Anda di halaman 1dari 6

Cost Management Session 4

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

Perbedaan ABM & ABC

Activity Based Costing (ABC) adalah perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, sedangkan Activity
Based Managenent (ABM) adalah mengelola sumber daya dan aktivitas untuk memperbaiki nilai
produk atau jasa untuk pelanggan serta meningkatkan kompetisi dan profitabilitas bagi perusahaan.

Aplikasi ABM dapat diklasifikasikan ke dalam 2 (dua) katagori yaitu ABM operasional dan ABM
strategis.

ABM operasional meningkatkan effisiensi operasi dan tingkat utilisasi aktiva serta menurunkan
biaya, fokusnya adalah melakukan sesuatu dengan benar dan melakukan aktivitas secara lebih
efisien. Aplikasi ABM operasional ini menggunakan teknik manajemen seperti analisis aktivitas,
perbaikan proses bisnis, manajemen kualitas total (TQM), dan pengukuran kinerja.

ABM strategis berusaha meningkatkan permintaan akan aktivitas dan profitabilitas melalui
peningkatan efisiensi aktivitas. ABM strategis berfokus pada pemilihan aktivitas yang tepat untuk
operasi, penghapusan aktivitas yang tidak penting dan pemilihan pelanggan yang paling
menguntungkan. Aplikasi ABM ini menggunakan teknik desain proses, analisis profitabilitas
pelanggan dan analisis rantai nilai (value chain analysis).

Penerapan ABC/M

Penerapan ABC/M saat ini sudah lazim digunakan oleh sebagian besar industri

Contoh Penerapan ABM di Manufaktur, Jasa dan Pemerintah

AirCo adalah perusahaan alat pendingan industry di Cape Town, Afrika Selatan. Produknya memiliki
ukuran dan kekuatan mulai dari 5 ton s.d 20 ton. Setiap unit mempunyai lebih dari 200 suku cadang,
mencakup tangka penyimpanan, pengendali elektronik, lembaran logam, komponen pendinginan,
kabel dan bahan baku penyelesaian. Hampir 90 % dari pekerja pabrik merupakan pekerja yang
dibayar per jam, dan perusahaan beroperasi dengan dua jam kerja. Oganisasi proses produksinya
konvensional dengan departemen yang terpisah yaitu pembelian, rekayasa, penjadwalan pekerjaan,
penanganan bahan baku, pengiriman, akuntansi, dan sumber daya manusia.
AirCo, mengembangkan system biaya berdasarkan aktivitas untuk membantu menganalisis
profitabilitas produk.

Bellhaven Homes, Inc yang menyediakan tempat untuk pensiunan dengan menyediakan 7- unit
rumah actual. Perusahaan memiliki empat model tingkat perawatan : 1. Hidup bebas dari
perawatan, 2. Hidup dengan setengah bantuan, 3. Hidup dengan bantuan, dan 4. Perawatan jangka
pendek.
Masing-masing type menawarkan 2 jenis model yaitu type studio dan type 1 lantai, khusus untuk
yang hidup bebas tanpa perawatan ditawarkan juga type dua lantai. Sehingga seluruhnya ada 9
bentuk penawaran.
Perusahaan mengembangkan model perhitungan biaya berdasarkan aktivitas untuk menentukan
biaya dan profitabilitas dari masing-masing Sembilan objek biaya.

1
Cost Management Session 4

Fitur khusus yang digunakan perusahaan adalah kalkulasi biaya yang tidak digunakan. Karena tariff
berdasarkan pada kapasitas, pihak manajemen mampu untuk menentukan informasi tambahan
mengenai biaya kapasitas yang tidak digunakan.

ABC/M digunakan secara luas pada pemerintahan. U.S. Portal Services, U.S. Patent dan Trademark
Office (PTO) yang menggunakan ABC untuk memahami secara lebih baik struktur biayanya, ketika
permintaan volume hak patent meningkat, dapat diketahui bahwa biaya pemrosesan merk dagang
lebih tinggi dari yang diharapkan.

Customer Profitability Analysis (Analisis Profitabilitas Pelanggan)

Penggunaan ABC/M dikenal paling baik untuk menghitung biaya suatu produk, tetapi juga sangat
bermanfaat untuk menentukan biaya atas melayani pelanggan dan sebagai dasar untuk
mengevaluasi profitabilitas pelanggan tertentu dan kelompok pelanggan terpilih. Sebagian besar
manajer setuju bawa 80% dari laba merupakan sumbangan dari 20 % pelanggan terbaiknya, dan 20
% dari pelanggan yang tidak menguntungkan.

Customer Profitability Analysis (Analisis Profitablitas Pelanggan)

Mengidentifikasi aktivitas pelayanan pelanggan dan penggerak biaya serta menentukan profitabilitas
setiap pelanggan atau kelompok pelanggan. Disini pelayanan pelanggan mencakup seluruh aktivitas
untuk melengkapi penjualan dan memuaskan pelanggan, seperti periklanan, penjualan melalui
telepon/online, pengiriman, penagihan, pengumpulan, pelayanan melalui telepon/online,
penyelidikan dan bentuk lain dari pelayanan kepada pelanggan.

Analisis profitabilitas pelanggan memungkinkan manajer untuk:


• Mengidentifikasikan pelanggan yang paling menguntungkan.
• Mengelola biaya pelayanan dari setiap pelanggan.
• Memperkenalkan produk dan jasa baru yang menguntungkan.
• Menghentikan produk/jasa atau pelanggan yang kurang menguntungkan.
• Mengarahkan bauran pembelian pelanggan pada lini produk dan jasa dengan margin yang
lebih tinggi
• Menawarkan diskon dengan tujuan untuk memperoleh volume penjualan yang lebih besar
bagi pelanggan dengan biaya pelayanan yang rendah.
• Memiliki jenis pelayanan purna jual.

Pemahaman yang baik mengenai profitabilitas pelanggan, baik yang ada saat ini maupun yang
potensial dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan laba secara keseluruhan dan menjadi
lebih kompetitif. Hal ini dimulai dengan analisis biaya untuk melayani pelanggan.

Customer Cost Analysis (Analisis Biaya Pelanggan)

Tidak semua pelanggan membutuhkan aktivitas yg sama, baik sebelum maupun setelah penjualan.

Contoh aktivitas spesifik yang berkaitan dengan pelanggan:


• Biaya pemrosesan pesanan
• Biaya penagihan, pengumpulan piutang dan pemrosesan pembayaran
• Biaya piutang usaha dan penyimpanan persediaan.
• Biaya pelayanan pelanggan
• Biaya penjualan dan pemasaran.

2
Cost Management Session 4

Analisis biaya pelanggan mengidentifikasikan aktivitas dan penggerak biaya untuk melayani
pelanggan sebelum dan setelah penjualan, diluar biaya produk. Secara tradisional biaya-biaya ini
tersembunyi dalam fungsi dukungan bagi pelanggan, pemasaran dan penjualan. ABC/M membantu
manajer untuk memahami biaya-biaya yang mereka hasilkan untuk melayani pelanggan.

Aktivitas yang berbeda seringkali mempunyai penggerak biaya yang berbeda pula. Berdasarkan
aktivitas dan penggerak biaya pada pelayanan yang dilakukan untuk memperoleh dan
menyelesaikan transaksi, biaya pelanggan dapat diklasifikasikan sbb:

• Biaya pelanggan tingkat unit – sumber daya dikonsumsi untuk setiap unit yang dijual oleh
perusahaan. Contoh : komisi penjualan. Biaya pengiriman, biaya penyimpanan kembali dari
barang retur.
• Biaya pelanggan tingkat kelompok produk – sumber aya yang dikonsumsi untuk setiap
transaksi penjualan. Contoh: biaya pemrosesan pesanan, biaya penagihan, dan pencatatan
retur penjualan.
• Biaya mempertahankan pelanggan – sumber daya yang dikonsumsi untuk melayani
pelanggan tanpa memperhatikan jumlah unit atau batch yang telah terjual.
Contohnya adalah biaya perjalanan tenaga penjualan untuk mendorong pelanggan, biaya
pemrosesan laporan bulanan dan biaya penagihan atas pembayaran yang telambat.
• Biaya saluran distribusi – sumber daya yang dikonsumsi pada setiap saluran distribusi yang
digunakan oleh perusahaan untuk melayani pelanggan. Contoh: biaya operasional gudang,
• Biaya mempertahankan penjualan – sumber daya yang dikonsumsi untuk mempertahankan
aktivitas penjualan dan pelayanan yang tidak dapat ditelusuri pada setiap unit, kelompok,
pelanggan dan saluran distribusi. Contoh: pengeluaran umum perusahaan untuk aktivitas
penjualan, gaji, tunjangan dan bonus manajer penjualan umum.

Berikut contoh aktivitas yang berkaitan dengan pelanggan pad perusahaan Winsome Office Supply.

3
Cost Management Session 4

Aktivitas yang bekaitan dengan pelanggan untuk para pelanggan terpilih :

Analisis Biaya Pelanggan (Customer Cost Analysis):

4
Cost Management Session 4

Analisis Profitabilitas Pelanggan (Customer Profitability Analysis):

Customer Lifetime Value & Customer Equity


(Nilai Seumur Hidup Pelanggan dan Ekuitas Pelanggan)

Tabel Analisis Profitabilitas Pelanggan (Customer Profitability Analysis) menunjukkan bagaimana cara
menentukan profitabilitas pelanggan pada suatu titik tertentu. Banyak perusahaan kini melihat
pentingnya nilai jangka panjang dari pelanggan, kontribusi yang diharapkan terhadap laba selama
periode sepenhnya dimana perusahaan mempertahankan pelanggan. Kondisi ini disebut juga nilai
hidup pelanggan (Customer Lifetime Value & Customer Equity) dan nilai tersebut dikalkulasikan
sebagai nilai sekarang bersih dari seluruh estimasi laba di masa mendatang dari pelanggan.
Nilai sekarang diharapkan akan berlanjut untuk beberapa tahun.

Untuk mnyediakan ukuran nilai pelangganrelevan yang lebih menyeluruh dan strategis. CLV
memperhitungkan ekspektasi perusahaan mengenai pertumbuhan potensial laba di masa
mendatang bagi pelanggan.

Contoh : asumsikan MidTown Medical Clinic membeli perlengkapan medis dari Johnson Medical
Supply Company , Johnson mengkalkulasi CLV dari klinik dengan cara memproyeksikan laba dari
klinik tersebut. Andaikan peramalan laba per tahun adalah sebesar $ 20.000 untuk tiga tahun
berikutnya. LebIh lanjut, andaikan Johnson menggunakan tingkat diskonto 6 % (faktor diskonto
relevan adalah 1,673 dari table nilai sekarang, maka:

5
Cost Management Session 4

CLV = $ 20.000 x 2,673 = $ 53.460.

CLV dapat digunakan untuk mengukur nilai pelanggan atau kelompok pelanggan serta menentukan
bagaimana pemasaran dan jasa pendukung harus dialokasikan kepada pelanggan untuk
meningkatkan profitabilitas. CLV sulit untuk meramalkan laba di masa mendatang dengan tigkat
kepastian yang tinggi, karena pilihan dari tingkat diskonto melibatkan penilaian. Untuk itu perlu
dibuat peramalan dengan tingkat diskonto yang berbeda-beda.

Isu Implementasi dan Perluasannya

Implementasi perhitungan/manajemen biaya berdasarkan aktivitas yang sukses membutuhkan


kerjasama yang erat antara akuntan manajemen, teknisi, serta manajer produksi dan operasi.
Mereka akan bertindak sebagi satu tim dalam mengidentifikasikan aktivitas, peggerak biaya dan
informasi yang dibutuhkan baik yang bersifat keuangan maupun yang non keuangan.

Berikut adalah proses implementasi perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang sukses:

Anda mungkin juga menyukai