BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sakit punggung dan leher atau musculoskeletal disorders merupakan rasa

nyeri yang dialami orang pada tulang punggung bagian bawah atau pinggang yang
dapat merambat hingga daerah bokong dan paha. Pada umumnya, sakit pinggang
ini menyerang orang yang berusia kisaran 30-50 tahun karena telah mengalami
pengurangan kepadatan massa tulang (Adrian, 2019). Namun, saat ini gejala
musculoskeletal disorders tidak hanya menyerang pada orang dewasa saja saja,
tetapi juga remaja. Kini, keluhan rasa pegal di leher dan punggung muncul akibat
para remaja harus melakukan proses belajar daring di depan laptop secara terus-
menerus ditambah dengan posisi duduk yang tidak ergonomis (Fitri & Dianti,
2021).

Bantal duduk dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menghindari resiko
sakit punggung dan leher pada orang dewasa dan remaja. Namun, kebanyakan
bantal duduk yang telah banyak dijual dipasaran itu memiliki bentuk dan fungsi
yang sama. Karena hal itu, diciptakanlah produk “Healbag” yang merupakan
totebag empuk dengan tiga manfaat yang ada di dalam satu produk, termasuk
manfaat yang ada di dalam bantal duduk yaitu mengurangi rasa pegal.

Tas khususnya totebag merupakan salah satu benda yang digemari kalangan
muda saat ini. Sebetulnya, penggunaan totebag telah dipakai sejak dulu dengan
manfaat biasa yaitu sebagai alat untuk menampung barang. Namun, saat ini,
popularitas totebag semakin tinggi akibat dari program antiplastik yang digencar-
gencarkan oleh pemerintah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia
(Liputan6.com, 2020). Salah satu dampaknya adalah menyubstitusi penggunaan
kantong plastik dengan tas, seperti totebag karena lebih ramah lingkungan dan
dengan harapan dapat meminimalisir penggunaan bahan plastik.

Produk “Healbag” yang merupakan sebuah produk inovatif dan kreatif karena
didesain dapat berubah bentuk, dari bentuk dasarnya berupa tas menjadi alas
duduk, maupun sabuk yang dapat dililitkan di pinggang pemakai. Untuk
mendapatkan efek terapi yang dapat mengurangi rasa pegal, di dalam produk
tersebut, ditambahkan bahan seperti tourmaline yang merupakan mineral boron
silikat kristal yang dapat memancarkan sinar infrared yang berfungsi detoksifikasi
tubuh.

Gambar 1.1. Mineral Turmalin Gambar 1.2. Bubuk Turmalin

Dengan mempertimbangkan kebutuhan yang dianalisis dan peluang bisnis

yang prospektif, maka pengusul mengajukan sebuah usaha bisnis berupa
penjualan tas stylish 3 in 1 sebagai tas biasa, bantal duduk, dan sabuk. Produk ini
dirancang dengan berbagai fitur serta kualitas yang sesuai dengan selera dan
kebutuhan pasar menjadikan produk Healbag sebagai solusi kondisi masyarakat
yang membutuhkan kepraktisan serta mengurangi rasa pegal di badan pada masa
pandemi karena sebagian besar aktivitas yang dilakukan adalah bekerja di rumah
terutama di depan komputer.

1.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari program ini yaitu pembuatan produk
“Healbag” yang merupakan tas dengan tiga fungsi dalam satu produk yaitu fungsi
biasa sebagai tas dan fungsi kesehatan atas pemakaian bahan tambahan seperti
mineral tourmaline sebagai pengurang rasa pegal dengan menjadikan tas tersebut
sebagai bantal duduk dan sabuk. Selain itu, juga bertujuan untuk memberikan
peluang kerja bagi masyarakat dan menciptakan produk karya anak bangsa.

1.3 Manfaat Kegiatan

 Manfaat yang didapatkan dalam mengikuti program ini diantaranya,
meningkatkan kerja sama tim, membuka peluang usaha dan meningkatkan bahan
mineral tourmaline sebagai bahan tambahan dalam pembuatan bantal duduk.
Selain itu, konsumen yang nantinya membeli produk “Healbag” ini dapat
menikmati manfaat 3 in 1 dari produk, yaitu sebagai tas dan pengurang rasa pegal
dengan menjadikannya sebagai bantal duduk dan sabuk.

1.4 Luaran

Penulisan proposal ini diharapkan akan memberikan laporan kemajuan dalam

hal publikasi artikel ilmiah pada jurnal mahasiswa kampus, produk siap jual dan
juga publikasi dari output produk, serta laporan akhir. Selain itu, output yang
diharapkan kami yaitu produk bantal duduk ini dapat diterima oleh masyarakat
serta mampu untuk bersaing dengan produk-produk lain yang lebih dulu
berkecimpung di pasar.