Anda di halaman 1dari 6

TUGAS LAPORAN

FISIOTERAPI KARDIORESPIRASI

Nama : Dewi Hapsari


Nim : 202010490311067
Kelas/Kel : B/4

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022/2023
1) Anatomi Dasar Sistem Respirasi
A. Tractus respirasi terbagi menjadi 2 :
Tractus Respirasi Tractus Respirasi Bawah
Atas :
a. Nasal (hidung) a. Trachea
b. Pharynx b. Bronchus &
(faring) cabangnya(bronchioles)
c. Larynx (laring) c. Alveoli

B. Paru-Paru kanan terbagi menjadi 2 bagian :


 Paru-Paru kanan : terdiri dari 3 lobus
- Lobus pulmo superior dextra
- Lobus medial dextra
- Lobus inferior sinistra
 Paru-Paru kiri : terdiri dari 2 lobus
- Lobus superior sinistra
- Lobus inferior sinistra
C. Paru-Paru memiliki 10 segment
 Paru-Paru Kanan :
- Lobus :
1. Lobus pulmo superior dextra
2. Lobus medial dextra
3. Lobus inferior dextra

- Segment :
1. 5 buah segment pada lobus inferior
2. 2 buah segment pada lobus medialis
3. 3 buah segment pada lobus inferior
 Paru-Paru Kiri :
- Lobus :
1. Lobus superior sinistra
2. Lobus inferior sinistra
- Segment :
1. 5 buah segment pad lobus superior
2. 5 buah segment pada inferior
Setiap segmen ini masih terbagi lagi menjadi belahan-
belahan yang bernama Lobulus. Diantara lobulus yang satu
sengan yang lainnya di batasi oleh jaringan ikat yang berisi
pembulu darah bening dan saraf-saraf. Dalam setiap lobulus
terdapat sebuah Bronkiolus. Di dalam labulus ini juga terdapat
banyak cabang-cabangnya, di mana cabang-cabang tersebut
namanya Alveolus. Tiap-tiap duktus (saluran) alveolus
berakhir pada alveolus yang diamenternya anta 0.2-0.3 mm.
2) Istilah-Istilah Khusus Anatomi di Sistem Respirasi
1. Cavum Nasalis : Rongga hidung
2. Faring : Tenggorokan
3. Tonsil : Amandel
4. Laring : Pangkal tenggorokan
5. Brochus : Cabang batang tenggorokan
6. Bronchus : Cabang bronchus. Membentuk cabang, yakni bronchiolus
terminalis (tidak mempunyai kelenjar lender dan silia) dan bronchiolus
respiratorius (saluran transisional antara jalan napas konduksi dan
jalan udara pertukaran gas)
7. Duktus alveolaris : Kelanjutan bronchiolus respiratorius, tempat
alveoli bermuara
8. Alveolus : Sel epitel pada paru
9. Pleura : Membran serosa pembungkus paru
10. Pulmo : Paru-Paru
3) Peran Masing2 Organ/Jaringan di Sistem Respirasi
1. Nasal : Saluran untuk mengalirkan udara ke dan dari paru-paru,
penyaring kotoran, pembau, melembabkan dan menghangatkan udara
yang dihirup ke dalam paru-paru
2. Faring : Penyaring, menyeimbangkan tekanan udara, dan mengatur
kelembapan udara yang masuk
3. Laring : Memungkinkan terjadinya vokalisasi, melindungi jalan nafas
bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batuk
4. Trakea : Meneruskan udara menuju paru-paru, mencegah masuknya
benda asing dan melancarkan batuk
5. Bronkus : meneyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar
paru-paru, menjaga kualitas uadara yang dialirkan ke paru-paru,
konduktor udara antara lingkungan luar dengan alveoli
6. Bronkiolus : Membawa udara kaya oksigen ke alveolus, mengatur
jumlah oksigen yang masuk ke dalam paru-paru dan jumlah karbon
dioksida yang dikeluarkan
7. Alveolus : Tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida
8. Pleura : fungsi cairan pleura sebagai pelumas untuk menghidari
gesekan pada dinding dada pada saat terjadi pergerakan dan
pengembangan paru
4) Mekanisme Bernafas. Perbandingan Tekanan Luar dan Dalam Selama
Proses Bernafas. Hipobarik dan Hiperbarik
Terdapat 2 jenis pernafasan :
1. Pernafasan dada
- Inspirasi : m. intercostalis eksterna berkontraksi,tulang-
tulang rusuk terangkat,menyebabkan rongga dan
volume paru membesar.
- Ekspirasi : m. intercostalis internal berelaksasi,tulang-
tulang rusuk turun dan volume rongga dada menurun.
2. Pernafasan Perut
- Inspirasi : Abdomen bergerak ke arah luar sebagai
akibat dari kontraksi m. diagfragma yang turun ke
bawah secara mendatar sehingga rongga dada
membesar dan menurunkan tekanan udara di paru-paru.
- Ekspirasi : m. diafragma berelaksasi, abdomen
terangkat dan melengkung menekan rongga dada,
volume rongga dada mengecil tekanannya meningkat
dan udara keluar.
3. Hipobarik : Kondisi dimana tekanan pada paru rendah, contoh
pada saat mendaki gunung.
4. Hiperbarik : kondisi dimana tekanan pada paru tinggi, contoh
pada saat menyelam.
5) Otot Yang Terlibat Dalam Sistem Respirasi
1. Otot-otot Inspirasi : − Otot-otot utama : m. diafragma dan m.
intercostalis external − Otot-otot bantu : m. sternocleidomastoid,
m. upper trapezius, m. scaleni, m. serratus anterior, dan m.
pepctoralis mayor, dan m. pectoralis minor.
2. Otot-otot Ekspirasi : − Otot abdominalis (m. rectus abdominalis
internal, m. rectus abdominalis eksternal, dan m. rectus
abdominalis transversal) dan m. intercostalis internal.
6) Respiratory Rate, Volume Paru, Kapasitas Paru
a. Respiratory Rate : Jumlah napas yang dilakukan per menit.
Normalnya pada orang dewasa 12-20 kali per menit.
b. Volume Tidal Volume udara yang di inspirasi atau ekspirasi setiap
kali bernapas normal, besarnya kira-kira 500ml pada laki-laki dewasa.
c. Volume Cadangan Inspirasi Volume udara ekstra yang dapat di
inspirasi setelah dan volume tidal normal bila dilakukan insprirasi
kuat, biasanya mencapai 3000ml.
d. Volume Cadangan Ekspirasi Volume udara ekstra maksimal yang
dapat di ekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidal
normal, jumlah normalnya sekitar 1100ml.
e. Volume Residu Volume udara masih tetap berada dalam paru setelah
ekspirasi paling kuat volume ini besarnya kira-kira 1200ml.
f. Kapasitas Paru.
- Kapasitas Inspirasi : volume tidal + volume cadangan
inspirasi (±3500ml).
- Kapasitas residu fungsional : volume cadangan ekspirasi +
volume residu (±2300ml).
- Kapasitas vital : volume cadangan inspirasi + volume tidal +
volume cadangan ekspirasi (±4600ml).
- Kapasitas paru total : kapasitas vital + volume residu. Volume
maksimum saat inspirasi kuat (±5800ml).
7) Fisiologi Batuk
Refleks protektif yang disebabkan oleh iritasi percabangan
trakeobronchial dengan tujuan untuk menjaga agar jalan napas tetap bersih
dan terbuka. Penyebabnya benda asing atau penyebab iritasi menimbulkan
refleks batuk. Impuls aferen yang berasal dari saluran pernapasan berjalan
melalui nervus vagus ke medula otak.Di medula otak terjadi rangkaian
peristiwa otomatis yang digerakkan lintasan neuronal medula
-Efek rangkaian peristiwa otomatis di medula otak:
1. 2,5Ludara diinspirasi
2. Epiglotis menutup; pita suara menutup untuk menjerat udara dalam
paru
3. Otot-otot abdomen berkontraksi mendorong diafragma, -tek.
Dalam paru meningkat
4. Pita suara dan epiglotis terbuka lebar sehingga udara bertekanan
tinggi meledak keluar
5. Udara yang mengalir membawa benda asing atau penyebab iritasi
yang merangsang batuk

Anda mungkin juga menyukai