Anda di halaman 1dari 1

Farhana Husna Amaliyah

165070307111022
GIZI 4A1

Resume:
IOM PADA PASIEN DENGAN FORMULA ENTERAL & EXCIPIENT AND FOOD-
DRUG INTERACTION

Enteral nutrition adalah makanan yang berbentuk cair dan diberikan melalui
oral ataupun lewat pipa dengan indikasi tertentu. Enteral ada dua jenis yaitu enteral komersil
dan enteral hospital made. Jalur pemberian enteral ada berbagai macam yang disesuaikan
dengan indikasinya, ada nasogastric, nasoduodenal, nasojejunal, gastrostomy tube, dan
jejunostomy tube. Kategori interaksi obat dan makanan entral ada enam yaitu physical,
pharmaceutical, pharmacological, physiological, pharmacokinetic, dan pathophysiological.
IOM pada pemberian makanan metode enteral dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1. Faktor media dan metode pemberian  yang perlu diperhatikan adalah diameter pipa
yang sesuai agar tidak terjadi penyumbatan, jenis bahan pembilas, pemberian obat
sebaiknya diberikan terpisah dalam pipa makanan dan diberi jeda dan disela jedanya
dibilas dengan 5 ml air, bilas pipa dengan air sebelum dan sesudah pemberian obat,
tehnik pemberian enteral ditentukan dengan melihat GIT bagian mana yang boleh
dan bisa dilalui oleh makanan dan obat
2. Faktor obat  yang perlu diperhatikan terkait dosis, lingkungan penyerapan, dan
index terapi
3. Faktor formula enteral  yang perlu diperhatiakan terkait protein konten jika
makanan yang mengandung protein utuh bertemu dengan larutan yang bersifat asam
akan menimbulkan gumpalan atau sumbatan pada pipa makanan, makanan protein
tinggi juga akan meningkatkan clereance obat. Makanan yang memperlambat
motilitas gastric akan menyebabkan mual dan muntah.
4. Faktor kondisi penyakit pasien dengan kadar albumin yang rendah akan
memengaruhi proses distribusi obat.
Drug excipient adalah zat yang dtmabahkan dalam formulasi obat sebagai
binder, filler, glidant, flavoring, dye, presevative. Binder berfungsi untuk menahan komposisi
tablet. Group binder ada golongan saccharides dan derivatnya, protein seperti gelatin, dan
synthetic polymere. Filler disebut sebagai “Bulking agent”, contoh dan masalah yang
ditimbulakan seperti gluten akan berinteraksi dengan pasien celiac disease dan menyebabkan
diare. Glidant berfungsi untuk meningkatkan likuiditas massa agar tidak menggumpal.
Flavoring sebagai penambah rasa, seperti aspartam dan ekstrak buah. Dye atau pewarna,
contohnya Tartrazine sebagai pewarna kunig. Excipient dengan zat gizi spesifik contohnya
Accupril yang mengandung 50% Mg dan Soybean oil Lipid Emulsion (Diprifan).

Pertanyaan:
Jenis filler yang menyebabkan efek samping pada pasien dengan Celiac Disease adalah..
a. Gelatin
b. Gluten
c. Sorbitol
d. Aspartam
e. Mannitol

Anda mungkin juga menyukai