Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN, DAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS

Dosen Pengampu: Ni Wayan Suarniti, SST.,M.Keb

Nama : NI KADEK SUDIARI


Kelas : A
NIM : P07124222106

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

TAHUN 2022
TUGAS KALA IV
SOAL:

1. Seorang perempuan usia 25 tahun melahirkan anak kedua di PMB. Anak pertama, lahir
prematur dan sekarang keadaannya sehat. Anak kedua: BBL 3200 g, plasenta lahir
spontan pukul 12.25 wita kesan lengkap. Kesadaran CM, N 80x/menit, R 16x/mt, TD
110/70 mmHg, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari di bawah pusat, perdarahan pervaginam
tidak aktif, kandung kemih tidak penuh. Bayi lahir langsung menangis.
Buatlah diagnosis pada kasus diatas dan diagnosis pada 2 jam post partum!
2. Lengkapi kolom berikut dengan data kasus diatas, dan baris ke dua dan seterusnya
dilengkapi dengan data yang dibuat sendiri oleh mahasiswa (data dalam batasan
fisiologis)!

Jam ke Waktu Tekanan Nadi Suhu Tinggi Kontraksi Jumlah Jumlah


darah Fundus Uterus urine Darah
Keluar
1

3. Seorang perempuan, umur 39 tahun G1P0A0 mengeluh pusing dan mual dan adanya
perdarahan aktif pervaginam setelah melahirkan secara spontan di PMB. Persalinan 30
menit yang lalu. Lama kala I sampai anak lahir 10 jam. Lama kala II 1,5 jam. KU lemah,
tampak pucat, Kesadaran CM , S: 370C nadi lemah 100 x/mt, TD 90/60 mmHg,RR
24x/mnt, kontraksi uterus lembek, tinggi fundus uteri 2 jari atas pusat, kandung kemih
kosong, perdarahan aktif.
a. Apakah diagnosis kasus diatas?
b. Buatkan alur tindakan bidan!

4. Seorang perempuan umur 18 tahun G1P0A0 bersalin dirumah ditolong dukun 2 jam yang
lalu. Bidan dipanggil oleh keluarga karena mengalami perdarahan. KU lemah kesadaran
CM, S 360C, N 88x/mnt TD 100/60 mmHg. kontraksi uterus baik, Tfut 1 jr bpst, kandung
kemih kosong, laserasi mengenai kulit, mukosa vagina, jaringan perineum dan spinkter
ani sampai anus.
a. Apakah diagnosis kasus diatas?
b. Buatkan alur tindakan bidan!

JAWABAN:
1. A. Diagnosis pada kasus diatas : P1102 Partus spontan belakang kepala + PK IV + vigerous
baby dalam masa adaptasi.

B. Diagnosis 2 jam : P1102 Partus spontan belakang kepala + 2 jam PP + vigerous baby
dalam masa adaptasi

2. Lembar Observasi

Jumlah
Tekanan Tinggi Kontraksi Jumlah
Jam ke Waktu Nadi Suhu Darah
Darah Fundus Uterus Urine
Keluar

2 jari bawah Tidak Tidak


12.40 110/70 80 36.7 baik
pusat penuh Aktif

2 jari bawah Tidak Tidak


12.55 110/70 80 baik
pusat penuh Aktif
1
2 jari bawah Tidak Tidak
13.10 110/70 80 baik
pusat penuh Aktif

2 jari bawah Tidak Tidak


13.25 110/70 81 baik
pusat penuh Aktif

3 jari bawah Tidak Tidak


13.55 120/80 81 36.5 baik
pusat penuh Aktif
2
3 jari bawah Tidak Tidak
14.25 120/80 81 baik
pusat penuh Aktif

3. A. Diagnosiskasus diatas : P1001 Partus Spontan Belakang Kepala + PK IV dengan Atonia


Uteri

B. Alur Tindakan bidan

a. Bersihkan bekuan darah dan/atau selaput ketuban dari vagina dan lubang
serviks Alasan :
Bekuan darah dan selaput ketuban dalam vagina dan saluran serviks akan dapat
menghalangi uterus berkontraksi secara baik.

b. Pastikan bahwa kandung kemihkosong. Jika penuh dan dapat dipalpasi, lakukan
kateteresasi menggunakan teknik aseptik
Alasan :
Kandung kemih yang penuh akan mengahalangi uterus berkontrasi dengan baik.
c. Lakukan kompresi bimanual interna selama 5
menit Alasan :
Kompresi ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah dingding uterus
dan juga merangsang myometrium untuk berkontraksi jika kompresi bimanual tidak
berhasil selama 5 menit, diperlukan tindakan lain.
d. Anjurkan keluarga untuk mulai membantu kompersi bimanual
eksterna Alasan :
Keluarga dapat meneruskan proses kompresi bimanual secara eksterna selama
penolong melakukan langkah-langkah selanjutnya
e. Keluarkan tangan perlahan-lahan
f. Berikan orgementri 0,2 mg IM (kontraksi hiperensi) atau misoproto l600-1000
mcg Alasan :
Ergometrin dan misoprostol akan bekerja dalam 5-7 menit yang menyebabkan uterus
berkontraksi
g. Pasang infus dengan menggunakan jarum ukuran 16 atau 18 dan beri 500cc Ringer
Laktat +20 unit oksitosin. Habiskan 500 cc pertama secepat mungkin.
Alasan :
Jarum besar memungkinkan pemberian larutan IV secara cepat atau untuk trasfusi
darah. Ringer Laktat akan membantu memulihkan volume cairan yang hilang selama
perdarahan. Oksitosin IV dengan cepat merangsang kontraksi uterus
h. Ulang kompresi bimanual
interna Alasan :
KBI yang digunakan bersama dengan ergomentri dan oksitosin atau misoprostol akan
membuat uterus berkontraksi.
i. Rujuk segera jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1 jam sampai 2 menit, hal ini
bukan atonia sederhana. Ibu membutuhkan perawatan gawat darurat difasilitas yang
mampu melaksanakan tindakan bedah dan transfusi darah.
Alasan :
Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu1 jam sampai 2 menit, hal ini bukan
atoniasederhana. Ibu membutuhkan perawatangawat darurat difasilitas yang mampu
melaksanakan tindakan bedah dan transfusi darah.
j. Dampingi ibu ke tempat rujukan.Teruskan melakukan
KBI Alasan :
Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah dingding
uterus dan merangsang meometrium untuk berkontraksi.
k. Lanjutkan infus Ringer Laktat +20 unit oksitosin dalam 500 cc larutan dengan laju
500/jam hingga tempat rujukan atau hingga menghabiskan 1,5 L infus. Kemudian
berikan 125 cc/jam. Jika tidak tersedia cairan yang cukup. Berikan 500 cc kedua
dengan kecepatan sedang dan berikan minum untuk rehidrasi.
Alasan :
Ringer Laktat akan membantu memulihkan volume cairan yang hilang selama
perdarahan. Oksitosin IV akan dengan cepat merangsang kontraksi uterus.

4. A. Diagnosis kasus diatas : P1A0 Partus Spontan Belakang Kepala + 2 Jam Postpartum
dengan Laserasi Derajat IV

B. Alur Tindakan bidan

Oleh karena bidan tidak dibekali keterampilan untuk melakukan penanganan/penjahitan pada
laserasi derajat IV maka siapkan rujukan. Alur rujukan adalah sebagai berikut:
1) Menginformasikan pada klien dan keluarga bahwa ibu mengalami laserasi perineum
derajat IV dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan yaitu rujukan.

2) Mempersiapkan rujukan dengan menghubungi RS rujukan dan mempersiapkan KIT


rujukan.

3) Menstabilisasi kondisi klien dengan pemasangan infus RL atau NaCl tetesan cepat

4) Lakukan rujukan dengan prinsip BAKSOKUDAPONI.

Anda mungkin juga menyukai