Anda di halaman 1dari 49

TATA SURYA

Muhammad Iqbal
Medali Perak OSN Kebumian 2014
The Best of Geosphere OSN Kebumian 2014
Pelatnas 1, 2, 3 Persiapan IESO 2015
Klik
Korona pada Matahari
Klik

muhmiqbal19
Klik

Kromosfer pada Matahari

Klik

muhmiqbal19
TATA SURYA
Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya.
• Anggota Tata Surya 3. Satelit
1. Planet 4. Meteorid
2. Asteroid 5. Komet

muhmiqbal19
1. Planet
• Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya
sendiri.
Contoh : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus

Neptunus Merkurius
Uranus Venus
Saturnus Bumi
Yupiter Mars

Komet
Asteroid

muhmiqbal19
• Pengelompokan Planet Planet inferior

a. Bumi sebagai pembatas


planet dikelompokkan Planet superior
menjadi dua yaitu planet
inferior dan planet
superior.

• Planet inferior adalah


planet yang orbitnya
berada di dalam orbit
bumi.
• Yang termasuk planet
inserior antara lain
Merkurius dan Venus

• Planet superior adalah


planet yang orbitnya berada
diluar orbit bumi.
• Yang termasuk planet
superior adalah Mars,
Jupiter , Saturnus, Uranus Bumi
dan Neptunus muhmiqbal19
b. Asteroid sebagai
pembatas planet Planet dalam
dikelompokkan menjadi
dua planet dalam dan
planet luar Planet luar

• Planet dalam planet


yang orbitnya di
dalam peredaran
Asteroid
• Yang termasuk
planet dalam antara
lain Merkurius,
Venus, Bumi dan
Mars.
• Planet luar adalah
planet yang garis
edarnya berada diluar
garis edar Asteroid,
• Yang termasuk planet
luar antara lain
Jupiter, Saturnus, Asteroid
Uranus dan muhmiqbal19
Neptunus.
c. Berdasarkan ukuran dan Planet Terestrial
komposisi penyusunnya,
Planet dikelompokkan menjadi
planet Terrestrial dan Jovian

• Planet Terrestrial yaitu


planet yang memiliki
ukuran dan koposisi yang
hampir sama dengan
bumi,
• Yang termasuk planet
Terrestrial antara lain
Merkurius, Venus, Bumi
dan Mars.
• Planet Jovian yaitu planet
yang memiliki ukuran
sangat besar dan
komposisi penyusunnya
hampir sama dengan
planet Jupiter.
• yang termasuk planet
Jovian antara lain Jupiter,
Saturnus, Uranus dan Planet Jovian
Neptunus.
muhmiqbal19
Kemiripan Di antara Mereka…
• Diduga, pada masa lalu air pernah hadir di seluruh planet
kebumian dalam fase yang berbeda-beda.
→ Di Venus dan Merkurius air sudah lama menguap karena
dekatnya jarak dengan Matahari.
→ Di Mars, air masih ada di daerah kutub dan di dekat
permukaan.
→ Di Bumi, air berada dalam kondisi yang memungkinkannya
hadir dalam fase cair.

muhmiqbal19
Fakta Lainnya…
→ Merkurius tidak memiliki atmosfer karena jarak yang terlampau
dekat dengan Matahari. Ketiadaan atmosfer berkontribusi pada
tingginya temperatur permukaan planet.
→ Venus justru memiliki atmosfer yang sangat tebal, yang
menghasilkan efek rumah kaca berketerusan (runaway greenhouse
effect) sehingga menjadikannya planet terpanas di Tata Surya!

muhmiqbal19
Kemiripan Di antara Mereka…
• Badai yang besar merupakan hal yang umum di Jupiter, Saturnus,
dan Neptunus. Di Neptunus, angin yang kuat (mencapai 1100
km/jam) di amati di dekat ekuator. Sementara di Jupiter, juga di
dekat ekuatornya, dikenal the Great Red Spot yang merupakan
badai raksasa dengan kecepatan mencapai 500 km/jam.
• Planet-planet gas semuanya memiliki sistem cincin yang tersusun
atas partikel-partikel es kecil, debu, dan batuan.

muhmiqbal19
Mengapa Planet Dalam Tersusun atas Batuan
sementara Planet Luar Berupa Gas?
Ada tiga alasan utama:

• Di tempat terbentuknya planet-planet kebumian kondisinya terlampau


panas bagi gas raksasa untuk berkondensasi membentuk partikel
padat.

• Ketika Matahari memulai reaksi termonuklir di pusatnya, angin


Matahari (solar wind; aliran partikel bermuatan yang keluar dari
Matahari) meniup gas dan debu menjauh dari daerah tempat
terbentuknya planet-planet kebumian. Di jarak yang semakin jauh,
kekuatan angin Matahari pun berkurang.

• Fisik planet-planet kebumian relatif lebih kecil, sehingga gravitasi tidak


mampu menahan lepasnya gas-gas ringan ke angkasa. Berbeda
halnya dengan planet-planet gas raksasa yang memiliki gravitasi lebih
kuat, sehingga mampu menahan gas-gas dalam jumlah besar.

muhmiqbal19
Pluto yang Kontroversial...

muhmiqbal19
Penemuan Pluto
❑ Meski Neptunus sudah ditemukan pada 1846, sudah diketahui
bahwa orbit Uranus tidak tepat sama dengan yang diperoleh dari
perhitungan → ada “planet X”!
Clyde
Tombaugh

muhmiqbal19
Pluto Tidak Sendiri...

Potret pertama Pluto-Charon yang diperoleh


dengan teleskop ruang angkasa Hubble.

Tahun 1978, James Christy,


memperoleh potret Pluto yang
berbentuk lonjong → diduga kuat
kehadiran satelit alam milik Pluto,
CHARON.
Tahun 1985, Charon meng-
gerhanai Pluto → bukti penting
bagi keberadaan satelit. muhmiqbal19
Pluto Tidak Sendiri...

Dua satelit alam tambahan untuk Pluto, yang memiliki nama resmi
Nix dan Hydra.
muhmiqbal19
Bagaimana Dengan Orbit Pluto?

17°

Kemiringan orbit (inklinasi) planet-planet terhadap


orbit Bumi (ekliptika).

muhmiqbal19
Pluto Tidak Selalu yang Terjauh

Pluto tidak akan bertabrakan dengan Neptunus karena


memiliki resonansi orbit 2:3.
muhmiqbal19
Apakah Sabuk Kuiper (Kuiper Belt)?
❑ Sabuk Kuiper adalah daerah di luar orbit Neptunus, membentang
ke arah luar Tata Surya hingga 1000 AU (1 AU = 149,6 juta km).
❑ Benda-benda langit yang menghuni daerah ini disebut Objek
Sabuk Kuiper (Kuiper Belt Objects – KBO‘s) atau Objek trans-
Neptunian (Trans-Neptunian Objects – TNO‘s).
❑ Objek Sabuk Kuiper yang pertama, ditemukan tahun 1992 silam.

2000: Varuna (dia: 900 km)


2001: Ixion (dia: 760 km)
2002: Quaoar (dia: 1250 km)
2003: Xena (dia: 2400 km)
2004: Sedna (dia: >1000 km)
Total > 800 buah objek Kuiper

muhmiqbal19
Di Sini Masalah Muncul…
❑ Tidak satupun objek sabuk Kuiper yang telah ditemukan disebut
sebagai planet!
❑ Mengapa Pluto yang juga terletak di daerah Sabuk Kuiper disebut
sebagai planet?

❑ Orbit Pluto di sebelah luar orbit


Neptunus → di daerah Sabuk
Kuiper.
Xena ❑ Orbitnya yang sangat miring
2400 (170) menyerupai orbit komet-
km komet yang menghuni Sabuk
Kuiper.
❑ Komposisi Pluto juga mirip
komposisi komet (icy bodies).
❑ Ukuran objek Kuiper tidak jauh
berbeda dengan Pluto.

muhmiqbal19
Fakta Lainnya…
❑ Komet-komet Sabuk Kuiper juga memiliki resonansi
orbit 2:3 dengan Neptunus → serupa dengan Pluto.
❑ Objek Sabuk Kuiper juga dapat memiliki satelit
alam, seperti halnya Pluto memiliki Charon, Nix, dan
Hydra .

muhmiqbal19
Resolusi IAU (24 Agustus 2006)

❑ Dalam sidang umum Himpunan Astronomi


Internasional di Praha – Cekoslowakia Agustus 2006
yang baru lalu, dihasilkan resolusi tentang definisi
baru tentang planet.
❑ Definisi PLANET selama ini: Benda langit yang
massanya tidak cukup besar untuk menghasilkan
reaksi nuklir yang mengubah hidrogen → helium di
pusatnya.
muhmiqbal19
Definisi Baru untuk Planet

1. Orbitnya mengelilingi Matahari


2. Memiliki massa yang cukup (> 1020 kg) untuk
menghasilkan gaya gravitasi sendiri, berwujud
benda tegar yang bentuknya mendekati bulat
(diameter > 800 km)
3. Memiliki orbit yang TIDAK memotong orbit
planet lain
muhmiqbal19
Bagaimana Status Pluto Sekarang?
❑Penentuan status Pluto yang dilakukan
secara voting menghasilkan keputusan:
“Pluto TETAP anggota Tata Surya
tetapi…

❑ Pluto digolongkan sebagai dwarf planet


bersama-sama objek Kuiper berukuran besar
lainnya dan asteroid besar di Sabuk Utama.
muhmiqbal19
Apakah Dwarf Planet?
❑Dwarf planet atau planet kerdil adalah
benda langit yang memenuhi kriteria:
1. Orbitnya mengelilingi Matahari
2. Memiliki massa yang cukup untuk menghasilkan
gaya gravitasi sendiri, berwujud benda tegar yang
bentuknya mendekati bulat
3. Memiliki orbit yang memotong orbit objek lain di
Tata Surya
4. Bukan satelit alam dari planet

muhmiqbal19
Hukum Keppler
Hukum keppler merupakan hukum – hukum yang menjelaskan
tentang gerak planet.
Orbit Planet

Perihelium Aphelium
Jarak terdekat Jarak terjauh
planet dari planet dari
matahari matahari

Garis edar planet ( orbit ) lintasan yang dilalui planet


saat mengitari matahari

1. Hukum I Keppler
Orbit planet berbentuk elips dimana matahari
terletak pada salah satu titik fokusnya. muhmiqbal19
Hukum II Keppler
• Garis yang menghubungkan planet ke matahari dalam
waktu yang sama menempuh luasan yang sama
• Jika waktu planet untuk
berevolusi dari AB sama
dengan waktu planet untuk
berevolusi dari CD sama
dengan waktu planet untuk
berevolusi dari EF
• Maka luas AMB = luas
CMD = luas EMF
• Sehingga kecepatan revolusi planet dari AB lebih besar
kecepatan revolusi planet dari CD dan kecepatan revolusi
planet dari CD lebih besar kecepatan revolusi planet dari EF.
• Semakin dekat matahari kecepatan revolusi planet semakin
besar
• Semakin jauh dari matahari kecepatan revolusi planet semakin
lambat. muhmiqbal19
Hukum III Keppler
Kuadrat kala revolusi planet sebanding dengan pangkat
tiga jarak rata – rata planet ke matahari

d2
d1

2 3 T1 = Periode revolusi planet 1


T d
=
1
2
1
3
T2 = Periode revolusi planet 2
d1 = jarak rata – rata planet 1 ke matahari
T 2
d 2 d2 = jarak rata – rata planet 2 ke matahari

muhmiqbal19
Gerak Planet
• Gerak planet dan semua • Hukum Grafitasi Universal.
nggota tata surya mengikuti
• Planet bumi dan planet yang
hukum grafitasi universal
lainnya bergerak mengitari
matahari karena pengaruh
gaya grafitasi matahari.
• Gerak satelit mengelilingi
planet disebabkan ada gaya
F
grafitasi planet pada satelit.
• Planet bergerak mengelilingi
matahari karena matahari
R memiliki massa lebih besar
dari planet.
Mp = massa planet • Satelit mengelilingi planet
karena planet memiliki massa
Mm = massa maahari lebih besar dari satelit.
R = jarak antara massa
F = gaya tarik matahari
pada planet muhmiqbal19
Besar gaya tarik matahari pada planet adalah
sebanding dengan besar massa masing-masing
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara pusat massa masing – masing.

M 1 .M 2 F
F=G 2
R R

• F = gaya tarik ( N )
• M1 = massa matahari (kg)
• M2 = massa planet (kg)
• R = jarak rata- rata matahari dengan planet ( m )
• G = konstanta grafitasi umum ( 6,67 . 10 – 11 N m2/kg2)
muhmiqbal19

Periode Revolusi 1.
Akibat Revolusi bumi
Terjadinya pergantian musim di bumi
Periode revolusi adalah waktu yang 2. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda tiap bulan
diperlukan planet mengitari matahari 3. Terjadi perbedaan lamanya waktu siang dan malam
satu kali putaran 4. Gerak semu tahunan matahari

Belahan Bumi Selatan Awal musim semi,


Malam sama panjang dengan siang
Belahan Bumi Utara Awal musim gugur,
Malam sama panjang dengan siang

23 September
Belahan Bumi Belahan Belahan Bumi Belahan Bumi
Selatan lebih Bumi Utara Utara lebih Selatan
condong ke menjauhi condong ke menjauhi
matahari matahari 22 Desember matahari matahari
21 Juni
awal musim awal musim awal musim awal musim
panas dingin panas dingin
Siang lebih Malam lebih 21 Maret Siang lebih lama malam lebih
panjang dari panjang dari dari malam lama dari siang
malam siang KU

KS semi,
Belahan Bumi Utara Awal musim
Malam sama panjang dengan siang
Belahan Bumi Selatan Awal musim gugur,
Malam sama panjang dengan siang
muhmiqbal19
Periode rotasi adalah waktu yang diperlukan planet
berputar pada sumbunya satu kali putaran
Akibat Rotasi
1. Pergantian siang dan malam
2. Perbedaan waktu dibumi yang garis bujurnya berbeda
3. Gerak semu harian matahari
4. Bentuk bumi menggelembung pada katulisiwa dan pepat pada kutubnya.
5. perubahan arah angin di katulistiwa

Siang Malam

Matahari

muhmiqbal19
Tabel data planet Data Microsoft encarta Incyclopedia 2008

Mercurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus

Jari-jari
katulistiwa
0.3825 0.9488 1 0.5325 11.21 9.449 4.007 3.883
(x Jari-jari
Bumi )
Massa
(x massa 0.0553 0.8150 1 0.1074 317.8 95.16 14.54 17.15
Bumi)
Massa jenis
5.4 5.2 5.5 3.9 1.3 0.69 1.3 1.6
(g/cm3)
Periode
Rotasi 58.6 -240 1 1.03 0.414 0.444 -0.718 0.671
(hari)
Periode
Revolusi 0.2408 0.6152 1 1.881 11.86 29.46 84.01 164.8
(tahun)
Jarak rata-
rata ke
0.3871 0.7233 1 1.524 5.203 9.59 19.10 30
matahari
(SA)
Jumlah
0 0 1 2 63 56 27 13
Satelit
muhmiqbal19
Asteroid
• Planet – planet kecil yang berada diantara orbit
Mars dan orbit Jupiter.
nama Diameter ( km ) Jarak rata-rata ke matahari Periode revolusi
(Bumi = 1 ) (Tahun)

Ceres* 950 2.77 4.6


Pallas 532 2.77 4.6
Vesta 530 2.36 3.6
Hygiea 408 3.13 5.5
Davida 326 3.18 5.7
Interamnia 318 3.06 5.4
Sumber data Microsoft Encarta encyclopedia 2008.

muhmiqbal19
Asteroid: Batuan Angkasa
• Ada jutaan batuan ”kecil” disebut asteroid yang juga
mengorbit Matahari; sebagian besar berada di antara orbit
planet Mars dan Jupiter (dikenal pula sebagai daerah sabuk
utama).
• Asteroid dengan ukuran kurang dari 300 kilometer cenderung
memiliki bentuk yang tidak beraturan karena gravitasinya
yang tidak cukup kuat memampatkan batuan untuk dapat
memiliki bentuk sferis (membulat).

Asteroid 433 Eros yang memiliki


ukuran elipsoid 33x13x13 km. muhmiqbal19
• Asteroid dikelompokkan menurut kandungan mineral batuannya, yaitu:
- asteroid tipe C (= carbonaceous): asteroid yang tersusun atas material
silikat dengan banyak senyawa karbon sehingga terlihat sangat gelap.
Komposisi material penyusunnya ini dapat diketahui dengan menganalisis
spektrum cahaya Matahari yang dipantulkan permukaan asteroid (hanya
3% hingga 4% saja sinar Matahari yang dipantulkan). Spektrum pantulan
ini menunjukkan bahwa asteroid jenis ini tergolong primitif, artinya batuan
angkasa ini belum berubah sejak pertama kali terbentuk sebagai sisa-sisa
pembentukan planet pada 4,6 milyar tahun yang lampau.
- asteroid tipe S (= silicate): asteroid yang tersusun atas material silikat
tanpa senyawa karbon, sehingga terlihat lebih terang daripada asteroid tipe
C. Asteroid tipe ini memantulkan 15% sampai 20% cahaya yang tiba di
permukaannya.
- asteroid tipe M (= metal): asteroid yang tersusun atas logam besi dan
nikel. Asteroid logam lebih terang daripada asteroid tipe karbon dan silikat.
Asteroid ini diduga terbentuk dari objek yang intinya mengalami
diferensiasi. Objek-objek besar pada awal pembentukan Tata Surya
memiliki temperatur yang cukup panas sehingga berada dalam keadaan
cair. Keadaan seperti ini memungkinkan besi dan nikel terbenam ke arah
pusat sementara material yang lebih ringan, seperti batuan silikat, bergerak
ke arah permukaan. Karena objek-objek yang lebih kecil mendingin lebih
cepat dibandingkan objek-objek yang lebih besar, intinya pun menjadi
kurang terdiferensiasi. Dalam Tata Surya awal, kondisi yang dinamis
membuat objek-objek besar dengan inti terdiferensiasi tersebut mudah
mengalami tumbukan satu dengan lainnya. Saat bertumbukan itulah,
objek-objek tersebut pecah dan menyisakan inti logam mereka yang
sekarang menjadi asteroid tipe M ini.
muhmiqbal19
Foto Asteroid

Asteroid 243 Ida

Asteroid 433 Eros


muhmiqbal19
SATELIT
• Satelit merupakan benda langit yang mengorbit
planet dan mengiring planet di dalam mengorbit
matahari
Satelit alam juga Satelit buatan yang
dinamakan Bulan digunakan untuk komunikasi

Matahari
Planet
Satelit muhmiqbal19
Bulan melakukan tiga gerakan putaran sekaligus
Periode Rotasi Bulan
1. Bulan berputar mengitari Bumi ( Revolusi )
Bulan didalam berevolusi bidang orbit
bulan membentuk sudut 5o terhadap 2. Bulan berputar pada porosnya ( Rotasi )
bidang edar bumi ( ekliptika ) 3. Bulan bersama Bumi mengitari matahari.

BL
5o

Bidang edar bulan dan bidang edar bumi yang membentuk sudut 5o
menyebabkan terjadinya gerhana bulan maupun gerhana matahari.

muhmiqbal19
Fase Bulan
Kuartil akhir

Bulan tiga
Matahari Bulan perempat
sabit akhir

BL baru / Bulan
BL mati purnama
BL
Konjungsi Oposisi

Bulan Bulan tiga


sabit awal perempat

Kuartil awal

muhmiqbal19
Gerhana Bulan
Matahari
Penumbra

Bumi
Umbra

Penumbra

BL

Matahari
Penumbra
Umbra
Bumi
Terjadi gerhana bulan
Bulan
Penumbra

muhmiqbal19
Gerhana Matahari
Matahari
Penumbra

Bumi
Umbra

Penumbra

Tempat terjadi
Gerhana Matahari Total
Gerhana matahari terjadi ketika posisi matahari , bulan
dan bumi segaris dan sebidang

muhmiqbal19
Pasang surut air laut
Pasang
neap

Matahari

Pasang
Pasang
Purnama
Purnama
Atau BL
Atau
pasang
pasang
perbani
perbani

Pasang
neap
muhmiqbal19
METEOR
• Batuan meteorid yang masuk ke atmosfir
bumi dan menghasilkan jejak cahaya.

muhmiqbal19
• Meteor juga dinamakan bintang beralih

muhmiqbal19
Komet
• Benda langit yang mengorbit matahari dengan lintasan yang sangat
lonjong
• Komet juga dikenal dengan nama Bintang berekor
• Ekor komet selalu menjauhi matahari

Bagian dari komet


Inti,Coma,Awan
Hidrogen dan Ekor muhmiqbal19
Sabuk Kuiper & Awan Oort
Sebagai Sarang Komet

muhmiqbal19
Komet Sebagai “Bola Salju Kotor”
Komet menghabiskan sebagian besar
waktunya pada jarak yang jauh dari
Matahari → berselimutkan es!
Ketika mendekati Matahari, senyawa
volatile (es air, es metana, CO2 beku,
amonia beku dll) mulai bersublimasi
menjadi gas.

➢ Gas (ion) tail (menjauhi Mata-


hari karena pengaruh angin Mata-
hari)
➢ Dust tail (menjauhi Matahari
karena tekanan foton)
➢ Coma
muhmiqbal19
Inti Komet Halley

Radiasi ultraviolet dari Matahari dapat


mengionisasi gas-gas yang dikandung inti
komet. Ion-ion tersebut dipaksa untuk
mengikuti medan magnet Matahari untuk
membentuk ekor ion. Pada gambar komet
Hale-Bopp di samping, ekor ion ini terlihat
berwarna biru ”sumbangan” dari cahaya
yang diemisikan ion karbon monoksida (ion
lainnya turut menyumbangkan warna lain
bagi ekor komet). Sementara itu, ekor debu
terbentuk dari tumbukan antara foton
Matahari dengan bulir-bulir debu yang
terdapat dalam koma. Karena debu memiliki
ukuran yang lebih besar dibandingkan ion-
ion, debu memantulkan sinar Matahari
dengan baik yang memberikan warna putih muhmiqbal19
kekuningan pada ekor debu ini.

Anda mungkin juga menyukai