Laporan Pratikum Iii
Laporan Pratikum Iii
PEMBIMBING :
Dra. AMI MARYAMI, M.Si.
Oleh:
ANDI MUHAMMAD MUHAYYUL
NRP. 17.04.292
Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT. karena
Laporan ini disusun sebagai hasil dari kegiatan Praktikum III yang
dilaksanakan pada tanggal 8 Februari s.d 16 April 2021. Laporan ini berisi tentang
ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besamya kepada berbagai
pihak yang telah membantu seluruh rangkaian langsung maupun tidak langsung
4. Dra. Ami Maryami, M.Si selaku supervisor praktikum III yang telah
Makassar.
i
5. Dra. Nurrohmi, M.Pd selaku liaison praktikum III di Kelurahan Bulogading,
i
6. Bapak Amin Hafied Selaku Lurah Kelurahan Bulogading, Kecamatan Ujung
9. Ketua RW dan RT beserta seluruh warga Kelurahan Bulogading yang juga turut
10. Rekan-rekan Kelompok Praktikum yang telah bersama berjuang dan berusaha
13. Semua pihak yang ikut membantu terselenggaranya praktikum III Kelurahan
Praktikan
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. v
DAFTAR MATRIKS ............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................vii
iii
BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIKUM ........................................................ 85
4.1 Inisiasi Sosial .............................................................................................. 75
4.2 Pengorganisasian Sosial ............................................................................. 80
4.3 Assesmen Sosial ......................................................................................... 82
4.4 Perencanaan Sosial ..................................................................................... 95
4.5 Pelaksanaan Intervensi .............................................................................100
4.6 Evaluasi ....................................................................................................106
4.7 Terminasi ..................................................................................................108
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Nama Interest Group Kelurahan Bulogading Tahun 2021......... 86
v
DAFTAR MATRIKS
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung adalah calon pekerja sosial yang harus
pekerjaan sosial. Intervensi pekerjaan sosial dilaksanakan dalam arah mikro, messo,
Praktikum III, yang berfokus pada praktik Pekerjaan Sosial makro khususnya
VIII. Praktik ini dijadikan sebagai media pembelajaran untuk menerapkan berbagai
1
mahasiswa dari berbagai mata kuliah dalam kesatuan praktik di lapangan dalam
disekitar komunitas.
dari tingkat pusat sampai dengan tingkat lokal dalam rangka mencari peluang-
peluang pengembangan.
Komunitas ini yaitu untuk mengasah kompetensi pekerjaan sosial serta kepekaan
(PPKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di tingkat RT. Praktik
masyarakat RT. Praktik Pekerjaan Sosial Berbasis Makro ini dilaksanakan oleh
Pandang,Kota Makassar.
dan sumber dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial. Salah satu organisasi
merupakan organisasi yang memiliki tugas, pokok dan fungsi yang dimuat dalam
Peraturan Menteri Sosial Nomor 77 Tahun 2010 tentang Pedoman Dasar Karang
Taruna bahwa karang taruna bersama dengan pemerintah RT dan pusat memiliki
(PSKS) seharusnya mampu menjadi organisasi yang aktif bekerja sama dengan
masalah sosial atau masalah kesejahteraan sosial. Keberadaan karang taruna juga
dimaksudkan sebagai wadah bagi generasi muda agar dapat terhindar dari
kegiatan yang menyimpang seperti masalah kenakalan remaja dan sebagai wadah
Bulogading yang seharusnya dapat ditangani dan dicegah oleh karang taruna
ditimbulkan akibat membuang sampah dan sampah yang dapat berhasil guna
dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan-kegiatan pembinaan remaja
atau pemuda di Kelurahan Bulogading menyebabkan arus gaya hidup bebas dapat
sebagai kontrol sosial dilingkungannya saat ini tidak berjalan dengan baik
stagnan dan juga muncul berbagai permasalahan dalam internal dan eksternal
organisasi ini diharapkan bisa menjadi organisasi mandiri yang memiliki kegiatan
Harapan lain datang dari RW dan RT yang berharap bahwa untuk penanganan
Kota Makassar.
Makassar.
Makassar.
Makassar.
makro.
Poltekesos Bandung.
pekerjaan sosial.
tingkat lokal.
3. Meningkatnya keberdayaan masyarakat dalam menangani permasalahan
eksternal kepengurusan.
berlangsung selama dua setengah bulan, dimulai dari tanggal 8 Februari sampai
3. Pasca lapangan
Metode dan teknik yang digunakan praktikan selama proses praktikum yaitu
sebagai berikut:
disebut dengan Community Work. Metode ini digunakan oleh praktikan terkait
dengan masyarakat luas dan dilakukan secara kolektif. Metode CO/CD yang
sosial makro dalam melaksanaan Praktikum III Praktik Pekerjaan Sosial dalam
Adapun strategi dan teknik yang digunaan praktikan dipaparkan melalui tahapan
Teknik yang digunakan oleh praktikan pada tahap inisiasi sosial adalah
sebagai berikut:
a. Community Involvement
diri dalam berbagai kegiatan masyarakat, baik formal, informal, individu maupun
b. Home Visit
komunitas. Kegiatan Home Visit ini juga berguna untuk membangun kepercayaan
c. Transectwalk
Pandang .
Teknik yang digunakan pada tahap ini adalah melakukan Home Visit
Community Meeting Forum serta diskusi formal dan informal bersama beberapa
lanjutan untuk menggali informasi mengenai masalah yang dihadapi oleh Karang
ide-ide dari target group maupun interest group tentang suatu isu sosial tertentu.
setiap RT.Selain itu, teknik ini dilakukan oleh praktikan pada setiap tahapan
pekerjaan sosial berbasis makro dengan tujuan yang berbeda-beda pada setiap
tahapan salah satunya pada saat melakukan asesmen lanjutan bersama dengan tim
Observasi dan wawancara dilakukan pada tahap asesmen sosial. Teknik ini
merupakan teknik yang paling sering digunakan oleh praktikan karena observasi
dan wawancara merupakan teknik yang cukup efektif dan efisien dalam setiap
suatu masalah tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok. Teknik
FGD ini praktikan lakukan bersama masyarakat pada saat rembug warga untuk
membahas faktor penyebab dan akibat serta dampak dari permasalahan yang
terjadi di masyarakat.
digunakan praktikan untuk membantu tim kerja masyarakat karang taruna dalam
kegiatan melalui kerjasama yang kooperatif antara tim kerja karang taruna dan
6. Tahap Evaluasi
evaluasi dan refleksi terhadap berabagi rangkaian kegiatan yang telah dilakukan
a. Dukungan (Support)
tujuan dari masing-masing kegiatan intervensi dapat tetap terjaga dengan baik.
b. Membangun Konsensus
pelaksanaan kegiatan.
target group dan interest group dalam menyusun rencana untuk Reorganisasi
d. Komunikasi Personal
secara informal sebagai bagian dari masyarakat RT sehingga mengikuti adat dan
2. Pelatihan
menganalisa dan mencari sumber-sumber dan tenaga ahli yang diperlukan dan
sesuai dalam proses peningkatan edukasi pemuda karang taruna mengenai peran
yang ada di dalam dan di luar masyarakat yang dapat dimanfaatkan dalam proses
organisasi karang taruna kepada para pihak yang dapat berkontribusi terhadap
Keputusan (SK).
kepada potensi atau sistem sumber yang dapat digunakan dalam proses
Pelaksanaan praktikum III intervensi makro dibimbing oleh dosen atau yang
disebut dengan supervisor dan liaison. Supervisi dilakukan dalam beberapa tahapan,
Bulogading adalah Dra. Ami Maryami, M.Si., dan liaison yaitu Dra. Nurrohmi,
M.Pd. Berikut merupakan rangkaian proses supervisi yang telah dilaksanakan oleh
praktikan:
1.8.1 Supervisi Dosen Pembimbing
Pandang Kota Makassar. Kegiatan ini dimulai dari tanggal 8 Febuari s.d 16 April 2021. Tahapan
Tahap Pengakhiran
12. 14 -16 April Evaluasi 1. Teridentifikasinya faktor
2021 pendukung dan penghambat
2. Teridentifikasinya pencapaian
hasil sampai dengan tahap terminasi
dan rujukan
13. 14 -16 April Terminasi dan Rujukan 1. Pengakhiran kegiatan
2021 intervensi yaitu
menyerahkan laporan
dilakukan secara offline
BAB I : PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
Memuat tentang hasil kajian literature baik dari buku pustaka, jurnalis,
LAMPIRAN – LAMPIRAN
KAJIAN PUSTAKA
pengertian dalam arti sempit dan dalam arti luas. Masyarakat dalam arti sempit sering
disebut dengan komunitas, yaitu sekelompok orang yang tinggal dan berinteraksi yang
dibatasi oleh wilayah geografis tertentu seperti RT, kelurahan, kampung atau rukun
tetangga. Sedangkan dalam arti luas, masyarakat menunjuk pada interaksi yang
kompleks sejumlah orang yang memiliki kepentingan dan tujuan bersama meskipun
tidak bertempat tinggal dalam satu wilayah geografis tertentu. Komunitas memiliki
bermasyarakat merupakan hal yang sangat penting dan sebagai bagian yang tidak dapat
komunitas merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu
29
30
yang memiliki tempat tinggal tetap serta permanen mempunyai ikatan solidaritas
berikut:
wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu dan faktor utama yang
menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar diantara para anggotanya,
kepemudaan karang taruna ini tumbuh dan berkembang atas kesadaan dan
tanggung jawab sosial yang muncul dari masing-masing individu untuk peduli dan
pengembangan generasi muda dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya bagi
Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial, maka Karang Taruna memiliki
2. Laki-laki atau perempuan yang berusia 13 (tiga belas) tahun sampai dengan
keanggotaan karang taruna ialah stelsel pasif yakni pemuda pemudi yang berusia
Setiap organisasi pasti memilikin tujuan dan fungsi agar dapat berjalan
selayaknya sebuah organisasi. Tujuan dan fungsi karang taruna tertuang pada
Pasal 3 Peraturan Menteri Sosial No. 77 tahun 2010 tentang Pedoman Dasar
muda;
34
berkelanjutan;
pembinaan generasi muda dan kesejahteraan sosial, fungsi karang taruna yaitu:
Tujuan dan fungsi ini menjadi dasar untuk karang taruna dalam merancang
suatu program kerja agar kegiatan yang dikukuhkan dalam program kerja karang
seluruh generasi muda dalam lingkungan RT/kelurahan yang berusia 13-45 tahun
secara otomatis menjadi anggota Karang Taruna, yang selanjutnya disebut Warga
Karang Taruna.
mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa membedakan asal keturunan,
golongan, suku dan budaya, jenis kelamin, kedudukan sosial, pendirian politik dan
keanggotaannya yang stelsel pasif, karena tingkat kesejahteraan sosial yang lebih
sosial maupun tidak. Oleh karena itu, seluruh generasi muda di RT/kelurahan
yang berusia 13 sampai dengan 45 tahun baik yang telah maupun belum kawin,
36
secara otomatis tanpa mendaftarkan diri adalah anggota Karang Taruna yang
warga, maka yang dimaksud dengan anggota Karang Taruna adalah Warga
3. Usia 13 – 45 tahun
Golongan usia yang dinyatakan sebagai anggota karang taruna yaitu 13-45
karena kesejahteraan sosial adalah milik dan kebutuhan semua orang. Namun
sosial psikologisnya.
37
muda yang memasuki masa remaja awal dan remaja akhir. Usia 22 – 35 tahun
bukan hanya sekedar pemikiran tetapi juga moril materiil dan kematangan
stelsel pasif yakni seluruh generasi muda di RT/kelurahan setempat yang berusia
dalam tahap pembentukan dan proses belajar menjalankan tugas pokok dan fungsi
a. Secara formal karang taruna telah dibentuk dan telah memiliki struktur
b. Program atau kegiatan yang dimiliki karang taruna masih sederhana, terbatas
e. Anggota yang terlibat dalam kegiatan terdiri dari sebagian kecil generasi
kerangka tubuh dari keperluan organisasi tersebut. Adapun indikator dari karang
c. Mekanisme, tata kerja dan program kerjanya sudah teratur, sistematis dan
d. Anggota yang terlibat dalam kegiatan, terdiri dari sebagian besar generasi
setempat.
39
Karang taruna yang sudah mulai mandiri dari berbagai aspek baik dari segi
kerja yang sudah mulai terarah, dan memiliki kemampuan untuk dapat mengakses
warga masyarakat;
Taruna sehingga dapat menjadi mitra kerja bersama dengan karang taruna
oleh lingkungan.
b. Banyak prestasi dan penghargaan yang telah diraih melalui usaha pelaksanaan
programnya
Kelurahan adalah suatu kesatuan hukum pada suatu wilayah tertentu yang
lebih erat dan mendalam antara satu dengan lainnya melalui sistem kehidupan
yag berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan dan masyarakat nya hidup
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
hak asal usul dan/ atau hak tradisional yang diakui dihormati dalam sistem
sehingga kegiatan RT dapat berjalan dengan lancar. Hal ini karena masing-
42
masing aparat RT dituntut untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan
baik. Kepala RT memiliki masa jabatan selama tiga periode. Artinya, masa
(Kepala Urusan), Kasi (Kepala Seksi), dan Kadus (Kepala Dusun). Semua
bersama membuat rencana strategis RT. Hal ini tercantum dalam Pasal 55
43
terdiri atas:
RT.
44
Dusun).
keuangan RT adalah semua hak dan kewajiban RT yang dapat dinilai dengan
uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
1. Pendapatan asli RT, terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi,
3. Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota, paling
disalurkan ke RT.
5. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan
6. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan lain-lain
Kebijakan sosial merupakan salah satu bentuk dari kebijakan publik yang
pencapaiann tujuan sosial. Edi Suharto (2010 hal 62) berpendapat bahwa tujuan
Karang Taruna.
47
diantaranya adalah:
dikenal dengan istilah Intervensi Makro sebagai salah satu metode dalam
2. Perencanaan Sosial
3. Aksi Sosial
Pendekatan aksi sosial mengarah pada kedua tujuan tersebut baik task goal
maupun process goal. Beberapa organisasi aksi sosial memberi penekanan pada
organisasi formal.
bahwa agar perubahan ke tingkat yang lebih baik berhasil dilakukan, ada suatu
awarness). Hal ini merupakan inti dari keinginan untuk berubah dan
keinginan untuk mencari bantuan di luar sistem. Pekerja sosial hadir sebagai
pelaku perubahan (community worker) merupakan isu utama pada fase ini.
diperlukan untuk dapat bekerja sama dengan mereka ke arah perubahan yang
masyarakat.
3. Tahap Klarifikasi atau Diagnosis Masalah Sistem Klien. Pada saat data telah
Tujuan Program dan Kehendak untuk melakukan Tindakan. Dari data yang
kegiatan yang akan dilakukan, serta alternatif cara yang akan ditempuh guna
diputuskan alternatif mana yang akan diterapkan serta program kegiatan apa
yang akan dilakukan dalam upaya penanganan masalah sosial yang telah
Tahap ini menegaskan pada setiap akan melakukan perubahan perlu adanya
akan stabil kalau dampak perubahan itu akan diikuti kelompok-kelompok lain
suatu relasi perubahan dapat terjadi karena waktu bertugas sudah berakhir
merupakan penjenjangan yang ketat, dalam arti setiap tahap harus diselesaikan
dahulu tetapi tahap tersebut berbentuk spiral dan dapat dilakukan secara fleksibel.
beserta taktik yang dapat digunakan didalamnya. Adapun penjelasan lebih rinci
Kolaborasi merupakan salah satu strategi yang digunakan pada saat proses
intervensi bersama masyarakat apabila sistem sasaran setuju karena sudah mudah
52
2. Strategi Kampanye
menolak untuk berkomunikasi dengan sistem kegiatan, akan tetapi konsesus akan
a. Teknik Edukasi
persepsi, sikap, opini, data dan informasi mengenai perubahan yang diinginkan,
dengan tujuan untuk meyakinkan sistem sasaran mengubah cara berfikir atau
bertindaknya yang selama ini dianggap kurang sejalan dengan perubahan yang
diperlukan.
b. Teknik Persuasi
Teknik ini mengacu pada seni untuk meyakinkan orang lain agar
3. Strategi Kontes
dan atau alokasi sumber dan masih terbuka bagi terjadinya komunikasi mengenai
ketidak sepakatan ini.Kegiatan yang termasuk kategori ini adalah Tawar menawar
masyarakat.
wilayah tersebut.
54
pemecahan masalah.
masyarakat setempat dan upaya apa yang sudah dilakukan serta hambatan-
dalam masyarakat.
sama oleh pengurus dan anggota organisasi dimana hasil penilaian tersebut
a. Sosialisasi
keterampilan perlu untuk oleh pekerja sosial yang terlibat dalam pengembangan
masyarakat. Ada berbagai macam keterampilan yang perlu dikuasi oleh pekerja
56
Spergel (1975), Zastrow (1986), dan Adi (1994) dalam Isbandi Rukminto
masyarakat yakni:
57
2. Perantara (Broker)
Peranan broker atau sebagai perantara yaitu pekerja sosial bertugas untuk
bantuan ataupun layanan masyarakat (community services), tetapi tidak tahu dan
masyarakat.
3. Mediator
Pekerja sosial dalam setting makro sering melakukan peran mediator dalam
terdapat perbedaan yang mencolok dan mengarah pada konflik antara berbagai pihak.
Pekerja sosial berperan sebagai “fungsi kekuatan ketiga” untuk menjembatani antara
Pekerja sosial sebagai seorang tenaga ahli dapat memberikan masukan, saran,
dan dukungan informasi dalam berbagai area. Usulan dan saran yang diberikan tidak
mutlak harus dijalankan oleh klien (masyarakat ataupun organisasi), tetapi lebih
58
organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Pada umumnya klien dari tenaga ahli
6. Advokat (advocat)
Peran advokat mendorong peaku perubahan untuk menjalankan fungsi advokat atau
ataupun layanan, tetapi institusi yang seharusnya memberikan bantuan ataupun layanan
Bab III ini memuat mengenai latar belakang, karakteristik demografis, kehidupan
Nusantara, menjadikan kota ini sebagai pusat perlintasan dari Wilayah Barat ke
Wilayah Timur maupun dari Wilayah Utara ke Wilayah Selatan Indonesia. Posisi ini
menyebabkan kota Makassar mempunyai daya tarik yang cukup kuat bagi para
migran sebagai cikal bakal pelaku sektor informal pedagang kaki lima, baik
kawasan timur Indonesia dan di luar Sulawesi, untuk datang dan mencari peluang
Dikutip dari buku nama Rupabumi Unsur Buatan yang disusun bagian Tata
59
60
tahun 2019 tercatat 2.791 jiwa yang terdiri atas 1.286 jiwa laki-laki dan 1.505
Gading. Bulo artinya Bambu dan Gading artinya warna gading atau kuning Emas.
Nama kepemimpinan Kelurahan Bulogading dari awal 2018 sampai sekarang tertera
pada tabel
3.1 berikut:
Tabel 3.1
Nama-Nama Kepala Kelurahan Bulogading
No Nama Jabatan Tahun
1 2 3 4
1 Nudi Handoyo Kepala 2018 – 2019
Kelurahan
2 Ryan Nugraha Kepala 2019 – 2020
Kelurahan
3 Bane Kepala 2020 – 2021
Kelurahan
4 Amin Hafied Kepala 2021-2022
Kelurahan
Sumber: Profil Kelurahan Bulogading
terletak di daerah perkotaan sehingga sumber daya alam yang tersedia terbilang
A. Kondisi Demografi
Tabel 3.2
Data Jumlah Penduduk Kelurahan Bulogading
No Penduduk Jumlah Satuan
1 Laki-laki 1.286 Jiwa
2 Perempuan 1.505 Jiwa
Total 2.791 Jiwa
Sumber: Profil Kelurahan Bulogading
dari berbagai macam penduduk mulai dari balita sampai dengan lanjut usia.
tabel 3.5
Tabel 3.3
Data Penduduk Kelurahan Bulogading Berdasarkan Umur
No Penduduk Jumlah Satuan
1 > 4 Tahun 290 Jiwa
2 5-9 Tahun 278 Jiwa
3 10-14 Tahun 245 Jiwa
63
kategori umur 4 tahun keatas memiliki jumlah yang paling besar diantara kategori
umur yang lainnya yaitu sebanyak 290 jiwa. Sedangkan penduduk yang
berdasarkan pada kategori umur yang paling sedikit adalah penduduk dengan
kagetori umur 50 tahun sampai 54 tahun dengan jumlah sebanyak 148 jiwa.
formal maupun non formal, serta terus mendorong dan meningkatkan kesadaran
atau ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti perguruan tinggi. Berikut ini
Tabel 3.4
Data Penduduk Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2021
No Jenjang Pendidikan Jumlah Satuan
1 Belum Tamat SD 685 Orang
2 Tamat SD/Sederajat 690 Orang
3 Tamat SLTP/MTS/Sederajat 693 Orang
4 Tamat SLTA/SMA/Sederajat 556 Orang
5 Tamat D1/D2 2 Orang
6 Tamat D3/S. Muda 15 Orang
7 D4/Strata 1 150 Orang
Sumber: Profil Kelurahan Bulogading
penduduk yang Tamat SLTA/SMA/Sederajat yaitu sebanyak 556 orang. Hal ini,
mata pencaharian. Mulai dari sektor informal sampai dengan sektor formal.
Kelurahan Bulogading yaitu mayoritas sebagai penjaga toko dan buruh atau
pekerja lepas. Berikut merupakan data kuantitatif setiap mata pencaharian yang
Tabel 3.5
Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah Satuan
1 Penjaga Toko 1.017 Jiwa
2 Pedagang 118 Jiwa
3 PNS 30 Jiwa
4 Karyawan Swasta 156 Jiwa
5 Wiraswasta Bengkel 6 Jiwa
6 Bidan 10 Jiwa
7 Industri Rumah Tangga 13 Jiwa
8 Mata Pencaharian Lainnya 125 Jiwa
Sumber: Profil Kelurahan Bulogading
yaitu sebanyak 1.017 orang. Karyawan Swasta menempati posisi kedua, yaitu
sebanyak 156 orang. Ditambah lagi yang memiliki mata pencaharian sebagai
Pedagang yaitu sebanyak 118 jiwa. Selain itu, ada juga masyarakat yang bekerja
masyarakat yang tinggal disini beragama Islam. Hal inilah yang menjadi latar
setiap harinya baik itu antar RT dan RW dan pengajian besar di RT yang
2. Struktur Ekonomi
diandalkan adalah sektor ekonomi dalam hal ini didominasi oleh sektor
perdagangan yang menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar warga ,serta
3. Kondisi Perumahan
yang padat dari segi bangunan sama dengan wilayah RT lainnya pada umumnya
yaitu bangunan permanen dengan kondisi rumah sebagian besar masyarakat layak
huni.
perdagangan yaitu sebagai penjaga toko atau penjual pisang epe yang mempunyai
penghasilan cukup dan bahkan kurang karena Tergantung banyaknya pembeli dan
masih sangat dijunjung tinggi. Sistem nilai ini lahir dari ketetapan adat orang
Bugis-Makassar yang telah membentuk pola tingkah laku dan pandangan hidup
67
yang sejak lama ada, merupakan tradisi dalam masyarakat yang bermaksud
jukuka, sala tongi asea. "Jika adat kebiasan dirusak, maka tuak berhenti menetes,
ikan menghilang, dan padi pun tidak jadi." Melanggar adat berarti melanggar
kehidupan manusia, yang akibatnya bukan saja dirasakan oleh yang bersangkutan
melainkan juga oleh segenap anggota masyarakat. Oleh karena itu orang Bugis-
sosialnya telah melahirkan suatu keyakinan yang teguh bahwa hanya dengan
musyawarah mufakat.
68
Kelurahan Bulogading,
LPM adalah lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat warga
4. Posyandu
dilaksanankan setiap bulan dan dibantu oleh pihak puskesmas. Kegiatan yang
5. Karang Taruna
pengembangan generasi muda, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa
tanggung jawab sosial, oleh dan untuk masyarakat yang secara khusus generasi
muda di Kelurahan Bulogading yang diketuai oleh Jaya prayana yang mempunyai
Tabel 3.6
Susunan Pengurus Karang Taruna Kelurahan Bulogading
No Jabatan Nama Umur Pendidikan
1 Ketua Jaya prayana 27 SLTA
2 Wakil Ketua Rukiati 48 SLTA
3 Sekretaris Andi Eka 23 S1
4 Bendahara Andi adhe 23 S1
5 Seksi Kerohanian Andi ricky 22 SLTA
6 Seksi Olahraga Andi lana 34 SLTA
7 Seksi Humas Andi Reskiati 30 SLTA
8 Seksi Hiburan Andi Yasir 33 SLTA
9 Seksi Baksos Budi 27 SLTA
Sumber: Profil Kelurahan Bulogading
pelayanan sosial dalam bidang pendidikan, kesehatan dan perumahan dan yang
terdapat di Kelurahan Bulogading yaitu pendidikan anak usia dini, taman kanak-
kanak, sekolah dasar, madrasah, posyandu yang merupakan upaya yang terarah,
baik, hal ini terlihat pada kehidupan sehari-hari masyarakat yang saling membantu
satu sama lain seperti halnya kegiatan keagamaan yang mencerminkan warga
semua warga berkumpul bekerja untuk kelancara kegiatan agama, mulai dari
tahap persiapan hingga akhir kegiatan terlihat tingkat partisipasi warga Kelurahan
menggunakan bahasa Makassar Keras tetapi memiliki sikap yang ramah dan
terbuka terhdap semua orang. Sikap saling tegur sapa warga Kelurahan
Bulogading yang sangat baik. Terlihat ketika warga saling menyapa ketika saling
ketika melewati melewati rumah warga, terlihat tingkat komunikasi yang sangat
hubungan antara anggota masyarakat yang satu dengan lainnya sangat erat
pemerintah swasta masih terjadi dikelurahan Bulogading terkait Hak Tanah yang
diklaim oleh pemerintah swasta kalau tanah di Bulogading itu Miliknya dan
segera akan digusur, akan tetapi masyarakat bulogading tidak membiarkan dari
pihak Pemerintah swasta mengambil Tanah nya dibulogading dan menutup jalan
72
1. Sumber Manusiawi
dilihat dari tingkat pendidikan warga Kelurahan Bulogading rata-rata berada pada
SLTA/SMA/Sederajat yaitu sebanyak 556 orang dan dari segi mata pencaharian
warga mayoritas bekerja sebagai Penjaga Toko yang jumlahnya sebanyak 1.017
orang dan Karyawan Swasta yaitu sebanyak 156 orang yang terdapat di Kelurahan
Bulogading.
2. Sumber Material
warung sebanyak 120 buah dan Jalan adalah Somba Opu yang paling dekat untuk
dikunjungi, terutama kaum perempuan ialah jejeran toko emas. Bayangkan, hanya
dengan panjang jalan 700 meter, terdapat 88 toko emas di sisi kiri dan kanan. Di
sebelah kanan sebanyak 38 toko emas dan sebelah kiri 50 toko emas.
tersebut. Bukan hanya hasil kerajinan tukang emas domestik, emas perhiasan
model India dan Timur Tengah pun bertebaran. Buka hanya emas kuning juga
3. Sumber Finansial
pedagang, pegawai negeri sipil, dan paranormal yang bekerja dan menjadi sumber
73
sosial adalah perbedaan antara harapan dan kenyataan atau sebagai kesenjangan
antara situasi yang ada dengan situasi yang seharusnya. Masalah sosial dipandang
oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak
Tabel 3.7
Permasalahan Sosial Kelurahan Bulogading
No Masalah Jiwa KK Keterangan
Anak dengan
1. 9 - Permasalahan akses pendidikan
Kedisabilitasan
Permasalahan tidak mempunyai
2. Lanjut Usia Terlantar 57 -
identitas
3. Penyandang Disabilitas 4 -
Permasalahan PRSE yang
Perempuan Rawan Sosial
4. - mengalami stigma karena tidak
Ekonomi 50 mempunyai pekerjaan tetap
5. Fakir Miskin 60 Permasalahan buruh tani
Permasalahan pola membuang
6. Sampah - -
sampah masyarakat
7. Karang Taruna 9 - Permasalahan internal pengurus
Pemberdayaan
Permasalahan organisasi yang
8. Kesejahteraan Keluarga 20 -
belum aktif sepenuhnya
(PKK)
Sumber: Pendataan Praktikan Kelurahan Bulogading Tahun 2021
potensi dan sumber kesejahteraan sosial yang mengalami masalah yaitu karang
Untuk fakir msikin dan lanjut usia terlantar belum semua merasakan
Kelurahan Bulogading.
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
pekerjaan sosial makro. Kegiatan ini dilaksanakan agar praktikan dapat diterima
di dalam komunitas atau masyarakat, sehingga nantinya pada proses praktikum III
di Kelurahan Bulogading dapat berjalan dengan lancar dan didukung oleh seluruh
halnya seperti ketua RW), RT, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Praktikan
diantara praktikan dan seluruh jajaran masyarakat. Praktikan sangat serius dengan
kegiatan ini sebagai langkah awal yang harus berhasil mendapat kepercayaan serta
Bulogading seperti Ketua Rw beserta jajarannya, kader PKK, RT, Tokoh Agama,
Bulogading sebagai rekan kerja praktikan nantinya dalam menggali potensi dan
76
77
Kepercayaan merupakan hal yang paling utama yang harus dilakukan bila
memasuki lingkungan masyarakat khususnya yang baru pada suatu wilayah, agar
Februari 2021. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kelurahan Bulogading beserta
aparat Kelurahan yang lain. Pratikan menyampaikan maksud dan tujuan dari
Kegiatan ini disambut baik oleh Kepala Lurah beserta aparat pemerintah
tertinggal sampai jadi berkembang sampai saat ini, baik mata pencaharian
penduduk pada umumnya, batas-batas dan luas wilayah, potensi dan sumber yang
2. Transect Walk
Salah satu cara yang dilakukan oleh praktikan untuk mengenali wilayah
RT, baik infrastruktur RT, batas-batas RT, lingkungan RT, serta kondisi
kali (selama satu minggu full) untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai
penjual pisang epe serta pekerjaan buruh lepas lainnya. Masyarakat di Kelurahan
Bulogading pun sangat senang dan terbuka menerima kedatangan praktikan dan
sumber yang ada seperti banyaknya pelaku ekonomi. Sebagian besar wilayah
Bulogading.
79
3. Community Involvment
a. Kegiatan Posyandu
juga tidak menentu , bisa berubah, mengikuti hasil diskusi kader PKK dan kader
posyandu karena Covid 19 juga , namun setiap akan ada pelaksanaan posyandu,
selalu ada pengumuman di masjid RT, dan akan disebarkan melalui langsung oleh
kader yang terlibat. Kegiatan posyandu ini bekerja sama dengan bidan RT dan
Praktikan mengetahui hal-hal yang dilakukan pada saat posyandu yaitu data
bayi yang sehat, kurang sehat dan rentan terlantar, data tentang hasil penimbangan
yaitu dengan Organisasi Karang Taruna, banyak diskusi yang dilakukan, entah itu
Bulogading, dan yang sering membantu praktikan dalam kegiatan praktikum juga.
80
4. Home Visit
potensi/sumber yang ada disekitar mereka. Namun sedikit berbeda saat akan
bertemu dengan aparat RT, praktikan saat sudah melakukan janji ingin bertemu,
dirumah aparat RT tersebut, beliau selalu meminta untuk bertemu di satu tempat
Kunjungan yang dilakukan oleh praktikan ini dapat memberikan hasil bagi
praktikan yaitu terjalinnya relasi yang baik antara praktikan dan warga, hal ini
5. Studi Dokumentasi
sosial seperti Kader PKK, LPM, BPD dan Karang taruna . Pengorganisasian sosial
BPD diketuai oleh Bapak Andi Ansari S.Pdi yang juga memiliki struktur
Bulogading.
82
selanjutnya disebut sebagai LPM adalah lembaga atau wadah yang dibentuk atas
pembangunan.
diketuai oleh Tata yang juga memiliki struktur kepengurusan seperti ketua,
hidup, sejahtera, maju dan mandiri. Kader PKK yang berada di Kelurahan
Bulogading diketuai oleh Ibu Rukati yang juga memiliki struktur kepengurusan
pokja I, ketua pokja II, ketua pokja III, dan ketua pokja IV yang masing-masing
Struktur Karang Taruna diketuai oleh Jaya Prayana dan terdapat 9 anggota dalam
sejak tahun 2017 sehingga dalam profil, penyusunan anggaran dasar, dan
membutuhkan bimbingan.
Tujuan dari asesmen yang dilakukan oleh praktikan adalah untuk mengetahui
masalah, kebutuhan dan kekuatan komunitas yang akan diintervensi baik secara
diantaranya :
dengan ketua RT, Kader PKK, LPM, BPD, Karang Taruna , Babinsa,
Bulogading dan nantinya akan mencari prioritas masalah untuk ditangani bersama
perwakilan Perangkat RT, Ketua RW, Kader PKK, LPM, BPD, Karang Taruna ,
dan Tokoh Masyarakat lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 26
partisipasi masyarakat.
dan spidol kepada setiap peserta yang pratikan ketemui diruamh masing” aparat ,
mengarahkan warga agar menempelkan kertas tersebut di kertas plano yang telah
disediakan.
menemukan titik temu, dan membutuhkan solusi kemudian selain itu terdapat juga
kenyataan.
Taruna, Lanjut Usia Terlantar, Fakir Miskin, dan Perempuan Rawan Sosial
Ekonomi (PRSE).
ditentukan sesuai dengan jumlah prioritas masalah yang sudah ditentukan oleh
prioritas masalah yang muncul dan juga dilaksanakan di sesi akhir pelaksanaan
dengan memilih 1 orang yang benar-benar dapat dipercaya untuk menjadi TKM
untuk kemudian juga menjadi sebuah penanggung jawab TKM atau coordinator
TKM.
86
rembug warga di rumah masing” yaitu terjadwalnya waktu kegiatan rembug warga
yaitu pada hari Jumat, 26 Februari 2021 pukul 13.30 WIB di rumah masing”.
diundang pada kegiatan rembug warga yaitu Ketua Rw,Ketua RT, Kader PKK,
lainnya.
masalah penanganan tidak terjadi benturan dengan praktikan yang lain. Maka
akan ditangani oleh praktikan, beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam
yang dijadikan prioritas masalah yaitu 7 masalah yang telah disebutkan diatas;
sosial melainkan masalah sosial lainnya juga dianggap isu komunitas yang
penting;
Interest group dalam Praktikum III ini yaitu orang-orang yang berminat
pada saat MPA. Tahap pengorganisasian ini hanya baru ditemukan orang-orang
Tabel 4.1
Daftar Nama Interest Group Kelurahan Bulogading Tahun 2021
No Nama Masalah
1. Pak Ade Sampah
Pak Basir
2. Pak Dani Anak dengan Kedisabilitasan
3. Pak Sudarto Lanjut Usia
4. Ibu Rizkita Penggerak Kesejahteraan
Keluarga (PKK)
5. Pak Andy Fakir Miskin
6. Ibu Ani Perempuan Rawan Sosial
Ekonomi (PRSE)
7. Ibu rukiati Karang taruna
terbentuknya struktur TKM dan susunan rencana kerja praktikan bersama TKM
Tim Kerja Masyarakat (TKM) yang bekerja bersama praktikan adalah Tim
Karang Taruna serta membentuk struktur TKM agar lebih mudah untuk
b. Rencana Kerja
Pertemuan yang dilakukan juga menyusun rencana kerja yang akan
dilakukan oleh praktikan bersama dengan TKM, rencana kerja tersebut sebagai
berikut :
komunitas kepemudaan
dengan melakukan wawancara kepada: Ketua RW, Ketua RT, Karang Taruna,
Pencarian isu masalah ini dilakukan praktikan agar praktikan tau masalah
Karang Taruna. Ketika praktikan di bantu dan di dampingi TKM mencari isu
mengenai isu msalah yang ada, terkerucutnya prioritas masalah terlihat dari
diskusi praktikan bersama TKM. Asesmen awal praktikan dibantu oleh Tim Kerja
Asesmen awal yang dimaksud dalam hal ini merupakan proses mengenali
dan memahami masalah, kebutuhan, dan kekuatan yang dimiliki oleh Karang
Taruna di Kelurahan Bulogading serta harapan dari para pengurus Karang Taruna
baik secara partisipatif maupun non partisipatif, dan untuk memperoleh data yang
Teknik – teknik yang dilakukan pada asesmen awal ialah sebagai berikut :
1. Home Visit
Taruna Kelurahan Bulogading yang dijadikan Target Group. Teknik Home Visit
Karang Taruna, Pak Jaya Prayana . Dalam proses Home Visit ini, praktikan
atau masalah, kesulitan, rencana kerja, serta harapan-harapan dari ketua Karang
2. Wawancara
Karang Taruna, Ketua RT yang dalam hal ini adalah pendamping lapangan
3. Studi Dokumentasi
Selain dengan wawancara dan Home Visit, praktikan juga melakukan studi
Masyarakat (TKM) Karang Taruna yaitu dengan melihat SK Karang Taruna yang
sudah akan berakhir masa kepengurusannya pada bulan September tahun 2021 ini.
Bulogading karena pengurus dan anggtota Karang Taruna sudah sibuk dengan
Karang Taruna yang tidak bisa bersinergi dengan Ketua Karang Taruna atau
Kelurahan Bulogading memiliki pekerjaan sebagai buruh harian lepas dan Jaga
Toko sehingga sulit untuk bergabung dalam kegiatan Karang Taruna Kelurahan
Bulogading.
92
yakni Pada struktural kepengurusan yang tidak bisa menimbulkan sinergi yakni
wakil ketua karang taruna sendiri, serta menyatakan bahwa pihak pemerintah
Hasil dari wawancara dengan aparat RT dan Ketua Karang Taruna yaitu
saat kegiatan seremonial saja dan pernah terjadi kontak fisik dan perang dingin
motivasi untuk Sumber Daya Manusia (SDM) dari pengurus Karang Taruna itu
sendiri. Karang Taruna Kelurahan Bulogading tidak memiliki program kerja yang
jelas sejak mulai dibentuk dan hanya melaksanakan kegiatan seremonial saja
hingga masa bhakti sudah mau habis. Karang Taruna Kelurahan Bulogading juga
memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan yaitu pada bidang agama, olahraga,
dan sosial. Kegiatan Karang Taruna Kelurahan Bulogading hanya pada saat lomba
Karang Taruna sebagai penanggung jawab kegiatan, namun Karang Taruna hanya
93
menumpang nama dan tidak banyak andil dan tidak memberikan sumbangan
fikiran.
anggotanya 23 tahun keatas yang sudah produktif dan memiliki kegiatan masing-
masing.
5. Masalah Organisasi
sangat genting dibandingkan yang lainnya, namun setelah praktikan dan TKM
masalah. Banyak yang sepemikiran dengan satu inti masalah tersebut dan
menceritakan apa saja yang mereka paham dengan isu masalah organisasi serta
internal dalam kepengurusan Karang Taruna, banyak pemuda yang belum paham
komunitas namun tidak mendapatkan ilmu yang sesuai dengan manfaat dan tujuan
Isu Masalah Karang Taruna adalah sebagai berikut: Karang Taruna tidak
komunitas lainlah yang akan menjadi anggota Karang Taruna, organisasi di bawah
94
Karang Taruna yang lebih aktif, kepengurusan dan keanggotaan Karang Taruna
Masalah Karang Taruna yaitu tidak terjalin komunikasi yang baik antar
pengurus Karang Taruna maupun antara anggota Karang Taruna dengan pihak
RT. Kesibukan pengurus Karang Taruna juga merupakan masalah yang terdapat di
saat ini Karang Taruna Kelurahan Bulogading tidak aktif, hanya aktif saat
prasarana yang memadai seperti sekretariat agar bisa melakukan rapat rutin
anggota Karang Taruna, juga sarana prasarana yang dapat menunjang kegiatan
proposal untuk membuat suatu kegiatan sehingga jika ingin melakukan kegiatan
Taruna mengetahui tugas pokok dan fungsi dari masing-masing pihak agar dapat
Bulogading.
Bulogading ialah perhatian. Masalah yang ada pada Karang Taruna Kelurahan
Bulogading ialah kurang dekatnya pihak Kelurahan dengan pihak Karang Taruna
Kelurahan Bulogading.
pada bidang Olahraga. Karang Taruna Kelurahan Bulogading pernah andil dalam
kolaborasi membuat kegiatan bermain sepak bola atau futsal sebagai kegiatan
rutin, namun karena ketidakaktifan anggota Karang Taruna sendiri, serta tidak
merasa Karang Taruna tidak banyak andil. Potensi lain yang dimiliki Karang
Taruna Kelurahan Bulogading selain olahraga ialah pada bidang agama, karena
yang agamis.
96
Banyak harapan dari TKM yang terarah dari isu-isu yang dikemukakan
oleh masyarakat yaitu: melakukan penyegaran dalam pengurus karang taruna yang
masuk menjadi anggota Karang Taruna, para TKM sangat setuju apalagi dengan
para pemuda yang ingin belajar dan dapat mengepentingkan urusan organisasi
dari pada urusan pribadi dan bisa memanage organisasi dengan baik, para TKM
juga setuju bila ketua Karang Taruna setidaknya yang belum menikah dan
Taruna dapat menjadi wadah organisasi sosial dan kepemudaan yang dapat
bahwa peran Karang Taruna dapat terlaksana dan dapat bergerak aktif bersama
alternatif yang ada untuk mencapai tujuan intervensi atau upaya perubahan.
Masyarakat (TKM) yang dalam hal lain dapat diartikan dengan target group.
bersama Tim Kerja Masyarakat (TKM) yang bisa disebut juga dengan target
group.
97
agar pendamping lapangan mengetahui rencana apa saja yang digunakan untuk
dan TKM.
apa nama kegiatan yang tepat, setelah dilakukan diskusi bersama TKM maka
Bulogading”.
berorganiasi yang baik antara Pengurus dan anggota serta menciptakan iklim
a. Tujuan Umum
Taruna serta menciptakan iklim positif dan penataan yang baik di dalam
99
kepengurusan Karang Taruna agar dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
b. Tujuan Khusus
di Kelurahan Bulogading
Bulogading.
Bulogading
waktu dan lokasi yang akan diadakan kegiatan tersebut. Penyusunan jadwal dan
lokasi ini didasarkan atas usulan TKM dengan mempertimbangkan banyak hal
juga menentukan jadwal serta lokasi dengan baik agar pada saat proses kegiatan
dapat terlaksana dengan baik dan dapat dihadiri oleh seluruh anggota Karang
Taruna dengan mencari jadwal yang kosong yang tidak ada kegiatan di Kelurahan
tersebut serta mempertimbangkan lokasi yang baik dan dapat memadai untuk
bersama-sama yaitu :
bersama TKM.
101
yaitu pihak dari Pihak Kelurahan Yang mnegerti tentang Karang Taruna pada
April 2021.
Tabel 4.2
Rancangan Anggaran Biaya
No Jenis Harga Satuan Banyak Jumlah
1. Banner kegiatan Rp. 45.000,-/pcs 2 Rp. 90.000,-
peningkatan
kapasitas dan
kegiatan
musyawarah
pembahasan
AD/ART
2. Biaya pemberi Rp. 100.000,-/orang 1 Rp. 100.000,-
materi
3. Konsumsi peserta Rp. 5.000/pcs 14 Rp. 75.000,-
4. Komsumsi Rp. 15.000/pcs 1 Rp. 15.000,-
Pemberi materi
Total Rp. 280.000,-
Sumber:Pendataan Pratktikan Poltekesos Bandung Tahun 2021
102
Tim Kerja Masyarakat untuk menjalankan kegiatan program yang ditangani oleh
praktikan. Dalam hal ini praktikan meminta anggota yang menjadi TKM untuk
mengungkapkan komitmen atau janji hatinya dengan wujud komitmen dalam ikut
saran serta pendapat demi mewujudkan iklim positif dalam kepengurusan karang
masih ada musibah penyebaran wabah penyakit atau penyebaran Virus Corona
intervensi yang dapat dilakukan oleh praktikan dengan cara membuat perencanaan
lapangan yang akan diberikan kepada pihak Kelurahan Bulogading dan juga
1. Judul Program
Nama Program yang dibuat oleh praktikan dan Tim Kerja Masyarakat
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari program yang disusun bersama praktikan dengan TKM
ialah:
Kelurahan Bulogading
3. Skenario Lapangan
1 2 3 4 5 6
Kelurahan Organisasi kader karang taruna
Bulogading (diskusi Kepemudaan, Kelurahan
untuk membangun dan TKM Bulogading
kekompakan) Karang b. Dapat memahami
Taruna di serta melaksanakan
Kelurahan peran dan koordinasi
Bulogading untuk kedepannya
antara karang taruna
dengan organisasi
kepemudaan
2. Mendatangkan Pak Sangkala Rabu, 7 Kader a. Meningkatnya
narasumber yang April 2021 Karang pemahaman pengurus
relevan dan faham 09.00-12.00 Taruna dan dan anggota karang
mengenai karang (Melalui zoom Organisasi taruna dan anggota
meeting) organisasi
taruna, yaitu pihak Kepemudaan
kepemudaan di
dari kelurahan dan TKM
Kelurahan
(Penyuluhan Kelurahan Karang
Bulogading terkait
Bulogading Mengenai Taruna RT
Keorganisasian.
Karang Taruna) Panyingkiran
b. Anggota masing-
masing organisasi
kepemudaan di
Kelurahan
Bulogading
memahami peran dan
fungsi dalam
menjalankan
organisasi.
3. Kaderisasi pemuda Pak Sangkala Rabu, 7 Tim Kerja a. TKM mengetahui
dari pihak RW dan RT April 2021 Masyarakat, minat para pemuda
untuk untuk bergabung di
reorganisasi karang Pemuda kepengurusan dan
taruna Anggota keanggotaan karang
organisasi taruna yang akan
kepemudaan diganti
RW b. Memahami
Bulogading bagaimana cara
pemuda
berkepedulian sosial
terhadap lingkungan
dilaksanakan oleh Tim Kerja Masyarakat jika kondisi dan situasi sudah
normal kembali, maka kegiatan tersebut yang telah dirancang dapat benar-benar
terlaksana.
a. Strategi
1. Kolaborasi (collaboration)
menentukan Sistem sasaran setuju ( atau diyakinkan untuk setuju ) dengan system
sumber atau akses dengan sistem sumber. Penggunaan strategi kolaborasi dalam upaya
reorganisasi karang taruna yakni salah satunya pada kegiatan peningkatan kapasitas,
dengan melakukan kolaborasi atau kerjasama dengan pihak Kelurahan Bulogading untuk
Strategi campaign merupakan strategi yang digunakan agar Sistem sasaran mau
berkomunikasi dengan sistem kegiatan, tetapi hanya sedikit kesepakatan akan perlunya
sumber. Campaign dilakukan terhadap aparat Kelurahan bahwa kondisi internal karang
Taruna sedang tidak dalam kondisi yang baik sehingga membutuhkan penyegaran dalam
internal kepengurusan dengan melakukan kegiatan kaderisasi kader karang taruna hingga
kegiatan Pemilihan beberapa pengurus inti dan anggota karang taruna melalui kegiatan
b. Taktik
kemampuan atau pemahaman pengurus karang taruna bisa bertambah dan mampu
1. Tujuan Umum
Kelurahan Bulogading
107
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari program yang disusun bersama praktikan dengan TKM
ialah:
Nama Program yang dibuat oleh praktikan dan Tim Kerja Masyarakat
4.6 Evaluasi
dilaksanakan baik dari segi proses maupun pencapaian hasil. Tujuan utama dari
kegiatan selanjutnya.
analisis SWOT dan melihat ketercapaian tujuan juga manfaat kegiatan. Analisis
SWOT dilakukan kepada setiap kegiatan yang terdapat pada perencanaan sosial.
Hal tersebut dilaksanakan karena intervensi yang dilakukan oleh praktikan berupa
perencanaan sosial (social planning). Adapun hasil analisis SWOT tersebut dapat
Tabel 4.3
Analisis SWOT program Reorganisasi Karang Taruna Kelurahan Bulogading
Kekuatan (Strengh) Kelemahan (Wakness)
4.7 Terminasi
secara online dikarenakan terjadi wabah penyakit menular akibat virus corona
terimakasih kepada anggota TKM, Ketua RT, serta masyarakat yang telah
mendukung dan bersedia untuk membantu dan bekerja sama mensukseskan segala
Tim Kerja Masyarakat (TKM) dan kepala Kelurahan Bulogading juga diharapkan
dapat memberikan semangat kepada TKM supaya program yang telah dibentuk
dapat berkelanjutan dan tidak berhenti ditengah jalan. Praktikan juga melakukan
EVALUASI PRAKTIKUM
praktik pekerjaan sosial makro pada komunitas. Selain itu, praktikum yang
ini bertujuan untuk mengasah kompetensi pekerjaan sosial serta kepekaan dalam
111
112
Masyarakat begitu perhatian dan ramah kepada praktikan. Praktikan merasa begitu
Praktikum III yang selesai lebih cepat menjadikan proses intervensi yang
Sehingga pihak kelurahan menyuruh untuk stay dirumah saja dan jangan
praktikum III.
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Pandang Kota Makassar dengan luas wilayah sekitar 0,23 Km2 yang terdiri atas 4
Kecamatan kurang lebih sejauh 1,2 km, dan jarak menuju pusat pemerintahan
Bulogading ini dilaksanakan Daring atau online melalui beberapa tahapan yaitu
inisiasi sosial, pengorganisasian sosial, asesmen sosial yang terdiri dari asesmen
konsep teori melalui metode yang digunakan yaitu Community organization atau
114
115
Praktikan dapat membangun relasi dan komunikasi yang baik dengan masyarakat
Kelurahan Bulogading.
sosial yang dilakukan oleh praktikan dilimpahkan seluruhnya kepada TKM dalam
dimiliki oleh organisasi karang taruna, praktikan berperan sebagai fasilitator untuk
Karang Taruna Kelurahan Bulogading karena semua keputusan ada pada TKM
assesmen awal dan wawancara yang dilakukan praktikan bersama pemuda karang
Adapun rencana intervensi yang dilakukan oleh praktikan bersama Tim Kerja
dengan TKM ini pada saat memobilisasi potensi dan sumber untuk kegiatan
6.2 Rekomendasi
menjadi acuan, agar keberadaan pemuda dan organisasi karang taruna bisa
1. Tujuan Rekomendasi
Karang Taruna diharapkan dapat kembali kondusif dan bekerja sesuai dengan
peran dan tupoksinya yang tertuang pada Permensos Nomor 77 Tahun 2010
2. Isi Rekomendasi
3. Langkah-langkah Rekomendasi
dan koordinasi yang baik antar anggota karang taruna baik melalui,Zoom
terjadwalkan
.
118
kembali program kegiatan karang taruna yang sudah dibuat oleh internal
1. Tujuan Rekomendasi
2. Isi Rekomendasi
kondusif dan berfungsi secara sosial sesuai dengan Pedoman Dasar Karang
Taruna.
119
3. Langkah-langkah Rekomendasi
6.2.3 Masyarakat
1. Tujuan Rekomendasi
2. Isi Rekomendasi
3. Langkah-langkah Rekomendasi
karang taruna.
RT.
DAFTAR PUSTAKA
Edi, Suharto. 2013. Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik. Bandung: CV Alfabeta
Edi, Suharto. 2017. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat : Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial. Bandung : Refika
Aditama
Netting, F. Ellen, dkk. 2004. Social Work Macro Practice. Third Edition. USA: Pearson
Education.
Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Sumber Lain :
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga
Kemasyarakatan
Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pendataan
dan Pengelolaan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi
Sumber Kesejahteraan Sosial
121
122
Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 77 tahun 2010 tentang Pedoman
Dasar Karang Taruna