PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Pegunungan Arfak merupakan pemekaran dari Kabupaten Manokwari,
yang resmi dimekarkan pada 25 Oktober 2012. Jumlah penduduk Kabupaten Pegunungan
Arfak tahun 2019 berdasarkan data registrasi Badan Pusat Statistik tahun 2020 sebesar
69.473 jiwa, dengan kepadatan 25,04 jiwa/km². Kabupaten Pegunungan Arfak memiliki
tanah yang subur. Dari situlah ada sayuran yang menjadi tanaman andalan. Selain itu,
kabupaten ini memiliki potensi Wisata yang luar biasa diantaranya Danau Anggi yang
merupakan salah satu objek wisata yang sedang dikemas. Pegunungan Arfak merupakan
satu-satunya Daerah yang memiliki dua Danau yaitu Danau Anggi Giji dan Danau Anggi
Gida. Danau yang pertama, disebut pula sebagai danau laki-laki, dan yang kedua disebut
sebagai danau perempuan.
Kabupaten Pegunungan Arfak menurut undang-undang Nomor 24 Tahun 2012
dimaksudkan untuk mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan,
pembangunan, dan kemasyarakatan, serta kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah
untuk penyelenggaraan otonomi daerah. Untuk menghadapi tantangan tersebut, kita perlu
meningkatkan daya saing sumber daya manusia baik nasional maupun regional.
Oleh karena Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan Sumber daya Manusia yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk bekerja pada instansi pemerintah dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Aparatur Sipil Negara (ASN Berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan pasal 63 ayat (3) dan ayat (4)
UU ASN, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
pelatihan terintegrasi untuk membangun integrasi moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Kabupaten pegunungan arfak memiliki beberapa Dinas dan Badan, salah satunya Dinas
Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung.
Dinas Sosial dan Pemberdayaan dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Nomor : 01 Tahun
2017 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
sosial Dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung. Berdasarkan Peraturan Bupati tersebut,
Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Pegunungan Arfak adalah
unsur pelaksana pemerintah daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretariat Daerah. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung
merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana di bidang Pemberdayaan Desa, yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. Sekretariat Dinas dipimpin oleh seorang Sekretaris
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Salah satu tugas di bidang Pemberdayaan Masyarakat Kampung pada dinas sosial adalah
mengkoordinasikan pelaksanaan Perencanaan Pengendalian Bimbingan, Konsultasi serta
Monitoring dan Evaluasi di Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kampung.
Dan membina, mengarahkan dan menyelenggarakan kegiatan di bidang Pemberdayaan
Masyarakat Kampung.
1
Namun Realita di lapangan menunjukkan bahwa ada beberapa tugas pokok dan fungsi PNS
belum optimal. Sementara masyarakat kampung sangat mengharapkan kehadiran seorang
PNS dalam hal memberikan pelayanan yang efektif dan efisien kepada masyarakat demi
terwujudnya masyarakat Aman, Maju, Mandiri, Religius dan Sejahtera.
Termasuk Pemberdayaan masyarakat kampung termasuk kader Pemberdayaan Masyarakat
Kampung yang di angkat sebagai ujung tombak di kampung, Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa (KPMD) menurut Permendes pasal 23 adalah unsur Masyarakat desa
setempat yang dipilih dalam musyawarah untuk membantu Pemerintah Desa dan Lembaga
Kemasyarakatan dalam Pemberdayaan Masyarakat serta Pembangunan Partisipatif.
Tugas pokok dan fungsi KPMD diantaranya adalah:
1. menggerakkan dan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembangunan di wilayahnya;
2. membantu masyarakat mengidentifikasi masalah dan menyampaikan kebutuhan
dalam Musyawarah Desa;
3. membantu mengembangkan kapasitas masyarakat dalam menangani masalah yang
dihadapi dan mengembangkan potensi secara efektif;
4. mendorong dan meyakinkan para pembuat keputusan untuk mendengar,
mempertimbangkan dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat; dan
5. membantu kelompok masyarakat dalam memperoleh akses berbagai pelayanan yang
dibutuhkan
Melihat dari tugas ini sangat berat sehingga perlu ada pelatihan dan bimbingan dari
pendamping profesional dan pemerintah Daerah, hal ini sangat penting dan menjadi tangung
jawab pemerintah guna mengembangkan kompetensi KPMD agar memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang memadai guna mendampingi pemerintah kampung dalam pembangunan di
kampung. Saat ini pemerintah Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Jokowi mempunyai
misi bahwa membangun Indonesia harus dimulai dari kampong ke kota. Oleh karena itu
Sebagai wujud nyata dari nawacita jokowi, pemerintah pusat melalui Kementrian Desa
memberikan dana Desa yang nilai cukup besar ke kampung di seluruh Indonesia termasuk
Kabupaten Pegunungan Arfak. Dalam pengelolaan dana desa di kabupaten pegunungan
Arfak sendiri mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan tidak berjalan secara baik.
Oleh karena itu, Berdasarkan uraian dari latar belakang permasalahan di atas penulis berpikir
bahwa Pemberdayaan Kader Kampung melalui sosialisasi merupakan salah satu hal yang
penting dan segera dicari solusinya, untuk itu penulis akan melakukan kegiatan aktualisasi di
Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat kampung bidang Pemberdayaan Masyarakat
Kampung dengan Mengangkat Judul : “Sosialisasi Pembuatan LPJ Dana Kampung kepada
Kader Kampung di Distrik Testega, Kab. Pegunungan Arfak”.
2
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan Aktualisasi Pelaksanaan aktualisasi bagi saya sebagai peserta Pelatihan Dasar Calon
PNS Golongan III bertujuan untuk:
1. Mampu menerapkan Nilai-Nilai Dasar ASN (yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), Pelayanan Publik, Manajemen
ASN, dan Whole of Government melalui pengalaman langsung pada Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Pegunungan Arfak.
2. Memperoleh pengalaman nyata tentang penerapan nilai dasar ANEKA dalam bentuk
sikap dan perilaku disiplin dalam kedudukan dan perannya sebagai anggota ASN
yang akan diterapkan di instansi tempat kerja.
3. Memberikan pengetahuan kepada kader kampung guna membantu perangkat
kampung dalam hal pengelolaan dana desa.
C. Manfaat Aktualisasi
1. Manfaat aktualisasi secara umum
a) ASN dapat belajar untuk menjadi pelayan masyarakat yang profesional.
b) ASN dapat membantu mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah.
2. Manfaat aktualisasi secara khusus
a) Terselesaikannya tugas akhir Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
b) Meningkatan pemahaman tentang nilai-nilai dasar ASN melalui ANEKA.
c) Peningkatan pemahaman tentang peran dan kedudukan ASN.
d) Pemahaman dan peningkatan kinerja pegawai melalui aktualisasi nilainilai dasar
ASN melalui ANEKA.
2. Misi
a. Masyarakat Pegunungan Arfak terjamin rasa aman, nyaman, dan tenteram dari
ancaman internal dan eksternal; menjunjung tinggi nilai-nilai iman dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Meningkatkan pelayanan dasar dan Pendidikan, kesehatan, dan kejahteraan
sosial;
3
c. Terselenggaranya pelayanan pemerintahan kepada publik secara akuntabel,
efektif, efisien serta patuh pada hukum;
d. Tersedianya sarana/prasarana dasar seperti perhubungan air, listrik, komunikasi,
perumahan, dan kemasyarakatan;
e. Meningkatnya mutu pelayanan pemerintahan kepada publik, pembangunan
sarana-prasarana dasar bagi publik dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip
konservasi dan keberlanjutan
4
4. Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Susunan organisasi Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung, terdiri
atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan;
3) Sub Bagian Keuangan dan Aset.
c. Bidang Rehabilitasi Sosial, membawahi :
1) Sub Bidang Rehabilitasi Sosial, Daerah Kumuh & Tuna Sosial dan Penderita
Cacat & Penyakit Kronis; dan
2) Sub Bidang Rehabilitasi Anak Nakal, Korban Narkoba dan Eks napi;
d. Bidang Bantuan Sosial, membawahi:
1) Sub Bidang Perlindungan Korban Bencana Alam; dan
2) Sub BidangSumbangan Sosial.
e. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kampung, membawahi:
1) Sub Bidang Pengembangan Lembaga Ekonomi Masyarakat, Perkreditan dan
Pemasaran; dan
2) Sub Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Keluarga dan Masyarakat.
f. Bidang Pemerintahan Kampung, membawahi:
1) Sub Bidang Tata Pemerintahan Kampung:
2) Sub Bidang Perangkat dan Administrasi Kampung;
3) Sub Bidang Pendapatan dan Kekayaan Kampung.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Nilai-nilai Dasar PNS
1. Nilai-nilai Dasar PNS
Untuk menwujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksanan
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat pemersatu bangsa, maka diperlukan
ASN yang professional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA.
Karakter ANEKA yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun inti penjelasan terkait
nilai-nilai ANEKA adalah sebagai berikut:
a) Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab.Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang
berbeda.Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab.Akuntabilitas
adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari
nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:
6
arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu :
Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa. Nilai-nilai ketuhanan yang
dikehendaki Pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang digali
dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka (inklusif), membebaskan dan
menjunjung tinggi keadilan dan persaudaraan.
Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan bisa
memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja
yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi
diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran
masyarakat.
Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila kedua memiliki
konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti menjadi pedoman negara
dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini berarti
negara menjalankan fungsi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sila ketiga: Persatuan Indonesia. Semangat kebangsaan adalah mengakui
manusia dalam keragaman dan terbagi dalam golongan-golongan.
Keberadaan bangsa Indonesia terjadi karena memiliki satu nyawa, satu asal
akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya, yang menjalani satu
kesatuan riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter dan kehendak
untuk hidup bersama dalam suatu wilayah geopolitik nyata.
Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua
fungsi. Fungsi pertama, badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi
ajang memperjuangkan aspirasi beragam golongan yang ada di masyarakat.
Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara
persatuan, bukan negara untuk satu golongan atau perorangan.
Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan
diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa kebaikan bagi semua
pihak.
Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan
bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan
menyelenggarakan keadilan.
c) Etika Publik
Konsep etika sering disamakan dengan moral.Padahal ada perbedaan antara
keduanya.Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar. Sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
7
seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos
individu/kelompokberdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.Etika publik
merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publikKode etik
adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus,
sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan
tertulis.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang undang
ASN, yakni sebagai berikut:
Memegang teguh nilai nilai ideologi negara Pancasila
Setia dan mempertahankan Undang Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdayaguna, berhasilguna dan santun.
Mengutamakan kepemimpinan berkualitastinggi.
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
d) Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang
apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi,
inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu
Efektif. Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efisiens. Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
8
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar
alur.
Inovasi. Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun
karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan
atau menggugurkan tugas rutin.
Mutu. Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen.
e) Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan
baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih
luas.Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
Jujur. Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
Peduli. Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak
mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
Mandiri. Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Disiplin. Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan
selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
Tanggung Jawab.Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Kerja Keras.Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-
besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan
tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh
sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
Sederhana. Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan.
9
Berani. Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas.
Adil. Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan.
10
Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas,
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
d) Kewajiban dan Hak Pegawai Negeri Sipil
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum.
Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagaiberikutPNS berhak
memperoleh:
gaji, tunjangan, dan fasilitas; cuti; jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
perlindungan; pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
gaji dan tunjangan; cuti; perlindungan;pengembangan kompetensi
11
1) Menyalahgunakan wewenang
2) Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain
dengan mengunakan kewenangan orang lain
3) Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau berkerja untuk Negara lain
dan/atau lembaga atau organisasi internasional
4) Berkerja pada perusahanan asing, konsultan asing, ataulembaga swadaya
masyarakat asing
5) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjam
barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga
milik Negara secara tidak sah
6) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau
orang lain didalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengantujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan Negara
7) Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik
secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapunn untuk diangkat
dalam jabatan
8) Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang
berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaanya
9) Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya
10) Melakukan suatu tindakan atau tidak melalukan suatu tindakan yang dapat
menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani
11) Menghalangi berjalanya tugas kedinasan
12) Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dengan cara:
13) Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara:
Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye dan/atau
Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama dan
sesudah masa kampaye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan,
atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan masyarakat;
14) Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau
calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat
dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda penduduk atau Surat Keterangan
Tanda penduduk sesuai peraturan perundangundangan
15) Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,
dengan cara:
Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah
12
Mengunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan
kampanye;
Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum dan sesudah masa
kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota
keluarga, dan masyarakat.
13
3) Partisipatif dimaksudkan untuk mendorong peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dengan memerhatikan aspirasi, kebutuhan
dan harapan masyarakat.
4) Akuntabilitas dimaksudkan bahwa proses penyelenggaraan pelayanan publik
harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5) Kepentingan umum dimaksudkan bahwa dalam pemberian pelayanan publik
tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi dan/atau golongan.
6) Profesionalisme dimaksudkan bahwa aparat penyelenggaraan pelayanan harus
memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugasnya.
7) Kesamaan hak dimaksudkan bahwa dalam pemberian pelayanan publik tidak
diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender
dan status ekonomi.
8) Keseimbangan hak dan kewajiban dimaksudkan bahwa dalam pemenuhan hak
harus sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan baik oleh pemberi
maupun penerima pelayanan.
Berdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan publik atau
pelayanan umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
1) Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh
organisasi privat, adalah semua penyediaan barang atau jasa publik yang
diselenggarakan oleh swasta, seperti misalnya rumah sakitswasta, perguruan
tinggi swasta, dan perusahaan pengangkutan milik swasta.
2) Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh
organisasi publik. Yang dapat dibedakan lagi menjadi 2 (dua) yaitu:
a.) primer; adalah semua penyediaan barang/jasa publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah yang di dalamnya pemerintah
merupakan satu-satunya penyelenggara dan pengguna/klien mau tidak
mau harus memanfaatkannya. Misalnya adalah pelayanan di
kantorimigrasi, pelayanan penjara dan pelayanan perizinan.
b.) sekunder; adalah segala bentuk penyediaan barang/jasa publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi yang di dalamnya
pengguna/klien tidak harus mempergunakannya karena adanya beberapa
penyelenggara pelayanan
B. Identifikasi Isu
Dari berbagai masalah yang ada di Dinas sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
Kampung Kabupaten Pegununga Arfak, saya mengidentifkasi ada 10 isu yang saya
sampaikan, antara lain:
1. Belum Optimalnya Papan Informasi di Dinas Sosial dan PMK
2. Belum tersedianya penataan ruang rapat pada Dinas Sosial dan PMK
3. Kurangnya Pemberdayaan masyarakat dibidang usaha kerajinan tangan
4. Belum Optimalnya Sistem jaringan internet di Dinas Sosial dan PMK
5. Belum adanya sosialisasi Protokol covid-19 di Dinas Sosial dan PMK
6. Belum optimalnya sosialisasi tentang masa jabatan kepala Kampung Se-Kabupaten
Pegunungan Arfak
14
7. Belum Optimalnya sosialisasi Pembuatan LPJ Dana Kampung kepada Kader
Kampung di Distrik Testega, Kab. Pegunungan Arfak
8. Belum Optimalnya Penataan halaman kantor Dinas sosial dan PMK
9. Kurangnya penyediaan peralatan pencegahan covid-19 Dinas Sosial dan PMK
10. Kurangnya Penyediaan sarana dan prasarana penunjang di Dinas Sosial dan
PMK
Table 1 APKL
Kriteria
Total
No Isu Isu Rangking
Nilai
A P K L
1 Belum Optimalnya Papan Informasi di Dinas Sosial dan PMK 2 2 3 1 8 X
2 Belum optimalnya penataan ruang rapat pada Dinas Sosial PMK 2 3 2 3 10 VIII
3 Kurangnya Optimalisasi Pemberdayaan masyarakat dibidang usaha
kerajinan tangan 1 3 3 2 9 IX
4 Belum Optimalnya Sistem jaringan internet di Dinas Sosial dan PMK 5 5 4 4 18 III
5 Belum optimalnya sosialisasi Protokol covid-19 5 3 4 5 17 IV
6 Belum optimalnya sosialisasi tentang masa jabatan kepala Kampung 4 5 3 4 16 v
Belum Optimalnya sosialisasi Pembuatan LPJ Dana Kampung
kepada Kader Kampung di Distrik Testega, Kab. Pegunungan
7 Arfak 5 5 5 5 20 I
8 Belum Optimalnya Penataan halaman kantor Dinas sosial dan PMK 3 3 3 3 12 VII
9 Kurangnya penyediaan peralatan pencegahan covid-19 Dinas Sosial
dan PMK 5 5 5 4 19 II
10 Kurangnya Penyediaan sarana dan prasarana penunjang di Dinas Sosial
dan PMK 1 2 4 5 13 VI
Keterangan :
A : Aktual (yang sedang hangat dibicarakan)
P : Problematik (paling mendesak dipecahkan)
K : Kekhalayakan (mengenai hajat hidup orang banyak)
L : Layak (logis, pantas, realistis, dan dapat dibahas)
Rentang Nilai : 1-5
D. Memilih Dan Menetapkan Isu
Dari hasil kriteria pemilihan isu melalui APKL terdapat 3 isu yang utama yitu:
1. Belum Optimalnya sosialisasi Pembuatan LPJ Dana Kampung kepada Kader
Kampung di Distrik Testega, Kab. Pegunungan Arfak
2. Kurangnya penyediaan peralatan pencegahan covid-19 Dinas Sosial dan PMK
3. Belum Optimalnya Sistem jaringan internet di Dinas Sosial dan PMK
15
Table 2 USG
Total
No Masalah U S G Ranking
Nilai
Belum Optimalnya sosialisasi Pembuatan LPJ Dana Kampung
I
1 kepada Kader Kampung di Distrik Testega, Kab. Pegunungan Arfak
2 Kurangnya penyediaan peralatan pencegahan covid-19 Dinas Sosial
II
dan PMK
3 Belum Optimalnya Sistem jaringan internet di Dinas Sosial dan
III
PMK
Keterangan:
U : Urgensi
S : Serious
G : Growth
Rentang nilai 1-5
E. Rumusan Isu
Dari hasil analisi USG maka didapatkan isu yang sangat penting untuk di selesaikan yaitu:
Belum Optimalnya sosialisasi Pembuatan LPJ Dana Kampung kepada Kader
Kampung di Distrik Testega, Kab. Pegunungan Arfak
F. Rencana, Tahapan, dan Output Kegiatan
Adapun rencana kegiatan serta tahapan kegiatan dan output/hasil yang diharapkan
dalam aktualisasi adalah sebagai berikut.
16
4. Mempersiapkan tempat Sosialisasi
5. Penyebaran Undangan
6. Pelaksanaan Sosialisasi
7. Evaluasi Hasil Kegiatan
17
BAB III
REALISASI AKTUALISASI
Dalam kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk menyampaikan rancangan aktualisasi
tentang Sosialisasi Pembuatan Laporan Pertangungjawaban dana desa kepada Kader
Kampung di lima kampung Distrik Testega Kabupaten Pegunungan Arfak. Kegiatan ini
dilakukan dengan beberapa tahapan yakni:
a. Menyampaikan maksud dan tujuan Aktualisasi dan
Menyampaikan konsep rancangan kegiatandan jadwal rancangan kegiatan
Output Kegiatan: Terlaksananya Penyampaian Maksud dan Rencana Kegiatan
b. Meminta saran dan pendapat serta Persetujuan dari Pimpinan dan Mentor
Mendapatkan saran dan persetujuan dari Pimpinan dan mentor
c. Menyusun rencana sesuai arahan pimpinan
Terlaksananya penyusunan rencana kegiatan sesuai arahan
18
KEGIATAN 2.
2. BERKOORDINASI DENGAN NARASUMBER
Dalam kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk menyampaikan rancangan aktualisasi
serta meminta kesediaanya sebagai Narasumber untuk menjadi pembicara pada kegiatan
sesuai judul rancangan peserta.
Tahapan dari kegiatan ini sebagai berikut:
a. Menyampaikan adanya Kegiatan dan tujuan kegiatan
Output: Terlaksananya Koordinasi dan menyampaikan tujuan kegiatan
b. Meminta kesedian dari Narasumber dan menyepakati waktu kegiatan
Output: Mendapatkan persetujuan dari narasumber dan menyepakati waktu kegiatan.
KEGIATAN 3.
3. MEMPERSIAPKAN PERALATAN DAN BAHAN SOSIALISASI
Kegiatan ini dilakukan demi terlaksananya kegiatan, segala macam kegiatan perlu
membutuhkan peralatan dan bahan. Untuk kegiatan ini ada beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Pembuatan undangan
Output: Terlaksananya pembuatan undangan
19
b. Pembuata Daftar hadir
Output : Terlaksananya Pembuatan Daftar hadir
c. Pembuatan berita acara
Output: Terlaksananya pembuatan berita acara
20
d. Mempersiapkan Materi
Output: Terlaksananya Penyediaan materi
f. Pemesanan makanan
Output: Terlaksananya pemesangan makanan
21
g. Memesan Spanduk
Output: terlaksananya Pemesangan Spanduk
KEGIATAN 4:
4. MENYEBARKAN UNDANGAN
kegiatan ini dilakukan agar orang yang dijadikan peserta dapat meengetahui waktu dan
tempat dilaksanakanya kegiatan.
kegiatan ini ada beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Antar Undangan kepada mentor
Output: Terlaksananya penyampaian undangan kepada mentor
b. Antar Undangan Kepada Narasumber
Output : Terlaksananya penyampaian undangan kepada Narasumber
22
d. Antar undangan ke Kader Kampung di Kampung Morumfeyi
Output: Terlaksananya pengantaran undangan kepada kampung Morumfeyi
23
g. Antar undangan ke Kampung Meksi
Output: Terlaksananya pengantaran undangan kepada kampung Meksi
KEGIATAN 5
5. MEMPERSIAPKAN TEMPAT SOSIALISASI
Tahapan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a. Koordinasi dengan kepala kampung terkait tempat
Output: koordinasi dan hasilnya mendapatkan persetujuan kepala kampung
24
b. Bersihkan tempat
Output: Terlaksananya pembersihan tempat
25
d. Mempersiapkan Tisue, Masker dan Henzenitaiser
Output: Terlaksananya persiapan Tisue, Masker dan Henzenitaiser
26
b. Pembukaan yang dilakukan oleh Moderator
Output: terlaksananya pembukaan kegiatan sosialisasi
c. Doa
Output : Terlaksananya Doa Pembukaan
27
d. Sambutan Pimpinan dari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung sekaligus
membuka kegiatan
Output: kegiatan Sosialisasi telah dibuka secara resmi oleh Dinas Sosial dan PMK
untuk selanjutnya dilaksanakan sosialisasi.
e. Makan
Output:
28
f. Sosialisasi berlangsung atau penyajian materi
Output: terlaksananya penyajian materi
29
Bimbingan Teknis dari Pendamping Kabupaten Kepada Kader Kampung
30
BAB IV
31
ANALISA
32
b. Nasionalisme
Amanah
Melakukan kerja keras karena ini merupan kepercayaan
c. Etika Publik
Cermat
Pandai mempersiapkan hal yang berkaitan dengan rancangan aktualisasi
d. KomitmenMutu
Efisien
Memanfaatkan waktu dan tenaga secar baik
e. Anti Korupsi
Kerja Keras
Kerja Keras dalam mempersiapkan perlengkapan
33
Bertanggungjawab atas setiap pekerjaan
6. Pelaksanaan sosialisasi
a. Akuntabilitas :
Tangung Jawab
Tangungjawab sebagai CPNS dalam melakukan Kegiatan Aktualisasi
b. Nasionalisme :
Mencintai sesama
Dengan memberikan pengetahuan adalah wujud cinta kepada sesama
c. Etika Publik:
Tanggungjawab
CPNS bertanggungjawab atas kegiatan yang sedang dilakukan
d. Komitmen Mutu
Diupayakan Efektifitas sosialisasi agar berdampak kepada kader kampong
e. Anti Korupsi
Peduli
Peduli terhadap kader kampung dalam memberikan pengetahuan
34
B. Realisasi Aktualisasi dan Konstribusi terhadap Visi-Misi Kabupaten Pegunungan
Arfak
1. Melakukan konsultasi dengan Pimpinan dan Mentor
Visi : Menjadi Penyelenggara dalam Memajukan dan Mensejahterakan Masyarakat
Misi : Terselenggaranya pelayanan pemerintahan kepada public secara akuntabel,
efektif, efisien, serta patuh pada hukum
2. Koordinasi dengan Narasumber
Visi : Menjadi Penyelenggara dalam Memajukan dan Mensejahterakan Masyarakat
Misi : Terselenggaranya pelayanan pemerintahan kepada public secara akuntabel,
efektif, efisien, serta patuh pada hukum
3. Mempersiapkan Peralatan dan Bahan sosialisasi
Visi : Menjadi Penyelenggara dalam Memajukan dan Mensejahterakan Masyarakat
Misi : Terselenggaranya pelayanan pemerintahan kepada public secara akuntabel,
efektif, efisien, serta patuh pada hukum
4. Menyebarkan undangan
Visi : Menjadi Penyelenggara dalam Memajukan dan Mensejahterakan Masyarakat
Misi : Terselenggaranya pelayanan pemerintahan kepada public secara akuntabel,
efektif, efisien, serta patuh pada hukum
5. Mempersiapkan tempat sosialisasi
Visi : Menjadi Penyelenggara dalam Memajukan dan Mensejahterakan Masyarakat
Misi : Terselenggaranya pelayanan pemerintahan kepada public secara akuntabel,
efektif, efisien, serta patuh pada hukum
6. Pelaksanaan sosialisasi
Visi : Menjadi Penyelenggara dalam Memajukan dan Mensejahterakan Masyarakat
Misi : Terselenggaranya pelayanan pemerintahan kepada public secara akuntabel,
efektif, efisien, serta patuh pada hukum
7. Melaporkan hasil kegiatan
Visi : Menjadi Penyelenggara dalam Memajukan dan Mensejahterakan Masyarakat
Misi : Terselenggaranya pelayanan pemerintahan kepada public secara akuntabel,
efektif, efisien, serta patuh pada hukum
35
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aparatur Sipil Negara(ASN) sebagai pelaksanakebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.
Dalam Kegiatan Sosialisasi Pembuatan Laporan Pertanggung Jawaban Dana Kampung
Kepada Kader Kampung ini sangat penting agar Dana Kampung dapat dikelola dengan
baik dan benar.
Aparatur Sipil Negara sebagai pelayanan publik harus mampu memenuhi standar
kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas dan jabatannya secara
efektif dan efisien seperti turan langsung untuk bersosialisasi kepada masyarakat umum.
B. Saran
Saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Kepada para Kader Kampung agar bisa mengelolah dana kampung lebih baik
lagi;
2. Sosialisasi kepada masyarakat harus di lakaukan secara terus menerus agar
tercapainya masyarakat yang adil dan makmur.
3. Peserta diklat, khususnya penulis sendiri agar dapat terus menerapkan
profesionalisme kerja sesuai dengan nilai-nilai ANEKA di tempat tugas
masing-masing.
4. Panitia diklat selaku penyelenggara kiranya dapat terus mengembangkan
pelatihan dan bimbingan yang berkualitas kepada peserta diklat agar dapat
diimplementasikan di dunia kerja sesuai dengan nilai-nilai
36
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Buku Panduan Diklat Prajabatan Gol. III Pola Baru. Manokwari: Badan
Pendidikan dan Pelatihan
. 2012. Renstra 2012 – 2016. Manokwari: Dinas Pekerjaan Umum Papua Barat
. 2014. Aktualisasi Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
. 2014. Akuntabilitas Modul Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
. 2014. Anti KorupsiModul Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
. 2014. Etika Publik Modul Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
. 2014. Komitmen MutuModul Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
. 2014. Nasionalisme Modul Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
37