Anda di halaman 1dari 18

PRINSIP DASAR RANCANGAN

PERCOBAAN
Oleh : Elwin, M.P.
Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
BPPSDMP Kementerian Pertanian.
PENGERTIAN RANCANGAN PERCOBAAN
Ilmu perancangan percobaan (experimental design)
merupakan cabang ilmu statistika, yang mempelajari
cara-cara mengatasi, mengisolasi atau mengontrol
keragaman materi atau lingkungan suatu percobaan.
Sehingga perbedaan perbedaan yang timbul
sebagai akibat berbagai perlakuan terhadap
satuan-satuan percobaan dapat dipisahkan dengan
jelas. Dengan demikian kesimpulan yang akan ditarik
dari suatu percobaan dalam menjawab
hipotesis-hipotesis dapat dilaksanakan secara objektif.
PENGERTIAN RANCANGAN PERCOBAAN
Perancangan percobaan adalah suatu rancangan
yang dibuat untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan yang berhubungan dengan persoalan
yang sedang diselidiki, yang merupakan
langkah-langkah lengkap sebelum percobaan
dilakukan sehingga akan membawa penelitian
kepada analisis dan kesimpulan yang objektif.
3 PRINSIP UTAMA RANCANGAN PERCOBAAN
1. Pengulangan : Perlakuan yang muncul lebih dari
satu kali dalam percobaan. Jika dalam suatu
percobaan setiap perlakuan hanya muncul satu
kali atau mempunyai ulangan tunggal maka kita
tidak dapat menduga galat pecobaan (galat:
kesalahan antara nilai sebenarnya dengan nilai
estimasi.
Taraf Pengulangan
Perlakuan
U1
Perlakuan 100 kg/ha U2
U3
U1
Dosis Pupuk 200 kg/ha U2
U3

U1
300 kg/ha U2
U3
Faktor yang mempengaruhi jumlah ulangan:
a. Derajat ketelitian.
b. Keragaman bahan, alat, media dan lingkungan penelitian.
c. Biaya penelitian tersedia.

Fungsi ulangan:
a. Menduga ragam dari galat percobaan.
b. Meduga galat baku (standar error) dari rataan perlakuan.
c. Meningkatkan ketepatan percobaan.
d. Memperluas presisi kesimpulan percobaan.
3 PRINSIP UTAMA RANCANGAN PERCOBAAN
2. Pengacakan : Pengacakan mengandung arti
setiap unit percobaan harus memiliki peluang
yang sama kepada masing-masing satuan
percobaan untuk dikenakan perlakuan tertentu.

Fungsi: Untuk menghindari galat sistematik (galat


independent), meningkatkan validitas kesimpulan
(pemenuhan asumsi kebebasan), menjamin
pengujian menjadi sah, dan percobaan terhindar
dari bias.

caranya : lotre, tabel bilangan acak, komputer


3 PRINSIP UTAMA RANCANGAN PERCOBAAN
3. Pengendalian lingkungan percobaan :
Menentukan perlakuan-perlakuan pada petak
percobaan atau mengendalikan keragaman
yang muncul akibat keheterogenan kondisi
lingkungan pada suatu percobaan agar objek
yang diteliti adalah objek yang homogen.
Pengendalian lokal dapat dikerjakan melalui cara
: perancangan percobaan dengan melakukan
pengelompokan, menggunakan kovariabel atau
variabel tambahan, memilih ukuran satuan-satuan
percobaan.
ISTILAH DALAM SUATU PERCOBAAN
1. Perlakuan : merupakan prosedur atau metoda
yang diterapkan pada unit percobaan. Prosedur
dapat berupa pemberian jenis pupuk yang
berbeda, dosis pupuk yang berbeda, varietas
yang digunakan berbeda.
Contoh : Seorang peneliti agronomi melakukan
percobaan pada tanaman jagung varietas Arjuna. Jarak
tanam diatur berbeda yaitu 20cm x 30cm, 30cm x 30cm,
dan 30cm x 40cm. Jenis pupuk yang diberikan adalah
urea, TSP, dan KCL dengan dosis masing-masing 100kg/ha,
200kg/ha dan 300kg/ha. Untuk semua unit percobaan
dilakukan penyiangan sebanyak dua kali yaitu pada umur
3 minggu dan 5 minggu setelah tanam. Dari contoh di
atas maka perlakuan yang diterapkan oleh peneliti
tersebut adalah jarak tanam. Sedangkan pemupukan,
penyiangan, dan varietas bukan perlakuan.
Jenis Perlakuan: Berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua
yaitu :
Perlakuan Kuantitatif: Bentuk perlakuan yang dapat
dikuantifikasi atau dihitung seperti dosis pupuk, jarak
tanam, panjang setek.
Perlakuan Kualitatif: Bentuk perlakuan yang tidak dapat
dikuantifikasi atau tidak mempunyai nilai seperti jenis
pupuk, varietas, jenis pestisida dan cara penyiangan.
Taraf Perlakuan: Taraf atau tingkat atau level perlakuan
adalahnya banyaknya tingkat faktor perlakuan yang
dicobakan/diberikan pada satu unit percobaan.
Contoh:
Nama perlakuan : dosis pupuk urea
Taraf perlakuan: 50, 100, 150 dan 200 kg urea/ha, maka
perlakuan dosis pupuk urea terdiri dari 4 taraf/level/tingkat
perlakuan.
Kondifikasi Perlakuan:
• Untuk mempermudah penulisan perlakuan dan tingkat
perlakuan maka biasanya dibuat kode (lambang)
perlakuan.
• Kode yang baik adalah yang bersifat informative dan
mudah diingat.
• Kode perlakuan sebaiknya digunakan huruf capital dari
awal kata yang paling informatif. Misalnya perlakuan
dosis pupuk urea dapat diberi kode D atau U.
• Kode tingkat atau taraf perlakuan disesuaikan dengan
sifat faktor perlakuannya.
Kondifikasi Perlakuan:
• Untuk mempermudah penulisan perlakuan dan tingkat
perlakuan maka biasanya dibuat kode (lambang)
perlakuan.
• Kode yang baik adalah yang bersifat informative dan
mudah diingat.
• Kode perlakuan sebaiknya digunakan huruf capital dari
awal kata yang paling informatif. Misalnya perlakuan
dosis pupuk urea dapat diberi kode D atau U.
• Kode tingkat atau taraf perlakuan disesuaikan dengan
sifat faktor perlakuannya.
Kondifikasi Perlakuan:
• Bila perlakuan kuantitatif, maka kodenya berupa angka
berurutan sesuai taraf perlakuannya. Misalnya U50, U100,
U150, U200.
• Bila perlakuan kualittatif, maka kode tarat perlakuan
adalah huruf kecil dari awal katanya yang paling
informatif. Misalnya perlakuan variates kedelai terdiri dri
varietas Merbabu, Lokon, Dempo, Galunggung, maka
kodenya adalah Vm, Vi, Vd dan Vg.
ISTILAH DALAM SUATU PERCOBAAN
2. Unit Percobaan : Unit terkecil dalam suatu
percobaan yang diberi suatu perlakuan. Unit
percobaan dapat berupa petak lahan, individu
tanaman, polibag. Misalnya dalam penelitian
pengaruh perlakuan dosis pupuk N terhadap
produksi tanaman kedelai, maka unit
percobaannya adalah satu petak lahan yang
berukuran 3 x 4 m, yang terdiri dari 15 tanaman.
Dalam hal ini unit percobaannya adalah petak
lahan tersebut.
ISTILAH DALAM SUATU PERCOBAAN
3. Satuan Pengamatan: Satuan pengamatan adalah
anak gugus dari unit percobaan tempat dimana
respon perlakuan diukur. Misalnya pada contoh di
atas, dalam unit percobaan berupa petak lahan
3x4 m terdapat 15 tanaman yang diberi perlakuan
pupuk urea yang berbeda, maka satuan
pengamatan untuk peubah pengukuran tinggi
tanaman adalah setiap tanaman yang diukur
tingginya (misalnya sebanyak 5 tanaman yang
terpilih secara acak). Untuk peubah produksi per
petak, maka satuan pengamatannya adalah unit
percobaan itu sendiri (petak lahan).
Sumber Materi:
Susilawati, Made. 2015. Perancangan Percobaan.
Bali: Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas
Udayana.

Anda mungkin juga menyukai