Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini, XXXXX, tanggal XX bulan
XXXXX tahun XXXX (XX-XX-XXXX), oleh dan antara:
CAKAP dan MITRA secara sendiri-sendiri disebut sebagai “Pihak” dan secara
bersama-sama disebut sebagai “PARA PIHAK”.
PASAL 1
DEFINISI-DEFINISI
1. Program adalah produk pelatihan hasil produksi antara CAKAP dan MITRA
yang dalam hal ini adalah program pelatihan berbasis okupasi yang ditujukan
untuk penerima Kartu Prakerja dan umum.
2. CAKAP upskill adalah platform Digital Learning yang dikelola oleh CAKAP,
yang memungkinkan Peserta untuk mendapatkan pembelajaran dan
sertifikasi profesi secara digital.
3. Peserta adalah pihak yang melakukan pembelian Program melalui platform
CAKAP.
4. Rekonsiliasi adalah kegiatan pencocokan data atas penjualan Program setiap
bulannya melalui platform CAKAP yang dilakukan secara bersama-sama oleh
PARA PIHAK. Apabila terdapat perbedaan antara hasil Rekonsiliasi PARA
PIHAK, maka data yang digunakan adalah data pencatatan CAKAP.
5. Berita Acara Rekonsiliasi adalah dokumen yang menyatakan bahwa proses
rekonsiliasi telah dilaksanakan serta telah menunjukkan hasil yang sama
atau telah memenuhi kriteria untuk diterbitkan.
6. Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja
yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan
hubungan kerja, dan/atau pekerja/ buruh yang membutuhkan peningkatan
kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 36
Tahun 2022 Tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program
Kartu Kerja.
7. Kartu Prakerja adalah kartu penanda atau identitas yang diberikan kepada
penerima manfaat Program Kartu Prakerja sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2022 Tentang Pengembangan
Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Kerja.
PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
CAKAP dan MITRA dengan ini sepakat untuk membuat Program pelatihan sesuai
dengan ketentuan yang telah diatur oleh pedoman MPPKP (Manajemen Pelaksana
Program Kartu Prakerja) yang memungkinkan Peserta dapat melakukan pembelian
Program tersebut melalui platform resmi Kartu Prakerja dan CAKAP, dan MITRA
dengan ini sepakat bertindak sebagai rekan CAKAP dalam kegiatan operasional
selama kerjasama berlangsung dengan petunjuk teknis pelaksanaan yang
disepakati PARA PIHAK pada Lampiran I Perjanjian ini.
PASAL 3
KETENTUAN UMUM
1. Apabila suatu ketentuan dari Perjanjian ini atau bagian darinya dinyatakan
tidak sah, tidak berlaku, tidak dapat dilaksanakan, bertentangan dengan
ketentuan hukum yang berlaku, atau tidak sesuai dengan kebijakan umum
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, maka ketidakabsahan,
ketidakberlakuan, tidak dapat dilaksanakannya, pertentangan, atau
ketidaksesuaian tersebut hanya berlaku terhadap ketentuan tersebut atau
bagian dari ketentuan tersebut, sedangkan keabsahan, keberlakuan, dan
pelaksanaan bagian lain dari ketentuan tersebut serta ketentuan-ketentuan
lain dari Perjanjian ini tidak terpengaruh atau terganggu dan karenanya tetap
berlaku secara penuh dan sah. Dalam hal demikian, PARA PIHAK wajib
menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan untuk membuat agar
ketentuan atau bagian darinya yang tidak sah, tidak berlaku, tidak dapat
dilaksanakan, bertentangan, atau tidak sesuai tersebut menjadi sah, berlaku,
atau dapat dijalankan, atau untuk memberlakukan ketentuan atau
ketentuan-ketentuan baru yang mengembalikan Perjanjian ini sedekat
mungkin dengan apa yang diinginkan/dikehendaki oleh PARA PIHAK dengan
atau melalui ketentuan yang semula serta maksud/tujuan dari ketentuan
tersebut.
2. Kelalaian dan/atau keterlambatan salah satu pihak dalam melaksanakan hak
dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini tidak berlaku sebagai
pembebasan atau pengesampingan dari setiap pelaksanaan keseluruhan atau
sebagian dari hak dan kewajiban berdasarkan Perjanjian ini dan tidak
mencegah pelaksanaan selanjutnya dari hak dan kewajiban tersebut.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN
1. Hak dan kewajiban MITRA berdasarkan Perjanjian ini meliputi, antara lain:
4. Istilah “HKI” yang dimaksud di dalam Perjanjian ini mencakup, namun tidak
terbatas pada, hak cipta, paten, merek dagang, merek layanan, rahasia
dagang, desain industri, logo, dan hak-hak lain yang serupa sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku;
1 xxxxx Online
7. Jumlah peserta ajar dalam 1 (satu) kelas adalah minimum 5 (lima) peserta,
dan maksimal 50 (lima puluh) peserta dalam 1 (satu) kelas. Apabila jumlah
peserta dalam 1 (satu) kelas di bawah batas minimum maka jadwal kelas
tersebut akan dipindahkan ke jadwal kelas selanjutnya untuk memenuhi
kuota kelas;
8. Frekuensi pelatihan utama terjadi dalam 1 (satu) bulan adalah 4 (empat) kali
maksimal atau mengikuti jumlah minggu dalam 1 (satu) bulan berjalan;
PASAL 6
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
PASAL 7
PEMBAGIAN PENDAPATAN
PASAL 9
PERNYATAAN DAN JAMINAN
1. MITRA dengan ini menyatakan dan menjamin kepada CAKAP bahwa materi
yang terdapat dalam Program yang disediakan oleh MITRA tidak
bertentangan dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku bagi
PARA PIHAK, tidak melanggar Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pihak
manapun, dan tidak mengandung hal – hal yang berkaitan dengan SARA
(Suku, Agama & Ras) serta pornografi.
2. MITRA wajib melepaskan CAKAP (termasuk Direksi dan Karyawan) dari
segala tuntutan dari pihak ketiga manapun apabila di kemudian hari terdapat
tuntutan yang berkaitan dengan materi yang diperoleh dari MITRA kepada
CAKAP yang terdapat dalam Program sehubungan dengan pelaksanaan
Perjanjian ini.
3. PARA PIHAK mempunyai hak dan wewenang penuh yang sah untuk
mengadakan dan menandatangani serta mengikatkan diri pada Perjanjian ini
dan untuk melaksanakan kewajiban- kewajibannya berdasarkan, serta
ketentuan-ketentuan yang diatur di dalam, Perjanjian ini.
4. PARA PIHAK menyatakan dan menjamin bahwa Individu (-individu) yang
menandatangani Perjanjian ini untuk dan atas nama masing-masing Pihak
mempunyai kewenangan penuh dan sah untuk menandatangani Perjanjian
ini untuk dan atas nama serta dalam mewakili masing-masing Pihak.
PASAL 10
EVALUASI
PASAL 11
KERAHASIAAN
1. Tanpa persetujuan tertulis dari Pihak lainnya, PARA PIHAK dilarang
memberitahukan, membuka atau memberikan informasi, keterangan
dan/atau yang sejenisnya yang menyangkut isi atau yang berhubungan
dengan Perjanjian ini kepada pihak lain di luar Perjanjian ini, baik yang
berupa badan hukum maupun perseorangan, kecuali:
a. Instansi pemerintah yang berwenang mengatur atau mengeluarkan ijin
tentang hal-hal yang diperjanjikan dalam Perjanjian ini;
b. Diperintahkan oleh badan peradilan atau instansi pemerintah lainnya
yang berhubungan dengan penegakan hukum secara tertulis, resmi,
dan merupakan putusan final;
c. Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,
informasi tersebut harus diberikan kepada pihak lain yang disebut
secara jelas dalam peraturan perundang-undangan tersebut.
d. Informasi tersebut sudah tersedia bagi masyarakat umum;
e. Merupakan atau menjadi diketahui secara umum yang bukan
merupakan kesalahan salah satu Pihak.
f. Informasi tersebut sudah diketahui oleh Pihak lainnya pada saat
pengungkapan informasi.
g. Informasi tersebut diperoleh secara sah dari pihak ketiga yang tidak
memiliki ikatan kerahasiaan terhadap Pihak yang memiliki informasi.
2. PARA PIHAK wajib menjaga kerahasiaan atas segala informasi baik yang
tertulis maupun lisan yang dapat mengakibatkan kerugian Pihak lainnya
dalam Perjanjian ini kecuali telah mendapat persetujuan tertulis dari Pihak
tersebut.
3. Salah satu Pihak yang menerima informasi dapat memberikan,
mengungkapkan atau menyampaikan kerahasiaan informasi baik yang
tertulis maupun lisan kepada karyawan-karyawannya untuk melaksanakan
pekerjaan yang berhubungan dengan lingkup pekerjaan dari Perjanjian ini,
dengan ketentuan Pihak yang menerima/mendapatkan informasi tersebut
wajib menjamin karyawan-karyawannya untuk mematuhi kewajiban
kerahasiaan informasi berdasarkan Perjanjian ini.
4. Ketentuan kerahasiaan ini tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK walaupun
jangka waktu sebagaimana dimaksud Pasal 6 Perjanjian ini telah berakhir
ataupun Perjanjian ini diakhiri oleh PARA PIHAK.
PASAL 12
GANTI RUGI
1. PARA PIHAK akan secara sepenuhnya mengganti kerugian dan melindungi
Pihak lainnya, para direktur, pejabat, karyawan, agen, anak perusahaan,
afiliasi dan penerima pengalihan darinya dari dan terhadap kerugian atau
kewajiban yang timbul dari atau sehubungan dengan Perjanjian ini, termasuk
dan tidak terbatas pada setiap dan semua tuntutan, biaya, pengeluaran,
kerugian atau tanggung jawab (termasuk namun tidak terbatas pada, biaya
hukum, biaya investigasi dan biaya gugatan) yang timbul dari suatu tuntutan
yang diajukan oleh suatu pihak terkait dengan pelanggaran yang dilakukan
oleh salah satu Pihak terhadap pernyataan-pernyataan, jaminan-jaminan
atau kesepakatan-kesepakatan yang termuat di dalam Perjanjian ini atau
yang ditimbulkan oleh salah satu Pihak dengan alasan karena tidak
memenuhi suatu ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini.
2. MITRA akan secara sepenuhnya mengganti kerugian dan melindungi CAKAP,
para direktur, pejabat, karyawan, agen, anak perusahaan, afiliasi dan
penerima pengalihan darinya dari dan terhadap kerugian atau kewajiban
yang timbul dari atau sehubungan dengan materi yang diperoleh dari MITRA
kepada CAKAP yang terdapat dalam Program sehubungan dengan
pelaksanaan Perjanjian ini, termasuk dan tidak terbatas pada:
a. Suatu tuntutan bahwa Program bersifat memfitnah atau mencemarkan,
melanggar privasi atau melanggar HKI dari suatu pihak atau hak-hak
kontraktual atau hak-hak milik lainnya atau cidera menyakitkan
lainnya yang timbul dari atau sehubungan dengan materi yang
diperoleh dari MITRA kepada CAKAP yang terdapat dalam Program
sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini; dan/atau;
b. Suatu tuntutan yang diajukan oleh suatu pihak dan/atau Peserta yang
berkaitan dengan kegagalan atau gangguan atau cacat pada saat
materi yang diperoleh dari MITRA kepada CAKAP yang terdapat dalam
Program sehubungan dengan pelaksanaan Program tersebut diterima.
3. Apabila Mitra melakukan Perbuatan-perbuatan yang termasuk di dalam Pasal
4 ayat 1 dan Pasal 7 ayat 3 Perjanjian ini, dan menyebabkan baik secara
langsung maupun tidak langsung terhambatnya dan / atau terkendalanya
Perjanjian ini, maka Mitra wajib memberikan ganti rugi sebesar 50 persen
dari total keseluruhan yang telah dibayarkan CAKAP kepada Mitra.
4. Adapun Perhitungan Ganti kerugian sebagaimana dimaksud pada Pasal 12
ayat (3) ini, dihitung dari Total pembayaran yang seharusnya diberikan dari
CAKAP kepada MITRA sehubungan dengan Pelaksanaan Perjanjian ini.
5. Pengenaan dan Pemberlakuan Ganti kerugian sebagaimana dimaksud pada
Pasal 12 ayat (3) dan (4) Perjanjian ini apabila:
a. MITRA tidak memberikan update, kabar dan/atau Progress Pekerjaan
kepada CAKAP sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini;
b. MITRA tidak memberikan update, kabar dan/atau Progress Pekerjaan
setelah Penandatanganan antara PARA PIHAK telah dilakukan;
c. Pelaksanaan Perjanjian ini mengalami kendala, terhambat, terlambat
dan/atau menjadi tidak dapat dilanjutkan tanpa Pemberitahuan dan
alasan yang jelas dan dapat diterima oleh Pihak CAKAP;
d. Hal-hal lainnya yang dapat dikategorikan sebagai Perbuatan
wanprestasi/ingkar janji yang dilakukan oleh Pihak MITRA kepada
CAKAP sehingga menyebabkan terkendalanya dan/atau terhambatnya
Pelaksanaan Perjanjian ini;
6. Ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur pada Pasal 12 ayat (3), (4), dan
(5) dikecualikan dalam hal:
a. Dalam Kondisi sedang terpapar Covid-19 dibuktikan dengan adanya
hasil Swab Test PCR atas nama MITRA;
b. Dalam Kondisi terkena dampak Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan
Masyarakat (untuk selanjutnya disebut “PPKM”) sehingga terkendala
untuk melakukan aktivitas dan menyebabkan terganggunya mobilitas
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya;
c. Dalam Kondisi sedang berada di dalam suasana kedukaan akibat
keluarga inti dan/atau kerabat dekat meninggal dibuktikan dengan
foto, video atau bukti-bukti lainnya yang dapat membuktikan
peristiwa/kejadian tersebut benar-benar terjadi, sehingga menghalangi
yang bersangkutan untuk melakukan aktivitas dan menyebabkan
terganggunya mobilitas dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya;
d. Sebab-sebab lain yang dapat dikategorikan sebagai Force Majeure
(keadaan memaksa) sebagaimana diatur pada Pasal 13 mengenai
Keadaan Kahar, sehingga menghalangi yang bersangkutan untuk
melakukan aktivitas dan menyebabkan terganggunya mobilitas dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya;
PASAL 13
KEADAAN KAHAR
1. Yang dimaksud dengan Force Majeure dalam Perjanjian ini berarti peristiwa,
keadaan/kondisi, atau kejadian yang terjadi di luar kemampuan, kekuasaan,
atau kendali wajar suatu Pihak dan tidak disebabkan karena kesalahan Pihak
tersebut, dan peristiwa, keadaan/kondisi, atau kejadian tersebut
menghambat, menghalangi, atau menunda Pihak itu dalam menjalankan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini. Yang disebut atau dikategorikan
sebagai Force Majeure mencakup, antara lain bencana alam, seperti banjir,
tanah longsor, letusan gunung berapi, angin topan, badai, gempa bumi,
wabah penyakit menular, pemberontakan, huru-hara, kerusuhan, perang
(baik yang diumumkan atau tidak), atau tindakan militer, kebakaran,
pemogokan, sabotase, dikeluarkannya keputusan, kebijakan, peraturan, atau
dilaksanakannya suatu tindakan, oleh pihak yang berwenang yang
menghambat, menghalangi, atau menunda secara langsung pelaksanaan
kewajiban suatu Pihak berdasarkan Perjanjian ini
2. Dalam hal terjadi Force Majeure dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, maka
Pihak yang mengalami Force Majeure berkewajiban memberitahukan secara
tertulis kepada Pihak lainnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak saat
mulainya, begitu juga saat berakhirnya peristiwa Force Majeure dan
diterangkan secara resmi oleh pejabat pemerintah/instansi yang berwenang.
Kelalaian atau kelambatan dalam memenuhi kewajiban pemberitahuan
dimaksud ayat (2) Pasal ini, mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa
dimaksud ayat (1) Pasal ini sebagai Force Majeure.
3. Apabila Force Majeure tersebut tidak dapat diatasi dalam jangka waktu
tertentu yang telah disepakati oleh PARA PIHAK, maka PARA PIHAK akan
merundingkan kembali dan mencari jalan penyelesaian untuk mengatasi
akibat dari keadaan Force Majeure tersebut atau PARA PIHAK dapat
mengakhiri Perjanjian ini.
4. Segala kerugian yang diderita atau dialami oleh salah satu Pihak sebagai
akibat atau karena terjadinya peristiwa Force Majeure bukan merupakan dan
tidak menjadi tanggung jawab Pihak lainnya.
PASAL 14
PENGAKHIRAN KERJASAMA
PASAL 15
KORESPONDENSI
MITRA (XXXXXXX)
Nama : xxxxxxx
Alamat : xxxxxxx
Telp : xxxxxxx
Email : xxxxxxx
2. Apabila salah satu Pihak atau PARA PIHAK bermaksud untuk mengubah
alamat korespondensi di atas, maka Pihak yang hendak mengubah alamat
tersebut wajib memberitahukan kepada Pihak yang lain selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari kalender sebelum perubahan tersebut berlaku efektif.
Kelalaian untuk memenuhi ketentuan pemberitahuan ini akan mengakibatkan
korespondensi yang ditujukan ke alamat yang lama akan dianggap telah
diterima dengan baik oleh Pihak yang dituju.
PASAL 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PASAL 17
PERBEDAAN-PERBEDAAN
PASAL 18
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 19
HUKUM YANG BERLAKU
Perjanjian ini serta pelaksanaan dari dan penafsiran atas Perjanjian ini diatur oleh
dan tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia.
PASAL 20
TIADA PENGALIHAN
Kecuali diatur lain di dalam Perjanjian ini, tidak ada Pihak yang dapat atau akan
mengalihkan, memindahkan, dan/atau menginovasikan suatu atau seluruh hak
dan/atau kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini kepada pihak lain, atau
menyebabkan suatu atau seluruh kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini
ditanggung atau diambil alih oleh pihak lain, tanpa persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Pihak lainnya.
PASAL 21
LAIN – LAIN
1. Dalam pelaksanaan Perjanjian ini selain dari yang menjadi hak dan kewajiban
masing-masing Pihak, PARA PIHAK tidak akan melakukan pemberian berupa
uang, barang, fasilitas atau pemberian dalam bentuk apapun kepada Pejabat
atau pihak-pihak manapun atau kepada siapapun yang terkait dengan
kedudukan atau tugasnya sebagai pejabat dan/atau karyawan CAKAP atau
MITRA baik selama proses pelaksanaan Perjanjian maupun pada saat proses
pengadaan berlangsung.
2. Setiap perubahan isi Perjanjian ini termasuk lampirannya akan mengikat
apabila dinyatakan secara tertulis dan disetujui PARA PIHAK dengan jalan
membuat dan menandatangani Amandemen atau Side Letter terhadap
Perjanjian, serta akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian ini.
PASAL 22
KESELURUHAN PERJANJIAN
Demikian Perjanjian ini dibuat, dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli di atas kertas
bermeterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah
ditandatangani PARA PIHAK.
CAKAP MITRA
PT CERDAS DIGITAL NUSANTARA ASISTEN TENAGA PELATIH