Anda di halaman 1dari 3

Dosen : Dr. Ni Wayan Aryani, SST., M.

Keb

NAMA: NI KADEK SUDIARI


KELAS: A
NO: 33

1. Perubahan imunologi pada masa kehamilan yaitu imunitas dalam tubuh bereaksi
secara seluler dan humiral terhadap patogen yang masuk ke dalam tubuh. Imunitas
humoral diperantarai oleh sel T yang melawan pathogen tanpa antibodi. Sel yang
berperan dalam imunitas seluler sebanyak 10-20 % dari total leukosit pada desidua
uterus manusia, sel yang dimaksud adalah sel CD4+, sel T CD8+ dengan sifat
pertahanan sitotostik sel Tregulator (Treg) dengan sifat pertahanan sitotoksik, sel
regulator (Treg) dengan sifat imuno-supresif dan sel T helper (Th) yakni sel Th 1, Th
2, dan Th 17 yang mengkoordinir kinerja sel T sitotostik dan sel T regulator. Sel T
saat kehamilan meningkat selama kehamilan yang akhirnya meningkat juga terjadinya
infeksi saat kehamilan. Sel CD8+ yang memiliki sifat sitotoksik akan meningkat saat
Wanita hamil sedang terinfeksi virus. Jika CD8+ meningkat aktifitas yang berlebih
akan membuat janin terdampak dan bisa sampai keguguran. Sedangkan sel T CD4+
yang berdiferensasi menjadi sel T helper akan melakukan signaling sel ke sel CD8+
untuk melakukan proses sitotoksik. Th 1 selama kehamilan akan menurun sedangkan
Th2 akan meningkat. Itulah yang menyebabkan ibu dan janin sangat rentan terhadap
infeksi. Sel Th 1 berfungsi pada keadaan inflamasi sedangkan Th 2 pada mekanisme
alergi. Keadaan imunosupresif terjadi dominan pada kehamilan yang bertujuan untuk
melindungi bayi dari sel imun maternal. Sel T regulator berperan dalam supresi
aktifitas sitotoksik. Sedangkan sel Th 2 yang meningkat juga bisa mencegah inflamasi
yang berlebihan dan mencegah aktivasi sel NK melawan sel janin. Pada umumnya
bahwa ibu dan janin sangat rentan mengalami infeksi maka seorang Wanita hamil
harus menjaga kesehatannya dengan pola hidup bersih dan sehat karena perlindungan
tubuh sedang tidak adekuat. Imunitas dari Wanita hamil bisa menyerang janin jika
berada dalam kondisi inflamasi, hal tersebut bisa mengganggu perkembangan janin,
menyebabkan kelainan permanen pada janin dan juga bisa sampai janin gugur karena
proses inflamasi.

2. Perubahan hormon dan dampaknya pada masa kehamilan yaitu :


- Hormon chorionic gonadotropin hormone (hCG)
Menrupakan hormone kehamiilan yang diproduksi di plasenta yang sering
dijadikan acuan positifnya kehamilan pada test pack. Hormone ini berfungsi untuk
menjaga kehamilan dan perkembangan janin. Dampak dari hormone ini jika
meningkat pertanda dari kehamilan kembar , atau hamil anggur.
- Human placental lactogen (hPL)
Hormone ini yang diproduksi oleh plasenta sejak usia kehamilan 2 minggu.
Hormone ini berperan penting dalam menyiapkan nutrisi yang dibutuhkan janin
dan merangsang kelenjar susu di payudara hingga masa menyusui.
- Estrogen
Peningkatan hormone estrogen memicu pertumbuhan dan pengendalian fungus
uterus, memicu pertumbuhan payudara, retensi air dan menurunkan sekresi
natrium Hormone ini juga memacu munculnya rasa mual, terutama pada trimester
pertama kehamilan. Fungsi dan efek dari hormone ini selama kehamilan meliputi :
o Membentuk pembuluh darah baru untuk menyalurkan nutrisi ke janin
o Membantu dalam pemberian nutrisi yang dibutuhkan janin untuk
berkembang
o Mendukung perkembangan janin
o Meningkatkan alirah darah dalam tubuh, termasuk aliran darah dalam ke
kulit, sehingga menimbulkan kesan glowing pada beberapa ibu hamil.
- Progesteron
Hormone ini meningkat selama kehamilan yang memicu munculnya rambut-
rambut halus pada bagian payudara atau perut, pusing, mulas, mual, hingga
sembelit yang sering muncul saat awal kehamilan. Adapan hormone ini berperan
dalam :
o Menjaga otot Rahim tetap rileks selama kehamilan berlangsung
o Menjaga ketebalan dinding Rahim selama janin berkembang
o Menjaga system kekebalan tubuh terhadap janin di tubuh
o Menyiapkan payudara untuk memproduksi ASI

Peningkatan hormone progesterone juga menyebabkan motilitas lambung,


aktifitas kolon menurun, tonus vesika menurun, tonus vaskuler menurun,
meningkatkan suhu tubuh, dan cadangan lemak, dan perkembangan payudara
- Oksitosin
Hormone ini berperan penting dalam proses melahirkan. Hormone ini
melenturkan leher Rahim pada akhir kehamilan, sehingga bayi mudah untuk
keluar. Disaat yang sama, hormone ini juga akan menstimulasi putting susu untuk
memproduksi ASI dan merangsang kelenjar Montgomery di sekitar puting dan
areola, sehingga setelah lahir bayi siap menyusu.
- Hormone ini bermanfaat dalam mempersiapkan jaringan payudara untuk
menyusui dengan membantu menghasilkan produksi ASI yang melimpah.

Anda mungkin juga menyukai