Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIKUM

BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA


(PDB 1314)

BUDIDAYA TANAMAN SAYUR DENGAN METODE KONVENSIONAL,


HIDROPONIK, VERTIKULTULAR

Oleh :
Alifa Nur Ramdhani

Dosen Pengampu :
Ir.Sobardini Mardin,M.S

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN,RISET,DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
ACARA I 4
BUDIDAYA TANAMAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL 4
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Tujuan 6
BAB II 7
TINJAUAN PUSTAKA 7
A. Klasifikasi dan Botani Kangkung 7
BAB III 9
METODE PRAKTIKUM 9
A. Waktu dan Tempat 9
B. Alat dan Bahan 9
BAB IV 10
HASIL DAN PEMBAHASAN 10
A. Hasil 10
B. Pembahasan 11
BAB V 14
KESIMPULAN DAN SARAN 14
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
ACARA 2 16
BUDIDAYA TANAMAN MENGGUNAKAN METODE HIDROPONIK 16
BAB I 16
PENDAHULUAN 16
A. Latar Belakang 16
B. Tujuan 17
BAB II 18
TINJAUAN PUSTAKA 18
A. Tanaman Kangkung 18
B. Pupuk Cair Sebagai Nutrisi 19
BAB III 21
METODE PRAKTIKUM 21
A. Waktu dan Tempat 21
B. Bahan dan Alat 21
BAB IV 22
HASIL DAN PEMBAHASAN 22
A. Hasil 22
B. Pembahasan 23
BAB V 25
KESIMPULAN DAN SARAN 25
A. Kesimpulan 25
B. Saran 25
DAFTAR PUSTAKA 26
ACARA 3 27
BUDIDAYA TANAMAN MENGGUNAKAN METODE VERTIKULTUR 27
BAB I 27
PENDAHULUAN 27
A. Latar Belakang 27
B. Tujuan 28
BAB II 29
TINJAUAN PUSTAKA 29
BAB III 31
METODE PRAKTIKUM 31
A. Waktu dan Tempat 31
B. Bahan dan Alat 31
BAB IV 32
HASIL DAN PEMBAHASAN 32
A. Hasil 32
B. Pembahasan 32
BAB V 34
KESIMPULAN DAN SARAN 34
A. Kesimpulan 34
B. Saran 34
DAFTAR PUSTAKA 35
ACARA I

BUDIDAYA TANAMAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budidaya kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang proses


penanamannya lebih mudah daripada sayuran kebanyakan, agar kangkung yang
kita tanam dapat menghasilkan hasil yang optimal, kita dapat persiapkan mulai
dari bagaimana cara pemilihan benih yang baik. Budidaya kangkung itu sendiri
bisa menjadi prospek bisnis yang menjanjikan karena kebutuhan masyarakat
dengan sayuran yang satu ini sangat meningkat apalagi jika diolah menjadi
masakan yang gurih dan enak. Nah, kali ini kami akan memberikan informasi
tentang cara budidaya tanaan kangkung yang baik dan benar. Pilih Bibit yang
Berkualitas Karena kita ingin hasil yang maksimal, maka usahakan untuk
memiliki bibit yang bagus dan berkualitas unggul.
Bibit yang bagus pastiakan menghasilkan hasil panen yang baik pula,
adapun ciri-ciri bibit bagus bagus pada awal pertumbuhan kangkung ditandai
dengan tumbuh tegak dan daya tumbuhnya hanya perlu 100%. Dalam melakukan
pembibitan kami memberikan informasi ada 2 cara yang bisa dilakukan yaitu
dengan teknik stek yaitu batang ditancapkan di tanah dengan kondisi bibit yang
besar dan segar atau menggunakan benih dengan kondisi yang bagus dan kering.
Baca Juga :Mengecek Kesuburan Tanah Menggunakan Bahan Pipa Paralon
Persiapkan Lahan Tanam Pada tahap selanjutnya yaitu bagaimana mempersiapkan
lahan untuk menanam tanaman kangkung. Lahan tanaman kangkung yang baik
digunakan harus bebas dari hama dan penyakit dan buatlah bedengan dengan
lebar sekitar 1 meter dan panjang menyesuaikan, lalu beri jarak dengan bedengan
yang terletak sekitar 40 cm atau menyesuaikan tempat. Kemudian sebarkan pupuk
kompos di atasnya kemudian biarkan dalam sehari. Media tanam juga bisa terbuat
pot atau polybag yang harus tetap dipadukan dengan kegemburan tanah yang akan
digunakan. Jadi kamu bebas mau menanam dimana saja, kalian bisa memilih
menanamdi pekarangan rumah, di belakang rumah, di pot atau di polybag. Tinggal
bagaiaman cara kalian utuk melakukan perawatan terhadap tanaman kangkung
kalian nantinya.
Proses Penanaman Nah, jika sudah siap lahannya langkah selanjutnya
adalah persiapan untuk penanaman tanaman kangkung. Di dalam penanaman
tersebut ada 2 macam metode yang bisa dilakukan yaitu, dengan cara ditebar, akan
tetapi proses ini memang begitu cepat tetapi biasanya kurang optimal karena
tingkat kerapatan penanaman tidak menentu, kalian bisa melakukan penebaran
benih dengan cara perlahan dan atur jarak penebaran benih kangkung. Baca Juga
:Teknik Kultur Embrio Rescue Biji Anggrek Proses penanaman selanjutnya
dengan cara ditugal yaitu memasukkan 2-3 benih ke dalam lubang yang telah
dibuat di bedengan dengan jarak 10 x 5 cm. Degan cara ini meskipun
pengerjaannya agak lambat tetapi dengan cara ini hasil bisa melimpah. Jadi
kembali kepada kalian, mau yang ditebar atau dengan cara tunggal dengan
membuatkan lubang-lubang. Proses Perawatan Inti dari perawatannya adalah
menyiram rutin pada pagi hari dan sore hari. Jika kalian mendapatkan musim
kemarau, kalian hanya perlu penyiraman yang rutin setiap pagi dan sore hari. Nah,
biasanya Jika tanaman kangkung disiang hari terlihat layu dan menguning, kalian
harus lakukan penyiraman dengan intensitas yang cukup. Jika kalian kurang
memperhatikan penyiraman di siang hari maka tanaman bisa mati. Proses
Pemanenan Waktu panen dalam budidaya kangkung mulai dari penanaman
biasanya memakan waktu 30-45 hari. Memanen tanaan kangkung pun tidak sulit
yaitu dengan cara dipotong dan dicabut.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum acara 1 adalah untuk mengethui cara budidaya


tanaman sayur menggunakan sistem konvensional.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi dan Botani Kangkung

Klasifikasi Kangkung Darat menurut Anggara (2009) yaitu :


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub-kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea reptans L. Poir.
Kangkung adalah salah satu jenis tanaman sayuran daun yang mampu
hidup di darat maupun di air. Tanaman kangkung merupakan tanaman yang dapat
tumbuh lebih dari satu bulan.
Menurut Rukmana (2005), botani kangkung adalah sebagai berikut :
1) Akar
Kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang akarnya
akan menyebar ke semua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 6-
sampai 100 cm, dan melebar secara mendarat pada radius 100 sampai 150 cm
atau lebih.
2) Batang
Batang kangkung berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, banyak
mengandung air (herbaceous), dan berlubang. Batang kangkung tumbuh
merambat atau menjalar dan perkecambahannya banyak
3) Daun
Kangkung darat berdaun panjang dapat mencapai 14 cm, bentuk ujung
bagian daun runcing, dan berwarna hijau keputih-putihan.
4) Bunga
Bunga kangkung darat berwarna putih polos berbentuk terompet.
5) Buah
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga
butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah
hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil
sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama.
6) Biji
Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat, berwarna cokelat
atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 20 September 2020, di desa


Ciberem kecamatan Sumbang kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :


1. Benih kangkung
2. Media tanam
3. Arang sekam
4. Pot
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel hasil praktikum


Foto Keterangan
Proses penyemaian, tunas berwarna
putih dikarenakan kurangnya cahaya
matahari

Proses pindah tanam


Kangkung berumur kurang lebih 40
HST

Hasil panen kangkung

B. Pembahasan

a) Persiapan Lahan
Sebaiknya menanam kangkung darat cabut lakukan di area persawahan
biar terkena sinar matahari yang cukup dan usahakan jangan terlalu jauh dari
perairan,lahan yang harus di persiapkan untuk budidaya kangkung yaitu:
Lahan harus di cangkul terlebih dahulu. Buatlah bedengan persegi panjang
Lebar lahan yang mau di buat minimal 30-40cm Tinggi kedalaman untuk
penampungan air 20-30cm dan panjang bedengan sesuai dengan lahan
masing-masing Bedengan di gembur dengan cangkul hingga merata dan
halus bersihkan semua rumuput-rumput liar di sekitar bedengan.
b) Proses pemupukan
Setelah proses pengolahan lahan selesai berikanlah pupuk kandang
sebelum biji atau tunas di tanam dengan jarak 4 hari,pengalaman saya dalam
meberi pupuk kandang pada lahan 8×12 saya beri 4 kantong dengan berat
50,kg,sbenernya tanaman kangkung darat cukup di bilang sangat kebal
terhadap cuaca dan kondisi tanah yang lembab. Proses pemberian pupuk pada
saat usia umur tanaman kangkung darat berkisar 14 hari. cukup di beri pupuk
garam dan urea sekali sampai proses pemanenan juga tidak bermasalah,selain
meringankan pengeluaran juga bisa di bilang ngirit.
c) Cara penanaman
Ada 2 tehnik penanaman kangkung darat yang bisa teman-teman lakukan
yaitu;dengan cara biji di tebar dan di tugal. Kalo proses penanaman bibit
kangkung darat dengan cara di tebar maka hasilnya kurang maksimal (bagus)
nanti hasil pertumbuhanyapun akan sangat rapat dan tidak teratur. Jadi
sebaiknya dalam proses penanaman kangkung darat alangkah baiknya dengan
cara di tugal saja dengan jarak tanam maxcimal 5-6cm,walaupun dengan cara
di tugal proses penanamannya agak lama tapi hasilnya akan sangat bagus dan
rajin nantinya
d) Penjarangan Dan Pennyulaman
Bila tanaman kangkung darat terlalu lebat maka akan sangat keliatan tidak
rajin,jadi dalam menanam tanaman kangkung darat biar menghasilkan hasil
yang bagus maka diperlukan penjarangan. Apabila tanaman banyak yang
mati, Sebaiknya segeralah dilakukan penyulaman dan diganti dengan bibit
yang telah disiapkan sebelumnya begitupula sebaliknya,apabila di dalam
satau rumpun tanaman kebanyakan maka segeralah lakukan pemisahan
minimal dalam satu rumpun ada 3-4 batang kangkung saja.
e) Panen Tanaman Kangkung
Pemanenan tanaman kangkung darat bisa di lakukan setelah umur
kangkung sudah mencapai usia 30-40 hari.pemanenan juga bisa di lakukan
dengan Dua cara yaitu;dengan di cabut atau di potong paling bawah
batangnya
Proses pemanenan juga bisa di lakukan dengan dua cara tersebut,tapi kalo
menurut saya mendiing di potong saja batang pohonya kan masih bisa
tumbuh lagi dan bisa di budidayakan kembali juga bisa mengurangi
pengeluaran Uang untuk membeli bibit lagi
Perlu anda ketahui kangkung darat juga bisa di lakukan pemanenan dalam
sekali tanam 3 kali pemanenan lohh bahkan bisa lebih, Setelah panen pertama
selesai anda hanya membutuhkan 5 – 7 hari saja Bisa memetik kembali
kangkung kangkungnya.nah Oleh karena itu, setiap bulannya anda bisa panen
sampai 6 kali Sedangkan kalo yang di cabut sampai akarnya cuma bisa
menghasilkan proses pemanenanya cuma sesekali saja.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa :


1. Batang kangkung dengan menggunakan metode konvesnional lebih besar.
2. Perawatan yang dibutuhkan dengan menggunakan metode konvensional tidak
perlu intensif.

B. Saran

Sebaiknya sebelum melakukan praktikum harus memahmi terlebih dahulu cara


budidaya tanaman dan metode yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Azzahra, D. P. (2019). Usaha tani tanaman kangkung darat (Ipomea Reptana)


secara organik.
Ariyono, R. Q., Djauhari, S., & Sulistyowati, L. (2014). Keanekaragaman jamur
endofit daun kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) pada lahan pertanian
organik dan konvensional. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan, 2(1),
pp-19.
ACARA 2

BUDIDAYA TANAMAN MENGGUNAKAN METODE HIDROPONIK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman kangkung (Ipomoea sp) adalah tanaman semusim atau tahunan


yang merupakan sayuran daun yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Asia
Selatan. Sayuran kangkung mudah dibudidayakan, berumur pendek dan harga
relatif murah. Kangkung merupakan sumber gizi yang baik bagi masyarakat
secara umum. Konsumsi kangkung mulai digemari oleh masyarakat terbukti
dengan sadarnya masyarakat peduli dengan gizi yang terkandung disayuran
kangkung.
Hidroponik adalah metode bercocok tanam atau budidaya tanaman tanpa
menggunakan tanah, melainkan dengan menggunakan media selain tanah sebagai
pengganti media tanah (Achmad, 2012) dalam Akasiska (2014). Aspek penting
yang perlu juga diperhatikan dalam menentukan keberhasilan budidaya
hidroponik adalah pengelolaan tanaman yang meliputi persiapan bahan media,
larutan nutrisi, pemeliharaan, aplikasi larutan nutrisi, panen dan pasca panen.
Dalam hidroponik, nutrisi yang dipakai pada umumnya menggunakan
larutan AB mix. Menurut Sutiyoso (2004), larutan AB mix terdiri dari pekatan A
2 (kalsium nitrat, kalium nitrat, Fe) dan pekatan B (kalium di-hidro fosfat, kalium
sulfat, magnesium sulfat dan campuran unsur mikro) yang digabungkan. Media
tanam merupakan tempat dimana tanaman dapat tumbuh dan berkembang
didalamnya. Contohnya seperti tanah, air, kapas, kompos, dan sejenis lainnya.
Saat ini, di kehidupan sehari-hari atau dalam perkebunan, tanah selalu menjadi
media tanam bagi benih yang akan ditanam.
Media tanam merupakan media tumbuh bagi tanaman yang dapat
memasok sebagian unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Sebagian
besar unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman dipasok melalui media tanaman.
Media tanam juga merupakan salah satu unsur yang paling berperan dalam
pertumbuhan tanaman, selain sebagai penopang akar tanaman, ketersediaan unsur
hara yang terdapat dalam media tanam sangat dibutuhkan. Dalam budidaya
tanaman terutama sayuran media tanaman merupakan faktor penentu berhasil
tidaknya suatu budidaya. Selain itu media tanaman juga ikut menentukan kualitas
dan kuantitas tanaman yang dihasilkan. Media tanam yang digunakan sebagai
media tumbuh tanaman hidroponik banyak jenisnya. Syarat media tanam
hidroponik yaitu dapat dijadikan tempat berpijak tanaman, mampu mengikat air
dan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, mempunyai
drainase dan aerasi yang baik, dapat mempertahankan kelembaban disekitar akar
tanaman, dan tidak mudah lapuk

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum acara 2 ini yaitu untuk mengetahui teknik budidaya
tanaman sayur menggunakan sistem hidroponik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Kangkung

Kangkung berasal dari India dan menyebar ke Malaysia, Burma,


Indonesia, Cina Selatan, Australia, sebagian Afrika. bayam Itu milik keluarga
Convolvulaceae atau Kale. bayam Ini adalah sumber mineral seperti Vitamin A,
Vitamin C, Zat Besi dan Kalsium. Kalium dan fosfor (Nazaruddin, 2003). Cancun
dapat berfungsi sebagai obat Anda bisa menenangkan saraf dan tidur. Akarnya
digunakan untuk pengobatan Wasir, zat besi di dalamnya Pertumbuhan tubuh.
Bagian terpenting dari tanaman kangkung adalah batangnya Muda sebagai bahan
nabati dan kecambahnya.
Kangkung merupakan tanaman yang cepat tumbuh dan berbuah dalam
waktu 4-6 minggu setelah tanam. Biasa ditemukan di dataran ketinggian hingga
1000 m. Tanaman kangkung terdiri dari dua varietasnya, yaitu kangkung darat
yang dikenal dengan kangkung cina dan kangkung air tumbuh secara alami di
sawah, rawa atau parit.
Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan, klasifikasi kangkung adalah :
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Dicotyledone (berkeping dua/dikotil)
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea reptans Poir.
Batang tanaman berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, banyak
mengandung air (herbaceous), dan berlubang-lubang. Perakaran tanaman 5
kangkung berpola perakaran tunggang dan cabang akarnya menyebar kesemua
arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 – 100 cm.
Kangkung memiliki tangkai daun yang menempel pada batangnya dan Di
ketiak daun terdapat tunas yang dapat tumbuh menjadi cabang baru. Bentuk daun
biasanya runcing atau tumpul, sisi atas daun. hijau tua dan bagian bawah daun
berwarna hijau muda. Bentuk bunga morning glory biasanya berupa terompet,
daun mahkota. bunga berwarna putih atau ungu. Sedangkan kale bulat telur
dengan tiga biji. Bentuk buah Kangkung seperti yang menempel pada bijinya.
Warna buahnya hitam saat tua dan hijau ketika dia masih muda. Kale berukuran
kecil, sekitar 10 mm, dan umur buahnya adalah Kale tidak lama. Bentuk biji
kangkung bersudut atau tegak. Berwarna coklat atau kehitaman dan terdiri dari
biji yang terbagi dua. Di dalam kacang kangkung kangkung tanah sebagai sarana
perbanyakan tanaman dermawan
Kangkung Darat (Ipomoea reptans P) dapat tumbuh di daerah iklim panas
dan iklim dingin. Curah hujan yang baik untuk Pertumbuhan tanaman ini
bervariasi dari 1500 hingga 2500 mm/tahun. Tanaman kangkung dapat tumbuh
dari dataran rendah sampai dataran tinggi dengan suhu 20-30oC. Berapa banyak
sinar matahari yang dibutuhkan kangkung? tergolong sedang yaitu 200-400
footcandel. Untuk kelembaban tergolong tinggi yaitu > 60%.

B. Pupuk Cair Sebagai Nutrisi


Nutrisi adalah zat organik yang dibutuhkan organisme tumbuh dan
berkembang sesuai fungsinya, nutrisi yang diperoleh dari makanan dan cairan
yang kemudian diasimilasi oleh tumbuhan (Qalyubi, 2015). Tanaman
membutuhkan 16 nutrisi untuk tumbuh dengan baik udara, air dan pupuk.
Unsur-unsur tersebut adalah karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N),
fosfor (P), kalium (K), belerang (S), kalsium (Ca), besi (Fe), magnesium (Mg),
boron (B), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), molibdenum (Mo) dan klorin
(Cl). Elemen C, H dan O biasanya disediakan cukup udara dan air.
Pupuk adalah bahan yang digunakan secara langsung maupun tidak
langsung agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, meningkatkan produksi dan
kualitas. Pupuk cair adalah larutan larut yang mengandung satu atau lebih unsur
pembawa yang dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu, distribusi lebih merata dan
konsentrasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Nutrisi dapat dipasok
dari bahan baku organik atau anorganik, nutrisi ini dapat dibuat dengan membuat
atau membeli produk jadi pupuk dengan merk di toko pertanian Nutrisi adalah
kandungan organik yang diperlukan organisme untuk tumbuh dan berkembang
sesuai fungsinya, nutrisi yang diperoleh Makanan dan cairan kemudian
diasimilasi oleh tanaman. Tanaman membutuhkan 16 unsur hara untuk tumbuh
yang berasal dari udara, air dan pupuk. Unsur-unsur tersebut adalah karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), belerang (S),
kalsium (Ca), besi. (Fe), magnesium (Mg), boron (B), mangan (Mn), tembaga
(Cu), seng (Zn), molibdenum (Mo) dan klorin (Cl). Unsur C, H dan O biasanya
disuplai dari udara dan air dalam jumlah yang cukup.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2020, di desa Ciberem


kecamatan Sumbang kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

B. Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan sebagai berikut :


1. Benih Kangkung
2. Pupuk AB Mix
3. Tissue
4. Toples
5. Ceting
6. Botol Bekas
7. Keresek Hitam
8. TDS Meter
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel hasil praktikum


Foto Keterangan
Penyemaian benih

Daun sudah mulai tumbuh

Daun makin tumbuh besar


Kangkung siap panen

B. Pembahasan

Budidaya Tanaman Kangkung Menggunakan Metode Hidroponik


Sederhana
a) Alat dan Bahan
Bahan Alat

Pupuk AB Mix dan Benih Kangkung Toples


Pupuk AB Mix yang sudah di Ceting
larutkan dengan air

Tissue Botol bekas

b) Teknik Budidaya

1) Semai Benih kangkung diatas ceting yang dialasi tissue yang sudah
dibasahi
2) Setelah disemai letakkan ceting tersebut di atas toples yang diisi air
sampai menyentuh permukaan ceting
3) Kemudian tutup toples tersebut menggunakan kresek hitam
4) Tunggu benih keluar tunas
5) Setelah keluar tunas air di dalam toples diberi nutrisi berupa pupuk AB
Mix yang telah dilarutkan
6) Pemberian nutrisi diukur dengan menggunakan alat yaitu TDS Meter
dengan kepekatan antara 900-1200 ppm.
7) Setelah pemberian nutrisi tunggu kurang lebih 4 minggu
8) Kangkung Hidroponik siap di panen
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa


1. Budidaya kangkung dengan metode hidroponik harus lebih ekstra dalam
perawatannya karena harus mengontrol ph air yang dicampur dengan larutan
AB Mix.
2. Batang kangkung dengan metode hidroponik lebih kecil

B. Saran

Sebaiknya sebelum melakukan praktikum harus memahmi terlebih dahulu


cara budidaya tanaman dan metode yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Bachri, Z. (2017). Kangkung Hidroponik. Penebar Swadaya Grup.

Hardin, A. M. A. A., & Rihaana, D. R. C. K. (2021). PELATIHAN BUDIDAYA


KANGKUNG SISTEM HIDROPONIK DI KOTA BAUBAU. Jurnal
Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI, 5(1), 265-275.
ACARA 3

BUDIDAYA TANAMAN MENGGUNAKAN METODE VERTIKULTUR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Caisim ( Brassica juncea L ) merupakan tanaman sayuran dengan iklim


sub-tropis, namun mampu beradaptasi dengan baik pada iklim tropis. Caisim
tergolong tanaman yang toleran terhadap suhu tinggi. Sayuran ini dapat ditanam
di berbagai ketinggian, mulai dari dataran rendah maupun dataran tinggi ( 5-
1.200 m dpl).
Caisim merupakan salah satu jenis sayuran daun yang banyak disukai
konsumen Indonesia karena mengandung berbagai nutrisi yang berkhasiat bagi
kesehatan. Kandungan yang terdapat pada caisim adalah protein, lemak,
karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Menurut Lestari (
2015) Konsumen menggunakan daun caisim baik sebagai bahan pokok maupun
sebagai pelengkap masakan tradisional dan masakan cina. Selain sebagai bahan
pangan, caisim dipercaya dapat menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada
penderita batuk. Caisim pun berfungsi sebagai penyembuh sakit kepala dan
mampu bekerja sebagai pembersih darah.
Salah satu upaya untuk memperbaiki kesuburan tanah ialah melalui
pengurangan aplikasi pupuk anorganik kemudian dilakukan penambahan pupuk
organik. Pupuk organik dapat menyediakan unsur hara dalam waktu yang lama
bagi tanaman. Hal tersebut terjadi karena proses pelepasan unsur hara pada pupuk
bersifat lambat (slow release). Kemudian Dewanto et al., (2013) mengatakan
bahwa penggunaan pupuk anorganik berdampak pada permasalahan lingkungan
terutama dalam kesuburan tanah yang dapat dilihat dari fisik, kimia dan biologi
tanah.
Pemberian pupuk organik pada tanah dapat memperbaiki sifat fisik tanah,
memperbaiki struktur tanah, porositas, permaibilitas, meningkatkan kemampuan
untuk menahan air. Disamping itu pemberian pupuk organik dapat memperbaiki
kimia tanah seperti meningkatan kemampuan untuk menyerap kation sebagai
sumber hara makro dan mikro serta meningkatkan pH pada tanah masam
(Fahrudin, 2011). Untuk mengurangi kemunduran kesuburan tanah dan
meningkatkan produktivitas hasil yang berkelanjutan perlu pemanfaatan pupuk
organik yang memadai baik jumlah, kualitas dan kontinuitasnya. Pupuk organik
saat ini sudah banyak dikenal masyarakat bahkan menjadi program pemerintah
untuk meningkatkan kesuburan dan produksi tanaman

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum acara 3 adalah untuk mengethui cara budidaya


tanaman sayur menggunakan sistem vertikultular.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Vertikultur merupakan upaya pemanfaatan lahan sempit dengan seoptimal


mungkin. Selain pemanfaatan lahan yang sempit, teknik bercocok tanam secara
vertikultur mampu menghasilkan tanaman yang berkualitas sesuai dengan kualitas
 pembudidayaan pada tanaman itu sendiri. Sehingga teknik bercocok tanam secara
vertikultur dapat direalisasikan dalam pertanian masa kini. Pada teknik ini
tanaman ditanam secara bertingkat atau vertikal dengan bantuan media tanam
 berupa pipa paralon atau bahan-bahan lainnya yang tersedia dan mampu
menunjang pertumbuhan tanaman ke arah samping.
Tanaman sawi masih satu keluarg dengan kubis dengan kubus krop. Kubus
bunga broccoli, dan lobak atau rades yaitu famili cruciferae. Oleh karena itu, sifat
morfologi tanamannya hampir sama. Terutama pada sistem perakaran, struktur
batang, bunga, buah (polong) maupun bijinya.
Menurut klasifikasi tata nama (sistem tumbuhan) tanaman sawi termasuk
kedalam :

Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rhoeadales
Famili : crucifera
Genus : brassica
Spesies : Brassica juncea L
Ada beberapa jenis model vertikultur, masing-masing memiliki
karakteristik yang berbeda. Jenis yang pertama adalah vertikultur jenis vertical,
 biasanya ada dalam bentuk wadah-wadah kokoh berbentuk kolom yang tegak
 berdiri dilahan. Jenis yang kedua adalah jenis horizontal, yang umumnya dalam
 bentuk rak-rak atau tangga bertingkat. Selain itu juga ada jenis vertikultur yang
 bergantung. Jenis ini umumnya dalam bentuk pot-pot atau wadah yang diikat oleh
tali atau kawat dan digantung pada atao.
Dalam melakukan budidaya tanaman vertikultur hal terpenting yang
diperhatikan adalah wadah yang akan dipakai dalam menyediakan ruang yang
baik bagi tanaman. Bahan yang dapat digunakan dalam budidaya tanaman
vertikultur antara lain paralon, bambu, talang, pot, dan lain-lain. Banyak
sedikitnya alat yang digunakan tergantung pada bangunan dan model wadah yang
akan digunakan. Ukuran panjang-pendek, tinggi-rendah, serta besar kecilnya
tergantung pada lahan yang dimiliki.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2020, di desa


Ciberem kecamatan Sumbang kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

B. Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan sebagai berikut :


1. Benih Caisim
2. Media tanam
3. Botol bekas
4. Gunting
5. Tali rafia
6. Tissue
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel hasil praktikum

Foto Keterangan
Proses penyemaian

Pertumbuhan caisim

B. Pembahasan

Budidaya Caisim menggunakan metode vertikultuar


a) Alat dan Bahan
Bahan Alat

Benih caisim Tali rafia dan Gunting

Botol bekas
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum di atas dapat disimpulkan bahwa :


1. Budidaya tanaman sayuran menggunakan metode vertikulturar lebih berisiko
gagal, dibandingkan dengan metode konvensional dan hidroponik
2. Budidaya menggunakan metode vertikulturar tidak membutuhkan lahan yang
luas.

B. Saran

Sebaiknya sebelum melakukan praktikum harus memahmi terlebih dahulu


cara budidaya tanaman dan metode yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai