Anda di halaman 1dari 5

SL IPDMIP KABUPATEN BANYUMAS GOES TO BLITAR

Banyumas- Selasa, 14 Juni 2022 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Banyumas beserta Penyuluh Pertanian dan Peserta SL IPDMIP TA 2022 Kecamatan Kalibagor
Kabupaten Banyumas mengunjungi ke salah satu GAPOKTAN “Karya Tani” di Desa
Bendosewu Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang sudah menerapkan Biosaka.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Bendosewu Kecamatan Talun Kabupaten Blitar,
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blitar, Kepala Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas yang diwakili oleh Kepala Bidang Penyuluhan, Tim
Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Dinpertan dan KP Kabupaten Banyumas, Muhammad
Anshar selaku Narasumber, Penyuluh Pertanian dan Staf Lapang IPDMIP serta Peserta SL
IPDMIP Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Bendosewu Kecamatan Talun Kabupaten Blitar yang
menyampaikan bahwa Desa Bendosewu memiliki luas lahan pertanian sebesar 272, 7 Ha.
Terdapat 5 Kelompok Tani di Desa Bendosewu terdiri dari Rukun Santoso 1, Rukun Santoso 2,
Rukun Santoso 3, Setio Rukun dan Tawang Makmur serta KWT Tawang Lestari. Desa
Bendosewu mempunyai 1 GAPOKTAN yang bernama “Karya Tani”. Selanjutnya Sambutan dari
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar yang menyampaikan bahwa menyambut
kehadiran dari peserta SL IPDMIP Kabupaten Banyumas, dan menjelaskan bahwa Pupuk
Biosaka sudah diterapkan di Wilayah Desa Bendosewu Kecamatan Talun Kabupaten Blitar.
Sambutan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas yang diwakili
oleh Kepala Bidang Penyuluhan yang menyampaikan bahwa ingin mengetahui tentang Biosaka
supaya dapat diaplikasikan di Kabupaten Banyumas.

Penyampaian materi tentang Biosaka oleh Muhammad Anshar. Beliau menjelaskan bahwa
BIOSAKA adalah gabungan kata dari Bio dan Saka yang dapat diartikan bahwa Biosaka adalah
“Selamatkan Alam Kembali Ke Alam”. Biosaka adalah salah satu sistem teknologi terbarukan
dalam perkembangan dunia pertanian organik modern yang terbentuk sebagai bio-technologi
(biologi-teknologi). Biosaka tidak menggunakan mikroba maupun proses fermentasi dalam
pembuatannya. Biosaka juga bukan merupakan pupuk atau nutrisi, melainkan sebuah elisitor
atau sinyal yang dapat merangsang pertumbuhan pada budidaya tanaman padi.

Acara selanjutnya praktek pembuatan Biosaka. Muhammad Anshar selaku pencipta


“Biosaka” mengatakan bahwa produknya berasal dari rumput-rumputan, ilalang atau tanaman
apapun yang ada disekitar lahan sawah ataupun tegalan asalkan dalam kondisi sehat. Pria asli
Jawa Timur tersebut mengatakan bahwa proses pembuatan Biosaka harus secara manual
(diremas) tidak dapat menggunakan alat seperti blender atau sejenisnya. Biosaka ini juga bukan
teknologi yang rumit, tapi hanya sesuatu yang sederhana sekali, dalam pembuataan Biosaka tidak
menggunakan mesin tetapi menggunakan tangan.
Anshar menjelaskan beberapa kelebihan dari Biosaka. Pertama, efektifitas kinerja yang
baik. Reaksi Biosaka dapat dilihat dalam waktu 24 jam setelah aplikasi. Kedua, dapat digunakan
pada seluruh fase tanaman mulai dari benih sampai dengan panen. Ketiga, proses produksi
sangat cepat karena tidak menggunakan metode fermentasi dan Keempat, cara penggunaan
mudah dan penggunaan dosis yang sangat sedikit. Cara pengaplikasian Biosaka pada tanaman
padi, untuk luasan sawah sebesar 1 ha dapat menggunakan 3 tangki sprayer dengan dosis 40 ml
dicampurkan 15 liter air untuk satu kali penyemprotan. Penyemprotan dilakukan dari mulai
tanam sampai panen. Selain itu juga dapat diterapkan pada semua komoditas termasuk tanaman
perkebunan.

Acara praktek pembuatan biosaka ini diiikuti dengan antusias oleh seluruh peserta SL
IPDMIP Kab. Banyumas dengan mengajukan banyak pertanyaan yang berkaitan dengan proses
pembuatan Biosaka yang belum pernah dilaksanakan di Kabupaten Banyumas. Dengan adanya
kegiatan tersebut diharapkan para peserta SL IPDMIP Kabupaten Banyumas dapat menerapkan
Biosaka di wilayah Desa masing-masing setiap kelompoknya.
No Dokumentasi Keterangan

1. Pembukaan Acara oleh


Penyuluh Pertanian Desa
Bendosewu Kecamatan
Talun Kab. Blitar

2. Sambutan Kepala Desa


Bendosewu Kecamatan
Talun Kab. Blitar

3. Sambutan Kepala Dinas


Pertanian dan Pangan Kab.
Blitar
4. Sambutan Kepala Dinas
Pertanian dan Pangan Kab.
Banyumas

5. Sosialisasi Biosaka oleh


Muhammad Anshar

6. Praktek Biosaka di Pendopo


Desa Bendosewu

7. Pengaplikasian Biosaka di
Lahan Sawah
8. Foto Bersama

Anda mungkin juga menyukai