Anda di halaman 1dari 15

The Aspects of Performance

Measurement in Public Sector


Organization
Manajemen & Pengkuran Kinerja Sektor Publik
Dosen Pengampu: Dr. Endah Setyawati, S. Sos., M.Si.
Kelompok 2
Deva Leonesa (225030100111001)
Sonya Zaneta (225030100111002)
Fransiska Elena Sipayung (225030100111007)
Bintang Yuan Brilian (225030100111009)
Naurah Nadhifah (225030100111012)
Rangga Kusuma Wardana (225030100111028)
Arum Melani Putri (225030100111033)
Nabillah Raissa Yusuf (225030100111069)
Nabila Ramadhani (225030100111103)
Marco Sigalingging (225030107111053)
Henri Vannes Christian Son (225030107111061)
LATAR BELAKANG

Saat ini organisasi sektor publik beroperasi dalam


lingkungan yang dinamis yang memaksa organisasi untuk
menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang terus
berubah. Pengukuran kinerja organisasi telah dipahami
sebagai salah satu fungsi manajemen; namun saat ini
dianalisis sebagai cabang ilmu yang berkembang secara
mandiri. Untuk mengukur kinerja organisasi sektor publik,
sangat penting untuk menerapkan metode pengukuran
kinerja yang sesuai.
TUJUAN :
1. Untuk menganalisis kemungkinan untuk menerapkan
kombinasi kompleks dari metode pengukuran kinerja
yang dikenal di sektor bisnis dan terkadang
diterapkan di sektor publik.
2. Untuk membedakan sistem pengukuran kinerja dan
kemungkinan penerapannya dalam organisasi sektor
publik.
METODE PENELITIAN :
Pada jurnal ini menggunakan metode penelitian analisis
sistemik literatur ilmiah, sintesis, metode perbandingan
dan generalisasi.
KELEBIHAN
1. Penulis menggunakan tabel untuk
mengilustrasikan perbandingan metode
pengukuran sehingga mudah dimengerti
2. Isi dan pembahasan sangat detail terkait
pengukuran kinerja sektor publik
KELEMAHAN :
1. Penulis tidak mencantumkan studi
kasus/implementasi dalam sistem
pengukuran kinerja yang dijabarkan
Hasil
Terdapat 3 metode pengukuran kinerja sektor publik,

1. The Malcolm Baldridge National Quality Award


(MBNQA)

Ini dapat dicapai sesuai dengan tujuh kriteria mendasar:


Kepemimpinan, Perencanaan Strategis, Fokus Pelanggan
dan Pasar, Informasi dan Analisis, Fokus Sumber Daya
Manusia, Manajemen Proses, dan Hasil. Model ini
terutama berfokus pada kepuasan pelanggan dan tidak
menganalisis interaksi proses internal organisasi (Lee;
Lo; Leung, 2002).
Perbandingan Metode
Pengukuran Kinerja
2. Model of European Foundation for Quality
Management (EFQM)
Landasan model European Foundation for Quality
Management adalah pencapaian hasil yang baik melalui
keterlibatan semua orang yang bekerja ke dalam proses
peningkatan kinerja yang berkelanjutan. Keunikan model ini
terletak pada pendekatan holistik terhadap organisasi.

Model European Foundation for Quality Management (EFQM)


dan Malcolm Baldridge National Quality Award (MBNQA)
dihubungkan oleh kesamaan nilai, kriteria dan prinsip. EFQM
dan MBNQA berfokus pada efektivitas dan hasil manajemen
bisnis, dan bukan pada kualitas layanan dan barang. Kedua
metode tersebut paling mengutamakan kepuasan
pelanggan.
3. Balanced scorecard (BSC)

mengubah misi dan strategi organisasi menjadi


seperangkat alat kinerja yang komprehensif dan
menciptakan sistem pengukuran strategis.

Ketika sistem pengukuran kinerja disesuaikan dengan


organisasi di sektor publik, penting untuk
membedakan fokus misi, untuk memasukkan semua
pihak yang berkepentingan dari organisasi, dan untuk
menekankan pentingnya sumber daya manusia. Oleh
karena itu lebih dari satu metode pengukuran kinerja
dapat dipilih untuk pengukuran kinerja di sektor
publik.
Aspek-aspek penting dari alat BSC dan kriteria
Malcolm Baldrige National Quality Award ditinjau
karena berfungsi sebagai landasan bagi sistem
pembentukan strategi.

Dengan demikian, kriteria Malcolm Baldrige National


Quality Award dapat digunakan bersamaan dengan
perspektif Balanced Scorecard untuk meningkatkan
efektivitas. Kriteria ini dapat memberikan kerangka
berharga untuk peningkatan efektivitas. Mereka
membantu untuk menilai dan mengukur banyak
kriteria kelembagaan mendasar tentang efektivitas:
pengguna/perantara, layanan/hasil,
aktivitas/keuangan.
Kesimpulan
•Sistem pengukuran kinerja bertujuan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian
dari tujuan dan tugas yang ditetapkan secara kuantitatif.
•Fungsi utama dari sistem pengukuran kinerja yaitu untuk memberikan informasi yang
memungkinkan peningkatan kinerja organisasi di sektor publik dan mempertanggung
jawabkan dana yang digunakan.
•Sistem pengukuran kinerja yang efektif mengumpulkan informasi yang diperlukan
untuk menggambarkan situasi saat ini dan meramalkan perubahan jika beberapa tugas
belum dilaksanakan.
•Metode pengukuran kinerja seperti EFQM dan MBNQA fokus pada efektivitas dan hasil
manajemen bisnis dan digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan. Balanced
scorecard (BSC) dimaksudkan untuk menanamkan dan mengendalikanstrategi pada
semua tingkatan organisasi.
•Pengukuran kinerja di sektor publik harus dikoordinasikandan sesuai dengan strategi
yang dipilih, sedangkan kriteria pengukurannya harus dipilih sesuai dengan perspektif
pengukuran yang berkaitan dengan aktivitas organisasi sektor publik.
Thank you!
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai