Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN LBP (LOW BACK PAIN)
Tanggal 21 – 26 Maret 2022

Oleh:
Muhammad Khairul Fikri, S.Kep.
NIM. 2130913310017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN LBP (LOW BACK PAIN)

Oleh:
Muhammad Khairul Fikri, S.Kep.
NIM. 2130913310017

Banjarbaru, Maret 2022

Mengetahui,

Clinical Teacher Clinical Instructor

Agianto, S.Kep, Ns., M.N.S., Ph.D Siti Rusmiladiyah, S.Kep., Ns.


NIP. 19820818 200812 1 003 NIP.19800901 200801 2 022
LAPORAN PENDAHULUAN LBP

Definisi (2,3) Manifestasi Klinis (4)


LBP adalah nyeri punggung bawah yang bermula dari keluhan muskuloskeletal
yang dibiarkan berlanjut dan mengakibatkan kelainan yang menetap pada otot dan 1. Sindroma postural
juga kerangka tubuh. Postur tubuh yang berubah dari normal.
Penyebab: cara duduk kurang tepat, mengangkat barang terlalu berat, kekakuan Nyeri bersifat intermiten akibat deformasi
otot punggung sehingga dapat mengakibatkan kerusakan daerah sekitarnya. jaringan lunak, dan segmen lumbal
teregang terlalu lama

Klasifikasi (1) Faktor Risiko (1) 2. Sindroma disfungsi


1. Nyeri punggung bawah akut Adaptive shorthening dan hilangnya
1. Usia  > 30 thn mobilitas. Gerakan menjadi terbatas.
Terjadi < 12 minggu ditandai dengan rasa nyeri tiba-tiba. Nyeri
2. Jenis kelamin  wanita
terjadi karena ada luka trauma yang mengakibatkan kerusakan
3. IMT  overwieght (23-24,9) 3. Sindroma derangement
jaringan, melukai otot, ligamen dan tendon. Nyeri dapat hilang
4. Ergonomis Situasi di mana posisi istirahat yang normal
sesaat dengan istirahat dan analgesik.
5. Beban kerja dari dua permukaan artikular vertebra yang
6. Masa kerja  nikotin menghambat sirkulasi berdekatan terganggu.
2. Nyeri punggung bawah kronik
dan mineral tulang menurun
Terjadi > 3 bulan. Nyeri dirasa berulang atau kambuh kembali.
7. Kebiasaan merokok
Nyeri ini terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis,
8. Olahraga
proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor.

Etiologi (4,5) Pemeriksaan Penunjang (4) Penatalaksanaan (6)

1. Farmakologi
1. Faktor mekanik statik  Terjadi karena sikap/postur yang 1. Laboratorium Non-steroidal anti inflamatory drugs
melebihi batas ligamen dan otot berkontraksi. 2. Fungsi lumbal (NSAID), analgesik narkotik (pada nyeri
2. Faktor mekanik dinamik  Terjadi stress atau beban mekanik 3. Foto polos lumbosakral sedang dan berat)
berlebih pada otot/ligamen punggung bawah. 4. CT scan lumbosakral
5. MRI 2. Non farmakologi
Referensi lain 6. Myelogram Akupunktur, cupping therapy (bekam),
1. Perubahan postur tubuh biasanya karena trauma primer 7. Elektromyografi terapi energi (tai chi, prana, terapi suara),
(kecelakaan) dan sekunder (osteoporosis, stenosis spinal, terapi biologis (herbal dan food
osteoarthritis) combining), serta terapi sentuhan
2. Ketidakstabilan ligamen lumbosacral dan kelemahan otot modalitas ( akupresure, pijat, refleksi).
PATHWAY

Masalah muskuloskeletal, trauma, masalah pelvis, tumor

Kontraksi punggung

Terjadi perubahan struktur atas, fibrofertilago & matriks gelatinus

Otot abdominal dan toraks Fibrokartilago padat dan tidak


melemah teratur

Penonjolan
Mobilitas fisik terganggu Takut bergerak
diskus/kerusakan sendi
pusat

Hambatan Mobilitas Aktivitas terganggu Menekan akar saraf


fisik

Perawatan diri kurang Nyeri dipersepsikan

Takut bergerak Defisit perawatan diri Nyeri akut

Berbaring lama
RAS teraktivitas

Kerusakan sel
epidermis REM menurun

Nekrosis, kulit retak Klien terjaga

Risiko kerusakan Gangguan pola tidur


integritas kulit
ASUHAN KEPERAWATAN LBP (7–9)

Pengkajian Diagnosis Keperawatan


1. Identitas 1. Nyeri akut
2. Keluhan utama 2. Hambatan mobilitas fisik
3. Riwayat penyakit 3. Gangguan pola tidur
4. Pemeriksaan laboratorium 4. Defisit perawatan diri (mandi, berpakaian, makan,
5. Pemeriksaan fisik eliminasi)
6. Pemeriksaan radiologi 5. Risiko kerusakan integritas kulit

Nyeri Akut (00132) Hambatan Mobilitas Fisik (00085) Defisit Perawatan Diri
NOC NOC NOC
Kontrol Nyeri Pergerakan Perawatan diri: Aktivitas Dasar Sehari-hari
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 5 jam, Setelah dilakukan askep 3 x 2 jam, pasien membaik Setelah dilakukan askep 2 x 2 jam, pasien
klien mampu mengontrol nyeri dengan kriteria hasil: dengan kriteria hasil: membaik dengan kriteria hasil:
1. Menggunakan teknik pencegahan nyeri 1. Klien menunjukkan kembalinya mobilitas fisik 1. Makan mandiri
2. Monitor dampak analgetic 2. Kembali ke aktivitas semula secara bertahap 2. Berpakaian mandiri
3. Melaporkan nyeri yang terkontrol 3. Menghindari posisi yang mengakibatkan 3. Toileting mandiri
ketidaknyamanan dan spasme otot 4. Mandi mandiri
4. Merencanakan atau jadwal baring setiap hari 5. Berhias mandiri
NIC
6. Higiene mandiri
Manajemen Nyeri
NIC 7. Kebersihan mulut mandiri
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif (PQRST)
Peningkatan Mekanika Tubuh
2. Observasi adanyapetunjuk non verbal mengenai 1. Memantau secara kontinu mobilitas akan NIC
ketidaknyamanannya terutama pada mereka yang tidak mengetahui aktivitas klien Bantuan Perawatan Diri: mandi, berpakaian,
dapat berkomunikasi secara efektif. 2. Bantu klien mengubah posisi secara perlahan berhias, makan, toileting
3. Ajarkan teknik non farmakologi nafas dalam untuk 3. Ajarkan klien cara yang tepat turun dari tempat 1. Kaji kemampuan klien untuk perawatan
mengontrol nyeri tidur dengan nyeri minimal diri mandiri
Pemberian analgesic 4. Sampaikan dan ingatkan klien untuk tidak 2. Sediakan bantuan sampai klien mampu
1. Dokumentasikan semua monitor temuan nyeri diperbolehkan melakukan gerakan memutar atau secara utuh melakukannya
melengok 3. Motivasi klien untuk melakukan aktivitas
2. Cek adanya alergi obat
5. Dorong pasien untuk melakukan perubahan posisi sehari-hari yang normal sesuai kemampuan
3. Tentukan analgesik sebelumnya, rute pemberian dan berbaring, duduk, berjalan, dalam kurun waktu 4. Motivasi untuk melaksakan secara mandiri
dosis untuk mencapai hasil pengurangan nyeri yan yang singkat 5. Ajarkan klien/keluarga untuk
optimal 6. Buat jadwal periode berbaring di bed /hari meningkatkan kemandirian
4. Dokumentasikan respon terhadap analgesik dan 7. Dorong klien untuk mematuhi jadwal latihan yang 6. Berikan aktivitas rutin sehari-hari
adanya efek samping sudah dibuat dan terus ditingkatkan 7. Pertimbangkan usia klien jika
meningkatkan pelaksanaan aktivitas sehari-
hari

Gangguan Pola Tidur (00198) Risiko Kerusakan Integritas Kulit (00047)


NOC NOC
Tidur Integritas Jaringan: Kulit & Membran Mukosa
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 3 jam, klien mampu Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 2 jam, klien tidak menunjukkan
mengontrol kecemasan dengan kriteria hasil: risiko dengan kriteria hasil:
1. Tidak kesulitan memulai tidur
1. Integritas kulit tidak terganggu
2. Nyeri berkurang
3. Tidur teratur 2. Tidak ada lesi kulit
4. Kualitas tidur baik 3. Kulit terhidrasi
4. Tekstur kulit kenyal
NIC
Peningkatan Tidur NIC
1. Monitor/catat pola tidur pasien dan jumlah tidur Perawatan Tirah Baring
2. Anjurkan pasien untuk memantau pola tidur 1. Monitor kondisi kulit (warna, kelembapan, adanya lesi, dan lain-lain)
3. Sesuaikan lingkungan (misal, cahaya, kebisingan, suhu, kasur, dan bed) 2. Hindari menggunakan kain linen kasur yang teksturnya kasar
4. Ajarkan pasien bagaimana melakukan relaksasi otot autogenik atau bentuk
3. Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering dan bebas kerutan
nonfarmakologi lainnya untuk memancing tidur
5. Mulai/terapkan langkah-langkah kenyamanan seperti pijat, pemberian 4. Balikkan pasien, jika pasien tidak mampu bergerak
posisi, dan sentuhan afektif 5. Ajarkan latihan di tempat tidur
6. Aplikasikan aktivitas sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA

1. Atika Rahmawati. Risk Factor of Low Back Pain. J Med Hutama. 2021;3(1):402–6.
2. Nurhafizhoh FH. Perbedaan Keluhan Low Back Pain pada Perawat. Higeia J.
2019;3(4):534–44.
3. Ferdinan F, Nopriadi. Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Low Back Pain berbasis Web
menggunakan Metode Forward Chaining. Comasie. 2021;5(7):18–26.
4. Suriya M, Zuriati. Buku Ajar: Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Gangguan pada
Sistem Muskuloskeletal Aplikasi NANDA, NIC, & NOC. Sumatera Barat: Pustaka
Galeri Mandiri; 2019. 1–200 p.
5. Kartikaningrum S. Efektifitas Penggunaan Terapi Inframerah terhadap Penurunan
Nyeri pada Pasien Low Back Pain Di Klinik Nyeri Rumah Low Back Pain Di Klinik
Nyeri Rumah. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya; 2018.
6. Adi GS, Wulandari Y, Muzaki NM. Pengaruh Cupping Puncturin Cupping (CPC)
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Penderita Low Back Pain. MOTORIK
[Internet]. 2018;13(27):36–44. Available from: e-mail: galihkh88 @gmail.com
7. Herdman TH, Kamitsuru S. NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020. 11th ed. Keliat BA, Mediani HS, Tahlil T, editors. Jakarta:
EGC; 2017.
8. Moorhead S, Johnson M, Maas ML, Swanson E. Nursing Outcomes Classification
(NOC). 5th ed. Nurjannah I, Tumanggor RD, editors. Singapura: CV. Mocomedia;
2013.
9. Bulechek GM, Butcher HK, Dochterman JM, Wagner CM. Nursing Interventions
Classification (NIC). 6th ed. Nurjannah I, Tumanggor RD, editors. Singapura: CV.
Mocomedia; 2013.

Anda mungkin juga menyukai