PENDAHULUAN
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
nyeri. Menurut perasaan nyeri saat persalinan bersifat subjektif, tidak hanya
bergantung pada intensitas his tetapi juga bergantung pada keadaan mental ibu
saat menghadapi persalinan. Pengalaman terhadap nyeri dan jumlah paritas juga
sensor nyeri yang lebih peka daripada ibu multipara (Prawirohardjo, 2010).
biasanya menimbulkan rasa takut dan stress. Hal ini akan menyebabkan ibu
1
Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik
lebih efektif daripada metode nonfarmakologi, namun lebih mahal dan berpotensi
mempunyai efek yang kurang baik seperti adanya efek samping dari obat.
yang merugikan, dan dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu
membantu mengurangi rasa nyeri, salah satunya adalah masase atau pijatan.
Masase adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak yang biasa pada
otot, tendon, atau ligamentum tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi
Menurut Danuatmaja (2008), ibu yang dipijat selama 20 menit setiap jam
selama persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit. Hal ini disebabkan karena
pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman. Pijatan secara lembut
membantu ibu merasa lebih segar, rileks, dan nyaman dalam persalinan.
Menurut Potter & Perry (2010), ada banyak teknik pemijatan yang
kepalan tangan.
2
Metode ini membantu mengatasi kram pada otot, menurunkan nyeri,
paha diikuti ekspansi tulang pelvis karena relaksasi pada otot-otot sekitar pelvic
dan memudahkan bayi turun melewati jalan lahir, efektif dalam membantu
mengurangi rasa nyeri pinggang persalinan dan relatif aman karena hampir tidak
memasuki proses persalinan kala I sudah mulai merasakan kesakitan. Rasa sakit itu
disebabkan oleh rasa nyeri yang hebat pada bagian perut menjalar ke pinggang
bagian belakang. Pengurangan rasa nyeri pada pasien bisa dibantu oleh anggota
keluarga atau bidan untuk memberikan dukungan secara moril dan memberi
satunya yaitu dengan teknik counter pressure massage sehingga ibu bisa merasa
1.2 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
tangan atau bagian-bagian datar dari tangan atau juga menggunakan bola tenis pada
daerah lumbal dimana ia sedang mengalami sakit punggung (Marmi, 2016 ). Teknik
proses persalinan akan membantu mengatasi kram pada otot, menurunkan nyeri,
ekspansi tulang pelvis karena relaksasi pada otot-otot sekitar pelvis dan memudahkan
bayi turun melewati jalan lahir, efektif dalam membantu mengurangi rasa nyeri
Labor Pain Intensity Among Parturient Women” yang dipublikasikan tahun 2021
tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan artinya kedua pijatan tersebut memiliki
tujuan yang sama yaitu untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan kala satu. Dalam
4
penelitian ini menggunakan sample 96 orang, total semua 115 orang tetapi hanya 96
Excluded (n=19)
Did not met the elegibilty criteria (n=5)
Refused to participate in the study
(n=14)
Follow up 2 cases were lost because 4 cases withdrown because Emergency CS was performed to 1
they recieve pain medication they can not tollerate massage case because of fetal distress The
The 2 lost cases were The 4 lost cases were replaced lost case was replaced
replaced
Statistical analysis
Statistical analysis was Statistical analysis was Statistical analysis was
performed on 32 cases performed on 32 cases performed on 32 cases
Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah 96 orang yang memenuhi
persyaratan. Data yang berkaitan dengan penelitian ini dikumpulkan menggunakan dua
alat: wawancara terstruktur jadwal kuesioner dan Nyeri Numerik Skala Peringkat
(NPRS). Data dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu lima bulan—dari awal Februari
2021 hingga akhir Juni 2021. Para peneliti mengunjungi lokasi studi tiga hari seminggu
dari 09:00 hingga 15:00. Penelitian dilakukan melalui: persiapan, wawancara dan
memperoleh data yang berkaitan dengan latar belakang pribadi data, sejarah kebidanan
masa lalu, dan sekarang dengan menggunakan wawancara terstruktur jadwal kuesioner.
didokumentasikan oleh para peneliti. Sebagai tambahan wanita ibu melahirkan diminta
untuk menilai rasa sakit mereka level pada NPRS untuk mendapatkan garis dasar
5
penilaian rasa sakit. Wawancara dan penilaian dilakukan untuk semua ibu melahirkan
wanita dalam tiga kelompok. Waktu yang dibutuhkan untuk lengkapi penilaian ini
sekitar 15-20 Menit. Para peneliti menggunakan tumit tangan mereka untuk menerapkan
mantap, kekuatan yang kuat ke satu tempat di punggung bawah selama kontraksi
sementara wanita yang melahirkan adalah dalam posisi lutut-dada atau posisi lateral kiri.
waktu 40–50 detik setiap perawatan. Para peneliti menilai tingkat intensitas nyeri pada
tiga titik waktu: 30 menit, satu jam, dan kemudian dua jam setelahnya melakukan
intervensi yang diusulkan baik counter-pressure atau pijat effleurage. Wanita paruh baya
diminta untuk menilai rasa sakit mereka level pada NPRS.Hasil dari penelitian ini yaitu
Wanita paruh baya yang menerima pijatan effleurage selama fase aktif persalinan akan
mengalami lebih sedikit rasa sakit persalinan intensitas daripada mereka yang tidak
menerimanya. Wanita paruh baya yang menerima pijatan counterpressure selama fase
aktif persalinan akan mengalami lebih sedikit intensitas nyeri persalinan daripada
Counter-
Control pressure Effleurage Control vs. Counter-
group group group Counter- Control vs. pressure vs.
(N=32) (N=32) (N=32) pressure Effleurage Effleurage
Mean ±SD Mean ±SD Mean ±SD t p t p t p
Baseline (Pre-
intervention) 8.1 ±0.8 8.0 ±1.0 8.3 ±1.1 0.442 0.660 0.832 0.409 1.412 0.258
30 min. after
intervention 8.2 ±0.7 6.6 ±1.3 6.9 ±1.2 6.130 <0.001 5.294 <0.001 0.959 0.341
1 hr. after
intervention 8.3 ±0.8 6.9 ±1.2 6.7 ±1.1 5.491 <0.001 6.654 <0.001 0.695 0.490
2 hrs. post-
intervention 8.4 ±0.8 6.9 ±1.1 6.9 ±1.2 5.238 <0.001 5.884 <0.001 0 1.000
Temuan studi saat ini mengungkapkan bahwa, pada penilaian dasar tidak ada secara
pressure mengenai skor nyeri (hal>0,05). Namun setelah intervensi ada penurunan yang
6
signifikan dalam skor rasa sakit pada tiga titik rasa sakit penilaian intensitas dalam
Dengan demikian, temuan ini mendukung hipotesis kedua: Wanita paruh baya yang
menerima pijatan counter-pressure selama aktif fase persalinan akan mengalami lebih
sedikit rasa sakit persalinan Artikel Asli Jurnal Perawatan Kesehatan Mesir, 2021 EJHC
eksperimental lainnya dilakukan oleh Oktriani et al. (2018) bertujuan untuk menganalisis
perbedaan pereda nyeri pada aktif fase persalinan antara kontra-tekanan dan mengangkat
perut. Temuan mereka mengungkapkan bahwa, skor nyeri rata-rata sebelum counter-
pressure adalah 3,90 ± 0,62 dibandingkan dengan 3,33 ± 0,85 setelahnya counter-
pressure dengan nilai P 0,01. Ini berarti bahwa baik counter-pressure maupun effleurage
pijat memiliki efek yang sama dalam mengurangi nyeri persalinan. Kesimpulannya, hasil
masa kini studi menyatakan bahwa counter-pressure dan pijat effleurage adalah langkah-
Jurnal internasional “The Difference Level of IL-6 and PGE2 in Mothers during the
1st Stage of Labor with Regio sacralis Counter-Pressure Therapy ”juga menyatakan
bersamaan dengan itu terapi ini juga menurunkan kadar hormon IL-6 dan prostaglandin
pada ibu persalinan kala 1. Dimana hormone prostaglandin merupakan hormon yang
berperan penting dalam proses persalinan karena memediasi proses pecah ketuban dan
menstimulasi kontraksi uterus(Jesica & Friadi, 2019) dimana secara tidak langsung
tidak terjadi pemanjangan kala 1 akibat penurunan kontraksi uterus. Peningkatan PGE-2
7
dapat dilakukan dengan meningkatkan hormon stimulus produksi prostaglandin yaitu
Interleukin-6 (IL-6).
Berdasarkan hasil penelitian gambaran IL-6 dapat dilihat bahwa kadar IL-^
mengalami penurunan yang tidak sigfikan (p>0,05) dengan rata-rata penurunan sebesar
responden yang mengalami penurunan konsentrasi IL-6 dan 56% responden yang
mengalami kenaikan konsentrasi IL-6. Berdasarkan hasil analisis ini dapat disimpulkan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dimana perubahan IL-6 yang terjadi tidak
signifikan(Rejeki, 2014). Perubahan yang tidak signifikan ini dapat simpulkan bahwa
tidak ada perbedaan kadar IL-6 sebelum dan sesudah terapi counter-pressure regiosacral.
bersamaan dengan itu terapi ini juga menurunkan kadar hormon IL-6 dan prostaglandin
aman dan cukup efektif untuk mengurangi nyeri persalinan pada kala I.Counter Pressure
dilakukan dengan memberikan tekanan pada saat kontraksi pada tulang sakrum pasien
8
dengan pangkal atau bisa juga dengan kepalan salah satu telapak tangan(Andarmoyo,
2013) .
Teknik counter pressure ini di lakukan di daerah lumbal dimana saraf sensorik
rahim dan mulut rahim berjalan bersama saraf simpatis rahim memasuki sumsum tulang
belakang melalui saraf torakal 10-11-12 sampai lumbal 1. Dengan begitu impuls rasa
sakit ini dapat diblok yaitu dengan memberikan ransangan pada saraf yang berdiameter
besar yang menyebabkan gate control akan tertutup dan ransangan sakit tidak dapat
diteruskan ke korteks serebral (Bobak IM, 2012). Melalui teknik counter pressure akan
menutup rangsangan nyeri yang akan dihantar menuju medulla spinalis dan otak.
Senyawa endorphin akan diaktifkan pada saat dilakukan Counter Pressure sehingga
transmisi dari pesan nyeri dapat dihambat yang dapat menyebabkan penurunan sensasi
nyeri. (Aprilia, 2011). Counter pressure juga bekerja berdasarkan teori opiate
endogenous, yang mengatakan bahwa reseptor opiate yang berada pada otak dan spinal
cord bekerja pada sisitem saraf pusat untuk mengaktifkan endhorphin dan enkephaline
apabila nyeri timbul. Selain itu, counter pressure juga dapat merangsang pengeluaran
opiate reseptor yang berada pada ujung saraf sensori perifer melalui tekanan dan pijatan.
Dengan pijatan dan tekanan yang kuat dapat mengeblok dan mengaktifkan endhorphin
yang dapat membuat relaksasi otot sehingga nyeri pun berkurang(Pratiwi & Nurullita,
2017). Teknik Counter Pressure sangat efektif untuk mengurangi nyeri punggung selama
persalinan. Dengan cara ini, dapat mengurangi nyeri dan memberikan sensasi yang
nyaman untuk melawan rasa sakt saat kontraksi 2014) Penelitian mengenai pengaruh
9
teknik back-efflurage dan counter pressure menyebutkan bahwa counter pressure lebih
efektif mengatasi nyeri persalinan fase aktif kala I. Teknik counter pressure dapat
menutup rangsangan nyeri yang akan dihantarkan menuju medulla spinalis dan otak,
selain itu dengan tekanan yang kuat dapat mengaktifkan senyawa endorphin yang berada
di sinaps sel-sel saraf tulang belakang dan otak, sehingga nyeri dapat dihambat dan
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari beberapa hasil penelitian internasional dapat isimpulkan bahw teknik counter
3.2 Saran
3.2.2 Saran untuk bidan agar lebih meningkatkan kompetensi/skill dalam penanganan nyeri
pemanjangan kala I.
11
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo. (2013). Persalinan Tanpa Nyeri Berlebihan : Konsep dan Aplikasi Manajemen
Azizah, I. N., Widyawati, M. N., & Anggraini, N. N. (2013). Pengaruh Endorphin Massage
Terhadap
Bobak LJ (2012). Buku ajar keperawatan maternitas (teach maternity nursing). Jakarta: EGC
Intensitas Nyeri Kala I Persalinan Normal Ibu Primipara di BPS S dan B Demak Tahun 2011.
Jurnal Kebidanan, 2(1). Bobak IM, L. D., Jensen MD, Perry SE. (2012). Buku Ajar
Keperawatan Maternitas (Maternity Nursing). Jakarta: EGC. Dabiri, F., & Shahi, A. (2014).
The effect of LI4 acupressure on labor pain intensity and duration of labor: a randomized
controlled trial. Oman medical journal, 29(6), 425. Danuatmaja, B. d. M. (2014). Persalinan
Normal Tanpa Rasa Sakit. . Puspa Swara. Dengsangluri, J. A. S. (2015). Effect of breathing
exercise in reduction of pain during first stage of labour among primigravidas. Int J Health
Sci Res IJHSR, 5(6), 390-398. Detiana. (2010). Hamil Aman dan Nyaman di Atas 30 Tahun.
Yogyakarta:Medika Pressindo.
Setyowati, H. (2018). Akupuntur untuk Kesehatan Wanita Berbasis Hasil Penelitian. Unimma
Press Supliyani, E. (2017). Pengaruh Masase Punggung terhadap Intensitas Nyeri Persalinan
Kala 1 di Kota Bogor. Jurnal Bidan, 3(1). Yuliatun. (2008). Buku Pijat effleurage. Jakarta:
EGC.
https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=Effect+of+Counter-
Pressure+Versus+Effleurage+Massages+on+
12
+Labor+Pain+Intensity+Among+Parturient+Women&btnG= diakses tanggal 25 Agustus
2022.
https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=The+Difference+Level+of+I-
6+and+PGE2+in+Mothers+during+the+1st+Stage+of+Labor+with+Regio+sacralis+Counter-
13