Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH AKUPRESUR PADA TITIK SANYINJIAU TERHADAP PENURUNAN

INTENSITAS NYERI PERSALINAN


KALA I FASE AKTIF

Mukhoirotin1), Diah Ayu Fatmawati1)


1)
Fakultas Ilmu Kesehatan, Unipdu Jombang
Email: mukhoirotinkhoir@yahoo.co.id

ABSTRAK
Nyeri adalah bagian integral dari persalinan dan melahirkan. Nyeri selama kala I fase aktif persalinan,
diakibatkan oleh dilatasi serviks dan segmen bawah uterus dan distensi korpus uteri.Salah satu upaya
nonfarmakologi untuk menurunkan nyeri persalinan dengan memberikan akupresure pada titik
Sanyinjiao. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh akupresure pada titik Sanyinjiao
terhadap penurunan intensitas nyeri persalinankala I fase aktif. Desain penelitian yang digunakan adalah
Quasy Experimen Pretest-Postest control Group Designdengan menggunakan teknik Purposive
Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu Bersalin di BPS Hj. Umi Salamah Peterongan
sebanyak 30 responden (kelompok perlakuan = 15, kelompok kontrol = 15) yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi. Kelompok perlakuan diberikan akupresure pada titik sanyinjiao, kelompok kontrol
diberikan relaksasi nafas dalam. Pengambilan data diperoleh dengan menggunakan observasi dan
wawancara, kemudian data dianalisis menggunakan WilcoxonSign Rank Test dan Mann Whitneydengan
α ≤ 0.05. Hasil penelitian menunjukkan intensitas nyeri persalinan sebelum perlakuan pada kedua
kelompok adalah sebanding (p>0,05). Intensitas nyeri persalinan setelah perlakuan tidak ada perbedaan
yang signifikan antara kelompok akupresure pada titik sanyinjiao dan kelompok relaksasi nafas
dalam(p>0,05). Akupresure pada titik sanyinjiao dan relaksasi nafas dalam efektif menurunkan intensitas
nyeri persalinan, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif intervensi dalam menurunkan intensitas
nyeri persalinan.

Kata kunci: nyeri persalinan, akupresure, relaksasi nafas dalam

ABSTRACT
Pain is an integral part of labor and delivery. Pain during the first stage of the active phase of labor,
caused by cervical dilatation and uterine lower segment and uterine corpus distension. One of the
nonpharmacological efforts to reduce labor pain by providing acupressure at the Sanyinjiao point. The
purpose of this study was to determine the effect of acupressure on the point of Sanyinjiao to decrease the
intensity of labor pain during the active phase I. The research design used was Quasy Experiment
Pretest-Postest Control Group Design using Purposive Sampling technique. The sample in this study
were all maternity mothers in BPS Hj. Umi Salamah Peterongan as many as 30 respondents (treatment
group = 15, control group = 15) that meets the inclusion and exclusion criteria. Treatment group was
given acupressure at sanyinjiao point, control group was given deep breath relaxation. The data were
collected by using observation and interview, then the data were analyzed using Wilcoxon Sign Rank Test
and Mann Whitney with α ≤ 0.05. The results showed the intensity of labor pain before treatment in both
groups was comparable (p> 0.05). Intensity of labor pain after treatment no significant difference
between acupressure group at sanyinjiao point and deep breathing relaxation group (p> 0,05).
Acupressure at the point of sanyinjiao and relaxation of breath in effectively decreases the intensity of
labor pain, so it can be used as an alternative intervention in decreasing the intensity of labor pain.

Keywords: labor pain, acupressure, deep breathing relaxation


PENDAHULUAN menyebabkan melemahnya otot rahim,
Persalinan merupakan salah satu peristiwa akibatnya persalinan akan berlangsung lebih
penting dalam kehidupan seorang ibu dan lama.
merupakan proses fisiologis (Kashanian & Tindakan yang dapat dilakukan untuk
Shahali, 2010). Peristiwa fisiologis ini menurunkan persepsi nyeri persalinan yaitu
terkadang menimbulkan trauma mendalam secara farmalogi dan non-farmakologi.
pada ibu karena ketidaknyamanan/nyeri yang Tindakan non farmakologis untuk meredakan
dialami. Nyeri terutama nyeri saat persalinan nyeri seringkali berkaitan dengan timbulnya
memang sangat spesifik, intensitasnya yang efek samping yang tidak diinginkan (Basten &
sangat kuat menyebabkan nyeri dirasa sangat Hall, 2012). Salah satu tindakan
berat. Beberapa ibu bahkan trauma untuk nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk
mempunyai anak lagi karena tidak sukses mengatasi nyeri pada persalianan adalah
mengendalikan nyeri persalinan. Nyeri selama akupresur.Akrupresur adalah salah satu bentuk
persalinan di sebabkan oleh dua hal, yaitu fisioterapi dengan memberikan pemijatan atau
kontraksi rahim yang menyebabkan dilatasi stimulasi pada titik – titik tertentu pada
serta penipisan serviks dan iskemia rahim tubuh.Berdasarkan penelitian Ramnero et al.,
akibat penurunan aliran darah arteri (2007) melaporkan bahwa penelitian yang
miometrium (Perry et al., 2010). dilakukan secara random pada 90 wanita
Setiap tahun, lebih dari 200 juta wanita melahirkan menunjukkan bahwa intervensi
hamildidapatkan kehamilan berakhir dengan akupresur secara signifikan dapat mengurangi
kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. nyeri pada saat proses persalinan. Penelitian
Walaupun demikian pada beberapa kasus, Qu&Zhou menunjukkan bahwa kelompok
kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan wanita melahirkan yang dilakukan intervensi
tetapi menjadi suatu masa penuh dengan rasa akupresur ditemukan menunjukkan intensitas
nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian. nyeri lebih rendah dan lebih baiktingkat
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Green relaksasi dari pada wanita melahirkan yang
menunjukkan bahwa 67 % wanita merasa tidak diberikan intervensi akupresur (Maa et
khawatir terhadap nyeri persalinan (Reeder et al., 2010). Penelitian lain juga menunjukkan
al., 2011). bahwa akupresurefektif untuk mengurangi
Nyeri adalah bagian integral dari persalinan nyeri pada pasien dengan dismenore, selama
dan melahirkan. Nyeri selama kala 1 fase aktif persalinan, nyeri punggung, sakit kepala
persalinan, diakibatkan oleh dilatasi serviks kronis,dan setelahtrauma (Lee & Frazier, 2011;
dan segmen bawah uterus dan distensi korpus Chen & Wang, 2013).
uteri(Perry at al., 2010). Nyeri selama Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik
persalinan dapat mempengaruhi mekanisme mengambil judul “Pengaruh Akupresur pada
fisiologis sejumlah sistem tubuh. Pada sistem Titik Sanyinjiau terhadap Penurunan Intensitas
pernafasan, nyeri yang menyertai kontraksi Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif.
uterus menyebabkan hiperventilasi yang dapat
menyebabkan penurunan kadar PaCO2 dan METODE
salah satu bahaya kadar PaCO2 ibu rendah Penelitian ini menggunakan desain
adalah penurunan kadar PaCO2 janin yang QuasyExperimental dengan pendekatan
menyebabkan deselerasi lambat denyut jantung Pretest-postest control group design, yaitu
janin. Demikian juga pada fungsi penelitian yang mengungkapkan hubungan
kardiovaskular bisa terjadi peningkatan curah sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok
jantung, peningkatan tekanan darah, dan dalam kontrol disamping kelompok experimental
aktivitas uterus, nyeri dapat mempengaruhi (Nursalam,2013). Populasi pada penelitian ini
adrenalin dan kortisol yang akan menyebabkan adalah semua ibu bersalin di BPS Hj. Umi
penurunan aktivitas uterus, sehingga dapat Salamah Peterongan Jombang. Sampel dalam
memperpanjang waktu persalinan. Begitu juga penelitian ini adalah sebagian ibu Bersalin di
perasaan cemas, takut, tegang dan keletihan BPS Hj. Umi Salamah Peterongan sebanyak 30
yang disebabkan oleh nyeri selama persalinan. responden (kelompok perlakuan = 15,
Perasaan tersebut direspon ibu sebagai stressor, kelompok kontrol = 15) yang memenuhi
yang akan mengaktifkan aksis hipotalamus kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi
pituitari adrenal serta hormon katekolamin dari dalam penelitian ini adalah:1) Memasuki
medulla adrenal kedalam sirkulasi dan persalinan aktif; 2) Kehamilan sehat tanpa
komplikasi; 3) Aterm; 4) Janin hidup dengan Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa tidak ada
presentasi kepala. Sedangkan kriteria eksklusi perbedaan karakteristik yang bermakna antara
dalam penelitian ini adalah: 1) Gangguan kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.
hipertensi dan preeklamsia; 2) Diabetes; 3) Hal ini terlihat dari nilai signifikan (p) dari
Kematian intrauterin; 4) Janin multiple; 5) semua karakteristik responden lebih besar dari
Sungsang; 6) Kehamilan < 37 atau > 42 nilai α (α = 0,05). Hal ini berarti salah satu
minggu; 7) Dilatasi serviks > 3 cm atau ≤ 7 persyaratan untuk melakukan penelitian
cm; 8) Seksio sesaria elektif; 9) Dan adanya eksperimen sudah terpenuhi, karena kondisi
pengurangan nyeri farmakologis.Kelompok awal responden pada kedua kelompok
perlakuan diberikan akupresure pada titik memiliki karakteristik subyek yang seimbang
sanyinjiao, kelompok kontrol diberikan atau dengan kata lain kedua kelompok adalah
relaksasi nafas dalam. Pengambilan data homogen.
diperoleh dengan menggunakan observasi dan
wawancara, kemudian data dianalisis Intensitas Nyeri Persalinan Sebelum Perlakuan
menggunakan WilcoxonSign Rank Test dan Tabel 2. Intensitas Nyeri Persalinan Sebelum
Mann Whitneydengan α ≤ 0.05. Perlakuandi BPS Hj. Umi Salamah Peterongan
Jombang, Desember 2016
HASIL DAN PEMBAHASAN Intensitas Perlakuan Kontrol P
HASIL Nyeri
Karakteristik Responden dan Persalinan N % N %
HomogenitasTabel 1. Karakteristik Subyek a. Ringan 0 0 0 0 0,6
Penelitian dan Homogenitas b. Sedang 3 20 4 26, 71
Variabel Perlaku Kontrol Nilai c. Berat 12 80 11 7
an p 73,
N % N % 3
1. Usia Sumber : Data Primer, 2016
a. <20;>35 1 6, 1 6,7 1,000 Berdasarkan Tabel 2 tersebut, nilai intensitas
th 14 7 1 93, nyeri persalinan sebelum perlakuan relatif
b. 20-35 th 93 4 3 setara. Kelompok perlakuan intensitas nyeri
,3 persalinan hampir seluruhnya adalah nyeri
2. Pendidikan berat sebanyak 12 (80%) responden,
a. SMP 2 13 2 13, 0,795 sedangkan pada kelompok kontrol intensitas
b. SMA 11 ,3 1 3 nyeri persalinan sebagian besar adalah nyeri
c. Sarjana 2 73 3 86, berat sebanyak 11 (73,3%) responden. Hasil
,3 0 7 analisis statistik diperoleh p value sebesar
13 0 0,671. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas
,3 nyeri haid kedua kelompok tidak menunjukkan
3. Persalinan perbedaan yang bermakna.
a. Primipa 6 40 6 40 1,000
ra 9 60 9 60 Intensitas Nyeri Persalinan Setelah Perlakuan
b. Multipa Tabel 3. Intensitas Nyeri Persalinan Setelah
ra Perlakuan di BPS Hj. Umi Salamah
4. Pembukaan Peterongan Jombang, Desember 2016
Serviks 3 20 4 26, 0,773 Intensitas Perlakuan Kontrol P
a. 4 3 20 5 7 Nyeri
Persalinan N % N %
b. 5 1 6, 1 33,
c. 6 8 7 5 3 a. Ringan 5 33,3 5 33,3 0,481
d. 7 53 6,7 b. Sedang 7 46,7 10 66,7
,3 33, c. Berat 3 20 0 0
3 Sumber : Data Primer, 2016
Sumber: Data Primer, 2016 Tabel 3 tersebut, menunjukkan bahwa
intensitas nyeri persalinan pada ke-dua
kelompok mengalami penurunan antara pre
test dan post test dimana pada kelompok
perlakuan hampir setengahnya intensitas nyeri
persalinan adalah nyeri sedang sebanyak 7 PEMBAHASAN
(46,7%) responden, sedangkan pada kelompok Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kontrol sebagian besar adalah nyeri sedang nilai intensitas nyeri persalinan sebelum
sebanyak 10 (66,7%) responden. Intensitas perlakuan relatif setara. Kelompok perlakuan
nyeri persalinan pada kedua kelompok setelah intensitas nyeri persalinan hampir seluruhnya
perlakuan menunjukkan tidak ada perbedaan adalah nyeri berat sebanyak 12 (80%)
yang signifikan, hal ini ditunjukkan dengan p responden, sedangkan pada kelompok
value sebesar 0,481 (p>0,05). kontrolintensitas nyeri persalinan sebagian
Perbedaan Intensitas Nyeri Persalinan Sebelum besar adalah nyeri berat sebanyak 11 (73,3%)
Perlakuan dan Sesudah Perlakuan responden. Hasil analisis statistik diperoleh p
Tabel 4. Perbedaan Intensitas Nyeri Persalinan value sebesar 0,671. Hal ini menunjukkan
Sebelum Perlakuan dan Sesudah Perlakuan di bahwa intensitas nyeri haid kedua kelompok
BPS Hj. Umi Salamah Peterongan Jombang, tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna.
Desember 2016 Nyeri adalah bagian integral dari
Intensit Perlakuan Kontrol persalinan dan melahirkan. Nyeri selama kala
as Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah 1 fase aktif persalinan, diakibatkan oleh
Nyeri dilatasi serviks dan segmen bawah uterus dan
Persalin F % F % F % F % distensi korpus uteri(Perry at al., 2010). Nyeri
an
selama persalinan dapat mempengaruhi
Ringan 0 0 5 33,3 0 0 5 33,3
mekanisme fisiologis sejumlah sistem tubuh.
1
Sedang 3 20 7 46,7 4 26,7 66,7 Pada sistem pernafasan, nyeri yang menyertai
0
Berat 12 80 3 20 11 73,3 0 0 kontraksi uterus menyebabkan hiperventilasi
Uji yang dapat menyebabkan penurunan kadar
Wilcoxo P = 0,001 P = 0, 000 PaCO2 dan salah satu bahaya kadar PaCO2 ibu
n rendah adalah penurunan kadar PaCO2 janin
Sumber : Data Primer, 2016 yang menyebabkan deselerasi lambat denyut
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa terdapat jantung janin. Demikian juga pada fungsi
penurunan intensitas nyeri persalinan antara kardiovaskular bisa terjadi peningkatan curah
sebelum perlakuan dan setelah perlakuan pada jantung, peningkatan tekanan darah, dan dalam
kedua kelompok. Pada kelompok aktivitas uterus, nyeri dapat mempengaruhi
perlakuanmenunjukkan intensitas nyeri adrenalin dan kortisol yang akan menyebabkan
persalinan sebelum perlakuan hampir penurunan aktivitas uterus, sehingga dapat
seluruhnya adalah nyeri berat sebanyak 12 memperpanjang waktu persalinan. Begitu juga
(80%) responden dan setelah perlakuan hampir perasaan cemas, takut, tegang dan keletihan
setengahnya adalah nyeri sedang sebanyak 7 yang disebabkan oleh nyeri selama persalinan.
(46,7%) responden. Nilai p value 0,001 Perasaan tersebut direspon ibu sebagai stressor,
menunjukkan bahwa intensitas nyeri haid yang akan mengaktifkan aksis hipotalamus
sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan pituitari adrenal serta hormon katekolamin dari
terdapat penurunan yang bermakna atau medulla adrenal kedalam sirkulasi dan
signifikan, dapat dilihat dari nilai p<0,05 atau menyebabkan melemahnya otot rahim,
p=0,001. akibatnya persalinan akan berlangsung lebih
Pada kelompok kontrol hasil analisis lama. Nyeri persalinan yang berat dan lama
menunjukkan bahwa intensitas nyeri persalinan dapat mempengaruhi sirkulasi maupun
sebelum perlakuan sebagian besar adalah nyeri metabolisme yang harus segera diatasi karena
berat sebanyak 11 (73,3%) responden dan dapat menyebabkan kematian janin
setelah perlakuan sebagian besar adalah nyeri (Handerson, 2005)
sedang sebanyak 10 (66,7%) responden. Nilai Hasil penelitian menunjukkan bahwa
p value 0,000 menunjukkan bahwa intensitas intensitas nyeri persalinan yang dialami
nyeri persalinan sebelum perlakuan dan responden pada kedua kelompok sebagian
setelah perlakuan terdapat penurunan yang besar adalah nyeri berat. Hasil penelitian ini
bermakna atau signifikan, dapat dilihat dari sesuai dengan penelitian Marpuah (2010) yang
nilai p<0,05 atau p=0,000. menyatakan bahwa sebagian besar ibu
primigravida mengalami nyeri berat pada saat
proses persalinan (Eni Kusyati et al, 2012).
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
penelitian Rini Firiani (2013) yang penghambat nyeri, yang menyebabkan
menyatakan bahwa sebagian besar pasien aktivasijalur penghambat nyeri desenden
inpartu mengalami nyeri sedang dan hampir (Anna Hjelmstedt et.al, 2010).
separuhnya mengalami nyeri berat. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan
Nyeri persalinan dapat mempengaruhi teknik pereda nyeri yang banyak memberikan
kontraksi uterus melalui sekresi kadar masukkan terbesar karena teknik relaksasi
katekolamin dan kortisol, akibatnya dalam pada persalinan dapat mencegah
mempengaruhi durasi persalinan. Nyeri juga kesalahan yang berlebihan pasca persalinan.
dapat menyebabkan aktivitas uterus yang tidak Adapun relaksasi bernafas selama proses
terkoordinasi yang akan mengakibatkan persalinan dapat mempertahankan komponen
persalinan lama. Nyeri persalinan apabila tidak sistem saraf simpatis (SSO) dalam keadaan
segera diatasi maka akan meningkatkan rasa homeostasis sehingga tidak terjadi peningkatan
khawatir, tegang, takut dan stress (Priharjo, suplai darah, mengurangi kecemasan dan
2004). ketakutan agar ibu dapat beradaptasi dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri selama proses persalinan (Mander,
intensitas nyeri persalinan pada ke-dua 2003). Prinsip yang mendasari penurunan nyeri
kelompok mengalami penurunan antara pre pada tehnik relaksasi terletak pada fisiologi
test dan post test dimana pada kelompok sistem syaraf otonom yang merupakan bagian
perlakuan yang diberikan Akupresure pada dari sistem saraf perifer yang mempertahankan
titik Sanyinjiao (Akupresure SP6) hampir homeostasis lingkungan internal individu. Pada
setengahnya intensitas nyeri persalinan adalah saat terjadi pelepasan mediator kimia seperti
nyeri sedang sebanyak 7 (46,7%) responden, bradikinin, prostaglandin dan subtansi akan
sedangkan pada kelompok kontrol yang merangsang saraf simpatis sehingga
diberikan Relaksasi Nafas Dalam sebagian menyebabkan vasokonstriksi yang akhirnya
besar adalah nyeri sedang sebanyak 10 meningkatkan tonus otot yang menimbulkan
(66,7%) responden. Intensitas nyeri persalinan berbagai efek seperti spasme otot akhirnya
pada kedua kelompok setelah perlakuan menekan pembuluh darah, mengurangi aliran
menunjukkan tidak ada perbedaan yang darah dan meningkatkan kecepatan
signifikan, hal ini ditunjukkan dengan p value metabolisme otot yang menimbulkan
sebesar 0,481 (p>0,05). pengiriman impuls nyeri di medulla spinalis ke
Akupresur adalah salah satu cabang otak dan dipersepsikan sebagi nyeri. Relaksasi
akupunktur dimana tekanan jempol pada titik nafas dalam dipercayai mampu merangsang
tertentu digunakan untuk menyeimbangkan tubuh untuk melepaskan opioad endogen yaitu
aliran energi tubuh (Fielt, 2008). Ada banyak endorphin dan enkefalin (Smeltzer & Bare,
titik tekanan di tubuh yang penggunaannya 2007).
bisa memperbaiki persalinan dan mengurangi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
rasa sakitnya. Hal ini diyakini bahwa akupresur pada titik sanyanjiau (SP6) dan
merangsang titik-titik ini merangsang kontraksi relaksasi nafas dalamsecara signifikan dapat
rahim yang terjadi dalam kemajuan persalinan, menurunkan intensitas nyeri persalinan. Hasil
dan menyeimbangkan energi dan mengurangi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
rasa sakit (Cook et al, 1997 cit Sehhatie- Qu&Zhou menunjukkan bahwa kelompok
Shafaie et al, 2013). Salah satu dari titik ini wanita melahirkan yang dilakukan intervensi
adalah sanyinjiao (SP6) atau persimpangan akupresur ditemukan menunjukkan intensitas
tiga saluran limpa, hati, dan ginjal; Empat jari nyeri lebih rendah dan lebih baiktingkat
(3 CUN) ditempatkan di atas pergelangan kaki relaksasi dari pada wanita melahirkan yang
bagian dalam kaki di belakang tepi posterior tidak diberikan intervensi akupresur (Maa et
tibia (Beal et al, 1999 cit Sehhatie-Shafaie et al., 2010). Penelitian lain juga menunjukkan
al, 2013). Cara kerja dari akupresure sesuai bahwa akupresurefektif untuk mengurangi
dengan teori gate control. Menurut teori nyeri pada pasien dengan dismenore, selama
iniakupresur mengaktifkanmechanoreceptors persalinan, nyeri punggung, sakit kepala
yang innervateserabut saraf sensorik, A-beta kronis,dan setelahtrauma (Lee & Frazier, 2011;
atau A-deltatergantung pada intensitas tekanan, Chen & Wang, 2013). Hasil penelitian
yang menyebabkanpenghambatan transmisi sebelumnya yang dilakukan oleh Lis
nyeri pada tingkat tulang belakang.Hal ini juga Fatmawati (2011), menyatakan bahwa pada
mungkin bahwa akupresur mengaktifkan pusat pasien persalinan normal kala 1 fase laten
sebelum diberikan tehnik relaksasi pernafasan intensitas nyeri persalinan sebelum perlakuan
rata-rata mengalami nyeri berat dan sesudah sebagian besar adalah nyeri berat sebanyak 11
diberikan tehnik relaksasi pernafasan rata-rata (73,3%) responden dan setelah perlakuan
mengalami nyeri ringan. Penelitian yang sama sebagian besar adalah nyeri sedang sebanyak
dilakukan oleh abdul Ghofur (2010) pada ibu 10 (66,7%) responden. Nilai p value 0,000
bersalin kala I yang menyatakan bahwa tehnik menunjukkan bahwa intensitas nyeri persalinan
relaksasi nafas dalam efektif mengurangi nyeri sebelum perlakuan dan setelah perlakuan
selama proses persalinan berlangsung. terdapat penurunan yang bermakna atau
Hasil uji paired sample t- signifikan, dapat dilihat dari nilai p<0,05 atau
testmenunjukkan bahwa intensitas nyeri p=0,000.
persalinan sebelum perlakuan yang diberikan Tehnik Relaksasi nafas dalam dilakukan
Akupresure pada titik Sanyinjiao (Akupresure dengan menarik nafas dalam dari hidung dan
SP6) hampir seluruhnya adalah nyeri berat mengisi paru-paru dengan udara melalui
sebanyak 12 (80%) responden dan setelah hitungan 1,2,3. Setelah itu perlahan-lahan
perlakuan hampir setengahnya adalah nyeri udara dihembuskan melalui mulut sambil
sedang sebanyak 7 (46,7%) responden. Nilai p merasakan ekstremitas atas dan bawah rileks,
value 0,001 menunjukkan bahwa intensitas dilakukan setiap ada kontraksi selama 30
nyeri persalinan sebelum perlakuan dan menit. Hasil penelitian ini sesuai dengan
sesudah perlakuan terdapat penurunan yang penelitian yang dilakukan oleh Kamalifard, et
bermakna atau signifikan, dapat dilihat dari al. (2012), menunjukkan bahwa terapi massage
nilai p<0,05 atau p=0,001. Akupresur dan tehnik pernafasan yang diberikan selama
diberikan pada titik akupunktur SP6 pada 30 menit dapat menurunkan intensitas nyeri
kedua kaki secara bersamaan selama setiap persalinan secara signifikan. Hasil penelitian
kontraksi selama jangka waktu 30 menit ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya
dengan menggerakkan ibu jari naik turun yang menunjukkan bahwa tehnik pernafasan
sedikit atau dalam bentuk lingkaran kecil.Hasil dapat menurunkan nyeri persalinan (Tafazoli et
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang al, 2000; Kamali Fard et al, 2009).
dilakukan oleh Sehhatie-Shafaie et al (2013), Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa akupresur pada titikk kedua kelompok baik pada kelompok
Sanyinjiao dan Hugo mengurangi nyeri perlakuan yang diberikan akupresur pada titik
persalinan. Hasil penelitian ini juga sejalan sanyinjiao (SP6) dan kelompok kontrol yang
dengan penelitian sebelumnya yang diberikan relaksasi nafas dalam terjadi
menyatakan bahwa akupresur pada titik penurunan intensitas nyeri persalinan.Dengan
Sanyinjiao(SP6) dapat mengurangi nyeri menurunnya intensitas nyeri persalinan, ibu
persalinan (Park et al 2003; Lee, 2004). menjadi relaks dan proses persalinan berjalan
Nyeri persalinan terjadi akibat stimulasi lancar tanpa komplikasi. Akupresur pada titik
reseptor saraf yang diikuti oleh kontraksi otot sanyinjiao dan relaksasi nafas dalamefektif
rahim dan dirasakan di area lumbosakral, menurunkan intensitas nyeri persalinan.
pinggul, dan usus (Waters et al, 2003cit
Sehhatie-Shafaie et al, 2013).Nyeri berat dan SIMPULAN DAN SARAN
berkepanjangan pada wanita nulipara dapat Hasil penelitian menunjukkan: 1)
menyebabkan kebingungan dan, kehilangan Intensitas nyeri persalinan pada kelompok
kepercayaan diri mereka (Rezaeipour et al, perlakuan sebelum diberikan akupresur hampir
2007). Nyeri persalinan menyebabkan seluruhnya adalah nyeri berat, sedangkan pada
peningkatan epinefrin dan norepinephrine, kelompok kontrolintensitas nyeri persalinan
tekanan darah dan denyut jantung, konsumsi sebagian besar adalah nyeri berat; 2) Intensitas
oksigen untuk ibu, dan beta-endorfin. nyeri persalinan pada kelompok perlakuan
Vasokonstriksi yang disebabkan oleh setelah diberikan akupresur hampir
katekolamin menyebabkan penurunan aliran setengahnya adalah nyeri sedang, sedangkan
darah uterus, dan hal ini dapat menyebabkan pada kelompok kontrolintensitas nyeri
peningkatan distosia dan penurunan Apgar persalinan sebagian besar adalah nyeri sedang;
neonatus (Esfandiari et al, 2009). 3) Ada pengaruh akupresur pada titik
Hasil uji paired sample t-test didapatkan sanyinjiao terhadap penurunan intensitas nyeri
bahwa pada kelompok kontrol yang diberikan persalinan kala I fase aktif. Intensitas nyeri
relaksasi nafas dalammenunjukkan bahwa persalinan pada kedua kelompok setelah
perlakuan menunjukkan tidak ada perbedaan Controlled Trial. Acta Obstetricia et
yang signifikan. Dengan demikian penulis Gynecologica. 2010; 89: 1453–1459.
menyarankan: 1) Petugas kesehatan hendaknya Kamali Fard M, Shahnazi M, Torabi SS,
memberikan health education pada ibu saat Gahvechy Jaeepeyma A, & Azari S.
ANC tentang upaya nonfarmakologi (2009). The Efficacy of Brething
(akupresur pada titik sanyiijiao dan relaksasi techniques in Physiological Response to
nafas dalam) sebagai upaya menurunkan Labor Pain and Pain Intensity. Nursing
intensitas nyeri persalinan; 2) Petugas and Midwifery Journal Tabriz
kesehatan hendaknya menerapkan dan University Medical Science. 3(12):24-
memberikan alternatif pilihan tindakan 31.
akupresur pada titik sanyinjiao dan relaksasi Kashanian M & Shahali S. (2010). Effects of
nafas dalam pada ibu selama proses persalinan; Acupressure at The Sanyinjiao Point
3) Responden atau ibu selama proses (SP6) on The Process of Active Phase of
persalinan hendaknya bisa menerapkan Labor in Nulliparas Women. The
tindakan akupresur pada titik sanyinjiao dan Journal of Maternal-Fetal and Neonatal
relaksasi nafas dalamsebagai alternatif upaya Medicine, July 2010; 23(7): 638–641.
nonfarmakologi untuk menurunkan intensitas Lee E.J & Frazier S. (2011). The Efficacy of
nyeri persalinan. Acupressure for Symptom Management:
A Systematic Review. J Pain Symptom
DAFTAR PUSTAKA Manage. 42(4): 589–603.
Abdul Ghofur. (2010). Pengaruh Tehnik Lee MK, Chang SB & Kang DH. (2004).
Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien Effect of SP6 Acupresure on Labor Pain
Inpartu Kala I Fase Laten di Rumah and Length of Delivery Time in Women
Bersalin Depok Jaya. Skripsi. During Labor. J Altern Complement
Universitas Veteran Jakarta. Med. 10(6): 959-965.
Basten & Hall. (2012). Midwifery Essensial : Lis Fatmawati. (2011). Pengaruh Tehnik
Persalinan. Jakarta: EGC. Relaksasi Pernafasan Terhadap Tingkat
Chen Y.W & Wang H.H. (2013). The Rasa Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I di
Effectiveness of Acupressure on BPS Mu’rofah. Skripsi. Universitas
Relieving Pain: A Systematic Review. Muhammadiyah Surabaya.
Pain Management Nursing, 1-12. Maa W, Baib W, Lina C, Zhoua P, Xiac L,
Eni Kusyati, Lestari Puji Astuti & Diah Dwi Zhaod C, Haoe Y, Maa H, Liuc X,
Pratiwi (2012). Efektivitas Tehnik Wangd J, Yuane H, Xieb Y, Lub A.
Relaksasi Nafas dalam Terhadap (2011). Effects of Sanyinjiao (SP6) with
Tingkat Nyeri Persalinan Kala I di electroacupuncture on labour pain in
Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari women during labour. Complementary
Wetan Semarang. Jurnal Kebidanan. Therapies in Medicine. 19S, S13—S18.
Vol. IV, No. 02. Hal 93-100. Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu
Esfandiari M, Nankaley A, Sanjari N, Almasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
A, & Karimi S. (2009). Effectiveness of Park Y, Cho J, Kwon J, Ahn E, Lim J & Chang
entonox on Severity of Labor Pain in S. (2003). The Effect of Sanyinjiao
Women Referred to Maternity Ward of (SP6) Acupressure on Labor Progession.
Imam Reza Hospital, Kermanshah. AM J Obstet Gynecol. 189 (6
Journal of Ilam University of Medical Suppl):209.
Science. 17(1):25-30. Priharjo. (2004). Perawatan Nyeri. Jakarta:
Field T .(2008). Pregnancy and Labor EGC.
Alternative Therapy Research. Alten Perry, Hockenberry, Lowdermik & Wilson.
Ther Health Med. 14(5): 28-34. (2010). Maternal Child Nursing Care.
Henderson. (2006). Buku Ajar Konsep Canada: Mosby Elseiver.
Kebidanan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Rini Fitriani. (2014). Pengaruh Tehnik
Hjelmstedt A,Shenoy ST, Stener-Victorin E, Relaksasi Nafas Dalam terhadap Respon
Lekander M, Bhat M, Balakumaran L & Adaptasi Nyeri pada Pasien Inpartu Kala
Waldenström L. (2010). Acupressure to I Fase Latin di RSKDIA Siti Fatimah
Reduce Labor Pain: A Randomized Makassar. Jurnal Kesehatan. Vol. VII
No 2. Hal 443-452.
Reeder, Martin & Koniak-Griffin. (2011).
Keperawatan Maternitas: Kesehatan
Wanita, Bayi, & Keluarga. Jakarta:
EGC.
Rezaeipour A, Idenloo F, Khakbazan Z, &
Kazemnejad A. (2007). The Effect of
Entonox on Implication of Painless
Labor and Delivery Satisfaction Rate
among Pregnan Womwn. Hayat.
13(4):45-58.
Smeltzer & Bare. (2007). Keperawatan
Medikal Bedah. Edisi 8. Vol. 1. Jakarta: EGC
Sehhatie-Shafaie F, Kazemzadeh R, Amani F
& Heshmat R. (2013). The Effect of
Acupressure on Sanyinjiao and Hugo
Ponts on Labor Pain in Nulliparous
Women: A Randomized Clinical Trial.
Journal of Caring Sciences. 2(2): 123-
129.
Tafazoli M, Yosef Zadeh S, Behman Veshani
HR, Keivanlo F, Keivanlo M, & Delbari F.
(2000). The Effect of Training Respiratory
Techniques on Labor. Beihagh. 6(1-2):24-31.

Anda mungkin juga menyukai