Modul Sitem Rujukan Pada Masa Kehamilan
Modul Sitem Rujukan Pada Masa Kehamilan
MODUL
Sitem Rujukan Pada Masa Kehamilan
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan
Dosen : Indah Trianingsih, SST., M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok 5
1
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
HALAMAN PENGESAHAN
Bandarlampung, 2022
Mengetahui,
Ka. Jurusan/Prodi Penulis
Menyetujui
Direktur Poltekkes Tanjungkarang
2
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
PEN
DAH
ULU
SAN
Latar Belakang
u
Salah satu bentuk pelaksanaan dan pengembangan upaya kesehatan dalam Sistem
b
kesehatan Nasional (SKN) adalah rujukan upaya kesehatan. Untuk mendapatkan mutu
m
pelayanan yang lebih terjamin, berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efesien), perlu
at
adanya jenjang pembagian tugas diantara unit-unit pelayanan kesehatan melalui suatu tatanan
er
sistem
i: rujukan. Pelaksanaan sistem rujukan di indonesia telah diatur dengan bentuk
bertingkat atau berjenjang, yaitu pelayanan kesehatan tingkat pertama, kedua dan ketiga,
dimana dalam pelaksanaannya tidak berdiri sendiri-sendiri namun berada di suatu sistem dan
saling berhubungan.
Apabila pelayanan kesehatan primer tidak dapat melakukan tindakan medis tingkat
primer maka ia menyerahkan tanggung jawab tersebut ke tingkat pelayanan di atasnya,
demikian seterusnya. Apabila seluruh faktor pendukung (pemerintah, teknologi, transportasi)
terpenuhi maka proses ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat awam akan segera
tertangani dengan tepat. Sebuah penelitian yang meneliti tentang sistem rujukan menyatakan
bahwa beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan proses rujukan yaitu tidak ada
keterlibatan pihak tertentu yang seharusnya terkait, keterbatasan sarana, tidak ada dukungan
peraturan. (Setandar Kesehatan Nasional ; 2009)
Materi
Bahan kajian ini dengan sub bahan kajian meliputi:
1. Pengertian sistem rujukan
2. Tujuan
3. Jenis
4. Jenjang tempat tingkat rujukan
5. Upaya peningkatan mutu rujukan
6. Pengertian PONED dan PONEK
3
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
.
1. Untuk mengetahui apa sistem rujukan
2. Untuk mengetahui jenis rujukan
3. Untuk mengetahui upaya peningkatan mutu rujukan
4. Untuk mengetahui Apa PONEK dan PONED
4
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
URAIAN MATERI
A. Sistem Rujukan
1. Pengertian
Sistem rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas suatu
kasus/masalah medik yang timbul, baik secara vertikel maupun horizontal kepada yang lebih
berwenang dan mampu, terjangkau dan rasional (Depkes RI,1991 )
2. Tujuan Rujukan
Menurut Mochtar, 1998 Rujukan mempunyai berbegai macam rujukan antar lain:
a. Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan sebaik-baiknya
b. Menjalin kerja sama dengan cara pengiriman penderita atau bahan laboratorium dari unit
yang kurang lengkap keunit yang lebih lengkap fasilitasnya
c. Menjalin perubahan pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan dan latihan antara
pusat pendidikan dan daerah perifer
3. Jenis Rujukan
Menurut Hatmoko (2000) jenis rujukan secara konseptual menyangkut hal-hal sebagai
berikut:
a. Rujukan medic, meliputi
1) Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostic, pengobatan, tindakan operatif dan
lain-lain.
2) Pengiriman bahan untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap
3) Mendatangkan atu mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk mutu
pelayanan pengobatan
b. Rujukan kesehatan adalah rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang
bersifat preventif dan promotif yang antara lain meliputi bantuan
1) Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa atau
terjangkitnya penyakit menular
2) Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan disuatu wilayah
3) Pendidikan penyebab keracunan, bantuan teknologi penanggulangan keracunan dan
bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan masal.
4) Saran dan teknologi untuk penyedian air bersih atas masalah kekurangan air bersih
bagi masyarakat umum.
5
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
5. Jalur Rujukan
a. Dari kader dapat langsung merujuk ke
1) Pondok bersalin bidan desa
2) Puskesmas/puskesmas rawat inap
3) Rumah sakit pemerintah/swasta
b. Dari posyandu, dapat langsung merujuk ke:
1) Puskesmas pembantu
2) Pondok bersalin/bidan desa
3) Puskesmas/puskesmas rawat inap
4) Rumah sakit pemerintah/swasta
c. Dari puskesmas pembantu dapat langsung merujuk kerumah sakit tipe D/C atau
rumah sakit swasta
d. Dari pondok bersalin dapat langsung merujuk kerumah sakit tipe D. atau rumah
sakit swata
6. Mekanisme Rujukan
a. Menentukan kegawatdarurataan penderita
1) Pada tingkat kader atu dukun bayi terlatih
Ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri oleh keluarga
atau kader/dukun bayi, maka segera dirujuk ke fasiitas pelayanan kesehatan
yang terdekat, oleh karna itu mereka belum tentu dapat menerapkan ke tingkat
kegawatdaruratan.
2) Pada tingkat bidan desa , puskesmas pembantu danpuskesmas
Tenaga kesehatan yang ada pada fasilitas pelayanan kesehatan tersebut
harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus yang ditemui, sesuai
6
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
KEGIATAN RUJUKAN
1) Rujukan dan pelayanan kebidanan
2) Rujukan kesehatan yang meliputi permintaan bantuan atas
3) Rujukan informasi medis
4) Pelimpahan pengetahuan dan ketrampilan
5) Pusat rujukan pelayanan (Puskesmas dengan 10 tempat tidur)
8
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
9
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
10
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
b) Tempat Pelayanan
c) Kompetensi
d) Sumber Daya Manusia
e) Ruang Pelayanan
3) Pencitraan
4) Laboratorium
4. Kriteria Rumah Sakit Ponek 24 Jam
a. Kriteria Umum Rumah Sakit Ponek
1) Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasusemergensi baik
secara umum maupun emergency obstetrik – neonatal.
2) Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK di rumah
sakit meliputi resusitasi neonatus, kegawat-daruratan obstetrik dan neonatus.
3) Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan penanganan pasien
kegawat-daruratan obstetrik dan neonatal.
4) Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetrik dan
neonatal.
5) Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu.
6) Mempunyai standar respon time di UGD selama 10 menit, di kamar bersalin
kurang dari 30 menit, pelayanan darah kurang dari 1 jam.
7) Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi,
bila ada kasus emergensi obstetrik atau umum.
8) Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam waktu
kurang dari 30 menit.
9) Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas
sewaktu-waktu,meskipun on call.
10) Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain
dokter kebidanan, dokter anak, dokter / petugas anestesi, dokter penyakit
dalam, dokter spesialis lain serta dokter umum, bidan dan perawat.
11) Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam.
12) Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK, seperti
Laboratorium dan Radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat dan
alat penunjang yang selalu siap tersedia.
13) Perlengkapan
a) Semua perlengkapan harus bersih (bebas, debu, kotoran, bercak, cairan dll)
14
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
b. Kriteria Khusus
1) Sumber Daya Manusia
Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari :
a) 1 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan
b) 1 dokter spesialis anak
c) 1 dokter di Unit Gawat Darurat
d) 3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia)
e) 2 orang perawat
2) Tim PONEK Ideal ditambah :
a) 1 Dokter spesialis anesthesi / perawat anesthesi
b) 6 Bidan pelaksana
c) 10 Perawat (tiap shift 2-3 perawat jaga)
d) 1 Petugas laboratorium
e) 1 pekarya kesehatan
f) 1 Petugas administrasi
3) Prasarana dan sarana
Dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelenggaranaan
PONEK harus dipenuhi hal-hal sebagi berikut :
a) Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman
b) Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang lengkap
c) Ruang pulih / observasi pasca tindakan
15
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
5. Manajemen
Direktur RS melaksanakan komitmen untuk menyelenggarakan program
PONEK menyelaraskan program RS untuk mendukung program PONEK dalam
bentuk SK Direktur 42 Pedoman Rumah Sakit Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif.
RANGKUMAN
16
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
Sistem Rujukan
Pengertian
Sistem rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas suatu
kasus/masalah medik yang timbul, baik secara vertikel maupun horizontal kepada yang lebih
berwenang dan mampu, terjangkau dan rasional (Depkes RI,1991 )
LATIHAN
17
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
1. Pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas suatu kasus/masalah medik yang
timbul, baik secara vertikel maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu
pengertian dari...
a. System rujukan
b. Sistem Jaringan
c. Terapi
d. SPA bayi
2. Persiapan seperti apa saja yang harus dilakukan oleh Ibu Hamil adalah...
a. Senam Pada Kehamilan Trimester Ketiga
b. Trombosit turun
c. Berbelanja kebutuhan bayi
d. Makan makanan yang bergizi
b. Penderita dari keluarganya perlu diberi informasi tentang perlunya penderita segera
dirujuk tentang mendapat pertolongan fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu
c. pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas suatu kasus/masalah
d. Melakukan tindakan opertaif terbatas terhadap penderita gawat darurat antara lain.
e. Terjadinya perubahan hormonal tubuh pada masa kehamilan
10. Salah satu Program Menjaga Mutu dalam penyelenggaranaan PONEK yang harus
dipenuhi adalah,kecuali...
a. Tidak melakukan pelayanan yang maksimal
19
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
b. Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang lengkap
c. Ruang pulih / observasi pasca tindakan
d. Protokol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi internal
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Husin F (2013) Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti, Sagung Seto, Jakarta
20
MODUL SISTEM RUJUKAN DALAM MASA KEHAMILAN
Buku Modul Teori MK Askeb Kehamilan Program Diploma III Kebidanan Metro
Holmes and Baker (2006), Buku Ajar Ilmu Kebidanan, EGC, Jakarta
Saifudin, A.B. dkk (2002) Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal,
YBPSP Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar.
Jakarta.2005. Kebijakan Pelayanan Ibu dan Perinatal di Indonesia. Jakarta.
Syafrudin. 2009. Kebidanan Komunitas Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi
Komprehensif.
21