Anda di halaman 1dari 7

1.

Analisis Artikel (PICO)


No. Kriteria Analisis
1. P (Problem/Population) Nyeri persalinan muncul dari kontraksi rahim, dilatasi
serviks, dan ketegangan vagina dan dasar panggul. Nyeri
persalinan yang tidak mampu dikontrol oleh ibu hamil
akan menimbulkan stres, ketakutan dan berdampak
negatif pada kesehatan ibu, janin, dan bayi baru lahir.
Stres dan ketakutan yang terjadi berakibat pada
vasokontriksi yang mengurangi aliran darah ke plasenta
sehingga berbahaya bagi janin. Selain itu dapat
menurunkan rasa percaya diri dalam melahirkan dan
menyebabkan ketegangan pada otot-otot panggul.
Terdapat metode non farmakologi untuk menurunkan
nyeri persalinan, salah satunya dengan akupresur.
Akupresur dapat mengatur aliran darah dengan
mengaktifkan vasodilatasi, mengurangi pelepasan
adrenalin dan noradrenalin, dan meningkatkan sekresi
oksitosin dan endorfin dengan meningkatkan
vasodilatasi serta mengurangi rasa sakit. Salah satu
metode titik akupresur yang dapat menurunkan
intensitas nyeri dan durasi persalinan adalah pada titik
SP6. .
2. I (Intervention) Penelitian merupakan jenis penelitian randomized
controlled experimental trial pada 60 wanita hamil yang
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
a. Kelompok intervensi sebanyak 30 responden
b. Kelompok kontrol sebanyak 30 responden

Adapun kriteria inklusi yaitu


a. Wanita primipara cukup bulan (≥ 37 minggu)
b. Janin tunggal yang sehat
c. Dilatasi serviks 4 cm
d. Kontraksi teratur
e. Tidak diberikan analgesi atau anestesi
f. Tanpa risiko kehamilan

1
g. Setuju berpartisipasi sebagai responden
h. Infus oksitosin 4 tetes/menit secara rutin
diberikan kepada semua wanita yang
kontraksinya dimulasi secara spontan.
Kemudian infus oksitosin dinaikkan empat
tetes/jam.
Kriteria eksklusi:
a. Kehamilan multipara
b. Kehamilan dengan risiko
c. Kehamilan ganda
d. Persalinan prematur
e. Ibu hamil yang diberi farmakologis untuk nyeri
persalinan

Tahapan Intervensi
Titik SP6 selebar 3-4 jari di atas tulang malleolus
medial, dengan kata lain pergelangan kaki bagian dalam
di jaringan lunak di belakang tulang. Kelompok
eksperimen menerima akupresur pada titik SP6
sedangkan kelompok kontrol menerima sentuhan pada
titik SP6. Akupresur dan sentuhan diterapkan
menggunakan ibu jari pada titik SP6 di kedua kaki oleh
penulis utama (Hulya Turkmen) yang dilatih bidan.
akupresur diterapkan dari awal hingga akhir setiap
kontraksi pada tahap aktif (dilatasi serviks: 4–7 cm) dan
tahap transisi (dilatasi serviks: 8–10 cm) persalinan saat
peserta duduk atau berbaring miring ke kiri. posisi.
Terdapat perbedaan jumlah kontraksi pada setiap
persalinan sehingga akupresur diterapkan pada setiap
acupoint SP6 dengan jumlah waktu yang berbeda.
Karena akupresur dan sentuhan diterapkan pada titik
SP6 sekitar 90 kali (40-48 kali pada tahap aktif dan 35-
45 kali pada tahap transisi), pengukuran nyeri persalinan
dilakukan sebanyak 90 kali. Kedua kelompok dalam
penelitian menerima asuhan kebidanan standar yang

2
mencakup pemeriksaan vagina untuk dilatasi serviks,
pencatatan kontraksi, detak jantung janin, dan tanda vital
ibu.

Instrumen Pengumpulan Data


1. Fase pertama (tahap aktif dan tahap transisi
persalinan) dilakukan di ruang bersalin.
Formulir Informasi Hamil, Formulir Partograf,
dan NRS diberikan pada tahap pertama
pengumpulan data. Formulir Informasi
Kehamilan mencakup pertanyaan seperti usia,
status pendidikan, status pekerjaan, menerima
perawatan antenatal yang memadai, takut
melahirkan, alasan takut melahirkan dan
mengungkapkan tingkat nyeri persalinan yang
mereka harapkan selama persalinan dan
kelahiran. Sebelum intervensi dilatasi serviks 4
cm, Formulir Informasi Hamil dan tingkat
keparahan nyeri persalinan diselesaikan.
Formulir Partograf digunakan untuk menentukan
durasi persalinan kala satu (fase aktif dan
transisi) dan total durasi persalinan (kala
pertama, kedua, dan ketiga persalinan). NRS
digunakan untuk menentukan tingkat keparahan
nyeri persalinan. Nyeri dinilai antara 0 (tidak
ada rasa sakit) dan 10 (rasa sakit terburuk yang
bisa dibayangkan) di NRS. Tingkat nyeri yang
dirasakan dinilai setelah setiap kontraksi (yaitu
setelah setiap pemberian SP6) pada tahap
persalinan aktif dan transisi.
2. Pada fase kedua, kuesioner diberikan kepada
peserta oleh penulis dengan tiga pertanyaan:
kepuasan penerapan akupresur, efektivitas
akupresur untuk menghilangkan rasa sakit, dan
apakah mereka akan merekomendasikan

3
akupresur kepada wanita hamil lainnya. Penulis
meminta wanita yang berpartisipasi untuk
menanggapi pernyataan dalam kuesioner untuk
penilaian kepuasan dengan penilaian “not at all”,
“slightly”, “moderately”, “very extremely”.

Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square dan uji


Fisher Exact untuk menentukan perbedaan antara
kelompok dalam hal sosiodemografi, menerima
perawatan antenatal, dan rasa takut melahirkan. Uji
Mann-Whitney digunakan untuk menentukan perbedaan
antara kelompok berdasarkan rata-rata tingkat nyeri, dan
durasi persalinan. P-value yang digunakan adalah 0,05
diterima untuk semua perbandingan.
3. C (Comparison) Judul : Effects of Massage and Acupressure on
Relieving Labor Pain, Reducing Labor Time, and
Increasing Delivery Satisfaction
Jenis penelitian ini adalah randomized controlled trial
yang dilakukan pada tiga kelompok intervensi
(kelompok pijat sebanyak 30 responden, kelompok
akupresur sebanyak 30 responden, dan kelompok
gabungan pijat dan akupresur sebanyak 30 responden)
dan satu kelompok kontrol berjumlah 30 responden.
Adapun prosedur intervensi sebagai berikut:
1. Kelompok pijat
Sesi pijat selama 30 menit pada fase laten (dilatasi
serviks 3-4 cm), aktif (dilatasi serviks 6-7 cm) dan
transisi (dilatasi serviks 8-9 cm). Pijat dilakukan di
kepala, leher, bahu, punggung, lengan, tangan,
tungkai, dan kaki selama setiap sesi dengan cara
dan durasi yang sama
2. Kelompok akupresur
Sesi akupresur selama 30 menit pada titik
akupresur SP6 selama fase laten, aktif, dan transisi.
SP6 terletak 3 kun (kira-kira 4 cm) di atas

4
malleolus bagian dalam.
3. Kelompok kombinasi pijat dan akupresur
Pijat dan akupresur dilakukan bersamaan selama
fase laten, aktif, dan transisi.
Pengumpulan data menggunakan form informasi
pribadi, form Pregnant Watch, kuesioner terkait metode
terapan, dan Visual Analog Scale (VAS). Analisis data
menggunakan frekuesi dan persentase, uji chi-suare, uji
Tukey’s honestly significant difference (HSD), dan
analisis satu arah. Didapatkan hasil. Tiga kelompok
intervensi melaporkan perasaan yang relatif lebih positif
daripada kelompok kontrol, dan ketiga intervensi
ditemukan efektif dalam meningkatkan kepuasan atau
memiliki p-value < 0,05.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, terdapat persamaan


pada artikel utama dengan artikel pembanding.
Persamaan terletak pada jenis penelitian menggunakan
RCT, intervensi akupresur menggunakan titik SP6, dan
salah satu variabel yang diteliti adalah nyeri persalinan.
Perbedaan pada artikel utama dengan artikel
pembanding yaitu kelompok intervensi yang diteliti
artikel pendamping lebih banyak dibandingkan dengan
artikel utama sehingga dapat membandingkan dengan
intervensi lain, dan perbedaan pada instrumen yang
digunakan untuk mengukur skala nyeri persalinan pada
artikel pendamping menggunakan VAS sementara
artikel utama menggunakan NRS, serta perbedaan pada
prosedur.
4. O (Outcome) Penerapan akupresur pada SP6 ditemukan memiliki efek
positif pada pengalaman persalinan ibu hamil dan
mengurangi nyeri persalinan dan memperpendek durasi
kala I persalinan dibandingkan dengan sentuhan pada
SP6. Para wanita yang menerima akupresur memiliki
tingkat kepuasan yang lebih tinggi dalam penerapan

5
akupresur daripada wanita yang hanya menerima
sentuhan pada SP6, yang dapat disebabkan oleh
berkurangnya nyeri persalinan dan/atau durasi persalinan
yang lebih singkat

6
7

Anda mungkin juga menyukai