka garam) dan termo asidofil (suka Adakah Bakteri di Luar
panas dan asam). Bumi?
a. Methanogen
Bakteri dapat hidup di
Archaebacteria Methanogen ini hidupnya bersifat tempat yang ekstrim,
anaerob atau tidak memerlukan oksigen dan misalnya ditemukan
heterotrof, dapat menghasilkan methan (CH4). bakteri yang hidup di
tempat yang sangat alkalis
Archaebacteria metanogen memperoleh energi dari (basa) dengan pH 11,5.
metabolisme yang mengubah senyawa karbon dioksida Bakteri lain mampu hidup
dan hidrogen menjadi gas metana. Senyawa yang di tempat dengan kadar
garam dan ammonia yang
dapat diubah menjadi metana oleh orgnisme ini antara tinggi.
lain methanol, asam formiat, asam asetat, dan metal Hal ini menimbulkan
dugaan bahwa bakteri juga
alamin. Dalam dekomposisi senyawa organik misalnya dapat dijumpai di luar
selulosa, pati, protein, asam amino, lemak, dan alkohol bumi. Namun demikian
Archaebacteria metanogen membutuhkan bakteri contoh tanah Bulan yang
dibawa astronot tidak
anaerob lain yang dapat mengubah senyawa itu menunjukkan adanya jasad
menjadi karbon dioksida dan hidrogen. Gas karbon renik.
dioksida dan hidrogen ini kemudian digunakan oleh Demikian juga wahana
penyelidikan yang
Archaebacteria metanogen. Bakteri ini juga ditemukan diluncurkan untuk
hidup di tanah, kolam, dan di saluran pencernaan menyelidiki kehidupan di
hewan ruminansia(sapi), di lumpur, rawa-rawa, saluran planet lain belum berhasil
menunjukkan adanya
pencernaan anai-anai (rayap), saluran pencernaan kehidupan
manusia dan lain-lain. Archaebacteria metanogen mikroorganisme di luar
Bumi.
berperan penting pada degradasi limbah di unit
pengolahan limbah.
Contoh:
Lachnospira multiparus, organisme ini mampu
menyederhanakan pectin
Ruminococcus albus, organisme ini mampu
menghidrolisis selulosa Succumonas amylotica,
memiliki kemampuan menguraikan amilum.
Methanococcus janashii, penghasil gas methane
b. Halofit ekstrim
Sebagian besar mikroorganisme ini bersifat aerob
GAMBAR 1: Methanococcus janashii
heterotrof meskipun ada yang bersifat anaerob dan
Sumber (SeungHun).
fotosintetik dengan pigmen yang dimilikinya berupa
bakteriorodopsin. Habitat pada lingkungan berkadar
garam tinggi, seperti di danau Great Salt (danau garam),
Laut Mati, atau di dalam makanan yang bergaram.
Contohnya adalah Halobacterium yang dapat tumbuh
optimum pada kadar garam setinggi 20 – 30 persen. Jika
konsentrasi garam turun, sel Halobacterium mengalami
lisis sehingga rusak dan mati.
c. Thermo asidofil
Archaebacteria merupakan organisme uniseluler, tak GAMBAR 1: Archaebacteria holofit
berklorofil prokariot, hidup pada lingkungan yang ekstrim. Sumber (DIANA ADHI,S.KOM).
Thermoasidofil merupakan mikroorganisme kemoautotrof
yang dapat memanfaatkan H2S sebagai sumber energi.
Hidup di lingkungan panas (60 – 80)oC dan pH 2 – 4,
habitat di sumber air panas seperti Sulfolobus sp. di
taman nasional Yellow stone atau kawah gunung berapi
di dasar laut. Thermus aquaticus ditemukan di perairan
yang suhunya mencapai 79°C. Beberapa jenis
Archaebacteria termoasidofil lain bergantung pada
keberadaan sulfur dalam metabolismenya.
C. Peranan Archaebacteria
Archaebacteria membantu pencernakan makanan pada GAMBAR 1: Sulfolobus sp. in Rabbit
Creek, Yellowstone National Park.
ruminansia. Bakteri metanogen digunakan untuk degradasi Sumber (Dr. Ken Stedman).
limbah pada unit pengolahan limbah. Membantu pembuatan
kompos dan biogas. Sampai saat ini tidak ditemukan Archaebacteria yang menyebabkan
penyakit pada organisme lain. Beberapa anggota Archaebacteria, yaitu kelompok
Metanogen berperan penting dalam nutrisi hewan dan juga sebagai pengurai, sehingga
bisa dimanfaatkan dalam pengolahan kotoran hewan untuk memproduksi gas metana,
yang merupakan bahan bakar alternatif. Jenis yang lain adalah halofit ekstrim yang
memiliki bakteriorhodopsin yang banyak terdapat pada tambak garam. Contohnya adalah di
Teluk San Fransisco. Warna dari kolam yang menguapkan air laut tersebut disebabkan oleh
pertumbuhan padat halofit ekstrim yang bertahan hidup dalam kolam tersebut ketika air
mencapai salinitas 15-20%. Sebelum penguapan, salinitas air tersebut adalah sekitar 3%.
Kolam ini digunakan untuk produksi garam komersial dan Archaebacteria halofilik tersebut
tidak berbahaya.
Info Biologi
Bakteri Pembuat Biogas Tahukah kalian bahwa bakteri dapat dimanfaatkan untuk pembuatan gas bio atau
sering disebut dengan biogas? Bakteri ada yang hidup secara saprofit dan bernapas secara anaerob. Bakteri
inilah yang sering dimanfaatkan untuk pembuatan biogas. Bagaimana cara membuatnya? Biogas yang dibuat
dari kotoran hewan, antara lain, sapi, kerbau, atau kambing dimasukkan ke dalam sebuah tangki yang
tertutup rapat. Bagaimana dapat timbul gas?
Gas ini adalah gas metana yang dihasilkan oleh kerja bakteri. Di dalam tangki tertutup, bakteri saprofit dalam
kotoran hewan akan terus berkembang biak dan bekerja memecah senyawa organik dan menghasilkan gas
metana. Gas ini tidak menimbulkan bau. Gas inilah yang dinamakan biogas. Gas hasil kerja bakteri ini dapat
ditampung dan disalurkan ke rumah-rumah untuk dimanfaatkan dalam proses pembakaran, misalnya untuk
memasak. Biogas dapat menimbulkan nyala api, seperti nyala api gas elpiji. Biogas ini nantinya diharapkan
dapat menggantikan elpiji. Selain dapat menghemat, penggunaan biogas secara ekologis juga sangat
bermanfaat.
Meskipun murah dan mudah pembuatannya, sampai saat ini belum banyak masyarakat yang menggunakan
biogas ini. Mereka masih beranggapan bahwa biogas dapat menimbulkan bau karena berbahan dasar kotoran
hewan. Akan tetapi, di beberapa daerah seperti daerah Batu, Malang, saat ini sudah mulai mencoba
menggunakan biogas. Mereka memanfaatkan kotoran sapi perah yang biasanya terbuang percuma. Bagaimana
dengan kalian? Apakah juga ingin mencobanya? (Sumber: Kesehatan Lingkungan, Ricki M. Mulia, 2005)
2. Eubacteria
Sumber: www.wikipedia.com
uniseluler (bersel tunggal) yang paling banyak dijumpai di
dunia. Ilmuwan yang meneliti bakteri pertama kali adalah
Antoni van Leeuwenhoek pada tahun 1674 menggunakan
mikroskop ciptaannya sendiri. Istilah bakteri diperkenalkan
oleh Ehrenberg pada tahun 1828 yaitu dari bahasa Yunani
bacterium yang berarti tongkat kecil. Berdasarkan fosil yang
ditemukan, diduga bakteri telah ada sekurang-kurangnya 3,2
milyar tahun yang lalu. Ilmu yang mempelajari tentang bakteri
disebut bakteriologi yang merupakan bagian dari mikrobiologi.
Sampai saat ini, lebih dari 5000 spesies bakteri telah dikenali,
terdapat dalam jumlah yang sangat banyak di hampir semua
habitat yang memungkinkan bagi mereka. Christian Gottfried
Setiap gram tanah di kebun kita, misalnya, diperkirakan Ehrenberg
Lahir: 19 April 1795 Delitzsch
mengandung sebanyak 2 milyar bakteri. Bakteri juga
meninggal: 27 June 1876
ditemukan pada tumbuhan, hewan, pada semua jenis tanah,
Berlin
perairan (air tawar dan air asin), di dalam es di kutub, dalam
batu bara dan minyak bumi, lapisan atmosfer, di dalam botol-botol tinta, dan hampir di
semua tempat yang mungkin bisa kita kunjungi. Penyebaran yang luas ini disebabkan
karena ukurannya kecil, bentuknya sederhana, kemampuan metabolismenya tinggi, dan
dapat menggunakan hampir semua jenis senyawa organik sebagai sumber makanannya.
A. Ciri-ciri Eubacteria
Karakteristik atau Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri ini antara lain:
a. memiliki dinding sel yang mengandung
peptidoglikan
b. telah mempunyai organel sel berupa ribosom
yang mengandung satu jenis ARN polymerase
c. membran plasmanya mengandung lipid dan ikatan
ester
d. sel memiliki kemampuan untuk mensekresikan
lendir ke permukaan dinding selnya, lendir ini jika
terakumulasi akan dapat membentuk kapsul dan
kapsul inilah sebagai pelindung untuk
mempertahankan diri jika kondisi lingkungan tidak
menguntungkan baginya. Bakteri yang berkapsul
biasanya lebih patogen dari pada yang tidak
memiliki kapsul
e. Sitoplasma terdiri dari protein, karbohidrat, lemak,
ion organik, kromatofora, juga terdapat organel
sel kecil yang disebut ribosom dan asam nukleat
sebagai penyusun ADN dan ARN
f. Selnya dapat berbentuk bulat atau batang yang
lurus, terpisah-pisah atau membentuk koloni
berupa rantai, serta bertindak sebagai
dekomposer pengurai
g. Bakteri ini hidup secara parasit dan patogenik. Akan tetapi, ada pula yang bersifat
fotosintetik dan kemoautotrof
h. Eubacteria menjadi unsur yang sangat penting dalam proses daur ulang nitrogen dan
elemen lain. Selain itu, beberapa Eubacteria dapat dimanfaatkan dalam proses industri.
C. Pengelompokkan Eubacteria
Bakteri dibagi menjadi beberapa kelompok antara lain:
a. Berdasarkan cara memperoleh makanan (sumber karbon)
b. Berdasarkan kebutuhan oksigennya dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob
c. Berdasarkan alat geraknya ada yang memiliki alat gerak berupa flagel ada juga yang
tidak berflagel.
d. Berdasarkan sifatnya terhadap pengecatan gram.
2) Bakteri kemoautotrof
Bakteri kemoautotrof menggunakan energi kimia dari
oksidasi molekul organik untuk menyusun makanannya.
Molekul organik yang dapat digunakan oleh bakteri
kemoautotrof adalah senyawa nitrogen, belerang, dan
besi, atau dari oksidasi gas hidrogen. Dalam prosesnya
bakteri ini membutuhkan oksigen. Contohnya adalah
bakteri besi, bakteri belerang, dan bakteri nitrogen atau GAMBAR 1: Nitrosomonas sp.
nitrifikasi, yang terdiri Nitrosomonas, Nitrosococcus, Sumber: (Yuichi Suwa)
Nitrobacter.
D. Perkembangbiakan bakteri
Bakteri berkembangbiak dengan cara membelah diri secara biner. Pada kondisi yang
menguntungkan bakteri membelah dengan sangat cepat, yaitu antara 15 – 20 menit.
Sehingga dalam waktu satu hari jumlahnya menjadi jutaan. Bakteri berkembang biak
secara aseksual dengan pembelahan sel. Pada akhir pembelahan sel, membran plasma
dan dinding sel tumbuh ke arah dalam yang membagi sel menjadi dua. Dinding sel yang
baru kemudian memisahkan kedua sel anak. Bila dinding sel ini tidak memisah atau
memisah kurang sempurna, maka akan terbentuk rantai/koloni bakteri.
Pada bakteri tidak ditemukan reproduksi seksual yang melibatkan peleburan sel
gamet dengan diikuti pengurangan jumlah kromosom. Namun pada beberapa bakteri
terjadi permindahan bahan genetik dari satu sel ke sel yang lain. Sel yang memberikan
bahan genetik disebut sel donor dan sel yang menerima bahan genetik disebut sel
resipien. Penggabungan dua jenis bahan genetik ini disebut rekombinasi. Rekombinasi
bahan genetik dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu transformasi, konjugasi, dan
transduksi.
a. Transformasi
Transformasi adalah pemindahan bahan genetik dari satu sel ke sel yang lain tanpa
melalui kontak langsung. Pada keadaan tertentu (misalnya perlakuan dengan kalsium
klorida/CaCl2) bakteri dapat mengambil potongan ADN dari luar sel secara langsung.
Pemindahan materi genetik juga dapat berlangsung melalui perantaraan plasmid. Jika
plasmid suatu bakteri masuk ke dalam bakteri yang lain maka akan terjadi rekombinasi.
Contoh bakteri yang diketahui dapat melakukan transformasi secara alami adalah
Haemophilus, Neisseria, Streptococcus, dan Bacillus.
GAMBAR 1: Transformasi
(Sumber: www.e-dukasi.net)
b. Konjugasi
Konjugasi adalah pemindahan bahan genetik dari sel donor ke sel resipien secara langsung
melalui saluran konjugasi sehingga kedua sel saling berhubungan. Melalui saluran
konjugasi ini materi genetik sel donor berpindah ke sel resipien sehingga terjadi
rekombinasi genetik. Tentu kamu masih ingat struktur pili pada permukaan sel bakteri. Pili
inilah yang digunakan sebagai saluran konjugasi yang disebut pili seks.
GAMBAR 1: Konjugasi
(Sumber: www.e-dukasi.net)
c. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan bahan genetik melalui perantaraan virus bakteri
(bakteriofag). Coba kamu ingat lagi proses replikasi virus. Ketika terjadi sintesis partikel-
partikel virus, sebagian kecil ADN sel inang dapat bergabung dengan materi genetik virus.
Jika virus ini kemudian menginfeksi bakteri yang lain, maka fragmen-fragmen ADN bakteri
yang terbawa dapat bergabung dengan ADN sel inang yang menyebabkan terjadinya
rekombinasi. Dalam hal ini, protein virus yang berfungsi sebagai cangkang digunakan
untuk pembungkus dan membawa DNA bakteri pemberi menuju sel penerima.
GAMBAR 1: Transduksi
(Sumber: www.e-dukasi.net)
Uji Kompetensi
Selesaikan soal-soal berikut dengan tepat.
Pertanyaan
1. Jelaskan pentingnya perlakuan sterilisasi, fiksasi, dan pemberian metilen biru
dalam kegiatan ini.
2. Tulis dan sebutkan macam-macam bentuk bakteri yang dapat ditemukan.
Kegiatan 2
(semangat berwirausaha)
Daftar Pustaka
Budi, Herni. 2009. Biologi SMA Jilid 1 untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Subardi. 2009. Biologi untuk Kelas X SMA/ MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Widiyati, Sri. 2009. Biologi: SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Yani, Riana. 2009. Biologi 1 : Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Yuliani, Yuyun. 2010. Materi pelajaran Biologi kelas 10 Semester Ganjil. Diunduh di
www.smayphb.sch.id (29 maret 2015).