Pd-Sekupang-Kota Batam
SALAM PRAMUKA !
KOMPAS &
MATA ANGIN
Pada waktu yang sama, seorang kapten kapal China yang tak dikenal menemukan gagasan
untuk memakai minyak sebagai ganti air untuk pengapungan kompasnya. Jarum besi mengapung
lebih mudah jika berada di atas minyak yang pada. Segera setelah itu, pelaut lain memutuskan bahwa
kompasnya akan bekerja lebih baik jika berada di dalam suatu kotak tertutup. Minyak tidak akan
tumpah dari mangkuk ketika angin keras.
Kawan-kawan mereka yang lain mengikuti memasukkan minyak, tatal kayu, dan jarum besi ke
dalam suatu keramik dengan ditutup kaca. Kompas modern akhirnya ditemukan.
Kompas baru dikenal di Eropa setelah tahun 1150. Pada tahun 1190, seorang pria Inggris,
Alexander Neckam menulis tentang penggunaan alat untuk memandu kapalnya. Seseorang di Perancis
menemukan kompas jarum poros sekitar tahun 1240. Sebagai ganti penggantungan kompasnya, ia
menyeimbangkanya dengan titik jarum sehingga jarum kompas terapung di air. Ia menyebutnya
dengan jarum apung.
Adalah seorang Italian yang menemukan nama "kompas", sekitar tahun 1250. Kata tersebut
berasal dari bahasa Italia n"Compassare" yang secara hafiah berarti "melangkah melingkar", secara
kiasan berarti "untuk mengukur atau memandu".
Hanya ada peningkatan kecil dalam teknik kompas magnet pada tahun 1400 M. Yang telah
berubah hanyalah pemahaman kita tentang gaya magnet dan medan magnet bumi.
Satelit Global Positioning System (GPS) memperoleh dua popularitas dan penggunaanya 20
tahun yang lampau. GPS dengan jelas menunjukkan posisi anda berada, buka ke arah mana Anda
pergi dari sini. Oleh karena itu, ekspedisi dengan teknologi canggih pun masih menggantungkan
teknologi kompas yang sederhana.
Dan perlu diketahui bahwa apabila Mendekari kutub utara maupun kutub magnetis selatan,
maka kompas tidak akan berfungsi. jarumnya akan berputar tanpa tujuan dan tidak menunjuk ke arah
manapun.
1. Dial : bagian paling dasar pada kompas dengan isi seperti derajat dan angka penunjuk arah atau
huruf mata angin
2. Visir : bagian tegak dengan kegunaan untuk membidik sasaran ia memiliki kawat halus pada
tengahnya untuk menetapkan sasaran yang dituju
3. Kaca pemesar : kaca dengan kegunaan memperjelas atau memperbesar angka / huruf pada dial
yang kita lihat.
4. Jarum penunjuk : sebuah jarum dengan kegunaan menunjukan arah mana yang kita bidik dan
bahan pembuatan pada kompas klasik adalah dari magnet.
Wind's Creative Batam ( FB, IG, Youtube, Blog : Nasimun J Riau ) 162
Buku Materi Pramuka
5. Tutup dial : adalah bagian atas kompas dengan dua garis ditengah biasanya memiliki sudut 15’
yang digunakan untuk melindungi kompas pada umumnya.
6. Alat penyangkut atau penggantung : dapat digunakan sebagai gantungan kompas namun fungsi
utamanya adalah untuk tempat ibujari saat membidik agar tidak goyah.
Kompas silva atau orienteering fungsi utamanya untuk mempermudah perhitungan dan
pembacaan pada peta secara langsung. Badan atau pembungkus kompas silva selalu dibuat transparan
untuk mempermudah pembacaan peta yang diletakkan di bawahnya.
Kompas biasa fungsi utamanya hanya sebagai penunjuk arah berdasarkan prinsip gaya
magnet. Jadi kompas biasa adalah kompas dasar. Ukuran kompas biasa umumnya lebih kecil dari 2
jenis kompas yang lain. Untuk sekedar penunjuk arah mata angin kompas biasa lebih dapat
diandalkan karena lebih praktis.
1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka
jarum tersebut akan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET.
2. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca
pembesar kira-kira bersudut 50° dengan kaca dial.
Wind's Creative Batam ( FB, IG, Youtube, Blog : Nasimun J Riau ) 163
Buku Materi Pramuka
3. Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai : (a) Membidik ke arah Visir, membidik sasaran, (b)
Mengintai derajat Kompas pada Dial.
4. Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang
terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui
kaca pembesar.
5. Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°
6. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 30°.
7. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab rute ke 30°
tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita Melambung
(keluar dari rute) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.
8. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back
Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali ke pangkalan apabila tersesat dalam
perjalanan.
Wind's Creative Batam ( FB, IG, Youtube, Blog : Nasimun J Riau ) 164
Buku Materi Pramuka
MATA ANGIN
Wind's Creative Batam ( FB, IG, Youtube, Blog : Nasimun J Riau ) 165
Buku Materi Pramuka
Wind's Creative Batam ( FB, IG, Youtube, Blog : Nasimun J Riau ) 166