Anda di halaman 1dari 4

KASUS

ANAK AUTIS

Pada tanggal 25 Februari 2019, seorang ibu datang beserta putranya ke Puskesmas
Takisung. Ibu tersebut bermaksud memeriksakan tumbuh kembang putranya sekaligus ingin
berkonsultasi sebelum masuk sekolah. Beliau baru pertama kali memeriksakan anaknya ke
Puskesmas. Saat ini Perawat Fikri yang sedang bertugas dan sudah sangat siap dengan tugas
ini. Langkah pertama yang Ns. Fikri lakukan adalah menyiapkan formulir tes. Selanjutnya
Ns. Fikri mengucapkan salam dengan ramah kepada ibu dan putranya. Ns.Fikri sangat paham
bahwa dalam langkah ini keramahan menyambut ibu dan anaknya merupakan salah satu
strategi membangun hubungan komunikasi positif yang mutlak harus dilakukan.
Setelah berkenalan, diketahui bahwa anaknya bernama Junior berusia 30 bulan. Ibu
sangat antusias dengan sambutan yang Ns.Fikri berikan, namun Junior hanya diam diri dan
asik sendiri melihat lantai dan beberapa kali melihat kipas angin yang ada di ruang
pemeriksaan. Ibu Junior mengeluh kalau anaknya tidak menatapnya ketika ia memanggil
anaknya. Selain itu Ibu Junior bertanya tentang prosedur pemeriksaan yang akan
dilaksanakan nanti Ns.Fikri akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada ibu Junior dan
menggunakan beberapa mainan. Pemeriksaan kali ini menggunakan formulir CHAT
(Checklist for Autism in Toddlers). Ns.Fikri menjelaskan pula bahwa tujuan tes ini adalah
untuk mendeteksi dini autis anak pra sekolah. Ibu Junior menyetujui tindakan tersebut.
Pemeriksaan pun dimulai, pertama-tama Ns.Fikri menanyakan beberapa pertanyaan
sesuai dengan pertanyaan pada ceklis CHAT (Checklist for Autism in Toddlers). Dari hasil
wawancara dengan Ibu Junior didapatkan hasil:
1. Junior sangat senang ketika diayun-ayun di atas paha Ayahnya. Junior terlihat senang
dan sangat suka ketika hal tersebut dilakukan sebelum tidur
2. Junior sering melihat anak-anak sedang bermain dihalaman tetangganya
3. Di rumah terdapat tangga kecil menuju dapur, di sana Junior sangat suka sekali naik-
turun tangga tersebut
4. Junior sering mengajak kakaknya bermain petak umpet di kamar kakanya dengan
menyembunyikan diri dibalik lemari dan meminta kakanya untuk mencarinya. Selain
itu Junior juga sering ketawa ketika ibunya main “ciluk ba”
5. Ketika makan, Junior sangat suka membalikkan gelas dan membuang-buang cangkir
plastic
6. Junior hanyar tertarik melihat kipas angin dan lantai. Junior meminta sesuatu dengan
mengambil barang tersebut atau mendekatinya
7. Junior pernah meminta ibunya untuk melihat anak-anak yang bermain di taman
dengan menunjuk
8. Junior memiliki mainan mobil ambulan di kamarnya. Dia sering bermain mobil-
mobilan lalu menabrakkannya ke balok-balok yang disusun menjadi bangunan
9. Junior cenderung menangis jika benda yang ia pegang diambil orang lain termasuk
orang terdekatnya

Wawancara dengan ibu Junior telah selesai. Ns. Fikri selanjutnya melakukan
pemeriksaan dengan melakukan pengamatan pada Junior, Ns.Fikri juga melibatkan beberapa
mainan untuk mendukung pengamatan. Berikut hasil pemeriksaan Ns.Fikri terhadap
pengamatan pada Junior
1. Dari datang hingga pemeriksaan, Junior hanya beberapa kali melihat Ns.Fikri.
selebihnya Junior hanya melihat lantai dan kipas angin yang ada pada ruang
pemeriksaan
2. Ketika Ns.Fikri menunjukkan bola tangan dan mencoba menarik perhatian Junior
dengan menggoyang-goyangkan bola, memantulkan bola, dan menyentuhkan bola,
Junior hanya memperhatikan tangan Ns.Fikri
3. Ketika Ns.Fikri memberikan gelas plastic kepada Junior dan memintanya untuk
membuatkan segelas susu untuk ibunya, Junior tidak membuat segelas susu namun
membuang gelas plastic tersebut
4. Ns. Fikri meminta Junior untuk menunjukkan yang mana kipas angina dan yang mana
mainan mobil-mobilan. Junior menunjuknya dengan benar namun hanya dalam
sekejap
5. Ns.Fikri memberikan beberapa kubus mainan dan meminta Junior untuk
menumpukkan mainan tersebut benjadi sebuah bangunan. Junior dapat melakukan hal
tersebut dengan mudah

Pemeriksaan Ns.Fikri dengan melakukan pengamatan telah selesai. Ns.Fikri tidak


lupa mencatat hasil pemeriksaan ke formulir CHAT (Checklist for Autism in Toddlers).
Berikut hasil pemeriksaan yang dituliskan ke formulir CHAT (Checklist for Autism in
Toddlers).
CEKLIST DETEKSI DINI AUTIS
CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)
Untuk anak umur 18-36 bulan

A. Alo Anamnesis
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anak senang diayun-ayun atau diguncang naik turun √
(bounched) dipaha anda ?
2 Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain? √
3 Apakah anak suka memanjat-manjat, seperti memanjat tangga ? √
4 Apakah anak suka bermain “ciluk ba”, “petak umpet”? √
5 Apakah anak suka bermain seolah-olah membuat secangkir teh
menggunakan mainan berbentuk cangkir dan teko, / permainan √
lain?
6 Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu dengan √
menunjukkan jari?
7 Apakah anak pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke √
sesuatu agar anda melihat ke sana?
8 Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang kecil (mobil √
atau kubus)?
9 Apakah anak pernah memberikan sesuatu benda untuk √
menunjukkan Sesuatu?

B. Pengamatan
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Selama pemeriksaan apakah anak menatap (kontak mata) dengan √
pemeriksa?
2 Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa
menunjukan sesuatu di rungan pemeriksaan sambil mengatakan
“Lihat itu ada bola (atau mainan lain)”! √
Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda yang ditunjuk
bukan melihat tangan pemeriksa?
3 Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas /
cangkir dan teko. Katakan pada anak : “Buatkan secangkir susu √
buat mama”!
4 Tanyakan pada anak. “Tunjukan mana gelas”! (gelas dapat
diganti dengan nama benda yang dikenal anak dan ada disekitar √
kita). Apakah anak menunjukan benda tersebut dengan jari ?
Atau sambil menatap wajah anda ketika menunjuk ke suatu
benda?
5 Apakah anak dapat menumpuk beberapa kubus / balok menjadi √
suatu menara?

Didapat dari hasil pemeriksaan menggunakan metode CHAT (Checklist for Autism in
Toddlers), dapat ditarik kesimpulan bahwa Junior memiliki risiko tinggi menderita autis. Dari
hasil pemeriksaan, Junior tidak dapat/bisa melakukan A5, B2, dan B3 yang merupakan
indicator terpenting dalam pemeriksaan CHAT (Checklist for Autism in Toddlers) sebagai
indicator penegakan diagnosis autis. Namun, Junior baru dilakukan uji 1 kali. Ns.Fikri
meminta ibu Junior untuk memeriksakan Junior kembali ke Puskesmas 1 bulan yang akan
dengan metode yang sama. Apabila hasil pemeriksakan Junior tidak dapat melakukan A5,
A7, B2, B3, dan B4 maka Junior terdiagnosis autis.
Ns.Fikri menyelesaikan semua pemeriksaannya. Ns.Fikri meminta ibu Junior untuk
melakukan pemeriksaan kembali 1 bulan akan datang dan terus memperhatikan Junior setiap
hari yang dapat menunjukkan masalah retardasi mental. Ns.Fikri memberikan reinforcement
kepada ibu Junior dan Junior. Ns.Fikri mengakhiri pemeriksaan, Ibu Junior dan Junior
pulang.

Anda mungkin juga menyukai