Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KESEHATAN GIGI
DAN
MULUT

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


POLITEKNIK KARYA HUSADA
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Satuan Acara Penyuluhan
Pada Tanggal, Bulan, Tahun sampai Tanggal, Bulan, Tahun,
Cakung Timur , SDN MM 07 Pagi 25 Juli 2022 - 30 Juli 2022

Jakarta, 14 Maret 2022


Pembimbing

(Indah Sri Wahyuni, M.KM)

Mengetahui,
Katua Program Studi D III Kebidanan
Politeknik Karya Husada

(Dr.Bd.Nurhandayani,S.ST,M.Kes)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Kesehatan Gigi Dan Mulut


Sub pokok bahasan : Cara Menggosok Gigi
Sasaran : Anak-Anak SD
Hari / Tanggal : 25 Juli 2022
Waktu : 30 menit
Tempat : SDN Ujung Menteng 07 Pagi
Penyuluh : Vita Selviana Devi

A. LATAR BELAKANG

Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain.
Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga
akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang dapat  merusak gigi
adalah makanan dan minuman, yang mana ada yang menyehatkan gigi dan ada pula
yang merusak gigi. Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan,
pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi
termasuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang mengabaikan
kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu
penting, padahal manfaatnya  sangat vital dalam menunjang kesehatan dan
penampilan (Pratiwi, 2007).

Mulut bukan hanya untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut
lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang
penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan
gigi karena banyak penyakit umum mempunyai gejala-gejala yang dapat dilihat dalam
mulut.    Pada umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dan anak lebih
banyak makan makanan dan minuman yang menyebabkan karies dibanding orang
dewasa. Anak-anak umumnya senang gula-gula, apabila anak terlalu banyak makan
gula-gula dan jarang membersihkannya, maka gigi-giginya banyak yang mengalami
karies (Machfoedz dan Zein, 2005).
Masalah utama dalam rongga mulut anak adalah karies gigi. Gigi berlubang atau karies
gigi adalah proses kerusakan gigi yang dimulai dari permukaan gigi atau enamel
menuju ke dalam gigi atau dentin. Proses tersebut terjadi karena sejumlah factor di
dalam mulut yang berinteraksi satu sama lain. Masyarakat umumnya cenderung
beranggapan bahwa gigi susu tidak perlu dirawat karena akan diganti dengan gigi
tetap. Sehingga, hal ini menyebabkan keadaan gigi susu saat diperiksakan di klinik
sudah parah dan anak berisiko menderita sakit gigi dengan segala macam komplikasi
yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pada masa sekarang, kasus kerusakan gigi pada anak telah meningkat secara dramatis
di dunia. Diperkirakan bahwa 90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan
sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies. Prevalensi karies tertinggi
terdapat di Asia dan Amerika Latin. Prevalensi terendah terdapat di Afrika. Di
Amerika Serikat, karies gigi merupakan penyakit kronis anak-anak yang sering terjadi
dan tingkatnya 5 kali lebih tinggi dari penyakit asma.  Karies merupakan penyebab
patologi primer atas penanggalan gigi pada anak-anak dan sekitar 29%-59% orang
dewasa dengan usia lebih dari 50 tahun mengalami karies.

Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu
mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter dan perawat gigi.
Menurut data terbaru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan dari riskesdas (riset
kesehatan dasar) tahun 2007, sekitar 72 persen penduduk Indonesia mempunyai
pengalaman karies (gigi berlubang) dan 46,5 diantaranya merupakan karies aktif yang
belum dirawat. Dalam hal kebiasaan menggosok gigi, sebanyak 91 persen penduduk
usia 10 tahun ke atas telah melakukannya setiap hari, namun hanya tujuh persen yang
menggosok gigi dua kali di waktu yang benar, yaitu sesudah makan pagi dan sebelum
tidur malam. Hasil riset juga menunjukkan hanya 7,3 % penduduk yang dinilai telah
menggosok gigi dengan benar.  Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 juga
memperlihatkan data memprihatinkan bahwa sebanyak 89% anak-anak di bawah usia
12 tahun mengalami karies atau gigi berlubang. Dengan kata lain hanya 11% anak
Indonesia yang terbebas dari karies. Secara rata-rata penduduk Indonesia memiliki
angka PTI (besarnya keinginan seseorang untuk menambal giginya dalam usaha
mempertahankan gigi tetap) sangat rendah, yaitu hanya sebesar 1,6%.
Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita di Indonesia adalah penyakit jaringan
penyangga gigi dan karies gigi. Secara umum kesehatan mulut dan gigi telah
mengalami peningkatan pada abad terakhir tetapi prevalensi terjadinya karies gigi pada
anak tetap merupakan masalah klinik yang signifikan. Karies gigi masih perlu
mendapat perhatian karena hingga dewasa ini penyakit tersebut masih menduduki
urutan tertinggi dalam masalah penyakit gigi dan mulut termasuk pada anak.

Faktor di dalam mulut (faktor dalam) yang berhubungan langsung dengan terjadinya
proses karies atau gigi berlubang antara lain struktur gigi, morfologi gigi, susunan dari
gigi geligi di rahang, derajat keasaman air ludah (saliva), kebersihan mulut dan
frekuensi makan makanan manis. Faktor tersebut berinteraksi, berkaitan dan
mempunyai urutan besar peranan tertentu. Selain itu ada beberapa faktor luar sebagai
faktor penyebab dan penghambat yang berhubungan tidak langsung dengan proses
terjadinya gigi berlubang (karies), antara lain usia, jenis kelamin, suku bangsa, letak
geografis, tingkat ekonomi, kultur sosial serta pengetahuan, sikap dan perilaku
terhadap pemeliharaan kesehatan gigi. Penyebab tingginya prevalensi penyakit gigi
dan mulut pada umumnya karena faktor perilaku dan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang belum merata. Selain itu penyebab utama terjadinya kerusakan gigi
berawal dari bagaimana pola hidup manusia itu sendiri. Sebab, tanpa adanya
perawatan dan perhatian khusus kepada gigi memperbesar kemungkinan kerusakan
gigi sejak dini. Pola hidup yang tidak sehat seperti sering mengkonsumsi rokok, teh,
atau kopi, juga menjadi salah satu penyebab kerusakan gigi.

Oleh karena itu, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan cara yang tepat
untuk mengubah perilaku hidup yang tidak sehat itu, serta dapat membantu dalam
masalah perawatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah. Dengan adanya penyuluhan
ini dapat memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut serta memberikan
motivasi kepada masyarakat tentang  merawat dan memelihara kesehatan gigi dan
mulut. Disamping sebagai upaya promotif dan preventif bagi masyarakat yang terkena
maupun yang belum
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama ± 30 menit diharapkan peserta penyuluhan
dapat menerapkan dan memahami tentang gigi dan mulut .
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama ±30 menit diharapkan peserta
mampu :
a) Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut secara benar
b) Menjelaskan fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi
c) Menyebutkan penyebab terjadinya kerusakan gigi secara benar
d) Menjelaskan cara perawatan gigi dan mulut secara tepat
e) Memperagakan cara menggosok gigi dengan
D. MATERI PENYULUHAN
• Pengertian kesehatan gigi dan mulut
• Fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
• Penyebab terjadinya karang gigi
• Cara perawatan gigi dan mulut yang tepat
• Langkah-langkah menggosok gigi yang benar

METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
 Demonstrasi

E. MEDIA
1. Power point
2. Mikrofon
3. LCD
4. Laptop
5. Leaflet
6. Meja
7. Kursi
8. Pantom gigi
9. Sikat gigi
F. PROSES PELAKSANAAN
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN KEGIATAN
KEGIATAN PENYULUHAN SASARAN
1. Pra Interaksi 10 menit »Mengucapkan salam » Menjawab salam
pembuka »Peserta menerima
» Memperkenalkan diri perkenalan
» Kontrak waktu »Peserta menerima
» Menyampaikan tujuan kontrak waktu
»Peserta menerima
tujuan yang
disampaikan

2. Interaksi 20  menit »Menjelaskan materi »Peserta


tentang: mendengarkan
• Pengertian kesehatan gigi dengan baik dan
dan mulut. kooperatif sampai
• Fungsi gigi dan manfaat dengan selesai
menggosok gigi
•Penyebab terjadinya
kerusakan gigi »Peserta aktif
• Cara perawatan gigi dan bertanya
mulut yang tepat
•Mendemonstrasikan »Peserta merasa
langkah-langkah senang
menggosok gigi yang benar
» Memberikan kesempatan
untuk bertanya
» Mendiskusikan bersama
tentang materi yang sudah
diberikan
»Memberikan
reinforcement
3. Terminasi 10 menit Memberikan »Peserta dapat
pertanyaan kepada menjawab
peserta »Peserta
Melakukan evaluasi mendengarkan
bersama dengan kesimpulan dari
peserta kegiatan
Memberikan penyuluhan
kesimpulan »Peserta
Kontrak waktu yang menyetujui
akan datang kontrak waktu
Memberikan yang akan datang
reinforcement » Peserta merasa
Memberikan salam senang
penutup »Peserta
menjawab salam
G. EVALUASI

1.  Evaluasi Penyuluhan
 Apakah peserta mampu menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut.
 Apakah peserta mampu menjelaskan fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
 Apakah peserta mampu menjelaskan penyebab terjadinya kerusakan gigi.
 Apakah peserta mampu menjelaskancara perawatan gigi dan mulut yang tepat.
 Apakah peserta mampu menjelaskan langkah-langkah menggosok gigi yang benar.
2. Evaluasi Struktur
a. Persiapan alat dan media dapat dipakai dengan baik.
b. Kontrak waktu dengan audien sesuai kesepakatan.
c. SAP tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut telah ada/siap.
3. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan berjalan lancar.
b. Audien mengikuti penyuluhan dari awal hingga selesai.
c. Peserta kooperatif dan mampu bekerjasama dengan perawat.
d. Media dan alat bantu selama penyuluhan dapat digunakan dengan baik.
e. Lingkungan selama penyuluhan sangat mendukung.
4. Evaluasi Hasil
a. Kognitif
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan :
» Peserta mampu menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut.
» Peserta mampu menjelaskan fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
» Peserta mampu menjelaskan penyebab terjadinya kerusakan gigi.
» Peserta mampu menjelaskan cara perawatan gigi dan mulut yang tepat.
» Peserta mampu menjelaskan langkah-langkah menggosok gigi yang benar.
b.  Afektif
Setelah mengikuti penyuluhan peserta berjanji akan menjaga kesehatan gigi dan mulut
dengan cara menggosok gigi dengan baik dan benar.
Peserta mampu menggosok gigi dengan baik dan benar.
H. SUMBER

Djuwita, I dan Sridadi. 1993.Pendidikan Kesehatan Gigi . Jakarta: Departemen


Kesehatan.

Herijulianti, dkk. 2002.  Pendidikan Kesehatan gigi. Jakarta: EGC.

Stoll, F. A, dkk. 1972  Dental health education.. Philadelphia: Lea & Febiger.

http://kafeperempuan.com/showthread.php?t=16
www.klipingku.com/2009/07/tips-gigi-putih-dan-sehat/
bayikita.wordpress.com
Komenta
Lampiran
1. MATERI

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

I. PENGERTIAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu  upaya  untuk
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak.  Pendidikan kesehatan gigi dan mulut
merupakan suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan kesehatan gigi dan
mulut yang bertujuan untuk menghasilkan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan
meningkatkan taraf hidup.

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik sehat secara
jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan anaknya
bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka
sehat.  Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut berada
dalam kondisi bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak
adanya plak dan karang gigi, gigi dalam keadaan putih dan bersih, serta memiliki kekuatan
yang baik.

Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan
perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan,
jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket.
Pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya
jangan sampai merusak struktur gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi dan penambalan
gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa
dipertahankan lagi. Kunjungan berkala ke dokter gigi hendaknya dilakukan teratur setiap
enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan.. Dengan perawatan yang
tepat pada gigi, maka akan dapat menghindari berbagai masalah gigi dan gusi seperti gigi
berlubang dan karang gigi serta masalah bau mulut.
II. FUNGSI GIGI DAN MANFAAT MENGGOSOK GIGI
A. Fungsi Gigi

Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang
memiliki 3 fungsi utama yaitu :

a. Pengunyahan (mastikasi) yang meliputi, memotong, merobek, dan melumat.


b. Keindahan (estetika)
c. Berbicara (phonetic).
B. Macam –macam gigi beserta fungsinya
a. Gigi Seri (Incisivus)

Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong makanan
(mastikasi). Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4
berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi usia 4 – 6 bulan,
kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 – 6 tahun pada rahang
bawah dan pada usia 7 – 8 tahun pada rahang atas.

b. Gigi Taring (Caninus)

Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan merupakan gigi
yang paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk mengoyak
makanan. Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di
kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen pada usia 11 –
13 tahun.

c. Gigi Geraham Kecil (Premolar)

Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di kanan.
Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang caninus.
Tumbuh pada usia 10 – 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi molar susu.
Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk melumatkan makanan.

d. Gigi Geraham (Molar)


Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia 10 –
11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar permanen
tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan digantikan
oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12, dengan pembagian
6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar permanen inilah yang
paling sering berlubang dan menyebabkan keluhan.

C. Manfaat Menggosok Gigi


1. Supaya gigi tetap bersih.
2. Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih, dan senyum yang
sehat.
3. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
4. Dapat berfungsi dengan baik.

III. TANDA DAN GEJALA GIGI BERLUBANG


1. Tanda Gigi Berlubang

Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya plak putih
seperti kapur pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya akan berubah menjadi
cokelat, kemudian mulai membentuk lubang. Spot kecokelatan yang buram
menunjukkan proses demineralisasi yang sedang aktif. Oleh sebab itu, diperlukan
pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini timbulnya lubang.

2. Gejala Gigi Berlubang

Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk pokok


dari gigi yang melindungi daerah akar gigi), biasanya mengeluh sakit atau timbul
ngilu setelah makan atau minum manis, asam, panas atau dingin.

Gejala gigi berlubang umumnya, adalah sakit gigi, gigi menjadi sensitif
setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin. Terlihat atau terasa
adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri ketika menggigit dan bau mulut
(Halitosis).
IV. PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN GIGI

Ada empat hal utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu :

1. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko
terkena karies. Amelogenesis imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000
orang. Disamping itu, ada penyakit dimana enamel tidak terbentuk sempurna.
Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada
kebanyakan kasus, gangguan ini bukanlah penyebab utama dari karies.
2. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam gigi
dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat
yang sering terselip sisa makanan.
3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit
bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus untuk
karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus,
Actinomyces viscosus, Nocardia spp, dan Streptococcus mutans.
4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat
memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan
mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam
dan menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan
proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi.

Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies, yaitu :

1. Air liur dapat menjadi penyeimbang lingkungan asam pada mulut. Terdapat keadaan
dimana air liur mengalami gangguan produksi, seperti pada diabetes mellitus.
2. Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air
liur. Terapi radiasi pada kepala dan leher dapat merusak sel pada kelenjar liur.
3. Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies. Tembakau adalah
faktor yang signifikan pada penyakit periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi.
Dengan gusi yang menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada
akar gigi akan lebih mudah mengalami demineralisasi.
4. Karies botol susu adalah pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada gigi susu.
Gigi yang sering terkena adalah gigi depan di rahang atas, namun kesemua giginya
dapat terkena juga. Sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan cairan yang
manis (misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya
pemberian makan pada anak-anak dengan cairan manis.
5. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi. Tipe karies
ini sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia,  kebersihan mulut yang buruk,
pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna metamfetamin karena obat ini membuat
mulut kering. Bila karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi kepala dan
leher, ini mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.

V. CARA PERAWATAN GIGI DAN MULUT YANG TEPAT

1. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut
dan rapat. Kemudian, terapkan cara menyikat gigi yang benar, yaitu menyikat dari
arah gusi ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan tidak terlalu keras.
2. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan perubahan
yang berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat
yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.
3. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket mudah
melekat pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan membentuk plak
dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi makan tersebut.
4. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta gigi
yang tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi yang
mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih) untuk
merawat kesehatan gigi dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan
fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar gigi tidak mudah berlubang.
5. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan memeriksakan
kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali dengan
catatan rutin.
VI. LANGKAH LANGKAH MENGGOSOK GIGI DENGAN BENAR

Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur.
Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar:

1. Tempatkan sikat pada sudut 45° terhadap gusi.


2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.
5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke
bawah.
6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.
8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek
gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus email gigi.
2. LEMBAR SOAL

Pertanyaan

1. Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut secara benar.


2. Menjelaskan 2 fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi
3. Menyebutkan 3 tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
4. Menyebutkan 2 dari 4 penyebab terjadinya kerusakan gigi secara benar
5. Menjelaskan 3 dari 5 cara perawatan gigi dan mulut secara tepat.
6. Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.

Jawaban

1. Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan sehat dimana gigi dan mulut berada dalam
kondisi bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak adanya plak
dan karang gigi, gigi dalam keadaan putih dan bersih, serta memiliki kekuatan yang baik.
2. A. Fungsi gigi
a. Gigi Geraham berfungsi untuk mengunyah makanan (mastiksasi)
b. Gigi Taring berfungsi untuk mengoyak makanan
c. Gigi Seri berfungsi untuk memotong makanan
d. Untuk keindahan (estetika)
e. Untuk membantu pengucapan kata-kata.
B. Manfaat menggosok gigi
a. Supaya gigi tetap bersih.
b. Untuk menambah percaya diri
c. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
d. Gigi dapat berfungsi dengan baik.
C. Tanda kerusakan gigi
a. Muncul plak putih seperti kapur pada permukaan gigi.
b. Warna berubah menjadi coklat
c. Gigi mulai berlubang
3. Gejala gigi berlubang
a. Sakit gigi.
b. Gigi menjadi sensitif setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin.
c. Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi.
d. Nanah di sekitar gigi.
e. Nyeri ketika menggigit.
f. Bau mulut (Halitosis).
4.  Penyebab terjadinya kerusakan gigi
a. Penyakit
b. Anatomi gigi
c. Bakteri
d. Waktu
5. Cara perawatan gigi dan mulut dengan benar
a. Pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan rapat
b. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat yaitu minimal dua
kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.
c. Segera menyikat gigi setelah makan makanan yang manis dan lengket
d. Gunakan pasta gigi yang mengandung perpaduan bahan alami seperti jeruk nipis,
garam,dan daun sirih dan ilmiah (kalsium dan fluoride).
6. Cara menyikat gigi yang benar
1. Tempatkan sikat pada sudut 45° terhadap gusi.
2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.
5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke
bawah.
6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.
8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek
gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus email gigi.
DAFTAR HADIR PENYULUHAN

Hari/ Tanggal :
Tema :

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN

Gedung Atlanta Lt. 5 No. 28 Jl. Margonda Raya Pondok Cina-Depok 16424 Jawa Barat
Jl. Raya Lenteng Agung Rukan Tanjung Mas Raya Blok B1 No.7
Kel. Tanjung Barat Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan
Telp : (021) 27801509 / 27801261 / 27801235
Fax : (021) 27801529
Email : khj@khj.ac.id
Website : www.khj.ac.id

Anda mungkin juga menyukai