Anda di halaman 1dari 10

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN PENELITIAN

Oleh:
Kelompok 2
(Aulya, Dio, Dol, Eka)

A. KESIMPULAN

Kesimpulan adalah intisari dari hasil eksperimen dan pernyataan mengenai hubungan hasil
eksperimen dengan hipotesis, termasuk juga alasan-alasan yang menyebabkan hasil eksperimen berbeda
dengan hipotesis. Jika perlu kesimpulannya dapat diakhiri dengan memberikan masukan-masukan untuk
pengujian selanjutnya. Kesimpulan atau sering disebut pula “keputusan”, yang dalam bahasa latin disebut
conclution, dapat diartikan dengan berbagai cara, antara lain :

• Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan yang sudah ditentukan dan tidak dimaksudkan
sebagai ringkasan hasil.
• Kesimpulan merupakan generalisasi dari hasil penelitian dan argumentasi penulis, atau
pernyataan singkat yang merupakan hakikat dari bab Hasil dan Pembahasan atau hasil pengujian
berbagai hipotesis yang berkaitan.
• Kesimpulan merupakan hasil penelitian yang boleh jadi telah dikemukakan dalam perumusan
masalah dan telah diberi jawaban sementara berupa hipotesis.

Kesimpulan bertujuan untuk memberikan kesempatan dan informasi kepada para pembaca guna
mengetahui secara cepat tenetang apa hasil akhir yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.
Pada bagian kesimpulan ini peneliti dapat menyampaikan ringkasan hasil yang dianggap penting, dengan
tidak menggunakan bahasa statistik lagi. Mereka dianjurkan menguraikan hasil analisis data dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh para pembaca maupun oleh orang-orang yang berkepentingan. Oleh
karena itu, beberapa istilah seperti misalnya: nilai signifikan, kesalahan type satu dan kesalahan type dua,
ditolak atau diterimanya suatu analisis diganti dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga orang lain
termasuk para pembaca, sponsor, dan para pengambil keputusan dapat mengerti dan menggunakan secara
tepat. Kesalahan yang sering ditemui adalah peneliti membuat kesimpulan yang lain yang bukan dari hasil
analisis data, tetapi memberikan tafsiran mereka menurut gambaran yang telah ada dalam pikiran peneliti.
Sering ditemui pula terutama pada para peneliti muda, subtansi kesimpulan diisi dengan menyerang
pendapat orang lain yang berbeda, dan menguatkan atau mendukung, ketika hasil penelitian mereka
sesuai dengan apa yang telah mereka dapatkan. Hal yang demikaian mestinya dibatasi, dan bila
seandainya memang perlu,sebagai contoh misalnya penelitian yang dilakukan adalah penelitian replikasi
atau pengulangan pada penelitian yang sudah dilakukan oleh orang lain. Maka uraian atau ulasan yang
mengaitkan dengan hasil penelitian replikasi tersebut dapat ditempatkan pada bagian lain, yaitu bagian
implikasi yang fungsinya membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan hasil penelitian yang
baru dilakukan, diterngkan pada sub bagian berikutnya yaitu bagian implikasi

Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak
atau diterima. Jika dalam proses pengujian terdapat bukti yang cukup untuk mendukung hipotesis, maka
hipotesis itu diterima. Sebaliknya jika dalam proses pengujian tidak terdapat bukti yang cukup
mendukung hipotesis, maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari
pengetahuan ilmiah bsebab telah memenuhi persyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni
mempunyaibkerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya, serta telah
teruji kebenarannya. Teruji kebenarannya berarti tidak ditemukan bukti yang bertentangan.

Dalam menarik kesimpulan penelitian selalu harus mendasarkan diri atas semua data yang
diperoleh dalam kegiatan penelitian. De ngan kata lain, penarikan kesimpulan harus didasarkan atas data,
bukan atas angan-angan atau keinginan peneliti. Adalah salah besar apabila kelompok peneliti membuat
kesimpulan yang bertujuan menyenangkan hati pemesan, dengan cara manipulasi data. Pada dasarnya
penarikan kesimpulan memiliki hubungan dengan problematik, dan hipotesis. Di dalam kegiatan peneliti
muncul perumusan problematik. Di dalam problematik ini peneliti mengajukan pertanyaan terhadap
dirinya tentang hal-hal yang akan dicari jawabnya melalui kegiatan penelitian. Sehubungan dengan
pertanyaan inilah maka peneliti mencoba mencari jawaban sementara yang disebut hipotesis, sedangkan
kesimpulan yang ditarik berdasarkan data yang telah disebut hipotesis, dan ditarik berdasarkan data yang
telah dikumpulkan, adalah merupakan jawaban, benarbenar jawaban yang dicari, walaupun tidak selalu
menyenangkan hatinya. Oleh karena itu, harus tampak jelas hubungan antara problematik, hipotesis, dan
kesimpulan.

Apabila kesimpulan penelitian merupakan jawaban dari problematik yang dikemukakan, maka isi
maupun banyaknya kesimpulan yang dibuat juga harus sama dengan isi dan banyaknya problematik.
Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan contoh berikut ini.

Problematik

1. Apakah orang tua murid di daerah pedesaan memberikan motivasi belajar yang sama dengan orang
tua murid di kota?
2. Apakah ayah mempunyai peranan yang sama dengan ibu dalam memberikan motivasi belajar, baik
di daerah maupun di kota?

Hipotesis

1. Orang tua murid di daerah pedesaan memberikan motivasi belajar sebesar yang diberikan oleh orang
tua di kota.
2. Ada perbedaan yang signifikan antara ayah dan ibu didalam memberikan motivasi belajar, baik bagi
orang tua murid di daerah pedesaan maupun di kota.

Jadi bisa dikatakan bahwa kesimpulan penelitiannya, yaitu:

1. Orang tua murid di daerah pedesaan tidak dapat memberikan motivasi belajar sebesar yang diberikan
oleh orang tua di kota.
2. Ada perbedaan yang signifikan antara ayah dan ibu di dalam memberikan motivasi belajar, baik bagi
orang tua murid di daerah pedesaan maupun di kota (Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. 2002:385).

Setelah melakukan penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan atas hasil dari analisa dan
interprestasi data yang dilengkapi dengan saran-saran. Penarikan kesimpulan sangat berguna dalam
merangkum hasil akhir suatu penelitian, selain sebagai landasan rumusan pengambilan keputusan bagi
pihak peneliti juga digunakan sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya. Setiap kesimpulan yang dibuat
oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung
pada kemampuan peneliti untuk menfasirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis
menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji kembali
validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model yang digunakan. (Wasito Hermawan,
pengantar metodologi penelitian. 1992:89)
Langkah-Langkah Penarikan Kesimpulan
B. IMPLIKASI

Implikasi merupakan arah tindak lanjut dari makna yang terkandung dalam temuan.
Implikasi bisa dikatakan sesuatu yang mungkin terjadi sesuai temuan penelitian yang bersifat
praktis, dan sebagai wacana yang mungkin dapat dimanfaatkan dan diterapkan

Implikasi adalah suatu konsekuensi (akibat langsung) dari hasil penemuan suatu penelitian ilmiah.
Implikasi sangat berkaitan dengan kesimpulan dan saran dalam sebuah penelitian ilmiah. Kata Implikasi
merupakan sebuah kata yang memiliki persamaan kata yang beragam, diantaranya adalah keterkaitan,
keterlibatan, efek, akibat, konotasi, maksud, siratan, dan sugesti. Persamaan kata implikasi tersebut lebih
umum digunakan di dalam obrolan sehari-hari. Implikasi lebih umum atau cocok digunakan di dalam
konteks obrolan dalam bahasa ilmiah dan penelitian.

Jenis-Jenis Implikasi

Terdapat jenis-jenis implikasi metode penelitian yang dilaksanakan untuk menjalankan sebuah kajian
ilmiah dan penelitian. Berikut penjelasannya!

1. Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis adalah dimana seorang peneliti dapat memanfaatkan kelengkapan data yang
bersifat gambar-gambar atau foto. Hal ini memiliki tujuan untuk menguatkan hasil temuan dan
penelitiannya. Gambar-gambar tersebut diperlukan untuk menunjang dan melengkapi hasil penelitian
yang sudah dilaksanakan supaya bisa dipresentasikan kepada pihak penguji.

Penambahan gambar-gambar ini memiliki tujuan bukan hanya sekedar memudahkan peneliti
untuk menyebutkan dan menjabarkan hasil penelitiannya, juga bermanfaat sebagai bahan
pertimbangan untuk meyakinkan penguji.

2. Implikasi Metodologi

Pengertian implikasi metodologi dalam penelitian adalah mengkaji tentang bagaimana cara dan
metode berasal dari teori-teori yang digunakan di dalam sebuah penelitian. Biasanya seorang peneliti
memiliki banyak metode yang dapat atau sudah digunakan di dalam penelitiannya. Sehingga implikasi
ini lebih ke sebuah refleksi seorang peneliti pada hasil penelitiannya. Hal ini karena setiap peneliti
pasti memiliki cara yang khas dan metode masing-masing untuk menyelesaikan hasil penelitian
tersebut.
Di dalam total hasil penelitian, biasanya terdapat metode yang sulit dilaksanakan maupun yang
ringan di dalam pengaplikasiannya. Implikasi metodologi ini memiliki tujuan untuk menyebutkan
tantangan yang dialami oleh peneliti sepanjang menyelesaikan hasil penelitian.

Selain itu implikasi metodologi juga menyebutkan inovasi-inovasi ataupun ide-ide apa saja yang
sudah ditemukan, dikembangkan serta dilaksanakan. Implikasi tersebut untuk memecahkan sebuah
kasus di dalam pengetahuan pengetahuan melalui hasil penelitian.

3. Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial membahas sebuah analisis atau hasil akhir dari penelitian. Tentunya analisis
selanjutnya ini diperoleh berdasarkan kebijakan-kebijakan yang diterapkan pada sebuah metode
penelitian. Kebijakan-kebijakan tersebut untuk hasil akhir ketentuan selanjutnya yang diperoleh
melalui sebuah proses pengambilan ketentuan yang bersifat menyeluruh.

Implikasi kebijakan-kebijakan ini berkaitan dengan hasil penelitian selanjutnya disebut juga
sebagai implikasi manajerial. Selain itu, implikasi manajerial ini memberikan fungsi bagi pengetahuan
manajemen.

Contoh Kalimat yang menggunakan kata Implikasi


Berikut beberapa contoh kalimat implikasi:
• Implikasi manusia sebagai objek percobaan atau penelitian semakin terasa manfaat dan
kepentingannya.
• Apakah ada implikasi dalam pernyataan itu?
• Kepentingan umum memiliki implikasi pada kepentingan pribadi sebagai anggota masyarakat.

Contoh Implikasi Penelitian


Seorang peneliti ingin meneliti tingkah laku seekor kelinci ketika bertemu dengan kelinci lainnya.
Namun sebelumnya kelinci tersebut diisolasikan (diasingkan). Berdasarkan penelitian ini, Anda bisa
menerapkan jenis implikasi teoritis. Implikasi dari penelitian ini adalah reaksi kelinci pertama kali
dipertemukan merasa ketakutan, karena dianggap asing. Namun lama-kelamaan kelinci tersebut tidak
merasa takut dan mulai terbiasa.
C. SARAN

Saran adalah sesuatu yang diberikan kepada pembaca yang didasarkan atas hasil temuan dalam studi
yang telah dilakukan dan bukan berupa pendapat atau tinjauan idealis pribadi peneliti. Saran-saran yang
diajukan sebagai akibat atau konsekuensi dari kesimpulan yang diambil, diajukan berdasarkan pemikiran
yang sistematis, jelas dan secara tegas ditujukan kepada pihak yang dapat mengetahui dan melaksanakan
saran yanag dimaksud.

Saran merupakan catatan lain yang menunjukkan kekurangan yang ditemukan dalam penelitian,
kemungkinan penelitian lanjut, maupun potensi yang dimiliki oleh metode penelitian yang digunakan.
Saran-saran itu harus konkrit/operasional yang mengacu pada kondisi ideal yang semestinya. Saran yang
dikemukakan harus terkait dengan hasil pembahasan masalah untuk kegiatan yang praktis, dan juga
berkaitan dengan aktifitas lebih lanjut tentang permasalahan yang masih perlu adanya suatu perbaikan.

Saran dapat juga diartikan sebagai pendapat, usul, anjuran, atau harapan yang dikemukakan untuk
dipertimbangkan oleh pihak-pihak yang dituju saran tersebut. Karena itu saran yang diberikan tidak boleh
melenceng dari ruang lingkup penelitian, sebab saran merupakan manifestasi dari penulis untuk
dilaksanakan terkait dengan sesuatu yang belum ditempuh dan layak untuk dilaksanakan. Saran
dicantumkan karena peneliti melihat adanya jalan keluar untuk mengatasi masalah atau kelemahan yang
ada.

Saran yang diajukan hendaknya bersifat konstruktif dengan memperhatikan beberapa hal seperti:
1. Kepada siapa saran ditujukan
2. Solusi apa yang disarankan
3. Saran harus konkret dan jelas
4. Saran tidak menyimpang dari temuan
5. Saran berdifat spesifik dan operasional
CONTOH:
Judul Penelitian:
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MELALUI E-LEARNING
PADA MATERI KOMPONEN DAYA SEMIKONDUKTOR
DAN SISTEM INVERTER

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan modul pembelajaran melalui e-learning
yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Penelitian ini telah menghasilkan sebuah modul pembelajaran melalui e-learning yang
berisikan teks, gambar, animasi dan video pada materi komponen daya semikonduktor
dan sistem inverter. Modul pembelajaran dan latihan diterapkan melalui portal e-learning
Universitas Negeri Padang (UNP). Modul pembelajaran bersifat offline yang bisa di
unggah melalui portal e-learning, sedangkan latihan bersifat online yang di akses melalui
portal e-learning.
2. Modul pembelajaran melalui e-learning dinyatakan oleh para ahli sebagai media yang
valid, sehingga dapat digunakan sebagai modul pembelajaran. Modul pembelajaran yang
dihasilkan dinyatakan sebagai modul yang praktis berdasarkan respon dosen dan
mahasiswa, serta efektif yang dibuktikan dengan terdapat perbedaan hasil belajar setelah
diterapkan modul pembelajaran dan motivasi belajar mahasiswa.

B. Implikasi
Penelitian pengembangan ini telah menghasilkan modul pembelajaran melalui e-
learning yang valid, praktis, dan efektif, sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran
elektronika daya. Modul pembelajaran melalui e-learning dapat dijadikan sumber belajar
bagi mahasiswa dan dapat digunakan dosen dalam pembelajaran elektronika daya. Dosen
dapat mengembangkan modul pembelajaran melalui e-learning ini sehingga penggunaannya
tidak hanya terbatas pada materi komponen daya semikonduktor dan sistem inverter saja,
akan tetapi dapat digunakan untuk pembelajaran lain dengan pertimbangan mahasiswa
memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran yang akan meningkatkan hasil belajar.
Penerapan modul pembelajaran melalui e-learning ini mengharuskan dosen untuk
memliki keterampilan dalam mengelola e-learning, merancang modul yang sesuai dengan
kompetensi, serta mempersiapkan komponen pendukung lainnya dengan memperhatikan
sistematika modul pembelajaran digital. Penerapan modul pembelajaran melalui e-learning
juga memerlukan kesiapan mahasiswa dalam memanfaatkan pemakaian portal e-learning
UNP. Mahasiswa sebaiknya diberikan pelatihan dalam menggunakan portal e-learning UNP
selama pembelajaran, seperti menggunakan kuis, forum diskusi, dan fitur lainnya yang
terdapat pada portal e-learning UNP.
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Disarankan kepada mahasiswa setelah menggunakan modul pembelajaran melalui e-
learning dapat lebih aktif dan termotivasi selama pembelajaran sehingga mendorong
potensi diri dalam meningkatkan hasil belajar.
2. Disarankan kepada dosen yang mengajar mata pelajaran elektronika daya, agar dapat
membantu meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar mahasiwa, salah satunya
dengan cara menggunakan modul pembelajaran melalui e-learning yang telah valid,
praktis dan efektif ini dalam pembelajaran elektronika daya.
RANGKUMAN

Simpulan penelitian adalah kaitan antara latar belakang, masalah, teori, metode, temuan, dan
pembahasan. Namun, karena semua itu telah berujung pada temuan dan pembahasan, maka kalimat-
kalimat dalam simpulan haruslah diambil dari ide-ide utama dalam pembahasan.. Simpulan juga berisi
pernyataan wujud akhir produk yang dikembangkan setelah direvisi.

Implikasi penelitian adalah hal konsekuensi logis yang muncul dari setiap butir simpulan. Misalnya,
andaikan “kualitas belajar meningkat karena penggunaan metode inovatif” maka implikasinya adalah
”kalau ingin meningkatkan hasil belajar gunakanlah metode inovatif.” Implikasi bukanlah saran dan
kalimat implikasi tidak bernada anjuran.

Saran merupakan sesuatu yang dapat dilakukan sesuai dengan implikasi yang dirumuskan
berdasarkan simpulan. Saran dapat disampaikan kepada berbagai pihak yang relevan yang
memerlukannya. Pada saat menyusun saran, peneliti perlu memperhatikan: kepada siapa saran ditujukan,
solusi apa yang disarankan, diungkapkan dengan konkret dan jelas, tidak menyimpang dari temuan, dan
bersifat spesifik dan operasional.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta.
Lawrence. 2000. Social Research Methods Qualitative and Quantitative. 4 ed. Boston: Alyn and Bacon.
Mulyana, D. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya. Neuman, W.
Sukmanadinata, N. S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, S. 1989. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grafikatama Offset.
Wasito, H. 1997. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai